Ketahuan

Malam yang begitu dingin terasa sangat menusuk sampai ke tulang, kalau saja cacing dalam perutnya tidak berdisko, Aksa lebih memilih untuk tidur di kasur empuk minimalis miliknya.

Rasa malas sangat mendominasinya saat ini, tapi rasa laparnya juga tak bisa ia abaikan begitu saja. Ini benar-benar sangat menyiksa dirinya.

Perutnya terasa sangat perih, bahkan cacing yang tadinya sedang berdisko kini mulai meronta minta diisi. Aksa kini sedang berkeliling mencari makanan siap saji, tapi tak kunjung menemukannya.

"Astaga! Ke mana aku harus mencari makanan? Kenapa tidak ada tukang makanan yang lewat?" tanya Aksa dengan kesal.

Tidak lama kemudian, terlihatlah tukang bakso keliling yang sedang mendorong gerobaknya, Aksa langsung berhenti tepat di samping gerobak baso tersebut. Lalu, dengan cepat dia memesan seporsi bakso untuk dia santap. Karena dia sudah kelewat lapar.

"Bang! Baksonya satu ya," pesan Aksa.

Si abang bakso pun langsung menurunkan bangku untuk Aksa duduk, Aksa pun langsung duduk di bangku yang disediakan si abang bakso.

"Siap, Dek. Kebetulan baksonya masih ada dua porsi lagi," ucap Abang bakso dengan senang.

Setelah satu porsi baso siap, Aksa pun langsung melahap nya dengan cepat. Padahal, baksonya masih panas, tetapi rasa laparnya seakan lebih menguasai.

"Enak, Bang. Baksonya sangat enak, sepertinya aku bisa menghabiskan 2 porsi sekaligus," ucap Aksa dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Abang bakso hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya mendengar apa yang dikatakan oleh Aksa, karena pria itu terlihat begitu kelaparan saat menyantap bakso yang sudah dia hidangkan.

"Dihabiskan, Dek. Jangan ngomong terus, nanti keselek!" pesan Abang bakso.

Saat sedang asik makan bakso, tiba-tiba saja dari arah belakang ada yang menarik daun telinga Aksa dengan sangat kencang.

Aksa langsung memegangi telinganya sambil mengaduh kesakitan, bahkan bakso yang sedang dia pegang langsung jatuh dan mangkoknya sampai ikut pecah.

"Aww! Sakit, sakit, sakit!!" pekik Aksa.

Mendengar dan melihat Aksa yang kesakitan, orang yang menjewer telinga Aksa malah semakin mengencangkan jewerannya, hal itu membuat Aksa kesal dan segera melihat siapa pelakunya.

Saat Aksa melihat siapa orang yang menjewer telinganya, dia langsung kaget dan langsung memeluk wanita tua yang ternyata adalah nenek Wina.

"Nenek, Nenek kenapa malam-malam masih Keluyuran?" tanya Aksa tanpa rasa bersalah.

Nenek Wina terlihat begitu kesal mendengar pertanyaan dari cucunya tersebut, karena seharusnya saat ini dia yang bertanya kepada cucunya tersebut. Bukan Aksa yang malah bertanya kenapa dirinya masih keluyuran.

"Dasar anak kurang ajar!! Berani sekali kamu pulang malah langsung pergi ke rumah Maria!!Memangnya selama ini siapa yang membesarkan kamu, hah?" tanya Nenek Wina sambil terus memukul tangan kekar Aksa.

Dia benar-benar merasa kesal ketika mengetahui cucunya sudah pulang dari luar negeri, tetapi cucunya itu malah pergi untuk menemui kekasihnya, bukan menemui dirinya terlebih dahulu.

Satu hal yang membuat nenek Wina kesal terhadap cucunya itu, Aksa berkata akan pulang minggu depan, tetapi nyatanya Aksa sudah pulang dan malah mementingkan orang lain.

Padahal, dia sudah sangat merindukan cucu semata wayang itu. Pria muda yang begitu dia sayangi dan dia cintai, bahkan lebih dia sayangi dan lebih dia manjakan dari putranya sendiri.

"Maaf, Nenek. Tadinya aku mau memberikan Nenek kejutan," jawab Aksa mencoba berkilah.

