Rindu

“Tolong pesankan aku makanan,” ucap pria itu datar. Feli yang sebelumnya sedikit gugup akhirnya mengangkat pandangannya. Menghembuskan nafas legah, dia kesal dengan lelaki ini yang seakan sengaja mendekat ke arahnya. Ingin menolak tetapi dia tidak sebodoh itu, tentu saja itu bisa berpengaruh pada pekerjaannya.

“Makanan apa yang harus saya pesan tuan?” tanya Feli sambil memundurkan langkahnya agak memiliki jarak yang sepantasnya dengan pria itu.

“Terserah, pesankan apa saja untukku.” Jawab pria itu dengan wajah sedikit dingin, mungkin dia masih sedikit kesal dengan Feli yang melotot padanya tadi pagi.

“Maaf tuan, lebih baik anda menelpon ke restaurant bawah dan mereka akan menjelaskan berbagai menu pilihan di hotel ini. Saya bingung jika harus memesankan apa saja untuk anda.” Jawab Feli sopan.

“Yang menurutmu enak pesan saja. Dan iya pesan dua porsi masing-masing makanan dan minuman kemudian temani aku makan malam disini.” Ucap pria itu. "Apa yang baru saja aku katakan, bahkan aku begitu formal dengannya" lanjutnya dalam hati.

“Untuk itu saya tidak bisa tuan, saya akan segera memesankan makanan untuk anda. Permisi.” Feli berkata sambil buru-buru beranjak dari kamar president suit itu, merasa aneh dengan pria yang bahkan tidak dia kenal itu. Kalau saja ini di restaurant tadi pagi tentu Feli sudah berkata dengan jutek kepada pria itu, tetapi ini ditempat kerjanya, dia masih menjaga sopan santun.

Pria itu terdiam, menyunggingkan sedikit senyuman melihat tingkah wanita itu. “Felisha Claire, wanita yang menarik.” Batinnya yang sempat membaca name tag wanita tersebut. Beberapa saat kemudian pesanan makanan datang diantar oleh pelayan yang berbeda. Beef wellington dan mushroom risotto menjadi menu pilihan Feli, untuk minumnya dia memesan lime mojito minuman kesukaannya, entah apa yang ada di pikiran Feli saat itu.

“Aku bahkan tidak berpikir bahwa dia akan memesankan lime mojito di hotel mewah seperti ini,” pria itu bergumam, namun kemudian meneguk minuman yang disajikan itu. Sebenarnya dia sudah kekenyangan dan sangat lelah, pengecekan lokasi proyek, pertemuan bisnis dan dilanjutkan dengan makan malam membuat dia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya, namun entah kenapa kalimat pesan makanan keluar dari mulutnya tadi.

Drrttt...drrttt ponselnya berbunyi, dia segera menjawab setelah melihat nama asisten pribadinya terterah disana. “Ya, ada apa? Ah kebetulan kau menelpon, datanglah ke kamarku.” Tanpa menunggu jawaban dari sang penelpon dia segera menutup telponnya, dia sangat yakin asistennya sedang menggerutu di kamar sebelah.

Tidak menunggu lama sang asisten sudah tiba dikamar tuannya, yang langsung disuruh menghabiskan makanan yang tadi dia pesan. Mau tidak mau dia harus menghabiskannya. Sedangkan yang memesan makanan asik membersihkan diri dan keluar dari kamar mandi ketika makanan sudah habis.

“Tuan, penerbangan anda saya majukan pagi-pagi sekali, ada masalah di perusahaan. Tuan besar miminta ada segera kembali untuk memimpin rapat pengambilan keputusan besok.” Ucap sang asisten sopan setelah menghabiskan makanannya.

“Masalah apalagi? Bukannya masalah sudah selesai? Bahkan tidak ada hal yang mendesak di perusahaan sebelum kita tinggal kesini,” dia tidak habis pikir masalah perusahaan akhir-akhir ini tidak ada habisnya.

“Ini tentang cabang perusahaan di Asia tuan,” Jawab sang asisten sopan.

“Hahh baiklah, siapkan semuanya, kau boleh kembali ke kamarmu, aku juga akan beristirahat.” Kemudian melangkah ke atas ranjang untuk membaringkan tubuh lelahnya disana setelah sang asisten sudah berjalan ke arah pintu.

“Oh iya tuan, untuk apa anda memesan makanan yang tidak anda makan? Apakah anda lupa kalau tadi kita sudah makan banyak diluar? Dan siapa yang memesankannya untuk anda?” Sang asisten masih penasaran dengan makanan yang harus dia habiskan tadi, tidak biasanya tuannya itu memesan makanan seperti itu, bahkan sudah dua hari menginap di hotel itu mereka selalu makan diluar bahkan untuk sarapan.

“Aku terpaksa melakukannya,” jawab tuannya setengah sadar.

“Terpaksa kenapa tuan?” masih penasaran.

