Part 8

Zumi baru saja menangani pasien melahirkan, sehingga semalam suntuk dia berjaga di rumah sakit. Dia baru saja kembali ke rumah ketika jarum pendek pada jam menunjukan angka sepuluh dan jarum panjang di angka dua belas. Sudah siang memang.

"Lho, Mas, kok masih di rumah? Nggak ke kantor?" tanya Zumi heran demi melihat Asher tengah berdiam diri di kamar.

"Baru pulang?" Pria itu tidak menjawab, tetapi malah balik bertanya.

"Iya maaf Mas, aku mandi sebentar ya," ujar Zumi melangkah menuju kamar mandi.

Cukup lama Zumi di kamar mandi. Berendam dan menenangkan diri di bathtub. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Zumi mengajak Asher ke bawah untuk makan siang.

"Yuki belum pulang ya? Kalau ke kampus sampai jam berapa?" tanya Zumi perhatian. Asher diam saja.

"Mas, kamu sakit kok di tanya diem aja?"

"Yuki pergi dari rumah," kata Asher lirih

"What.... kok bisa? Ya kamu seharusnya larang dong Mas, kenapa Yuki bisa kabur. Apa ini termasuk tentang pernikahan kita?"

"Mungkin, salah satunya iya."

"Kalau salah duanya? Kamu jahatin Yuki mas.." tuduh Zumi menelisik.

"Mana ada aku jahatin Yuki. Mungkin memang dia udah nggak mau tinggal di sini."

"Kamu kok ngomongnya gitu mas, dia istri kamu juga lho."

"Tapi aku tidak mencintainya."

"Kamu bisa belajar mencintainya, seperti janjimu padaku sebelum kita menikah. Kalau kamu tidak bisa membuat Yuki mencintaimu lebih baik kita sudahi saja sampai di sini."

"Kamu ini kenapa sih, nggak pernah ngerti sama perasaan aku?

"Mas," Zumi menyentuh lengannya. Air matanya luruh sudah.

"Hai, kok nangis sih. Jangan nangis, aku minta maaf." Asher merengkuh tubuh Zumi dengan sayang.

"Kita cari Yuki Mas," mohon perempuan itu serius.

"Iya, kamu pasti capek, mending istirahat aja. Nanti biar aku yang cari."

"Tolong Mas, bawa dia pulang," mohon Zumi. Asher mengangguk pasrah.

Sudah hampir satu minggu Yuki pergi dari rumah dan selama itu, dia hidup mandiri. Akhirnya tawaran pekerjaan dari temannya Gea ia terima.

***

Yuki baru saja hendak berangkat bekerja. Shifnya jam lima sampai jam delapan. Jadwal juga kadang berubah-ubah. Kalau weekend malah biasanya rame baru sampai jam sepuluh. Berdasarkan bakat nyanyi yang ia miliki, Yuki mulai mencari keberuntungan bernyanyi di panggung kafe. Selain hobby menggambar pola, gadis itu juga hobby bernyanyi.

Yuki juga piawai bermain gitar. Ia ingin meninggalkan kehidupan yang kelam bersama Asher dan kembali ke mode awal ceria dan seru. Tak peduli seberapa luka yang menganga yang terjadi pada dirinya, Yuki akan menutupnya dengan tawa. Cukup sudah ia terjebak ke dalam pernikahan bodoh.

Setelah punya uang yang cukup nantinya Yuki berniat mengurus perceraian seorang diri. Biarlah sekarang berjalan sesuka mereka dulu. Yuki masih menunggu ojol yang siap mengantarnya. Anomali coffe.

"Pesanan atas nama Yuki?"

"Iya Pak, betul." Abang ojol itu mengangsurkan sebuah helm. Langsung gadis itu pakai dan bersiap berangkat. Cukup lima belas menit dari tempatnya ngekost.

Setelah sampai Yuki langsung masuk dan bersiap untuk perfome. Gadis itu tidak sendiri ada partnernya, cowok ganteng bernama Amar, dia juga masih mahasiswa tingkat akhir. Dan ternyata kami satu kampus dengan jurusan yang berbeda.

Kalau dari tampang, dan gayanya sih sama sekali nggak mencerminkan sosok orang yang kekurangan duit. Menurut pengakuannya bernyanyi untuk mengisi kegabutan dan karena hobby. Amar tengah menyetel-nyetel gitar di tangannya agar pas saat di mainkan ketika Yuki sampai di kafe.

Lagu yang di nyanyikan dari beragam genre, tapi kebanyakan pop indo atau dangdut ala pop, bisa jadi lagu Jawa yang sedang hits dan kekinian. Sore ini suasana Anomali coffe lumayan rame dan itu membuat kami yang di atas panggung bersemangat 45.

Amar dan Yuki tengah duet menyanyikan lagu berjudul 'Risalah hati' nya Dewa 19, ketika tiba-tiba seseorang datang ke kafe bersama temanya malam itu. Iya Tomi, Anton dan Asher tengah menikmati malam santai di kafe yang katanya salah satu milik sahabatnya itu.

Yuki terlalu fokus dengan lagu dan petikan gitar yang di bawakan oleh Amar sehingga tidak memperhatikan sekeliling. Fokusnya bernyanyi dan menghibur pengunjung.

"Wih... penyanyi cewenya baru, cantik banget dan suaranya bikin meleleh," celetuk Anton yang baru saja memposisikan duduk.