Aksa memang berniat untuk memberikan kejutan kepada Maria dan juga kepada nenek Wina, tetapi tentunya dia ingin memberikan kejutan terlebih dahulu kepada sang kekasih.

Karena walau bagaimanapun juga dia begitu merindukan kekasih hatinya, wanita yang selalu menemani dirinya sebelum tidur walaupun hanya lewat video call.

"Yah! Kamu membuat Nenek benar-benar terkejut karena kelakuan kamu, Aksa. Bahkan saking terkejutnya, Nenek sampai kecewa," ujar Nenek Wina dengan raut wajah sendunya.

Aksa merasa bersalah saat melihat wajah sendu nenek Wina, Aksa bahkan dengan cepat memeluk neneknya tersebut. Dia berusaha untuk menenangkan hati dari wanita tua itu.

"Maaf, Nek. Aku janji tidak akan melakukannya lagi," janji Aksa.

Dia benar-benar merasa bersalah dan takut jika neneknya akan lama marah kepadanya, karena itu adalah hal yang benar-benar ditakutkan oleh dirinya.

"Tentu saja kamu tidak akan pernah melakukannya lagi, karena mulai hari ini kamu akan menetap di rumah Nenek dan tentunya tidak kamu boleh kemana-mana." Nenek Wina berkata dengan nada penuh ancaman, Aksa sampai menelan salivanya dengan begitu susah.

"Haish! Kenapa Nenek ini posesif sekali?" tanya Aksa dan langsung dapat jitakan dari Nenek Wina.

Tukang bakso keliling yang melihat perdebatan Aksa dan nenek-nya hanya bisa diam mematung, dia terlihat sangat bingung dengan apa yang terjadi di hadapannya.

Aksa dan nenek Wina terus saja berdebat, hingga membuat abang tukang bakso merasa kesal. Dia juga menjadi takut jika bakso yang sudah dimakan oleh Aksa tidak dibayar.

"Diam! Kenapa kalian berisik sekali? Apakah kalian akan terus berdebat? Bagaimana dengan nasib mangkok saya yang pecah? Dan apakah kamu tidak mau membayar pesananmu yang sudah masuk ke dalam perut kamu?" tanya Abang tukang bakso dengan napas terengah-engah.

Kang bakso itu terlihat begitu emosi saat berbicara, karena hari sudah malam dan dia ingin cepat pulang. Akan tetapi, Aksa masih saja anteng berdebat dengan neneknya.

Aksa dan nenek Wina langsung menolehkan wajahnya ke arah tukang bakso, nenek Wina segera membuka dompetnya dan memberikan uang seratus ribu kepada Abang tukang baso itu.

"Ni Bang, buat bayar baksonya. Cepatlah pergi dari hadapanku!" seru Nenek Wina.

Abang bakso yang mendapatkan uang seratus ribu langsung terlihat senang, dengan cepat dia segera berlalu dari hadapan dua manusia yang berstatus sebagai nenek dan cucu itu.

"Sekarang masuk ke mobil dan cepat pulang!" titah Nenek Wina yang tak terbantahkan.

Aksa tidak keberatan sama sekali jika dia harus pulang, tetapi dia malah mengingatkan motor milik Najma yang dia pinjam.

"Tapi, Nek. Motornya bagaimana?" tanya Aksa sambil menunjuk motor milik Najma.

Dia merasa khawatir dengan motor yang sudah dia pinjam, karena walau bagaimanapun juga motor itu sudah menyelamatkan dirinya.

"Sekarang kamu pulanglah, motornya biar diurus sama anak buah Nenek." Nenek Wina berucap dengan begitu tegas, dia takut jika Aksa akan membohongi dirinya.

Aksa hanya bisa mendengkus pasrah, dia tahu jika nenek-nya yang berkata sudah tidak bisa dibantah lagi. Tanpa banyak bicara Aksa langsung masuk ke mobil nenek Wina dan mereka pun langsung menuju kediaman Pramudiya.

Sesampainya di rumah, Aksa sudah di tunggu oleh ayah Aron dan ibunya Nur. Mereka langsung memeluk erat putra kesayangannya itu secara bergantian, rasanya rindu yang selama satu tahun tertahan kini bisa tersalurkan sudah dengan melihat wajah putranya.

