11

" Lis, lu beberapa hari ini sering telat mulu, gue males nungguin lu. Lu kan asisten gue, seharusnya elu dong yang nungguin gue, ini malah kebalik. " Tegur Sofie pada Lisa yang sudah beberapa hari ini telat datang. Membuat Sofie telat datang ke lokasi syuting. Sudah hampir satu bulan Lisa bekerja dengan Sofie.

" Sorry fie.. Di tempat gue ada perbaikan jalan alternatif, jadi gue harus muter. Angkot susah dapet di jalan itu, belum kecegat macet. " Jelas Lisa.

" Gue gak mau tau, lu harus dateng lebih awal dong kalo tau gitu. " Sofie.

" Iya sorry, janji deh.. Gue besok gak bakal telat. " Ucap Lisa. Meski dalam hati ia bingung. Berangkat lebih awal pun percuma, angkutan umum belum lewat di sana waktu pagi buta. Karena jalanan lumayan sepi. Hanya naik taxi solusi terbaik agar tidak telat datang.

" Kalo gak gini aja, lu pindah aja ke apartemen gue. Biar gak telat lagi. Soalnya seminggu ke depan jadwal syuting gue pagi terus. " Tawar Sofie agar Lisa tidak lagi datang terlambat.

" Gitu ya? " Lisa berpikir sejenak. " Apa gak ngrepotin elu? "

" Ya gak, asal elu tau diri aja numpang di apartemen gue. " Ketus Sofie. Sebenarnya Sofie tidak nyaman jika Lisa tinggal di apartemen nya, apalagi kekasih nya sering mengunjunginya. Tapi mau bagaimana lagi, untuk memudahkan pekerjaannya dia harus merelakan Lisa tinggal sementara di apartemen nya.

" Tapi cuma seminggu. Abis itu elu bisa pulang lagi. " Sofie.

Lisa mengangguk setuju. " Iya. "

***

Hubungan Arsen dan Sofie semakin membaik. Arsen mulai menerima kehadiran Sofie sebagai kekasihnya. Sesuai saran temannya, Junet. Arsen memilih mempertahankan Sofie untuk memenuhi kebutuhan biologis nya. Lagipula Sofie lumayan cantik dan menarik. Pria mana yang menolak jika di tawarkan sebuah kenikmatan? Meski Arsen harus merelakan salah satu kartu ajaibnya untuk di berikan kepada Sofie. Ya.. Hitung-hitung untuk membalas budi jasa Sofie.

Sedangkan Sofie, jangan di tanya.Wanita itu senang bukan kepalang, mendapatkan pengakuan dari Arsen. Job nya pun semakin bertambah. Uang jajannya pun mengalir deras. Pemberian dari Arsen. Bahkan koleksi tas dan sepatu branded sudah memenuhi kamarnya. Style berpakaian pun kian meningkat. Merk terkenal dengan harga yang fantastis melekat setiap hari di tubuhnya.

Sofie benar-benar beruntung mendapatkan seorang Arsen. Selain tampan, Arsen juga mapan. Tidak sia-sia Wanita itu rela memberikan tubuhnya kapan saja Arsen inginkan.

Bercinta dengan pria tampan dan mempunyai banyak uang? Sofie suka itu.

" Arsen! " Panggil Elsa pada putranya yang baru saja pulang pagi buta. Elsa sangat geram melihat putranya akhir-akhir ini pulang larut malam bahkan pagi buta. " Darimana kamu? "

" Tinggalkan kebiasaan buruk mu di Jerman! Jangan bawa kesini! Mama gak suka punya anak nakal! " Wanita paruh baya yang berhasil bertahta di hati Adrian tak hentinya mengomel.

" Mah. " Arsen mendekati Elsa. Memeluk lalu mencium pipi kanan Elsa. " Adrian gak nakal kok. " Elaknya.

" Jangan bohongin mama ya! Kamu abis mabuk-mabukan kan? Mainin cewek kan? " Tebak Elsa.

" Gak mah, nih cium. " Arsen mendekatkan baju serta mulutnya. " Gak bau alkoholkan? "

Elsa mendengus, tak ada bau alkohol di sana. " Tapi bau parfum cewek! " Ketus Elsa.

" Ck, Arsen cuma main di apartemen Junet! Gak ngapa-ngapain. "

" Ini buktinya bau parfum cewek. " Elsa tak percaya begitu saja.

" Tadi ada cewek nya si Junet main bentar. Mungkin jadi nempel kali bau parfum nya.. " Bohong Arsen padahal dia baru saja menghabiskan malam bersama Sofie.

" Cih.. Mama gak percaya! " Sepertinya Elsa sudah sangat hapal dengan kelakuan anaknya yang mirip sekali dengan suaminya dulu sewaktu muda.

" Bawa gadis itu, mama nikahin sekalian. Biar kalian gak bikin dosa terus. "

" Mah.. "

" Yaudah gini aja, mama cariin perempuan buat kamu nikahin. Kalo kamu masih nakal begini. "

" Mama apa apaan sih.. Main jodoh jodohin. Kaya jaman siti Nurbaya aja.

" Keluh Arsen.

Elsa meninggalkan Arsen kembali masuk ke kamarnya. Tidak peduli dengan Arsen yang terus saja mengekorinya. " Please mah.. Arsen gak mau di jodohin! Arsen bisa cari sendiri! "

Brakkk... Elsa menutup pintu kamar dengan sedikit kasar. Pusing sekali memikirkan putranya itu. Dulu dia di pusingkan oleh Clara, kakak perempuan Arsen. Takut jika Clara terpengaruh dengan pergaulan bebas. Untungnya saat ini Clara sudah berumah tangga, jadi Elsa bisa bernafas lega. Dan kini tinggal Arsen yang membuatnya cemas.

" Ada apa sayang? " Suaminya terbangun, mendengar suara gebrakan pintu.

" Anakmu tuh mas. " Kesal Elsa.

" Kenapa sama Arsen? " Tanya Adrian dengan nyawa setengah sadar. Karena baru saja terbangun dari tidur nyenyak ya.

" Dia itu kayak kamu dulu. Persis banget! Suka mainin perempuan! Tiap hari pulang pagi. Ngapain coba? "

Adrian menghela nafas. Istrinya itu selalu saja mengungkit keburukannya di masalalu. " Biarin aja, dia kan lelaki.. "

" Dih kamu ini! " Elsa mencubit gemas lengan Adrian.

" Aww.. Sakit sayang.. " Adrian mengaduh saat mendapatkan cubitan dari Arsen.

" Ya abisnya kamu malah belain Arsen! Bukannya di nasehatin kek. "

" Iya.. Iya.. Nanti aku bilangin. "

" Jangan iya iya doang! Keburu ada yang datengin kita, terus ngaku hamil anak si Arsen! "

" Jangan mikir terlalu jauh, pasti Arsen main aman kok. Dia kan pintar kayak aku. "

" Ikhh.. Nyebelin banget kamu mas!! "

" Bercanda! " Adrian menghalau dari serangan Elsa yang ingin melayangkan cubitan, lalu mendekap nya. " Besok aku bilangin. Udah ah jangan marah-marah nanti tuanya nambah. "

" Emang udah tua! Udah keriput! Udah loyo! "

" Masa? Tapi aku tetep gagah kan? "

" Dih.. Mesum! "

" Bapak, anak sama aja! "

......Untuk kalian pembaca baru, kalian bisa baca dulu Artis masuk kampung biar tau alasan Arsen membenci Lisa. cek di profil aku. karya udah tamat kok, kalian bisa maraton. bye.. bye.. ......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***