“Mark, 2 hari lagi kita terbang ke Indonesia.” Menarik nafas panjang dengan semua masalah perusahaan yang tidak ada habisnya. Masalah seperti itu sebenarnya tidak akan menggoyahkan pemilik perusahaan nomor satu di California, Amerika Serikat itu akan tetapi investasi dan kepercayaan kolega-koleganya membuat dia yang belum lama terjun ke bisnis perhotelan merasa begitu bertanggung jawab akan hal itu.
“Baik tuan, saya akan mengatur kembali untuk berbagai pertemuan penting yang harus anda selesaikan sebelum ke Indonesia, hari ini dan besok anda akan begitu sibuk.” Mark menjawab dan kemudian memasukan rencana ke Indonesia dalam agenda atasannya, dia juga segera merubah jadwal yang sudah ada, mempercepat pertemuan penting dan menunda yang sekiranya bisa ditunda.
“Minta pelayan dirumah untuk menyiapkan keperluanku selama seminggu, rasanya kita tidak akan sempat untuk menyiapkan itu semua.”
“Dan hubungi semua yang bertanggung jawab disana,” sambungnya.
“Pihak konstruksi sebelumnya sudah tidak beroperasi tuan, saya tidak bisa menekan pekerjanya karena mereka juga hanya pekerja dengan upah harian. Orang kepercayaan kita disana sudah mengatasinya, kepala proyek sudah diamankan dan untuk kerugian dananya masih selisih sedikit.” Jelas Mark untuk masalah pembangunan Hotel dan Resort di daerah Bali yang sedikit mengalami kendala.
“Bagaimana dengan perusahaan kontraktor pengganti? Pastikan tidak seperti yang sebelumnya. Hanya karena itu tidak begitu berpengaruh untuk perusahaan bukan berarti kita bisa mengabaikan detailnya. Pilih perusahaan yang berkualitas untuk pembangunannya.” Titahnya.
“Iya tuan, saya sudah menghubungi FR Corp. dan meminta kesediaan mereka untuk proyek ini, tetapi kita masih menunggu persetujuan dari direkturnya.”
“Bukankah ini adalah proyek yang menguntungkan? Kenapa ada yang masih harus berpikir untuk bekerjasama dengan kita?” mengerutkan dahi heran.
“FR Corp. bukan hanya perusahaan konstruksi tuan, itu hanya salah satu anak cabang perusahaan mereka sama seperti anda. Ah, walaupun perusahaan anda dengan skala yang lebih besar.” Tuturnya, “direkturnya akan mengecek sendiri jika dia bersedia atau tidak untuk proyek ini.” Sambung Mark menjelaskan pada bosnya, “sore nanti asistennya akan mengabari.”
“Apa kau yakin mereka bisa dipercaya?”
“Saya yakin tuan, karena mereka bukan hanya menangani proyek di negara mereka, banyak pembangunan diluar yang sudah mereka tangani. Anda mungkin akan menghabiskan dana lebih untuk bekerjasama dengan mereka.”
“Baiklah jika begitu, kita lihat kedepannya apa mereka bersedia, untuk dana rasanya tidak masalah, kau tau kan ini semua aku lakukan karena orang tuaku ingin sekali punya cabang hotel dan resort disana, mereka ingin menghabiskan masa tuanya disana.” Mereka mengakhiri obrolannya dan segera bergerak melanjutkan pertemuan-pertemuan lain yang masih harus diselesaikan.
**
Alther Giovanni Willard
Pria tampan asal California yang namanya ada dimana-mana belakangan ini, Alther mahasiswa teknik komputer yang cerdas, ketertarikannya dibidang IT membuat dia mendirikan goAG enam tahun yang lalu saat dia masih menempuh pendidikannya, perusahaan itu sukses menjadi perusahaan teknologi yang terdepan saat ini. Dia juga mulai menanamkan saham dalam bisnis-bisnis startup teknologi yang sedang berkembang, membuat pundi-pundi dollarnya sulit terhitung. Selain usahanya sendiri, belakangan dia dituntut orang tuanya untuk memegang kendali bisnis properti keluarga, mau tidak mau Alther yang merupakan anak laki-laki harus mulai memegang kendali juga di Willard Group. Untuk itu dia menjadi begitu sibuk, yang sebelumnya dia hanya sebagai pemegang saham dan bekerja sesuai hobby, sekarang dia harus menguras waktu dan tenaga lebih untuk Willard Group.