Walaupun merasa begitu kesal, tetapi rasa sayangnya sangatlah besar terhadap anak semata wayangnya itu. Mereka tidak bisa marah.

"Sayang, kenapa kamu tidak langsung pulang ke rumah? Padahal kamu sudah datang dari siang?" tanya Nur sambil mencubit gemas pipi Aksa.

Aron yang merasa kesal kembali memeluk putranya, dia memukul lengan putranya dengan pelan dan kembali berkata.

"Dasar anak nakal!" kesal Aron sambil mengeratkan pelukannya.

"Maafkan aku, Ayah. Maafkan aku, ibu," ucap Aksa sambil tertunduk lesu.

Walaupun ingin marah tetapi mereka tidak tega, malahan mereka merasa kasihan ketika melihat wajah Aksa yang dibuat semenyedihkan mungkin di hadapan kedua orang tuanya.

"Sudahlah, Sayang. Sekarang masuklah, ibu sudah buatkan susu hangat dan nasi goreng kesukaan kamu," ucap Nur pada akhirnya.

Senang sekali rasanya paksa mendengar apa yang dikatakan oleh ibunya tersebut, karena ibunya benar-benar perhatian dan juga pengertian terhadap dirinya

"Terima kasih ibu, ibu memang yang terbaik." Aksa tersenyum lalu mengecup pipi ibunya.

Nenek Wina terlihat cemburu mendengar apa yang dikatakan oleh Aksa, dia mencebikkan bibirnya dan menepuk lengan cucunya.

"Lalu Nenek kamu ini bagaimana, hem?" tanya Nenek Wina dengan raut wajah kesal.

Aksa langsung memeluk nenek Wina, dia berusaha untuk merayu neneknya itu. Karena Aksa tidak mau jika neneknya marah terlalu lama terhadap dirinya.

"Tentu saja Nenek juga selalu yang terbaik, ayo kita masuk." Aksa melerai pelukannya, lalu dia memeluk lengan nenek Wina dan menuntunnya untuk masuk ke dalam rumah.

Semua yang ada di sana langsung masuk ke dalam rumah, walaupun kini sudah larut malam, tetapi mereka masih enggan untuk kembali ke kamar masing masing.

Aron dan Nur mengajak putranya untuk bercengkerama, mereka membicarakan bisnis yang sebentar lagi akan dialihkan oleh nenek Wina kepada putranya itu.

Akan tetapi, karna Aksa memang menyukai bisnis, dia tidak mempermasalahkannya. Justru dia sangat senang karena dia bisa membantu neneknya, siapa tahu jika dia yang mengelola perusahaan peninggalan kakeknya itu akan lebih maju lagi.

Mereka melepas rindu sampai pukul dua pagi, Aksa sungguh senang karena akhirnya bisa berkumpul kembali bersama keluarganya.

Ada rasa sesal di dalam hatinya karena dia tak langsung pulang ke rumahnya, tapi malah pulang ke apartemen dan memilih untuk menemui Maria terlebih dahulu.

Akan tetapi menyesal pun di rasa sangat percuma, karena nasi sudah menjadi bubur. Sekarang yang terpenting adalah merayu neneknya agar tak merajuk lagi, tentunya dia harus ekstra dalam hal itu.

Setelah merasa mengantuk, semuanya kembali ke kamar masing masing. Mereka akan mengistirahatkan tubuh lelah mereka, agar besok bisa lebih fresh.

"Aku tidur dulu, Yah, Bu, Nek," pamit Aksa.

"Hem! Tidurlah, istirahatlah. Jangan nakal lagi," ujar Nenek Wina.

"Iya, Nek," jawab Aksa.

"Jangan lupa berdoa sebelum tidur," imbuh Nur.

"Siap, Bu!" ucap Aksa seraya mengecup kening Nur.

Setelah itu, Aksa langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia merebahkan tubuhnya dan berusaha untuk memejamkan matanya, rasa lelah yang menguasai langsung membuat dia dengan mudah masuk ke alam mimpinya.

