Part 2

Setelah acara ijab qobul selesai, Yuki langsung di boyong ke rumah Mama Rianti. Bunda memeluk putrinya dengan sayang, walaupun Bunda bukan Bunda kandungnya, namun Bunda sangat menyayangi Yuki. Bunda yang merawatnya sejak perempuan itu di persunting Ayah Yuki. Beliau tidak pernah membeda-bedakan antara Yuki dan kak Zumi.

"Hati-hati, jaga sikap. Ingat, nurut sama suami. Masalah kak Zumi Bunda minta maaf," nasihat Bunda yang terdengar sendu.

Yuki hanya mengangguk saja, setelah memeluk Bunda, ia menyalami tangan Ayah dengan takzim sebelum akhirnya masuk ke mobil.

Yuki menyusut air matanya yang mulai menganak sungai. Ada rasa gejolak di hati yang tak bisa ia bagi. Rasanya begitu berat berpisah dengan Ayahnya.

"Udah nggak usah nangis, cengeng banget sih," gerutu Asher dengan muka datar tanpa ekspresi.

Gadis itu hanya diam saja enggan menimpali. Lebih memilih membuang muka ke arah jendela kaca mobil dan melihat pepohonan di pinggir jalan yang seakan bergerak menjauh.

Sesampainya di rumah Mama Rianti, Yuki hanya di suruh duduk-duduk saja sambil menunggu Mama bersiap-siap. Sore ini Mama langsung akan bertolak ke Singapur untuk menjalani pengobatan di temani Papa Dika.

Yuki dan Asher mengantar Mama ke bandara. Mama memeluk menantu barunya dengan sayang, sebelum pergi.

"Titip Asher sayang..." pesan Mama Rianti lalu beliau mencium menantunnya.

Yuki bisa merasakan hangatnya keluarga barunya. Mama juga melakukan hal yang sama pada Asher, beliau memeluk lalu menciumnya.

Setelah keberangkatan Mama dan Papa Dika. Asher tidak lantas membawa Yuki pulang ke rumah yang tadi, melainkan membawa ia ke sebuah rumah lain, mungkin rumah Asher pribadi, gadis itu enggan bertanya karena pria itu juga hanya diam saja. Ya mungkin mereka akan tinggal di sana.

"Masuklah, nanti di dalam akan ada pelayan yang akan menunjukan kamar mu dan membawa barang-barang mu," titah pria itu dingin.

"Mas...mm... kamu mau kemana? Ini kan malam pertama kita?" kata Yuki gugup.

"Kenapa? Aku ada urusan. Apa kamu menginginkan bulan madu penuh dengan *******...?" Asher menyeringai.

"Jangan mimpi kamu gadis kecil, bahkan aku akan segera menemukan Zumi dan menikahinya," kata pria itu terlihat kesal.

Yuki langsung terdiam, bibirnya terkatup rapat. Ia hendak keluar dari mobil, namun sejurus kemudian Asher mencekal lengannya.

"Jangan harap kamu bisa menyentuh ku. Kamu bukan istri yang aku harapkan. Aku salah meminang," kata pria itu marah menghempaskan tangan Yuki dengan kasar.

Deg

Hatinya mencelos seketika mendengar tutur kata Asher. Dia suaminya yang sama sekali gadis itu belum mengetahui sifat dan karakternya.

Yuki keluar dari mobil langsung di sambut perempuan sekitar empat puluh tahunan. Mobil Asher langsung melesat entah kemana.

"Nyonya... mari saya bantu bawakan kopernya." Pelayanan itu bernama Ema, dia salah satu asisten rumah tangga di rumah ini.

"Iya bik terimakasih," jawab Yuki lembut.

Yuki di antar ke sebuah kamar yang sangat besar dengan banyaknya taburan bunga mawar di atas ranjang.

"Hm... seperti kamar pengantin yang indah," gumam gadis itu seraya mengamati seluruh isi kamar.

Yuki segera membersihkan diri ke kamar mandi setelah sebelumnya menata barang-barangnya. Kebanyakan keperluan kuliahnya, baju ia hanya membawa beberapa saja, pikir gadis itu gampang mengambil di rumah Bunda. Tapi ternyata di ruang ganti sudah ada baju-baju wanita seukuran tubuh Yuki dan semuanya baru.

Yuki masih tertegun mengamati barang-barang yang kebanyakan masih baru, entah di peruntukan untuknya atau kak Zumi, yang jelas semua dress di sana kebanyakan berukuran sesuai tubuh gadis itu.

Iya, kak Zumi itu wanita yang cantik dan anggun. Dia sangat serasi dengan Asher, ganteng dan cantik, sama-sama dewasa tapi Yuki sungguh tidak mengerti kenapa kakak tiba-tiba pergi di hari yang sangat penting baginya. Pasti ada alasan yang sangat kuat dan tugas pertama Yuki adalah mencari kakaknya yang menghilang. Karena pria dingin itu terlihat sangat membenci dirinya.

