Episode 4

Rangga memperkenalkan dirinya padaku.

"Hai.. Rangga.."ujarnya dengan sangat sopan

"Ayudia.."jawabku menyambut uluran tangan nya.

Dia tersenyum sangat ramah padaku.

Aku tersipu malu membalas senyumannya yang begitu manis.

"Sudah cukup perkenalan kalian..!! Nanti Rangga akan mengajarkan padamu cara mengurusku. Pelajari dengan cermat.. Jangan sampai salah. Karna Aku tidak akan segan menghukum mu..!" Ucap Tuan Muda membuyarkan kami.

Aku mengangguk.

"Keluarlah.. !!" usirnya padaku.

Aku kembali mengangguk dan berlalu dari hadapan mereka berdua.

"Bik.. Mas Rangga itu sudah punya istri ya?" tanya ku pada Bik Marni yang sedang memasak menu makan malam.

"Belum.. Masih bujang Non.." jawab Bik Marni.

"Emang kenapa Non? Non suka ya??" ujar nya balik bertanya dengan mata seolah mengolokku.

"Tidak... Ayu cuma penasaran saja.." jawabku malu-malu.

"Setau Bibik, Mas Rangga itu anak yatim.. Dia tinggal hanya berdua bersama Ibu nya mengontrak rumah yang tidak terlalu jauh dari sini. Kalau tidak salah tiga lorong dari rumah ini. Dia dulu adalah perawat dirumah sakit umum, tapi sejak Ibu nya sakit struk dia berhenti bekerja untuk merawat Ibu nya. Nah, di kontrakan nya itu Dia berjualan barang harian sambil merawat Ibu nya. Dan ketika ada lowongan pekerjaan untuk merawat Tuan Muda, Dia daftar dan lulus. Jadi sejak saat itu Dia bekerja disini merawat Tuan Muda, hanya saja terkadang Dia izin pulang kerumah nya untuk melihat kondisi Ibu nya dirumah." cerita Bik Marni padaku.

Aku dengan serius menyimak cerita nya.

"Jadi sampai sekarang Ibu nya Mas Rangga masih sakit Bik?" tanyaku penasaran.

"Terakhir yang Bibik dengar Ibu nya sudah lebih baik, hanya saja sebagian badan nya masih belum berfungai dengan baik" jawab Bik Marni pula.

"Hebat ya Mas Rangga itu Bik.. Anak yang sangat berbakti.." ucapku lagi mengagumi Mas Rangga melalui cerita Bik Marni.

"Iya Non.. Mas Rangga memang anak yang baik.." jawab Bik Marni menimpali omonganku.

Aku kemudian membantu Bik Marni memasak.

" Ayudia.. Tolong keruangan kerja saya sekarang..!" kembali terdengar suara speakerphone memanggil namaku.

"Baik Tante.." jawabku cepat dan kemudian berdiri melangkah keluar dari dapur menuju ruang kerja Tante Rossy.

"Tok..tok..tok.." dengan pelan kuketuk ruang merja tante Rossy.

"Masuklah..!" perintahnya.

Aku berjalan pelan masuk kedalam ruangan yang luas nya kurang lebih seperti rumahku di kampung, bahkan mungkin lebih luas. Nuansa merah bata yang mewarnai dinding ruangan seakan menyiratkan betapa dingin dan keras nya ruangan ini. Terdapat rak besar dan lebar yang di penuhi buku serta dokumen-dokumen yang sebagian nya berserakan di sudut lemari.

Aku berdiri tepat di depan Tante Rossy yang masih serius mengerjakan pekerjaan nya di atas meja kerja dengan raut wajah sedikit berkerut.

Kuamati wajah nya dengan seksama. Seperti tampak ada beban yang begitu berat sedang dipikulnya.

"Tentu saja.. Dia kan hanya sendiri mengurus perusahaan nya sejak suaminya meninggal dan Tuan Muda Panji sakit." bisikku dalam hati.

"Apa Kamu sudah bertemu dengan Rangga?" tanya nya membuyarkan lamunanku.

"Sudah tadi sewaktu di kamar Tuan Muda.." Jawabku tergagap.

"Saya ingin kamu belajar tentang Panji melalui Rangga.. Dan Saya ingin Kamu berusaha membujuknya agar mau kembali melakukan terapi untuk kesembuhan nya.. " ujarnya dengan tegas.

Aku cuma bisa mengangguk menjawabnya.

"Dan satu lagi, Saya tidak suka kamu memanggil saya dengan panggilan Tante.. Walaupun kita masih ada hubungan keluarga, tapi kamu disini untuk bekerja sebagai pembantu dan perawat anak saya.. Jadi saya mau kamu seperti yang lainnya memanggil saya dengan panggilan Nyonya.. !!" kata nya lagi dengan sinis.

Aku kembali mengangguk.

"Baik... Nyoya.." jawabku pelan.

Hatiku terasa sakit sekali mendengar ucapan nya.

Begitu iya tidak menganggapku sebagai keluarga.

Dia hanya menganggapku sebagai pembantu yang bekerja dirumahnya tanpa gaji untuk melunasi utang-utang Ibuku.

Dengan kuat Aku menahan bendungan mataku yang mulai menetes.

Aku tidak ingin menangis di depan nya.

"Dan ingat, selain merawat Panji.. Kamu juga bertugas membantu pekerjaan Bik Marni. Setiap pagi saya ingin kamu membersihkan semua ruangan. mengepel, menyapu, dan membersihakan segala perabot dirumah ini agar tidak berdebu. Dan semua harus selesai sebelum jam 8 pagi, karena jam 8 pagi adalah waktu nya kamu merawat Panji dan membawa nya ke taman untuk berjemur." Lagi iya berkata padaku.

Aku kembali mengangguk.

"Kalau kamu sudah mengerti, keluarlah.." ujarnya kemudian mengusirku.

Dan tanpa basa basi, Aku membalikkan tubuhku untuk keluar ruangan.

Air matakupun tidak terbendungkan lagi.

Tepat setwlah Aku menutup pintu ruangan, Aku menangis.

Lama Aku berdiri terpaku di lorong panjang yang terasa begitu asing untukku.

Rumah yang bak istana sunyi ini benar-benar seperti penjara untukku.

Aku terperangkap disini.

Betapa Aku merindukan Ibuku di kampung.

Merindukan suasana kampung yang begitu asri dengan orang-orang yang ramah.

"Bagaimana mungkin Aku mampu bertahan disini..?" bisiku dalam hati.

Aku kembali menangis.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 19
19 Episode 18
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Eoisode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Epiaode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Epiaode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Epusode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Epiaode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 19
19
Episode 18
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Eoisode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Epiaode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Epiaode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Epusode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Epiaode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!