Indonesia

Tidak berselang lama setelah kepergian Feli ke Swiss untuk melanjutkan kuliahnya, Febian dan Lisiana yang sebelumnya tidak memasuki proyek bidang perhotelan mulai merambah bisnisnya ke sektor itu. Didasari ketertarikan sang putri di bidang pariwisata mereka kemudian membeli sebuah pulau di bagian tengah Indonesia dan memulai proyek disana untuk pembangunan hotel dan resort. Mereka tau Feli kecil hingga remaja yang dulu manja, keras kepala dan sesukanya begitu tertarik dengan semua fasilitas hotel mewah yang menyajikan keindahan baik itu budaya dan alam, semakin meyakinkan mereka ketika Feli memilih jurasan pariwisata perhotelan untuk pendidikannya, mereka berusaha memahami apa yang menjadi keinginan putrinya dan mulai saat itu mereka berusaha untuk membantu mewujudkannya.

Seiring berjalannya waktu proyek itu selesai dengan begitu cepat atau lebih tepatnya sengajah dipercepat. Febian dan Lisiana yang akan memberikan kejutan untuk Feli tertunda karena Finanda yang jatuh sakit, saat itu Feli hanya pulang sebentar untuk berkunjung itupun dengan bujukan Lisiana. Setelah kunjungan itu Feli bahkan semakin menjauh dari mereka, tidak ada kesempatan untuk Febian memberitahukan hal itu. Dengan pertimbangan yang matang, melihat Feli yang masih butuh waktu akhirnya Febian dan Lisiana memutuskan untuk menjadikan itu kejutan untuk hari kelulusan Feli nanti.

Berapa tahun berlalu dengan sektor pariwisata Indonesia yang semakin berkembang usaha hotel dan resort atas nama Felisha itu semakin berkembang, Febian hanya mengawasi dengan menggunakan jasa menejer profesional. Kesibukannya yang bertambah semenjak terjun kedalam proyek pembangunan hotel, juga bisnis-bisnis lainnya yang semakin maju membuat Febian harus lebih fokus dengan hal itu.

**

Siang hari dikantor FR Corp.

“Lex, kapan kita akan bertemu dengan CEO Willard Group?” tanya Febian pada asisten pribadinya Alex.

“Untuk jadwalnya dua hari lagi tuan, beliau akan melakukan penerbangan malam dari Los Angeles, California itu artinya sekitar  tiga jam lagi waktu Los Angeles dan akan tiba besok, mungkin beliau akan beristirahat sebelum melakukan pertemuan dengan anda keesokan harinya tuan.” Jawab Alex sopan sambilmelihat jam tangannya.

“Hmmm baiklah," Febian Mengangguk paham. "Bukankah yang aku dengar anak dari pemilik Willard Group juga adalah pendiri goAG?” tanya Febian.

“Iya tuan, benar, Alther Giovanni Willard putra dari George Willard.”

“Willard Group saja sudah begitu terkenal dalam dunia bisnis, kekayaan mereka tidak diraguhkan lagi ditambah goAG yang menduduki posisi nomor satu di California bahkan sudah mendunia, semua orang juga tidak akan sanggup menghitung segala kepunyaan mereka,” Febian mengerutkan dahi, “lalu untuk apa dia repot-repot mendirikan hotel dan resort di Bali?” lanjutnya sambil berpikir.

“Saya juga kurang tau tuan, mungkin dia hanya sekedar berinvestasi untuk kerjasama yang baik dengan Indonesia.” Jawab Alex yang memang tidak mengetahui maksud sebenarnya pembangunan dari Willard Group itu.

“Mungkin juga. Yasudah, kita lihat saja nanti,” sambil terus membaca tentang pekerjaannya yang lain. “Lalu bagaimana keadaan Feli?” lanjutnya.

“Nona Feli baik-baik saja tuan, dia tetap melakukan semua pekerjaannya sama seperti sebelumnya dan dia terlihat begitu bersemangat.”

“Baguslah. Hah putriku itu begitu keras, begitu lama waktu yang dia perlukan, aku bahkan hampir tidak percaya dia sudah begitu dewasa saat ini,” menarik nafas panjang. Ya, Febian kerap kali menyuruh orang memberikan informasi tentang putrinya, tidak mungkin dia membiarkan putrinya tanpa kabar di negeri orang. Setidaknya dua atau tiga kali dalam sebulan akan ada orang yang memberitahukan tentang keadaan Feli, itu dilakukannya karena Feli yang sulit dihubungi.

“Apa saya perlu mebantu nona Feli tuan?”

