Part 4

Wajah Yuki berubah jadi pias dan kaku. Buku yang ia pegang pun tak luput dari sorot mata Asher. Dia mulai mendekat dan tangannya terulur mengambil buku di tangan gadis itu.

Yuki sangat canggung, deg-degan dan nggak tahu harus ngomong apa. Mulai dari mana? Sebab sebelumnya tidak pernah ngobrol apapun tentang ke duanya. Yuki pikir, ia akan menjalani PDKT terlebih dahulu mengenal satu sama lain. Tapi sepertinya pria dingin itu sudah lupa dengan kata-kata nya kemarin yang bilang tidak akan menyentuh dirinya. Sungguh Yuki berharap ada keajaiban untuk malam ini.

Namun sepertinya angan itu tak akan menjadi realita, sebab Asher kini sudah separuh menguasai dirinya. Dia mulai bermain-main dengan bibirnya yang terus memagut dengan bibir Yuki. Gadis itu mulai pasrah saja, toh ini memang harus mereka lakukan sebagai suami istri.

Yuki terdiam saat Asher mulai menjelajah pada dirinya lebih dalam, ia memejamkan matanya, berusaha untuk mengikuti permainan lelaki itu. Yuki sungguh heran, kenapa bisa seorang pria bahkan sangat menikmatinya walaupun tanpa adanya rasa cinta.

Yuki berusaha sekuat tenaga agar mulutnya tidak meracau, mengeluarkan suara yang menurutnya terdengar sangat menjijikkan. Bagaimana bisa ia mengeluarkannya kata-kata itu.

Oh Yuki... stop, ini gila.

Yuki mengutuk dirinya yang bahkan bisa menerima dengan sangat terbuka.

Tubuhnya tak selaras dengan jalan otak dan hatinya. Walaupun rasanya ingin melarikan diri tapi tubuhnya malah menginginkan hal lebih.

Ah nggak konsisten.

Yuki berusaha menghalau, mengabaikan rasa agar sejalan dan menikmatinya, apalagi sentuhan Asher begitu sangat memabukan. Melambungkan mencapai pusara arus puncak kenikmatan. Asher melakukan dengan sangat lembut.

Sudah malang melintang dan harus berusaha ikut juga menikmati permainan yang luar biasa itu. Bagaimana tidak, sentuhan itu adalah sentuhan pertama untuknya dan penyatuan yang sangat menggetarkan jiwa dan raga, mungkin selama hidupnya akan di kenang.

Ke duanya melebur dalam hentakan irama yang selaras. Hingga akhirnya lahar itu pecah, meluap dari kawahnya dan pasangan itu seperti terdampar bersama di tempat yang tenang, indah dan hangat.

Yuki mengerjapkan matanya perlahan, berusaha mengumpulkan kesadaran yang masih pergi entah kemana. Berusaha bertanya-tanya dalam hati dengan apa yang telah terjadi. Apakah setelah ini ia akan menjalani rumah tangga sungguhan? Atau ia bahkan tak akan pernah menganggapnya ada dan hanya sebagai partner di ranjang.

Sementara Yuki masih dengan kebimbangan, Asher malah dengan nyamannya langsung terlelap. Laki-laki itu bahkan tidak meneliti keberadaan Yuki, dengan tenang terlelap damai.

***

Yuki mengedipkan matanya beberapa kali, berusaha untuk lebih sadar dan mengingat kembali setiap kejadian yang terjadi tadi malam. Meskipun belum ada perasaan tapi entah mengapa merasa kosong dan hampa saat ia terjaga dan Asher bahkan sudah tidak ada di kamarnya.

Yuki berusaha mengatur degup jantung yang berdetak tidak beraturan. Meskipun sudah mengusap-usap dadanya beberapa kali, tapi ia tetap merasakan pedih di bagian dada dan nyeri di ************.

Pagi ini walaupun dengan gerak yang terbatas karena masih terasa ngilu, Yuki tetap memutuskan pergi ke kampus. Setelah mandi dan bersiap dengan stylean kampus. Yuki berjalan perlahan menuruni anak tangga.

"Pagi Non...?" sapa Bik Ema lalu beliau menyiapkan hidangan di meja makan.

"Susu coklatnya Non," ujar Art itu menaruhnya tepat di depan Yuki duduk.

"Terimakasih bik." Yuki minum dengan mata liar menyusuri sudut ruangan, berusaha mencari tahu keberadaan Asher saat ini. Bik Ema seperti mengetahui pikiran gadis itu.

"Tuan Asher udah berangkat kantor Non, tadi pagi. Pagi-pagi sekali, beliau tidak sempat sarapan."

"Oh..." Yuki hanya ber oh panjang dan tak mau tahu tanya lebih banyak lagi. Sebenarnya ia ingin kepo dengan mencari tahu tentang karakter suami barunya itu. Mengingat Art nya biasanya akan banyak tahu tentang majikannya, tapi untuk saat ini belum berani bertanya-tanya lebih dalam.