Mengingat pria itu sangat dingin, Yuki cukup tahu diri tidak berani tidur di ranjang dan memilih tidur di sofa.

Sementara Asher di malam pertamanya, dia malah sibuk menghampiri teman-temannya di sebuah club.

"Hello bro... kamu menemui kami. Apakah sesayang itu kamu pada kami sehingga di malam pertamamu, kamu lebih memilih menghabiskan dengan kami dari pada dengan istrimu?"

"Diamlah.... aku butuh solusi bukan gerutuanmu."

"Dia tidak terlalu buruk, masih muda, imut dan tidak kalah cantik, dan sepertinya dia masih perawan."

"Ck, tidak ada perawan lagi di dunia ini."

"Wohooo... apakah kamu ingin mencobanya? Atau ingin melempar untukku. Mau banget kalau yang bening dan fresh gitu..."

"Tentu saja aku akan mengambil keuntungan dari nya. Lihat saja nanti, berani-beraninya menggantikan posisi Zumi," pria itu menyeringai licik.

Mereka melakukan ritual minum bersama, seperti malam-malam sebelumnya. Club yang mereka kunjungi adalah milik Anton sahabat Asher dan juga Tomi.

Asher harus segera menghentikan minumnya ketika sudah mulai sedikit pusing. Dia sadar akan pulang dengan menyetir jadi masih menjaga kesadarannya.

Puas bertemu dengan sahabat-sahabatnya. Asher kembali ke rumah. Begitu sampai kamar dia langsung melempar tubuhnya ke atas ranjang.

Bruk....

Ia memejamkan matanya sebentar melepas penat. Kemudian tangannya mulai meraba sisi kasur yang banyak di taburi mawar. Ingatannya langsung tertuju pada hari ini, bahwa dia telah melangsungkan pernikahan.

Asher bangkit duduk dan pandangannya langsung tertuju pada sosok cantik yang tengah tertidur pulas berada di sofa.

"Enak saja kamu tidur dengar nyenyak, sementara aku, aku bahkan tidak bisa tenang sedikitpun." Asher menghampiri Yuki yang tengah tertidur, dia mengamati tubuh Yuki dari atas sampai ke bawah yang tertutup selimut sampai batas dagu.

Dengan gerakan kasar Asher menyambar selimut dari tubuh Yuki.

Gadis itu tergeragap dan langsung terjaga. Memandang secara waspada pria tampan yang sedang mengamatinya secara intens.

Yuki semakin gugup kala Asher mulai mendekat, semakin dekat dan menyambar bibir gadis itu dengan rakus dan kasar. Bahkan ia bisa merasakan bau alkohol yang menyengat. Segera Yuki menepis dan mendorongnya dengan sekuat tenaga.

"Berhenti mas, kamu mabuk!" pekik Yuki memberontak.

Asher terkekeh. "Memangnya kenapa, bukankan ini yang kamu inginkan, melewati malam pertama kita dengan penuh *******."

"Berhenti, diam di situ atau aku akan berteriak."

"Teriak saja sesukamu, kamu itu istriku, jadi tidak akan ada yang menolongmu. Lagian di sini hanya ada pembantu selain kita, peduli apa dia. Hah...!"

Asher mendekati gadis itu lagi dan dengan gerakan cepat mendorong tubuhnya ke atas ranjang. Sebenarnya Yuki bisa saja pasrah dan membiarkan Asher melakukannya, mengingat dia adalah sudah sah menjadi suaminya, namun karena dia memperlakukan Yuki dengan kasar dan dalam kondisi mabuk, gadis itu sekuat tenaga berusaha meloloskan diri.

"Maaf mas, maaf ya Allah bukan maksudku durhaka terhadap suami, namun aku hanya belum siap, aku butuh adaptasi. Lagian siapa yang akan mengira dia bakalan setia. Bahkan dia sangat membenciku dan akan tetap menikahi kak Zumi jika menemukannya. Setidaknya aku masih suci tatkala nanti berpisah dengannya."

Duk

Sekuat tenaga gadis itu menendang juniornya. Lalu melesat melarikan diri ke luar dari kamar.

"Damn!!" umpat Asher meringis kesakitan.

Yuki sempat mendengar pria itu mengumpat dan mengaduh, tapi tentu saja ia tidak peduli, gadis itu secepat kilat berlari meninggalkan kamar yang terasa mencekam.

Terpopuler

Comments

Sur Yhanie

Sur Yhanie

bagus Yuki....

2023-11-14

0

santitri

santitri

mampir ya Thor 🥰

2023-03-24

0

gia nasgia

gia nasgia

Rasain siapa suruh pake cara maksa😏

2023-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!