Sukses dalam karir tetapi tidak dalam cinta. Keberhasilannya membuat dia begitu sibuk, hingga sang kekasih, Selena Quin model internasional berkebangsaan Meksiko yang sudah menjalin hubungan dengannya beberapa tahun terakhir memutuskan hubungan mereka dengan alasan kurang perhatian.
Alther sebenarnya adalah pria yang cool dan humble, dia juga begitu perhatian, dia tau menempatkan diri, hanya sedikit dingin dan tegas jika berhadapan dengan karyawannya di Willard Group, entah kenapa sang kekasih memilih alasan kurang perhatian, itu bahkan membuat sang asisten merasa heran tetapi dia bersyukur karena berpisahnya Alther dengan Selena membuat dia tidak perlu repot-repot mengirimkan berbagai hadiah ataupun membantu Selena dalam karirnya. Selena tidak pernah tau dibalik kesuksesannya ada Alther yang selalu siaga membantunya bahkan dalam kesibukannya. Selena yang juga anak seorang pengusaha asal Meksiko sudah memiliki segalanya, tetapi skandal kehidupannya dan keluarganya selalu menjadi perhatian publik, Alther yang ahli dan hobby di bidang IT selalu membantu Selena membungkam semua berita-berita yang bisa merusak karirnya sebagai seorang model internasional, tentu semua juga dengan campur tangan dari asistennya, Mark yang setia memberikan informasi kepada Alther bahkan sebelum berita tentang Selena muncul ke permukaan.
“Kenapa aku jadi memikirkan gadis itu, padahal tidak ada senyuman di wajahnya yang bisa membuat aku terpikat, sangat berbeda dengan Selena” Alther menggelengkan kepala sembari mengingat wajah wanita yang ditemuinya di Swiss, sedikit membandingkan dengan Selena. Sebelum terbang kembali ke California bahkan dia berusaha mencari peruntungan untuk bertemu dengan Felisha, tetapi dia tidak begitu beruntung.
“Bahkan aku belum tentu bisa bertemu dengannya lagi, proyek di Swiss akan segera berakhir.” Alther yang sedang mengistirahatkan dirinya setelah seharian berkutat dengan pekerjaan tiba- tiba teringat dengan Felisha.
“Ada apa denganku, apa aku terpesona pada pandangan pertama,” menertawakan dirinya sendiri, “hahahahaha itu tidak mungkin, lupakan lupakan.” Akhirnya pikirannya itu membawa dia kedalam mimpi indah setelah seharian berkutat dengan semua urusan pekerjaan, dan hari-hari kedepan juga masih sama.
**
Pagi yang cerah di kediaman keluarga Willard, semua anggota keluarga sedang menghabiskan sarapan bersama.
"Uncle, I miss you," Kimberly, anak dari Ashley Willard kakak perempuan Alther langsung berdiri antusias melihat sang paman sedang berjalan ke arah mereka, sangat jarang mereka bisa menghabiskan waktu sarapan bersama.
"Aduh kesayangan uncle, uncle juga sangat merindukanmu" sambil menggendong dan memberikan ciuman di pipi keponakan yang sangat dia sayangi itu, "habiskan makananmu yaa," gadis itu menggelengkan kepala.
"Uncle, suap aku," Kimberly menunjukan wajah imutnya.
"Sayang, jangan ganggu uncle, uncle juga harus sarapan, nanti terlambat ke kantor." Ucap Ashley dengan lembut kepada putrinya yang kemudian menurut.
"Kenapa daddy dan uncle setiap hari harus ke kantor?" tanya polos Kimberly.
"Untuk mencari uang sayang, supaya daddy bisa membelikan mainan baru buat Kim." Kenny ayah Kim menerangkan kepada anaknya.
"Kalau begitu mommy kenapa tidak bekerja? Biasanya mommy yang membelikan mainan baru buat Kim."
"Sayang, mommy tidak perlu bekerja, kan ada daddy yang bekerja dan akan memberikan uangnya untuk mommy," Ashley menjelaskan, membuat Kimberly mangut-mangut mengerti.
