15

Lisa terbangun dari tidurnya. Wanita itu meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. " Hoaammm... " Pergerakannya terbatas karena ada sesuatu yang memenuhi ranjang yang biasanya luas untuk seorang diri.

Kedua mata Lisa membulat sempurna ketika penglihatan nya menangkap seonggok tubuh tegap terlelap di sampingnya. " Brengkssekk! " Makinya, tangannya reflek memukul bahu kekar itu. Namun yang mendapat pukulan itu bergeming di tempat, nyenyak dalam alam mimpi.

Bagaimana bisa pria itu ada di sini? Asataga! Bukankah ini di apartemen Sofie? Lalu bagaimana jika Sofie melihat kekasihnya tidur di kamarnya dalam satu ranjang! Oh tidak! Bisa gawat!

" Brengkssekk! Bangun! Pergi dari sini! " Lisa terus menghujani pukulan pada Arsen, membangunkan pria itu agar cepat keluar dari kamarnya.

" Bajjingan! Bangun! " Maki Lisa.

Arsen terusik, tubuhnya terguncang saat mendapatkan pukulan dari Lisa. " Berisik! " Pria itu belum menyadari kesalahannya, yang telah tidur sembarangan di kamar seorang wanita yang tidak memiliki hubungan apapun. Hanya sekedar mantan!

" Heh! Gila lu, bangun gak! Lu ngapain tidur di kamar gue! " Lisa semakin geram karena Arsen masih saja belum bangun.

" Sebentar aja. " Arsen menangkap kedua tangan Lisa yang terus memukulinya agar berhenti. Mendekap Lisa. Entah sadar atau tidak, yang jelas kedua mata Arsen masih terpejam.

Lisa membeku saat dirinya masuk ke dalam dekapan Arsen. Wajahnya dekat sekali dengan dada pria itu. Aroma tubuh dan deru nafas Arsen bisa Lisa rasakan.

Dan.. Astaga.. Arsen masih dengan kebiasaan nya, tidur hanya menyisakan boxer nya saja. Kebiasaan dari dulu, masih Lisa ingat.

Lisa ingat rasa itu, sentuhan itu. Sentuhan yang dulu pernah ia rasakan dari Arsen. Sentuhan yang dapat membuatnya terbang ke nirwana.

" Lepas! " Lisa tersadar jika pria itu telah melukai hatinya, meninggalkan nya begitu saja tanpa ada penjelasan. " Lepas brengkssekk! " Lisa mendorong tubuh Arsen.

Seketika Arsen membuka matanya. Pria itu tak kalah terkejut mendapati Lisa ada di samping nya. Bagaimana bisa?

" Sial! Apa gue semalem mabuk? " Arsen meraup wajahnya dengan kasar. Bingung harus menjelaskan apa pada Lisa.

" Pergi! " Seru Lisa.

Belum sempat Arsen menanggapi Lisa, suara dari luar kamar terdengar.

" Lis.. Lis.. Lu kenapa teriak-teriak! " Seru Sofie yang mendengar Lisa berteriak di dalam kamarnya. Diiringi ketukan pintu yang meminta segera di buka.

Lisa dan Arsen saling melirik dan bungkam, takut jika Sofie memergoki Arsen tengah di kamar nya.

" Gak papa Fie.. Tadi ada kecoa! " Jawabnya berbohong. Matanya melototi pria itu. Seakan memperingati jangan sampai bersuara. Sedangkan Arsen hanya memutar kedua bola matanya, tak peduli jika Sofie tau keberadaan nya saat ini. Justru bisa menguntungkan dirinya, siapa tau Sofie memutuskan hubungan nya. Agar terbebas dari tuntutan Elsa untuk menikahi Sofie.

" Oh.. Kirain ada apa! " Setelah itu terdengar suara langkah Sofie menaiki anak tangga. Itu Artinya Lisa selamat.

" Huft.. " Lisa merasa lega. Kemudian kembali menatap tajam Arsen. " Ngapain lu di sini! " Sarkasnya.

Arsen mengedikkan kedua bahunya, tidak ada rasa bersalah ataupun takut sedikit pun pada pria itu.

" Ish.. " Lisa mendorong Arsen, kesal karena dia hanya diam saja. " Pergi gak! "

" Ck! " Decak Arsen.

" Eh mau kemana? " Seru Lisa saat Arsen hendak keluar dari kamarnya.

" Keluar! "

" Pakai bajumu dulu! " Lisa tak habis pikir, Arsen akan keluar kamarnya hanya mengenakan boxer.

" Lisa... " Sofie kembali meneriaki namanya.

Lisa menepuk jidatnya, bahaya kalau Sofie bertemu Arsen. Bisa berabe, Sofie akan berfikir yang tidak-tidak padanya.

" Tunggu di sini! Jangan keluar! " Ucap Lisa. Wanita itu beranjak dari tempat tidur, lalu keluar kamar menghampiri Sofie.

" Iya Fie. Ada apa? " Tanya Lisa.