“Tidak perlu Lex, bahkan dia tidak membutuhkan bantuan, biarkan dia menikmati waktunya, asalkan dia bahagia dan tidak kesusahan disana. Infokan padaku kapan hari kelulusannya.” Ujar Febian.

“Baik tuan, saya akan segera mencari informasi tentang itu. Tetapi seharusnya ini sudah menjadi semester terakhir nona Feli disana.”

“Syukurlah, aku bisa segera memintanya untuk pulang. Istriku sudah tidak sabar untuk itu.”

“Tapi tuan,” Alex berucap dengan raguh.

“Tapi kenapa?”

“Nona Feli baru akan menyelesaikan pendidikan S1, bagaimana jika dia berniat untuk kembali melanjutkan ke jenjang selanjutnya?”

“Ah kau benar, kenapa aku tidak memikirkan hal itu,” Febian menarik nafas berat.

“Kalau begitu aku dan istriku harus mengunjunginya sebelum dia memutuskan untuk tetap disana, semoga saja saat itu dia sudah bersedia untuk kembali kesini,”

“Saya harap demikian tuan,” Alex tidak tau harus berkata apa, karena yang dia lihat beberapa tahun ke belakang nona mudanya itu seperti tidak ada keinginan untuk pulang.

**

Los Angeles, California

Alther dan sang asisten Mark tengah bersiap, setelah menyelesaikan berbagai pertemuan seharian sekarang mereka akan segera melakukan penerbangan ke Indonesia. Hari yang begitu melelahkan, mereka akan melanjutkan istirahatnya dalam perjalanan.

“Istirahatlah tuan,” Mark paham bosnya itu sedang begitu lelah saat ini, begitupun dengan dirinya, namun masih ada laporan-laporan pekerjaan yang harus di periksa.

“Ya Mark, sebaiknya kau juga beristirahat, lanjutkan pekerjaanmu nanti.” Ucap Alther sambil membaringkan dirinya di jet pribadi yang akan membawa mereka terbang ke Indonesia.

“Iya tuan, saya hanya akan mengecek satu laporan dan beristirahat.”

“Baiklah,” ucapnya kemudin memejamkan mata mengistirahatkan diri.

**

Belasan jam perjalanan California - Indonesia akhirnya mereka disambut terik matahari kota Jakarta.

“Tuan, apa kita akan langsung ke hotel?” Tanya Mark.

“Pertemuannya besok hari kan?” bukannya menjawab dia balik bertanya.

“Iya tuan, dan kita akan langsung melanjutkan ke lokasi proyek di Bali.”

“Baiklah, kita cari makan siang dulu sebelum ke hotel. Akan sangat membosankan menghabiskan waktu dikamar hotel sedangkan ini masih siang.” Ucap Alther, mereka yang sudah terbiasa bekerja dengan waktu yang padat tentu akan merasa sangat bosan jika berdiam diri dikamar hotel seharian.

“Apa yang ingin anda makan tuan? Saya akan mencari rekomendasi makanan sekitar sini.”

“Lihat saja yang ada sekitar hotel, tidak perlu makanan berat tetapi pilihlah tempat yang bersih.”

“Baik, tuan.”

Sekitar tiga puluh menit perjalanan akhirnya mobil yang dikendarai sopir tiba di salah satu restoran untuk makan siang. Bottega Ristorante, restoran Eropa di Jakarta itu menjadi pilihan Mark, dan itu sepertinya membuat Alther sedikit kecewa dengan pilihan asistennya itu.

“Kenapa kita disini?” tanya Alther yang membuat Mark bingung.

“Bukankah anda meminta saya ke restoran untuk makan siang, tuan?” Mark balik bertanya.

“Baiklah ayo masuk,” Alther melangkah lebih dulu setelah tersadar.

“Tuan, apakah kita harus ke restoran lain?” Mark takut-takut dengan bosnya.

“Tidak perlu Mark, ayo perutku sudah begitu lapar. Aku lupa memberitahu untuk mencari makanan Indonesia,” terangnya, “padahal aku sudah merindukan jajanan kota ini.” Lanjutnya dalam hati.

 

 

 

**

Terpopuler

Comments

MA⏤͟͟͞RGIE💖💞

MA⏤͟͟͞RGIE💖💞

Alther orang California , tapi merindukan jajanan Indonesia.. keren deh...
berat kalo menanggung rindu ya papi febian dan mom lisi.. feli semoga segera sadar ya

2021-07-30

2

🍇Ungu

🍇Ungu

Seru

2021-07-29

1

¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜

¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜

lah dah sampe Jakarta,mau cari gado2 ma kerak telor ga?

2021-07-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!