Terpopuler

Comments

🌹🪴eiv🪴🌹

🌹🪴eiv🪴🌹

awas kesiangan lupa mulangin motor 🤭🤣

2024-07-14

1

neng ade

neng ade

jngn lupa kan motor Najma yg meminta nya diantarkan pagi2..

2024-01-31

0

Kinan Rosa

Kinan Rosa

bagaimana dengan nasib motor ku Azra

2022-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Bertemu Maria
3 Wanita Penolong
4 Ketahuan
5 Bangun Kesiangan
6 Siapa Andrew?
7 Curahan Hati Najma
8 Menyendiri
9 Meminta Bantuan Aron
10 Kedatangan Maria
11 Resmi Menjadi CEO
12 Tentang Maria Dan Andrew
13 Mengantar Callista Berobat
14 Penjelasan Maria
15 Maria Berkunjung Ke Kantor Aksa
16 Boneka Teddy Bear
17 Makan Malam Bersama
18 Obrolan Antara Anak Dan Orang Tua
19 Bersepeda
20 Jalan Bareng Maria
21 Ancaman Nenek Wina
22 Bosan
23 Apa Itu Islam
24 Jangan pernah menyebut namanya lagi!
25 Boleh kan' kalau aku datang karena kangen?
26 Ingin Bertanya
27 Permen Kapas
28 Siapa mantannya, Yah?
29 Kenyataan Pahit
30 Bingung
31 Donor Darah
32 Wanita Kuat Yang Terlihat Rapuh
33 Menjenguk Callista atau bundanya?
34 Jujur l
35 Jujur ll
36 Boleh Panggil Ayah?
37 Boleh
38 Menggoda
39 Wajah Nya Sangat Familiar
40 Tidak Ada Hubungan
41 Seperti Ayah Dan Anak
42 Pulang
43 Kedatangan Robert
44 Belajar
45 Pasar Ikan
46 Pembukaan Restoran Sea Food
47 Siapa Lelaki Itu ??
48 Bastian
49 Kalian Pernah Bertengkar??
50 Ternyata Janda
51 Murung
52 Jalan Jalan
53 Kebenaran
54 Andai Saja
55 Menghibur
56 Bertemu Cindy
57 Permintaan Maaf Bastian
58 Ngga Boleh Pegang Pegang
59 Apakah Itu Dia?
60 Bingung
61 Butuh Waktu Untuk Memantapkan Hati
62 Meminta Petunjuk
63 Meminta Petunjuk ll
64 Mau Atau Tidak??
65 Malunya, ini sungguh sangat memalukan.
66 Apakah Mas Aksa Pria Yang Allah Pilih Kan Untuk Ku ?
67 Mau
68 Persiapan
69 Khitbah
70 Rencana pernikahan
71 Sah
72 Resepsi
73 Tertunda
74 Akhirnya
75 Olah Raga Pagi
76 Syukuan Rumah Baru
77 Pergi Ke Rumah Sakit
78 Positif
79 Makan Malam Bersama
80 Najma Yang Manja
81 Melahirkan Babby Girl
82 Kebahagian Aksa
83 Usaha
84 Khilaf
85 Periksa
86 Murung
87 Mangga
88 Jatah
89 Cemburu
90 Me Time
91 Penampilan Yang Menggoda
92 Piknik Atau Panik
93 Babby Girl Lagi
94 Lelah
95 Peresmian Hotel Baru
96 Bertempur Semalam Suntuk
97 Najma Sakit
98 Pelajaran
99 Pulang
100 Kadang Suka Kadang Duka
101 Sadar
102 Berbahagia
103 Berkedut
104 NgumpuL
105 Obrolan Hangat
106 Sibuk
107 Ulah Cindy
108 Menegangkan
109 Babby Twins Mirip Ibu Nya
110 Penculikan
111 Tertangkap
112 Berbohong
113 Kabur
114 Mengetahui Nya
115 Ketakutan Callista
116 Episode Terakhir
117 S2. Delapan Tahun Kemudian
118 S2. Callista Si Anak Sulung
119 S2. Abimanyu Gading Giandra
120 S2. Pameran Lukisan
121 S2. Bakso
122 S2. Sakit Perut
123 S2. Di Gendong