" Lis, gue hari ini jalan sendiri aja. Lu tolong siapin aja keperluan syuting gue. "

" Emang kenapa? "

" Gini, mbok nah kan udah dua hari ini gak bisa dateng beres-beres rumah. Kamar gue udah berantakan banget, dapur juga. Lu bisa kan tolongin gue buat beresin? " Sofie meminta Lisa untuk bersih-bersih hari ini. " Ntar gue kasih bonus deh ke elu. "

Lisa nampak berfikir terlebih dahulu. " Yaudah deh.. "

" Thanks.. O iya.. Kamar mandi gue jangan lupa juga ya di bersihin.. "

Lisa mengangguk.

" Yaudah sekarang mending lu siapin kebutuhan gue.. Gue bentar lagi mau berangkat. "

Sedangkan di dalam kamar Arsen melanjutkan tidurnya, karena rasa kantuk yang tak bisa ia tahan.

Lisa kembali ke kamarnya setelah selesai membatu Sofie. Sofie pun sudah pergi untuk syuting.

Lisa menggelengkan kepalanya ketika mendapati Arsen tertidur lagi. Tidak mau ambil pusing, Lisa segera membersihkan diri lalu bersiap membereskan apartemen ini. Mudah-mudahan dia bisa menyelesaikan nya sebelum Arsen bangun. Jadi, dia bisa pergi dari sana tanpa harus bertatap muka lagi dengan pria itu. Rasanya jengah melihat wajah pria yang telah tega mencampakkan dirinya.

***

" Ehem.. " Arsen berdehem. Pria itu menghampiri Lisa yang masih sibuk membersihkan dapur. Sebenarnya Arsen merasa canggung untuk menyapa Lisa terlebih dahulu. Tapi mau bagaimana lagi, Lisa sudah di depan matanya, tidak mungkin dia menghindari wanita itu.

Lisa menghentikan pergerakan tangannya ketika tengah mencuci peralatan dapur, bekas ia pakai untuk memasak.

Tidak mau memperdulikan pria itu, Lisa diam saja. Ingin sekali Lisa melempar panci yang ada di tangannya. Memukul kepala pria sialan itu. Meluapkan rasa amarahnya.

" Lisa.. " Ucapnya lagi.. Memanggilnya namanya.

" Apa lu! " Ketusnya. " Buruan pergi! Gue enek liat muka lu! " Ucap Lisa tanpa menoleh.

" Ck! Emang gue sudi liat muka lu! " Balasnya tak kalah sengit.

Deg..

Hati Lisa terasa sakit mendengar kalimat itu dari mulut Arsen. Kedua matanya sudah mengembun.

" Dasar pengkhianat! " Serunya.

Lisa tak terima!

" Maksud lu apa hah? Siapa yang penghianat! " Ucap Lisa berapi-api.

" Cih, mana ada maling ngaku! " Arsen.

Lisa tersenyum sinis. " Lu nuduh gue pengkhianatan? Bukan kebalikannya! Ngaca dong! "

" Terserah lah " Arsen mengibaskan  tangannya. Malas sekali berdebat dengan Lisa. Toh.. Wanita itu pasti tidak akan mengakuinya..

" Brengkssekk lu! " Lisa melempar sendok yang tengah ia genggam.

Arsen menghidar dengan cepat, " Dasar wanita liar! " Umpatnya kesal.

Tidak terima atas hinaan Arsen, Lisa maju melangkah hendak memukul kembali. Dengan sigap Arsen menangkap tangan Lisa yang akan memukulnya.

Nafasnya memburu, api kemarahan berkobar. Lancang sekali Arsen menghina dirinya, setelah apa yang telah ia berikan. Dan pria itu tinggalkan begitu saja.

" Benerkan apa yang gue bilang? " Ucap Arsen tepat di wajah Lisa. Keduanya saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat.

" Siapa aja yang udah nyentuh lu selain gue? " Tuduhnya. Kedua mata Lisa membulat sempurna mendengar tuduhan Arsen.

Bagaimana bisa Arsen mengatakan itu? Sudah jelas-jelas dia yang pertama menjamahnya? Dan tidak ada laki-laki lain yang menyentuh nya setelah Arsen.

Sungguh keterlaluan!