Pagi ini Yuki berangkat kampus seperti biasa menggunakan ojol. Ada mobil dan beberapa motor di garasi rumah Asher, tapi ia sungguh tak berani memakainya.

Setelah sampai di kampus dan berbaur bersama teman-teman. Yuki sungguh terhibur, semua perasaan hati yang berkecamuk pagi ini terasa melebur dan menguap begitu saja. Apalagi Ketika Gea mengangsurkan satu cup jus sirsak kesukaannya, mata gadis itu langsung berbinar dan menyambut dengan senyum renyah.

Kami tengah duduk di bahu taman. Tempat favorit Yuki dan Gea sambil menunggu kelas selanjutnya, usai dari kantin tadi.

"Yuki.... kamu nggak pa-pa? Kelihatan pucet," selidik Gea meneliti wajah sahabatnya.

"Nggak pa-pa Ge, aku hanya capek," jawab Yuki datar.

"Pengantin baru ngoyo amat. Laki lo minta jatah berapa ronde."

"Apaan sih Ge." Pipi Yuki langsung nyemburat, bersemu merah.

"Udah nggak usah malu-malu. Emang udah kewajiban suami istri nglakuin itu kan? Jadi enjoy aja lah."

"Tapi dia nggak cinta sama aku?" kata gadis itu menerawang sendu.

"Lama-lama juga nanti cinta." Gea menyemangati.

"Bahkan aku di tinggalin begitu aja paginya. Nggak ada titip pesen apa-apa. Nyesek kan?" keluhnya miris.

"Jadi ini yang membuat lo murung. Jangan sedih gitu dong..." Gea memeluk sahabatnya. "Selama laki lo tidak berbuat kasar tentu itu masih bisa di tolerir kan?" ujarnya menyakinkan.

"Aku nggak tahu karakternya sama sekali, seminggu hidup serumah, aku belum pernah ngobrol banyak sama dia. Aku cuma bingung cara menyikapinya, pria dingin macam Asher."

"Nggak usah di pikirin. Sepertinya lo harus punya kegiatan baru yang lebih padat agar pikiran lo teralihkan."

"Iya, aku juga mikir gitu."

"Kira-kira apa ya?"

"Kerja part time gimana. Cafe temenku lagi cari orang buat nyanyi setiap malam sampai jam sepuluh. Kalau lo mau ntar gue hubungi teman gue. Lumayan banget bisa buat nambah uang jajan. Suara lo kan bagus, bisa main gitar juga, jadi bisa nuangin perasaan lo lewat lagu yang bakalan lo bawa nanti."

"Nanti aku pikir-pikir dulu, jam sepuluh terlalu malam. Suamiku sudah keburu pulang kantor. Bisa makin renggang dan nggak saling kenal kalau setiap dia pulang aku nggak ada di rumah."

"Iya juga sih, nanti di bantu cari info lagi. Tenang beb, banyak jalan menuju roma."

Setelah mengikuti makul ke dua, Yuki langsung pulang ke rumah. Masih siang dan sudah pasti Asher belum pulang. Tapi tidak di nyana begitu ia sampai pekarangan rumahnya. Mobil Asher sudah terparkir rapi di depan rumah.

"Dia udah pulang?" gumam Yuki dalam hati.

Iya Asher pulang lebih awal, menurut pengakuan Tami, Tuannya itu pulang pas menjelang makan siang dan beristirahat di kamar.

Yuki langsung menuju lantai atas begitu mendengar penuturan Tami. Tapi tidak ada Asher di sana.

Ah aku mikir apa sih... kenapa aku berharap dia ada dikamar ku.

Yuki segera mengibaskan tangannya di depan wajah sambil menggelengkannya. Menghalau pikiran yang hampir saja terlampau jauh. Semenjak kejadian malam pengantin itu, Asher dan dirinya sama-sama tidur terpisah, sudah dua minggu lebih hampir satu bulan.

Apa yang salah dengan dirinya. Bahkan mereka sudah melewati malam bersama, namun sikapnya tetap dingin dan acuh. Hampir tiga minggu setelah melewati malam yang panjang itu, mereka tidak pernah lagi ada kontak fisik.

Ketika sore hari Asher mendatangi kamar Yuki. Ia sempat terlonjak kaget seperti sebelumnya, dia selalu masuk tanpa mengetuk pintu. Kali ini dia menatap gadis itu cukup serius, sejurus kemudian berkata ingin menikah lagi.

Yuki bergeming. Mendengar pernyataan Asher yang dengan tanpa merasa berdosa mengatakan tanpa beban.

Jadi maksudnya aku mau di madu setelah semua yang telah terjadi? Bolehkan aku mengatakan sakit walaupun belum ada cinta di antara kita?

Terpopuler

Comments

Mia Fahri

Mia Fahri

suka2

2024-03-27

0

Sur Yhanie

Sur Yhanie

eh kulkas mikir dong baru sebulan meried Lo mo kawin lagi..boa edann

2023-11-14

1

Enung Samsiah

Enung Samsiah

hars di emrin nih suami kya gitu,,

2023-10-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!