124 S2. Pertemuan
125 S2. Rindu Ayah
126 S2. Obrolan
127 S2. Kagum
128 S2. Model Lukisan
129 S2. Bertemu lagi
130 S2. Kejutan Membahagiakan
131 S2. Jalan-jalan
132 S2. Anak Dari Seorang Supir?
133 S2. Identitas
134 S2. Lamaran Tak Terduga
135 S2. Jawaban Anak Ayah
136 S2. Di Tembak Bocah
137 S2. Ungkapan Rasa
138 S2. Kelakuan Si Anak Bungsu
139 S2. Erland Kecelakaan
140 S2. Mejaga Erland
141 S2. Keputusan Erland
142 S2. Lamaran Resmi
143 S2. Di Terima
144 S2. Melepas Masa Lajang
145 S2. Nasib
146 S2. Hampir
147 S2. Jebol
148 S2. Susah Jalan
149 S2. Menggoda
150 S2. Obat Anti Nyeri
151 S2. Kembali Bekerja
152 S2. Arya Birawa??
153 S2. Sebuah Alasan
154 S2. Ajakan Dokter Arya
155 S2. Seperti kenal
156 S2. Kemarahan Gading
157 S2. Konglomerat Muda
158 S2. Maaf
159 S2. Makin lengket
160 S2. Menginap
161 S2. Pantas Saja
162 S2. Ingatan Masa Lalu
163 S2. Klinik
164 S2. Ke Luar Kota
165 S2. Positif
166 S2. Bukan Mimpi
167 S2. Kebahagiaan Yang Tak Terkira
168 S2. Nama Calon Babby
169 S2. Jangan Pergi
170 S2. Ada apa?
171 S2. Di Culik
172 S2. Melahirkan
173 S2. Kembali
174 S2. Janda kembang
175 S2. Nasihat Ayah
176 S2. Pulang
177 S2. Kangen
178 S2. Kedatangan Erland
179 S2. Erland Jalan-jalan
180 S2. Duo A
181 S2. Kabar Duka
182 S2. Belajar Berbicara Sopan
183 S2. Pernikahan Erland
184 S2. Cinta Terhalang Diniding Kaca
185 S2. Menjaga Hati
186 S2. Lima Tahun Kemudian
187 S2. Bertemu Kembali
188 S2. Pulang Bersama
189 S2. Harus Sabar
190 S2. Udang Di Balik Bebatuan
191 S2. Ada Yang Kurang
192 S2. Mantan
193 S2. Mantan Lagi
194 S2. Kesel
195 S2. Anggapan Salah
196 S2. Benalu
197 S2. Pemuas Berondong
198 S2. Kebersamaan
199 S2. Ketinggalan
200 S2. Interogasi
201 S2. Masih Beruntung
202 S2. Ingin Pergi Jauh
203 S2. Memberi Rasa Aman
204 S2. Rasanya Manis
205 S2. Secepatnya
206 S2. Iya Mau
207 S2. Pencuri
208 S2. Fitting Baju
209 S2. Tega
210 S2. Kesal
211 S2. Salah Sangka
212 S2. Berkumpul
213 S2. Berkumpul 2
214 S2. Pernikahan Adi Dan Alina
215 S2. Malam Pengantin
216 S2. Buka-Bukaan
217 S2. Tiket Honeymoon
218 S2. Tidur Terpisah
219 S2. Terbang Ke Singapura
220 S2. Khadijah Melahirkan
221 S2. Pembukaan
222 S2. Jebolnya Benteng Takesi
223 S2. Pria Asing Yang Baik
224 S2. Kekesalan Fatimah
225 S2. Jalan-jalan
226 S2. Alina Marah
227 S2. Jalan-jalan
228 S2. Pulang
229 S2. Kecelakaan
230 S2. Berpulang
231 S2. Pemakaman
232 S2. Bingung
233 S2. Album Foto
234 S2. Kejutan Untuk Alina
235 S2. Khadijah Pulang Dari Rumah Sakit
236 S2. Berhenti Bekerja
237 S2. Kesakitan
238 S2. Keguguran
239 S2. Butuh Suport
240 S2. Satu Bulan Kemudian
241 S2. Kembar Empat
242 S2. Pulang Dengan Kabar Bahagia
243 S2. Happy Ending
244 Pemberitahuan Novel Baru
Episodes