“Kenapa kau masih disini? Jangan banyak bertanya, lakukan saja yang aku perintahkan Mark!” asisten yang bernama Mark itu kemudian menutup mulutnya dan segera pamit dari kamar itu.

**

Langit gelap berganti langit cerah, Feli yang baru tidur kurang dari empat jam harus bangun untuk kembali melakukan aktivitas paginya. Dia sudah terbiasa dengan hal itu ketika harus bekerja di hotel malam harinya. Ponselnya berdering, telpon dari sang mami, tidak biasanya sang mami menelpon di waktu seperti ini, di Indonesia bahkan masih sekitar jam 2 pagi. Ragu-ragu Feli menjawabnya.

“Hallo mih, ada apa menelpon jam segini?” tentu saja Feli sedikit kepikiran.

“Feli kesayangan mami, mami cuma rindu sama kamu, kamu itu selalu mengabaikan telpon mami dan papi. Bahkan hampir saja kami akan terbang kesana menyusul kamu,” ucap sang mami, sekilas ada rasa kesedihan dan rasa rindu dari kalimatnya itu.

“Maaf mih kalau jarang memberi kabar, aku sedikit sibuk,”

“Sesibuk apapun kamu masa hanya mengabari mami saja tidak bisa, mami khawatir bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu disana nak, kau harus sering memberi kabar.”

“Iya mih,” Feli menjawab singkat, hatinya tersentuh ketika sang mami masih selalu mengkhawatirkan dirinya. “Istirahatlah mih, ini sudah begitu larut disana, tidak baik untuk kesehatan mami jika tidur larut malam seperti ini,”

sambungnya.

“Nah itu kau tau nak, kesehatan mami sudah tidak seperti dulu, cepatlah pulang temani mami setiap hari, tidak ada lagi yang lebih membahagiakan mami selain berkumpul dengan papi, kamu dan Farrel.” Jawaban Lisiana semakin mengenah dihati Feli, dia harus buru-buru mengakhiri sambungan telepon dengan sang mami.

“Mih, please,” Feli tidak melanjutkan kalimatnya.

“Iya iyaa mami tau sayang, mami sebenarnya masih bangun karena tadi menyiapkan keperluan papi untuk perjalanan bisnis, sebelum kembali tidur mami berpikir tidak ada salahnya menghubungi anak mami kan, dan ternyata ini memang waktu yang pas,” lanjutnya senduh, “biasanya kamu selalu mengabaikan telpon mami, jadi kedepan mami akan telpon kamu jam segini ajah.”

“No mami, ini bukan waktu yang tepat untuk mami masih menelpon, seharusnya mami tidur di jam seperti ini. Aku janji akan lebih sering menghubungi mami.” Rasa bersalah akhirnya membuat Feli berjanji, sekedar janji untuk menyenangkan maminya. “Oh iya, memangnya papi kemana?” lanjutnya.

“Hanya ke Singapore sayang, tetapi karena urusannya mendadak papi baru dikabari 2 jam yang lalu.”

“Baiklah kalau begitu mami istirahat, mami juga harus beraktivitas pagi nanti sekarang waktu tidur mami sudah sangat berkurang. Mami harus jaga kesehatan mami.”

“Bagaimana mungkin mami begitu cepat mengakhiri panggilan telpon dengan kesayangan mami yang bahkan sangat jarang bisa mami hubungi sayang?” Lisiana mulai lagi, bahkan Feli tau pasti maminya itu sudah meneteskan air mata disana, suaranya mulai serak. Dia bisa terbawa suasana.

“Mih, aku kan sudah berjanji akan menghubungi mami lebih sering lagi, sekarang mami istirahat yaa. Sampaikan salamku untuk Farrel dan papi ketika papi pulang nanti.”

“Baiklah, jaga kesehatanmu disana yaa. Mami akan bersabar menunggumu pulang. Sebentar lagi kuliahmu selesai, mami menunggu kepulanganmu sayang, mami sudah membayangkan ke kantor denganmu setiap pagi. Bye.” Lisiana langsung mematikan sambungan telponnya. Feli hanya terdiam, bahkan dia tidak memiliki niat sedikitpun untuk kembali kesana. Dia akan kembali melanjutkan kuliahnya dan memulai pengalaman kerja yang lebih baik disini.

“Maafkan aku mami, aku akan berusaha sendiri disini sudah cukup yang kalian berikan untukku, aku akan menjadi semakin egois jika masih kembali kepada kalian” Batin Feli.

...🍓🍓🍓🍓🍓...

Terpopuler

Comments

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

keadaan membuat Feli jauh lebih mandiri..
you can do it fel 😘👍🤗💪

2021-08-03

1

🚨⃟V༄༅⃟𝐐ᵇᵃˢᵉW⃠

🚨⃟V༄༅⃟𝐐ᵇᵃˢᵉW⃠

feLiiiii🙈

2021-08-01

0

🍇Ungu

🍇Ungu

Semangat up

2021-07-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!