"Yoi... menurut pengakuan cewe gw (pemilik kafenya pacar dari Tomi) dia masih Mahasiswa."

"Hai sayang..." Tomi dan Diandra pemilik kafe memang sepasang kekasih.

"Hai beb, lagi ngomongin apa sih...?"

"Nggak ada sayang, biasa bahas kerjaan."

"Hmm... Anton? Lo tertarik sama Zee. Kok di lihatin terus."

"Jadi namanya Zee, cantik banget. Suaranya juga keren." Anton mengacungkan jempolnya.

"Nanti kalau udah selesai gw panggil ke sini, biar lo bisa kenalan. Tapi nggak untuk Asher udah punya bini double." Selorohnya yang membuat Asher melirik sekilas lalu kembali sibuk dengan gawainya.

"Gw nggak minat," celetuk Asher tiba-tiba dan sekilas pandangannya menyapu ke atas panggung.

Aku tak bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku tapi kamu bisa....

Yuki masih fokus menyanyikan lagu dengan irama yang pas. Pandangan Asher tercekat tak percaya bahwa gadis yang sudah hampir dua minggu di carinya sedang bernyanyi di depannya.

"Katanya nggak minat tapi kok fokus amat bang lihatinya, terpesona ya. Jangan coba-coba gw udah naksir duluan." Seloroh Anton tanpa basa basi.

Asher masih menajamkan penglihatannya. Dia ingin memastikan bahwa yang di sebut Zee itu Yuki nya atau bukan. Dia terlihat bahagia di atas panggung dengan sesekali melempar senyum ke arah pengunjung.

"Lha kok udah sih," Anton kecewa ketika Yuki merampungkan bernyanyinya dan turun dari panggung kecil.

"Oh... sesi dia sampai jam sembilan, biasanya malah jam 7 atau 8 tergantung pengunjung dan kerja dari gw. Setelah usai musik masih mengalun tetapi di ganti dari pengeras suara audio tidak secara live.

Yuki turun dari panggung langsung di sambut Diandra dan Anton.

"Zee ada yang mau kenalan nih..." Diandra langsung mengutarakan maksudnya. Yuki tersenyum ramah dan mengangguk. Sebenarnya tidak nyaman, namun karena bosnya yang meminta secara langsung tak enak. Setelah bertukar nomer ponsel Anton kembali ke mejanya karena Yuki menolak untuk di antar pulang.

"Sepertinya gw bakalan sering kesini deh." Anton cengar-cengir sendiri. "Gw juga udah kantongin nomer ponselnya, aman tinggal nyusun strategis. Tak ada yang mampu menolak pesona Anton Dirgantara," ujarnya sombong membawa nama marganya.

Setelah usai bernyanyi Yuki memutuskan pulang karena hari sudah malam. Seperti biasa Amar akan setia memberi tumpangan sekalian jalan pulang.

Yuki dengan nama panggilan Zee kalau di kafe tengah bersiap untuk pulang. Ia sedang menunggu Amar mengambil motor di tempat khusus karyawan agak ke dalam.

Greb

Tangan Yuki di cekal oleh seseorang dan langsung mendorongnya untuk naik ke mobilnya. Belum sempat ia berteriak Asher sudah memasang wajah garang siap menerkam. Asher menghempaskan tubuh Yuki di jok depan, lalu menutup pintu dengan keras. Dia setengah berlari memutar arah lalu duduk di jok kemudi.

"Berhenti di sini Ma, aku mau pulang."

"Diam dan jangan ganggu aku menyetir. Kita akan pulang ke rumah."

"Stop, aku tidak mau pulang ke rumah mu." Asher terus melajukan mobilnya. "Aku bilang berhenti atau aku ingin lompat."

Ckittt

Rem mendadak, Asher membuat Yuki hampir saja tumbang ke depan dan menabrak dashboard. Untung tangan Asher menghalangi kepalanya.

Yuki segera menormalkan posisinya yang terlampau dekat. Ia benci bila berdekatan dengan Asher, jantungnya seakan berdetak lebih cepat, Yuki benci perasaan ini.

"Yuki... pulanglah bersamaku. Zumi setiap hari marah-marah hanya karena aku belum bisa menemukan mu. Tidakkah kau merasa kasihan dengannya. Setidaknya kamu temuilah dia, dia sangat mengkhawatirkan mu."

Yuki diam sesaat, mencerna kata-kata Asher. Apa sebenarnya mau kak Zumi. Kenapa wanita itu terus bersikap seolah peduli dengannya. Aku yakin kak Zumi punya alasan untuk ini semua.

"Baiklah aku akan menemuinya, tapi aku tidak mau kembali tinggal bersamamu." Asher hanya diam saja dan sejurus kemudian melajukan mobilnya ke rumah.

Terpopuler

Comments

Sur Yhanie

Sur Yhanie

ijid da ka si Asher..hayang nakol da Mun panggih

2023-11-14

0

Nuris Wahyuni

Nuris Wahyuni

jgn2 Zumi sakit itula dia melarikan diri pas waktu mau Akad nikah

2023-04-24

0

Lusy Rosyalina

Lusy Rosyalina

agak aneh ya thor, kok ga cerita ke org tuanya. trus kalo nikah, kan wali nya ayahnya, masa segampang itu ya?

2023-04-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!