Part 11

Praktis sejak kejadian semalam di kamar Yuki karena penolakan untuk Asher. Hubungan mereka menjadi bertambah memburuk. Namun, itu tidak menjadi masalah sama sekali untuk Yuki. Gadis itu sudah terlanjur kecewa dengan sikap Asher selama ini. Bahkan dia juga tidak pernah peduli dengan kesehariannya, dengan kegiatan istrinya. Hampir setiap hari kami jarang bertemu, hanya pas pagi sarapan atau malam makan malam itupun jarang karena biasanya mereka makan malam di luar.

Pagi ini seperti biasa kami berkumpul di meja makan untuk sarapan. Yuki datang menghampiri meja makan di saat ke dua sejoli itu sudah lebih dulu duduk di kursi sambil menunggu Yuki.

"Pagi Yuki...." Sapa kak Zumi yang selalu bersikap manis, padahal Yuki selalu bersikap ketus padanya. Membuat Yuki terkadang muak dengan sikapnya yang manis itu.

"Pagi kak," jawab gadis itu dengan ekspresi datar seperti biasanya.

Kak Zumi seperti biasa, ia akan mengisi piring mas Asher dulu kemudian piringnya sendiri. Memang seperti itu setiap harinya kak Zumi yang mengurusi Asher dan keperluan yang lainnya. Itu pemandangan yang sudah biasa.

"Sudah cukup sayang... jangan terlalu banyak nasinya."

"Iya mas, segini cukup?"

Yuki melirik saja kegiatan yang sudah biasa terjadi, namun kali ini ada yang berbeda dan menurutnya itu terlalu berlebihan. Dimana Asher dengan sengaja menyuapi kak Zumi di depan mata gadis itu.

"Sudah mas, aku makan sendiri aja." Kak Zumi memandang Yuki sekilas, ia merasa tidak enak hati dengan adiknya.

"Nggak pa-pa sayang... aku pingin suapin kamu." Asher melirik Yuki, sudut bibirnya terangkat sedikit.

Yuki tahu dia sedang pamer kemesraan, dan sialnya hati gadis itu sedikit nyeri melihat pemandangan itu. Secepat kilat ia merampungkan kegiatan sarapan paginya. Rasanya sudah tidak kuat melihat kebersamaan mereka. Benar kata Gea, nggak boleh main dengan perasaan, tapi terkadang rasa itu muncul dengan sendirinya. Rasa yang jelek, marah dan iri hati karena di perlakukan tidak adil oleh suami.

"Aku berangkat dulu kak Zumi." Yuki menghampiri kak Zumi seperti biasa, kakaknya selalu manis dan mencium pipi Yuki saat kami hendak berpamitan tapi tentu saja gadis itu melewati Asher begitu saja. Terlalu malas hanya untuk menjabat tangannya. Biarlah ia dianggap istri yang tidak patuh atau apalah terserah toh dia juga tidak pernah menganggap Yuki ada.

"Sabar mas... lama-lama nanti juga Yuki bisa berubah." Itu suara Zumi sepertinya sedang menenangkan Asher yang merasa di abaikan oleh Yuki. Tapi ia tidak peduli.

Perlahan motor scoopy warna coklat itu membawa Yuki ke kampus. Sebenarnya masih terlalu pagi untuk masuk kuliah tapi ia sudah tidak tahan berada di dalam rumah yang mewah itu. Namun, terkesan seperti neraka bagi gadis itu. Tidak pernah ada kedamaian dan selalu di anggap tidak ada dan di perlakukan tidak adil.

"Ehem... ngelamun aja." Amar datang mengagetkan Yuki. Saat ini ia tengah duduk di bangku taman dekat dengan kampus.

"Amar? Ngapain di sini?"

"Kamu yang ngapain pagi-pagi udah nongkrong di sini."

"Oh... aku.... nunggu kelas."

"Jam ke dua masih lama keles."

"Iya, nggak pa-pa. Kamu sendiri ngapain di sini, kok malah nyamperin aku bukannya masuk."

"Jam kosong, Dosennya nggak masuk jadi free. Tugasnya di kumpulin pas pertemuan."

"Oh..." Yuki hanya berharap oh panjang sambil mengangguk.

"Nanti sore berangkat kan ke kafe."

"InsyaAllah berangkat, semoga nggak ada halangan."

"Nanti kayaknya acaranya sampai malam bakalan rame, kafe kita di booking seseorang buat acara ulang tahun."

"Oh benarkah, kok mbak Diandra nggak bilang?"

"Dia sedang ke luar kota kemarin, jadi semua urusan di serahin ke anak-anak. Mungkin sekarang lagi pada sibuk buat nyiapin."

"Mumpung jam kosong gimana kalau kita bantuin, sambil mikirin nanti kita bakalan nyanyi apa pas acara."

"Oke deh, masih lama juga aku masuknya." Mereka berdua menuju Anomali coffe dengan kendaraan sendiri-sendiri.