Updated 244 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Bertemu Maria
3
Wanita Penolong
4
Ketahuan
5
Bangun Kesiangan
6
Siapa Andrew?
7
Curahan Hati Najma
8
Menyendiri
9
Meminta Bantuan Aron
10
Kedatangan Maria
11
Resmi Menjadi CEO
12
Tentang Maria Dan Andrew
13
Mengantar Callista Berobat
14
Penjelasan Maria
15
Maria Berkunjung Ke Kantor Aksa
16
Boneka Teddy Bear
17
Makan Malam Bersama
18
Obrolan Antara Anak Dan Orang Tua
19
Bersepeda
20
Jalan Bareng Maria
21
Ancaman Nenek Wina
22
Bosan
23
Apa Itu Islam
24
Jangan pernah menyebut namanya lagi!
25
Boleh kan' kalau aku datang karena kangen?
26
Ingin Bertanya
27
Permen Kapas
28
Siapa mantannya, Yah?
29
Kenyataan Pahit
30
Bingung
31
Donor Darah
32
Wanita Kuat Yang Terlihat Rapuh
33
Menjenguk Callista atau bundanya?
34
Jujur l
35
Jujur ll
36
Boleh Panggil Ayah?
37
Boleh
38
Menggoda
39
Wajah Nya Sangat Familiar
40
Tidak Ada Hubungan
41
Seperti Ayah Dan Anak
42
Pulang
43
Kedatangan Robert
44
Belajar
45
Pasar Ikan
46
Pembukaan Restoran Sea Food
47
Siapa Lelaki Itu ??
48
Bastian
49
Kalian Pernah Bertengkar??
50
Ternyata Janda
51
Murung
52
Jalan Jalan
53
Kebenaran
54
Andai Saja
55
Menghibur
56
Bertemu Cindy
57
Permintaan Maaf Bastian
58
Ngga Boleh Pegang Pegang
59
Apakah Itu Dia?
60
Bingung
61
Butuh Waktu Untuk Memantapkan Hati
62
Meminta Petunjuk
63
Meminta Petunjuk ll
64
Mau Atau Tidak??
65
Malunya, ini sungguh sangat memalukan.
66
Apakah Mas Aksa Pria Yang Allah Pilih Kan Untuk Ku ?
67
Mau
68
Persiapan
69
Khitbah
70
Rencana pernikahan
71
Sah
72
Resepsi
73
Tertunda
74
Akhirnya
75
Olah Raga Pagi
76
Syukuan Rumah Baru
77
Pergi Ke Rumah Sakit
78
Positif
79
Makan Malam Bersama
80
Najma Yang Manja
81
Melahirkan Babby Girl
82
Kebahagian Aksa
83
Usaha
84
Khilaf
85
Periksa
86
Murung
87
Mangga
88
Jatah
89
Cemburu
90
Me Time
91
Penampilan Yang Menggoda
92
Piknik Atau Panik
93
Babby Girl Lagi
94
Lelah
95
Peresmian Hotel Baru
96
Bertempur Semalam Suntuk
97
Najma Sakit
98
Pelajaran
99
Pulang
100
Kadang Suka Kadang Duka
101
Sadar
102
Berbahagia
103
Berkedut
104
NgumpuL
105
Obrolan Hangat
106
Sibuk
107
Ulah Cindy
108
Menegangkan
109
Babby Twins Mirip Ibu Nya
110
Penculikan
111
Tertangkap
112
Berbohong
113
Kabur
114
Mengetahui Nya
115
Ketakutan Callista
116
Episode Terakhir
117
S2. Delapan Tahun Kemudian
118
S2. Callista Si Anak Sulung
119
S2. Abimanyu Gading Giandra
120
S2. Pameran Lukisan
121
S2. Bakso
122
S2. Sakit Perut
123
S2. Di Gendong
124
S2. Pertemuan
125
S2. Rindu Ayah
126
S2. Obrolan
127
S2. Kagum
128
S2. Model Lukisan
129
S2. Bertemu lagi
130
S2. Kejutan Membahagiakan
131