Terpopuler

Comments

Siti Sarfiah

Siti Sarfiah

sabar lisa nanti arsen tau sendiri

2022-12-19

0

Masnah Ana

Masnah Ana

😭😭😭😭😭salah paham yg menyakitkan💔💔💔

2022-09-18

0

Reni Lewan

Reni Lewan

keterlaluan sekali ni arsen nuduh sembarangan

2022-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 Pulang ke rumah istri
23 Bersiaplah nanti malam
24 Ganti rugi
25 Merasakan kembali
26 Rencana Sofie
27 Aku harus pergi
28 Pengakuan Arsen
29 Bujukan Wina dan Clara
30 Pergi
31 Kemarahan Arsen
32 Harus melupakannya
33 Kesulitan Dona
34 Keputusan Lisa
35 Harus lebih kuat
36 Syarat dari Lisa
37 Membuatnya bangkrut
38 Suami sialan
39 Oppa..
40 Kembalinya Doni
41 Pesta
42 Luka
43 Pesta pertunangan
44 Biarkan aku pergi...
45 Hamil
46 Bantuan Clara
47 Sebenarnya..
48 Mencari Lisa
49 Mencari Lisa 2
50 Pindahan
51 King Attalah Haidar
52 Akan kembali
53 Daddyyyyyy
54 My name is King
55 Kejailan Doni
56 Lea???
57 Kepulangan Lisa.
58 Mommy ku ada di sini
59 Mulai sekolah
60 Kibasan rambut
61 Berpacu
62 Gagal
63 Rencana liburan
64 Uppssstt Sorry
65 Sepuluh menit
66 Biarkan mommy bersenang-senang
67 Makan malam bersama : 1
68 Makan malam bersama : 2
69 Percaya padaku
70 Semanis madu
71 Selamat pagi cantik
72 Kesal
73 Aku mencintaimu
74 Tidak bisa menghindar
75 Saran dari oma
76 Penolakan Doni
77 Bujukan atau ancaman?
78 Tamu tak di undang
79 Akhirnya..
80 Berpetualang 1
81 Berpetualang 2
82 Mengunjungi Clara
83 Bertemu masalalu
84 Rumah sakit
85 Menemui keluarga Langit
86 Let's Get started
87 Ingin adek bayi
88 Pesta pernikahan
89 Berpulang padaNya
90 Pertemuan Karin dan Rudi
91 Kamu bau!
92 Bertemu tuan Malhotra
93 Kabar gembira
94 Ketiga pria Haidar
95 Menerima kamu apa adanya
96 Undangan makan malam
97 Bertemu dengan oma Wina
98 Bukan calon suami ku
99 Dengan siapa?
100 Menolong Mikha
101 Mencari keberadaan Mikha
102 Bertemu Mikha
103 Kamu suka mas?
104 Kangen itu gelisah
105 SAH
106 Malam pengantin
107 Tak kenal maka tak sayang
108 Wangsit dari Wina
109 All you can eat
110 Lahirnya baby Soraya
111 My Future husband
112 Sulit untuk di gapai
113 Kebersamaan keluarga besar
114 Pengumuman novel baru
115 King Haidar
Episodes

Updated 115 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
Pulang ke rumah istri
23
Bersiaplah nanti malam
24
Ganti rugi
25
Merasakan kembali
26
Rencana Sofie
27
Aku harus pergi
28
Pengakuan Arsen
29
Bujukan Wina dan Clara
30
Pergi
31
Kemarahan Arsen
32
Harus melupakannya
33
Kesulitan Dona
34
Keputusan Lisa
35
Harus lebih kuat
36
Syarat dari Lisa
37
Membuatnya bangkrut
38
Suami sialan
39
Oppa..
40
Kembalinya Doni
41
Pesta
42
Luka
43
Pesta pertunangan
44
Biarkan aku pergi...
45
Hamil
46
Bantuan Clara
47
Sebenarnya..
48
Mencari Lisa
49
Mencari Lisa 2
50
Pindahan
51
King Attalah Haidar
52
Akan kembali
53
Daddyyyyyy
54
My name is King
55
Kejailan Doni
56
Lea???
57
Kepulangan Lisa.
58
Mommy ku ada di sini
59
Mulai sekolah
60
Kibasan rambut
61
Berpacu
62
Gagal
63
Rencana liburan
64
Uppssstt Sorry
65
Sepuluh menit
66
Biarkan mommy bersenang-senang
67
Makan malam bersama : 1
68
Makan malam bersama : 2
69
Percaya padaku
70
Semanis madu
71
Selamat pagi cantik
72
Kesal
73
Aku mencintaimu
74
Tidak bisa menghindar
75
Saran dari oma
76
Penolakan Doni
77
Bujukan atau ancaman?
78
Tamu tak di undang
79
Akhirnya..
80
Berpetualang 1
81
Berpetualang 2
82
Mengunjungi Clara
83
Bertemu masalalu
84
Rumah sakit
85
Menemui keluarga Langit
86
Let's Get started
87
Ingin adek bayi
88
Pesta pernikahan
89
Berpulang padaNya
90
Pertemuan Karin dan Rudi
91
Kamu bau!
92
Bertemu tuan Malhotra
93
Kabar gembira
94
Ketiga pria Haidar
95
Menerima kamu apa adanya
96
Undangan makan malam
97
Bertemu dengan oma Wina
98
Bukan calon suami ku
99
Dengan siapa?
100
Menolong Mikha
101
Mencari keberadaan Mikha
102
Bertemu Mikha
103
Kamu suka mas?
104
Kangen itu gelisah
105
SAH
106
Malam pengantin
107
Tak kenal maka tak sayang
108
Wangsit dari Wina
109
All you can eat
110
Lahirnya baby Soraya
111
My Future husband
112
Sulit untuk di gapai
113
Kebersamaan keluarga besar
114
Pengumuman novel baru
115
King Haidar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!