"Nggak bareng aku aja?" tawar Amar

"Aku bawa motor sendiri aja nanti kan mau balik ke kampus."

Hanya butuh waktu lima belas menit mereka sudah sampai di Anomali coffe dan benar saja waktu mereka sampai di kafe, anak-anak terlihat sedang mendekor ruangan khusus yang akan di jadikan buat acara ulang tahun yang katanya orang penting tersebut.

"Lho Amar dan Zee nggak kuliah? Kok udah sampai sini aja?"

"Kosong mbak," Amar menyaut.

"Aku masih nanti siang mbak, jadi bisa bantu-bantu di kafe dulu sambil menunggu dari pada nggak ada kerjaan."

"Hmm boleh banget." Sekitar satu jam Yuki membantu kesibukan di kafe dan pamit untuk pergi ke kampus.

"Aku tinggal dulu ya?" pamit gadis itu pada semua anak-anak di ruangan.

"Eh tunggu dulu Zee..." Pegawai bernama Siska itu masuk ke dalam dan keluar lagi dengan membawa sebuah paper bag lalu mengangsurkan pada Yuki.

"Apaan Sis?" tanya Yuki penasaran sambil mengintip sedikit isinya di dalam.

"Nggak tahu titipan dari orang, katanya titip buat Zee yang manis."

"Cie... cie..." Pagi-pagi habis di godain anak-anak membuat pipi gadis itu seketika merona.

"Oke, thanks Sis."

"Makasih nya nanti langsung sama orangnya, mungkin nanti malam dia bakalan datang."

Yuki hanya mengangguk saja, sejurus kemudian segera melajukan kendaraanya setelah sebelumnya menyimpan paper bag ke dalam tas punggungnya.

Sesampainya di kampus Yuki langsung masuk kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasanya. Selama satu setengah jam mata kuliah berlangsung, ia mengikutinya dengan antusias seperti biasa. Kuliah dengan sungguh-sungguh supaya dapat nilai bagus dan dapat lulus dengan cepat lalu bekerja.

Impiannya tidak muluk-muluk, setelah lulus tentunya ingin mandiri, punya penghasilan sendiri dengan modal ijasah di perguruan tinggi sangat memungkinkan mendapatkan pekerjaan lebih baik lagi dari yang sedang di lakoni saat ini. Bukan sekarang tidak baik dan tidak bersyukur, namun kalau bisa lebih baik kenapa tidak.

Waktu pukul dua siang ketika Yuki sampai di rumah. Rumah masih terlihat sepi sudah pasti karena semua penghuninya sedang sibuk dengan urusan kerjaan masing-masing. Yuki masuk kamar seperti biasa menguncinya dan segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah mandi ia berganti baju yang tadi di berikan seseorang yang katanya misterius itu, siapa?

Wah ternyata gaun cantik selutut ini terasa sangat pas di tubuh Yuki. Kira-kira siapa gerangan yang telah memberikan gaun yang pastinya harganya tidak murah itu. Sekilas bahannya sama seperti gaun di walk in closet yang di belikan Asher dan sudah tersedia waktu ia ke sini. Cuma gaun ini terlihat lebih elegan.

Yuki memesan taksi online untuk mengantarnya ke kafe. Benar saja kafe sangat rame hari ini. Yuki langsung masuk ke ruangan di mana di khususkan untuk karyawan menyimpan barang pribadinya.

Yuki dan Amar mulai menempatkan di posisi kami yaitu sebuah panggung kecil yang sudah di dekorasi sedemikian cantik. Seorang MC nampak sedang membuka acara. Dan memanggil seseorang yang malam ini tengah mempunyai hajat.

Yuki tertegun sejenak, memandang ke arah mereka di panggung utama. Ketika seorang MC menyebut nama yang sangat familiar di telinganya. Dia adalah Asher Daharyadika dan Azumi farah.

My God, jadi ini adalah pesta ulang tahun untuk kak Zumi dari Asher. Kenapa aku sampai lupa kalau hari ini ulang tahun kak Zumi. Bodoh seharusnya aku tidak datang.

Yuki langsung pergi ke arah belakang sebelum kak Zumi menyadari keberadaannya. Yuki tidak sanggup kalau harus berada di tengah-tengah mereka sedangkan kak Zumi pasti akan memberi tahukan statusnya terhadap semua yang hadir di sini. Bukan apa-apa, Yuki merasa tidak enak dan tidak ada yang membuat gadis itu bangga menjadi seorang istri Asher Daharyadika, walaupun ia istri pertama tapi kak Zumi yang di cintai Asher. Dan malam ini adalah bukti nyata, ketidak berdayaan gadis itu.

Terpopuler

Comments

Sur Yhanie

Sur Yhanie

fighting Yuki ...

2023-11-14

0

umi cinta

umi cinta

gak ngerti jalan pikiran nya Zumi ,mau nya apa ,kayak nya udah pernah baca tapi kok lupa ya 😂😂😂😂

2023-06-22

0

gia nasgia

gia nasgia

Semangat mom Yuki 💪

2023-03-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!