"Kalian sudah saling kenal?" Baskara menatap Aleta dan Kenzou bergantian begitu juga yang dilakukan dengan Herlangga, Ratih dan juga Ana.
"Kita hanya bertemu karena sebuah musibah" jawab Aleta begitu Kenzou diam saja. "Ngomong-ngomong om kenal dengan dia?" Aleta menunjuk wajah menyebalkan milik Kenzou.
Baskara saling tatap dengan sang istri saat Aleta tidak tau jika Kenzou itu anaknya. "Tentu saja om kenal, Kenzou itu anak om"
"Apa!" tangan yang tadi mengarah pada Kenzou perlahan turun dengan rasa malu telah berkata tidak sopan didepan orang tuanya. "A-anak?"
Ratih geleng-geleng kepala melihat Aleta malu akan sifatnya sendiri. "Makanya jangan terlalu histeris, malu sendiri kan akhirnya"
Aleta mendengus kesal, kini wanita itu terdiam sampai acara makan malam di mulai. Terlihat kedua orang itu saling diam disaat semua orang tengah asik berbicara, sesekali Aleta mencuri pandang Kenzou yang fokus pada makanannya. Bagi Aleta Kenzou sangat berbeda dengan pria pada umumnya, pasalnya pria itu bisa dengan cepat merubah ekspresi dan sulit menebak seperti apa pria dengan sejuta keanehan itu.
Selesai makan malam kedua keluarga pindah ke ruang tengah. Masih dengan kondisi yang sama Aleta dan Kenzou duduk di sisi orang tua mereka, tak ada yang berniat membuka suara menimpali obrolan orang tuanya. Ratih menyenggol lengan Aleta saat wanita itu malah melamun.
"Kamu ditanya"
"Apa kamu sudah pernah bertemu dengan anak om sebelumnya?" Aleta mengangguk pelan sebagai jawaban. "Dimana kalian bertemu?"
"Di restoran milik Aleta dua bulan yang lalu" Aleta masih ingat sampai sekarang saat dimana dirinya dipermalukan di depan semua pelanggan nya saat tak sengaja menghantam tubuh kekar itu.
"Setalah itu kalian saling bertemu lagi?"
Lagi-lagi Aleta mengangguk mengiyakan. "Aleta datang ke kantor Kenzou untuk meminta pertanggung jawaban atas dress kotor yang terkena tumpahan kopi Kenzou, setalah itu kita tidak lagi bertemu"
Herlangga yang tak pernah tau hal tersebut bisa melihat tak ada kebohongan dari sorot mata milik Aleta, semua kata-kata yang ia lontarkan adalah kebenarannya.
"Ada yang ingin om bicarakan dengan kalian berdua"
Seketika hawa dirumahnya berubah mengerikan, entah kenapa perasaan Kenzou dan Aleta mendadak tidak karuan penasaran apa yang akan disampaikan Baskara. Tanpa keduanya ketahui rasa penasaran itu akan membuat hati mereka berdetak dua kali lipat dari biasanya.
"Ayah dan om Herlangga sudah sepakat akan menjodohkan kalian berdua"
Bukan hanya jantung yang berdetak dua kali lipat, tubuh keduanya seperti tersengat aliran listrik yang begitu kuat mendengar kata perjodohan terlontar sangat mulus.
"Aku tidak mau dijodohkan pa!"
"Aleta juga tidak mau!"
Sudah menduga hal ini akan terjadi Ratih memilih diam menyerahkan semuanya pada sang suami yang harus bertanggung jawab akan hal tersebut.
"Sayang" Herlangga memanggil putri lembut. "Ayah minta maaf kalo tidak pernah bercerita dengan mu sebelumnya. Tapi ayah minta kamu menerima perjodohan ini"
"Perjodohan ini ada karena Papa dan om Herlangga tak sengaja melakukan sebuah perjanjian di masa SMA dulu yang akan menjodohkan anak-anak kita" imbuh Baskara.
"Itu hanya sebuah perjanjian dimasa lalu yang tidak perlu kalian kabulkan. Lagian sekarang zaman sudah modern buat apa jodoh-jodoh an seper ini, yang ada hanya membuang-buang waktu saja"
"Mungkin kamu hanya menganggapnya sebagai perjanjian biasa, tapi bagi papa perjanjian ini penting!" Baskara yang sudah sangat jarang sekali bertemu dengan Herlangga, menginginkan perjodohan ini agar tetap berlangsung untuk mengikat persahabatan mereka semakin kuat. "Dan papa gak akan langsung menikahkan kalian berdua begitu saja, kalian akan kita kasih waktu dalam kurun waktu satu bulan untuk saling kenal satu sama lain"
"Saat kita benar-benar merasa tidak cocok perjodohan ini batal kan?" Aleta berharap jawabannya adalah iya. Karena sepanjang sejarah ia tak pernah bermimpi akan menikah dengan cara perjodohan kuno seperti ini.
Baskara menggeleng. "Perjodohan ini akan tetap terlaksana, jadi papa harap kalian berdua bisa saling mengenal mulai hari ini"
"Kalo seperti ini kalian menyiksa kami berdua dalam sebuah hubungan yang bahkan tidak pernah kami ingin kan, dan hanya untuk menepati janji sesaat itu!" suara Kenzou terdengar tak suka membantah keras perjodohan ini.
"Aleta setuju dengan ucapan Kenzou, apa ayah mau Aleta menikah dengan Kenzou pria yang bahkan belum Aleta kenal baik. Kalo sampai terjadi apa-apa setalah kita menikah nanti bagaimana? kalo Aleta di kdrt ataupun tidak mendapatkan uang belanja bagaimana?"
Kini Kenzou dibuat kaget akan ucapan Aleta yang berfikir dirinya akan melakukan kasus kdrt pada wanita itu. "Dasar gila!"
"Kenzou tidak akan melakukan hal itu sayang" Ana yang tau betul sifat Kenzou tak mudah kasar bahkan main tangan bisa memastikan putranya tak akan melakukan hal rendahkan seperti yang Aleta fikirkan.
"Suka tidak suka, mau tidak mau, papa dan om Herlangga akan memberikan kalian berdua waktu mulai hari ini untuk saling mengenal, dan papa harap baik diantara kalian bisa memahami sifat dari masing-masing dan jangan ada yang pernah berniat untuk membatalkan perjodohan ini, karena itu tidak akan mungkin!"
Aleta menatap Ratih merengek seperti anak kecil. "Ma Aleta gak mau"
"Dicoba dulu sayang" Ratih mengusap rambut Aleta menahan rasa kasian pada hatinya.
Aleta mendengus kesal memikirkan bagaimana nasibnya kedepan jika hal ini sudah terjadi. Berfikir kalo diantara kedua tidak bisa membatalkan penodongan ini setidaknya harus ada salah satu diantara mereka yang membuat orang tua mereka menimbang-nimbang ulang perjodohan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Rahman Paduka
sishh tambah heboh banget ni lanjud atur tancap gasx hup"
2022-01-26
0
Upik Yupi
jalani dulu aja aleta....
2021-12-12
0
Nining Faiz Faiz
visual thor, muka Asia y
2021-09-10
1