S2. Jalan-jalan
132
S2. Anak Dari Seorang Supir?
133
S2. Identitas
134
S2. Lamaran Tak Terduga
135
S2. Jawaban Anak Ayah
136
S2. Di Tembak Bocah
137
S2. Ungkapan Rasa
138
S2. Kelakuan Si Anak Bungsu
139
S2. Erland Kecelakaan
140
S2. Mejaga Erland
141
S2. Keputusan Erland
142
S2. Lamaran Resmi
143
S2. Di Terima
144
S2. Melepas Masa Lajang
145
S2. Nasib
146
S2. Hampir
147
S2. Jebol
148
S2. Susah Jalan
149
S2. Menggoda
150
S2. Obat Anti Nyeri
151
S2. Kembali Bekerja
152
S2. Arya Birawa??
153
S2. Sebuah Alasan
154
S2. Ajakan Dokter Arya
155
S2. Seperti kenal
156
S2. Kemarahan Gading
157
S2. Konglomerat Muda
158
S2. Maaf
159
S2. Makin lengket
160
S2. Menginap
161
S2. Pantas Saja
162
S2. Ingatan Masa Lalu
163
S2. Klinik
164
S2. Ke Luar Kota
165
S2. Positif
166
S2. Bukan Mimpi
167
S2. Kebahagiaan Yang Tak Terkira
168
S2. Nama Calon Babby
169
S2. Jangan Pergi
170
S2. Ada apa?
171
S2. Di Culik
172
S2. Melahirkan
173
S2. Kembali
174
S2. Janda kembang
175
S2. Nasihat Ayah
176
S2. Pulang
177
S2. Kangen
178
S2. Kedatangan Erland
179
S2. Erland Jalan-jalan
180
S2. Duo A
181
S2. Kabar Duka
182
S2. Belajar Berbicara Sopan
183
S2. Pernikahan Erland
184
S2. Cinta Terhalang Diniding Kaca
185
S2. Menjaga Hati
186
S2. Lima Tahun Kemudian
187
S2. Bertemu Kembali
188
S2. Pulang Bersama
189
S2. Harus Sabar
190
S2. Udang Di Balik Bebatuan
191
S2. Ada Yang Kurang
192
S2. Mantan
193
S2. Mantan Lagi
194
S2. Kesel
195
S2. Anggapan Salah
196
S2. Benalu
197
S2. Pemuas Berondong
198
S2. Kebersamaan
199
S2. Ketinggalan
200
S2. Interogasi
201
S2. Masih Beruntung
202
S2. Ingin Pergi Jauh
203
S2. Memberi Rasa Aman
204
S2. Rasanya Manis
205
S2. Secepatnya
206
S2. Iya Mau
207
S2. Pencuri
208
S2. Fitting Baju
209
S2. Tega
210
S2. Kesal
211
S2. Salah Sangka
212
S2. Berkumpul
213
S2. Berkumpul 2
214
S2. Pernikahan Adi Dan Alina
215
S2. Malam Pengantin
216
S2. Buka-Bukaan
217
S2. Tiket Honeymoon
218
S2. Tidur Terpisah
219
S2. Terbang Ke Singapura
220
S2. Khadijah Melahirkan
221
S2. Pembukaan
222
S2. Jebolnya Benteng Takesi
223
S2. Pria Asing Yang Baik
224
S2. Kekesalan Fatimah
225
S2. Jalan-jalan
226
S2. Alina Marah
227
S2. Jalan-jalan
228
S2. Pulang
229
S2. Kecelakaan
230
S2. Berpulang
231
S2. Pemakaman
232
S2. Bingung
233
S2. Album Foto
234
S2. Kejutan Untuk Alina
235
S2. Khadijah Pulang Dari Rumah Sakit
236
S2. Berhenti Bekerja
237
S2. Kesakitan
238
S2. Keguguran
239
S2. Butuh Suport
240
S2. Satu Bulan Kemudian
241
S2. Kembar Empat
242
S2. Pulang Dengan Kabar Bahagia
243
S2. Happy Ending
244
Pemberitahuan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!