🍃🍃
"Apa sih, Key?" gerutu Azwa merasa salah tingkah, saat temannya itu berdehem.
Ketua Divisi itu pun juga menoleh menatap Keysha, mengangkat salah satu alis tebalnya menatap gadis itu. membuatnya meneguk air saliva dengan kasar.
"Ti-tidak, cappucinonya wangi banget tuh, jadi pengen. malah dibawain segelas doang" ucap Keysha, rekan kerja yang akrab dengan Azwa, sengaja menyindir pria tampan yang tegas ini.
"Hmm, lo mau? buat sendiri gih" suruh Azwa seenak jidatnya.
"Ah males gua. Bapak ngapain duduk di meja saya? saya mau kerja" ucap Keysha.
"Baiklah, kalian kerja yang benar!" ucapnya, segera pergi meninggalkan dua gadis sebaya itu.
Setelah kepergian ketua, Azwa menatap Keysha yang begitu intens melihat punggung pria itu, mencebik kesal kepada orang yang sudah pergi dari pandangannya, membuat Azwa menggeleng pelan sembari menyesap cappucinonya.
"Jangan kesal-kesal amat, entar jatuh cinta lho" ledek Azwa, nyengir.
"Gile apa, jatuh cinta sama dia? dingin, hangatnya ke lo doank. jangan-jangan die yang suka ame lo" gerutu Keysha
"Hahahaha, bodo amat! yang penting gue kerja" seru Azwa, tak peduli dengan pria itu atau pria mana pun.
"Emang lo gak suka ama dia?" tanya Keysha, memelankan suaranya saat anak-anak lain menatap mereka
"Sama sekali enggak, buang waktu aja mah sukai orang" jawab Azwa, mulai fokus pada komputernya
"Preeet!! kayak malaikat aja lo gak punya nafsu" gerutu Keysha
"Maybe, setidaknya gak kayak devil" ucap Azwa kemudian.
Dan kini kedua wanita yang tak bisa diam dari tadi itu akhirnya sudah berhenti berkoar. mereka kembali pada tugas masing-masing yang begitu banyaknya lembaran kertas yang menumpuk.
**
Azwa merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku, mulut menguap merasakan pergerakan angin didalam tubuhnya. gadis itu sedikit lega, pekerjaan yang menumpuk sudah hampir selesai ia kerjakan. Anak-anak lainnya pun sudah berangsur keluar dari mejanya, menyisakan dirinya juga Keysha yang masih sibuk berjibaku dengan benda menyala itu.
"Rajin amat lo, makan kuy" ajak Azwa
"Dikit lagi, entar ah"
"Huaaaaaa!! ngantuk banget gue. bobo dulu yak, dah siap bangunin gue" Azwa menaruh lengannya diatas meja kerja, meletak kepala diatasnya sebagai bantalan. hingga dalam sekejap matanya pun terpejam, tak tahan menahan rasa kantuk yang melanda.
"Dasar kebo! bobo mulu" gerutu Keysha, ia merogoh ponsel didalam tas, menekan aplikasi Grab untuk memesan makanan lewat online agar tidak mesti untuk beranjak keluar dan membuang tenaga yang menipis.
Kini si tukang kebo sudah bangun dari tidur pulasnya diatas meja, entah jam berapa gadis itu tidur tadi malam hingga membuatnya mengantuk sesiang ini. namun itu tidaklah perlu heran lagi, Azwa memang kerap kali tertidur saat jam istirahat semenjak mimpi itu terus melandanya.
Azwa dan Keysha tengah melahap makan siang mereka, berupa seblak yang menggiurkan. kuah merah merona membuat liur siapa saja pasti akan meleleh. Azwa begitu lahap menikmatinya, matanya merem melek merasakan sensasi pedas, hangat dan beraroma wangi menjadi satu.
"Enak ya" ucap Azwa
"Tentu saja, langganan kita" sahut Keysha.
Zzzttt
Azwa menyedot cappucino cincau es miliknya, merasakan lega pada tenggorokan yang langsung disiram dengan air es berasa coffe itu. setelahnya ia pun beranjak dari duduk, berniat ingin ke pantri untuk mengambil air putih.
"Gue pantri dulu. gak enak kalau gak ada air putih" gerutu Azwa
"Ya ya ya, titi dj yaa, jangan nyangkut ketempat lain" ucap Keysha. Azwa memutar bola mata jengah.
Saat berjalan menuju pantri, Azwa melihat Pak ketua divisi baru saja masuk ke ruangannya dengan membawa berkas. tampaknya ia baru saja menjalani rapat bersama ketua divisi lainnya dan bersama Direktur perusahaan. Azwa pun tertegun, ia berinisiatif untuk membuatkan kopi untuknya.
Setiba di Pantri, gadis itu dengan sigap meracik kopi latte, agar si ketua kembali bersemangat. hitung-hitung sebagai tanda terima kasihnya yang telah memberikan secangkir cappucino pada gadis itu.
Setelah selesai, gadis itu memutar tubuhnya, berniat untuk pergi dari tempat itu karna tugasnya yang telah selesai. namun tiba diambang pintu, ia terkaget dan hampir saja minuman hangat itu mengenakan pakaian seseorang yang berpapasan dengannya.
"Aduh, kalau jalan pelan-pelan dong, laju amat" gerutu Azwa, tatapannya masih menatap tiga minuman diatas nampan. merasa cemas bila minuman itu tumpah.
"Azwa," seseorang menyapanya, Azwa mendongak, seketika perasaannya tak lagi marah pada orang itu.
"Eh, Pak, maaf" ucapnya
"Gak apa. kamu ngapain?"
"Ini, ambil air putih sekalian buat kopi untuk bapak" ujarnya, menyodorkan nampan kehadapan pria itu.
"Ya ampun, terimakasih ya, saya makin suka denganmu" ucap pria itu tanpa sadar.
"M-maksudnya, su-ka?" Azwa bingung
"Hmm, maksudnya, saya suka kamu perhatian gini" jelas pria itu sedikit gagap. menggerutu kesal dengan dirinya yang hampir membuka perasaannya pada Azwa.
"Oh, hanya sebagai tanda terimakasih tadi pagi doang. saya permisi, Pak" pamit Azwa.
"Baiklah,"
Azwa pun segera melangkahkan kakinya menuju ruang kerja, merasa tidak nyaman dengan tatapan pria itu yang terus memandangnya lekat. sungguh membuatnya risih. padahal dibalik pandangan itu, ia tak tau arti tatapan yang diberikan.
"Lama amat, ambil air putih doank" gerutu Keysha, mencebik kesal sambil memakan stik kentangnya yang dicocol dengan saus.
"Buat kopi tuh untuk pak Yoga" ucap Azwa
"Ciiiee, perhatian. lo pasti suka dengannya kan? jujur deh"
Azwa memutar bola matanya, "Gaklah, gile kali lo!"
🍃🍃
Like
Koment
Vote
Hadiah
😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Norma
semangat adek say🤗😍
2021-06-08
0