"Terus untuk apa uncle bekerja? Uangnya buat siapa?" Jiwa kepo anak empat tahun itu mulai keluar.
"Uncle bekerja mengumpulkan uang agar kelak menikah dengan aunty Selena dan punya anak lucu yang akan jadi teman main Kim," jawab Ashley yang belum tau berakhirnya hubungan sang adik membuat Alther tersedak dan spontan membuat semua menoleh ke arahnya.
"Alther, why?" tanyanya kepada sang adik.
"We just broke up," ucap Alther sekenahnya setelah meneguk air putih dan segera bangkit dari kursinya, "aku berangkat ke kantor, banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum ke Indonesia besok." Pamitnya kepada semua orang, menghindari pertanyaan yang bisa saja muncul.
Tuan dan nyonya Willard hanya menatap heran dengan putranya yang mengakhiri hubungan mereka, mereka juga tidak mau ambil pusing hanya sedikit menyayangkan, sebelumnya mereka berpikir bahwa putranya akan segera mengakhiri masa lajangnya dengan Selena.
**
"Mark, bagaimana dengan FR Corp.?" saat ini mereka sedang dalam perjalanan ke kantor.
"Direkturnya sudah menerima tawaran kita tuan, dan saya sudah mengirim informasi proyek-proyek mereka sebelumnya di email anda."
"Baiklah," ucap Alther sembari membuka ponselnya, mengecek data yang diberikan oleh asistennya.
"Menolak bekerjasama untuk pembangunan hotel sebelum-sebelumnya dan mereka baru tertarik dengan konstruksi hotel tiga tahun terakhir?" bergumam dengan dahi yang sedikit berkerut, "aneh, padahal kerjasama-kerjasama yang ditolak sebelumnya begitu menguntungkan."
"Iya tuan, sebelumnya pemilik perusahaan hanya ingin bekerjasama dengan pembangunan gedung-gedung perkantoran, tidak mau masuk ke konstruksi hotel karena menyita waktu, sedangkan dia masih memiliki cabang perusahaan dengan usaha yang lain." Jelas Mark.
"Apa sekarang usahanya yang lain mulai down?"
"Tidak tuan, justru usahanya semakin berkembang, dia mulai menerima kerjasama pembangunan hotel karena putrinya yang memilih mengambil jurusan pariwisata perhotelan untuk pendidikannya tapi itu masih simpang siur karena waktunya yang mungkin bertepatan, dia juga mulai terjun ke bisnis perhotelan tetapi di daerah yang berbeda dengan anda." Alther hanya mangut-mangut mengerti.
"Apa tidak masalah seorang pengusaha perhotelan yang memegang kendali pembangunan hotel dan resort kita?" tanya Alther.
"Tidak tuan, dia profesional dalam bekerja. Dia membangun hotel hanya sebagai hadiah untuk putrinya ketika selesai kuliah nanti, begitu informasi yang aku dapat tetapi tidak diumumkan secara langsung." Tentu saja Mark yang adalah asisten orang nomor satu di California bisa mencari informasi dengan cepat.
Berbicara tentang hotel, lagi-lagi bayangan pelayan hotel di Swiss muncul dalam pikiran Alther.
"Mark, kapan kita akan ke Swiss?"
"Hah, Swiss tuan?" memastikan jika dia tidak salah dengar.
"Iya Swiss, bagaimana dengan pembangunan di Swiss?"
"Semuanya lancar tuan, bahkan anda tidak perlu kesana dalam waktu dekat. Kita hanya akan menghadiri peresmiannya saja nanti dan itu masih lumayan lama," Mark menjawab heran, tidak bisanya tuannya itu bertanya demikian.
---------------------------------------------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
datengin donk Al,,,ga sah nunggu ada kerjaan baru kesana...
KL suka kejar 👍
2021-08-03
1
🚨⃟V༄༅⃟𝐐ᵇᵃˢᵉW⃠
uhuuuk🤣🤣
2021-08-01
0
MA⏤͟͟͞RGIE💖💞
semangat beyy.. maaf baru mampir lagi... kl siang sibuk, baca sempetnya malam.. jarang on juga.. 🤗🤗😊
2021-07-30
2