Ratih duduk termenung dipinggir ranjang, saling meremas tangannya dengan pandangan tertunduk. Dirinya benar-benar tak habis fikir dengan jalan pikiran Herlangga yang biasa-bisanya melakukan perjanjian konyol seperti itu. Bahkan yang akan menjadi korbannya sendiri adalah putri mereka.
Herlangga berdiri cukup lama didepan kamar mandi mengamati sikap sang Ratih yang berubah drastis sebelum mereka berangkat ke rumah Baskara tadi. Duduk disamping Ratih wanita itu masih enggan menatapnya.
"Mungkin keputusan ini membuat mu darah tinggi, tapi kita tidak memiliki jalan lain selain menjodohkan Aleta"
"Kenapa tidak kamu saja yang menikah dengan Baskara? dengan begitu kalian bisa menepati janji kalian tanpa mengorbankan putri ku!" Ratih menjaga jarak tak ingin berdekatan dengan Herlangga.
"Ma jangan marah, aku benar-benar baru ingat memiliki janji seperti tadi saat Baskara mengingatkannya..." Herlangga tak berani melanjutkan ucapannya begitu Ratih berbalik badan melihat Ratih melayangkan tatapan tajam. Berjaga-jaga agar tak salah berbicara yang bisa berakhir tidur diluar.
"Yang aku fikirkan sekarang perasaan Aleta, bagaimana kalo sampai dia tau dirinya dijodohkan dengan ayah nya sendiri jauh sebelum dirinya ada!"
"Kita sudah sepakat akan memberikan waktu Aleta dan Kenzou untuk saling kenal bukan? jadi sebelum mereka menikah, mereka akan saling mengenal satu sama lain, harap-harap cinta juga ikut bersemi dihati keduanya" Herlangga menghampiri Ratih yang menjaga jarak dengan nya.
"Kalo mereka tidak bisa saling menerima apa perjodohan ini akan tetap dibatalkan?"
"Tidak" Lima huruf satu kalimat yang penuh pemaksaan didalamnya begitu tidak Ratih suka. "Mereka akan tetap menikah dengan keadaan apapun"
"Kamu tega melihat putri mu bersanding dengan laki-laki bukan pilihan nya? bahkan sekedar cinta saja tidak ada" Ratih yang enggan di peluk pun menyingkirkan tangan Herlangga. "Apa kamu tidak takut kalo Aleta akan disakiti oleh Kenzou? apa kamu tidak takut putri yang kita cintai selama ini ditelantarkan begitu saja?"
"Ayah kenal betul dengan Baskara, dan sifat Baskara tidak akan jauh beda dengan putranya karena dari sudut pandang ayah delapan puluh persen sifat Kenzou sama seperti papah nya"
Ujung bibir Ratih terangkat. "Itu baru delapan puluh persen, dan masih ada dua puluh persen sifat Kenzou yang mungkin saja belum kamu ketahui sepenuhnya!"
"Maka dari itu kita memberikan waktu Aleta dan Kenzou untuk saling mengenal satu sama lain. Bukan hanya Kenzou dan Aleta yang menjalani hubungan itu melainkan kita sebagai orang tau nya melihat bagaimana perkembangan hubungan anak-anak kita" Herlangga meraih tangan sang istri di usap lembut, mencoba memberikan pengertian. "Bunda boleh cemas, bunda boleh takut, bunda boleh khawatir. Tapi ayah ingin kita melihat terlebih dahulu bagaimana kedua orang itu saling mengenal satu sama lain"
"Mama pernah muda, dan mama sendiri pasti pernah merasakan cinta itu tidak akan datang selama satu hari, melainkan membutuhkan waktu yang nya sendiri"
Ratih mengingat kisah cintanya dulu yang tak semudah itu menaruh hati pada sang suami semasa kuliah. Membutuhkan waktu yang cukup lama sampai akhirnya Ratih benar-benar menerima Herlangga dengan sepenuhnya dan memutuskan untuk menikah dan hidup menua bersama pria itu.
"Ya sudah bunda ikut mana baiknya saja, lagian ini semua sudah terjadi dan kita semua disini tidak bisa melakukan hal apapun"
Herlangga bernafas saat Ratih akhirnya mengiyakan perjodohan ini. Dan kini tinggal menunggu waktu yang pas untuk menyampaikan pada Kenzou dan juga Aleta soal perjodohan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Rahman Paduka
ciyeah mo gulingan ya pk herlangga hhhhh lnjd atur up
2022-01-26
0
Upik Yupi
wah dijodohkan...seru ni 😃😃😃
2021-12-12
0