Aleta berdiri di depan kantor Jhonson Company menatap gedung pencakar langit tersebut, mulai berfikir apa hubungan Kenzou dengan perusahaan raksasa ini?, Apa iyah laki-laki yang ia temui dua kali itu pemilik perusahaan ini?. Berusaha menepis pikiran tentang Kenzou pemilik kantor tersebut Aleta mulai berjalan masuk ke dalam perusahaan.
Berhenti di resepsionis Aleta memastikan dulu Kenzou bekerja disana atau tidak hanya untuk memastikan dirinya sedang tidak dikerjai. "Permisi"
"Ada yang bisa saya bantu nona?" tanya ramah seorang wanita yang berada di meja resepsionis.
"Saya mau bertemu dengan Kenzou Febrian Putra Jhonson, apa benar dia bekerja di sini?" Aleta membaca nama lengkap Kenzou melalui kartu nama. Berharap dugaannya mengenai Kenzou pemilik perusahaan ini salah.
"Maksud nona Tuan Kenzou?" ucap Nia pegawai resepsionis membenarkan ucapan Aleta.
Aleta kaget saat wanita itu menyebut Kenzou menggunakan embel-embel tuan. "*T*uan? jadi bener dia pemilik perusahaan ini?. Gak, mungkin saja dia hanya direktur nya"
"I...iyah Tuan Kenzou" jawab Aleta.
"Apa nona sudah bikin janji sebelumnya?"
Aleta menggeleng, berfikir jika hal itu tidak harus ia lakukan karena ia datang kesini hanya ingin mengembalikan jas dan meminta ganti rugi, bukannya ingin bekerjasama atupun membahas soal pekerja. "Ti-tidak tapi saya kesini cuma mau mengantarkan jas miliknya dan kata ken maksud saya tuan Kenzou harus saya sendiri yang mengantarnya"
Melihat Aleta benar-benar membawa jas yang baru saja di laundry, Nia mengangguk membolehkan. "Kalo begitu biar saya antar nona. Lewat sini" Nia yang berjalan duluan di ikuti Aleta dari belakang menuju lift khusus Presdir. Ketika keduanya sampai bersamaan pintu lift terbuka terlihat seorang pria berjalan keluar dari dalam lift.
"Siang tuan Alan" sapa Nia.
"Siapa dia?" Alan menunjuk Aleta menatap penampilannya secara intens.
Nia yang tidak sempat menanyakan nama Aleta terdiam bingung harus menjawab apa.
Melihat wanita di sampingnya bingung Aleta membuka suara. "Nama saya Aleta, saya kesini karena ada kepentingan dengan tuan Kenzou"
"Kepentingan apa?"
"Saya diminta untuk mengantarkan jas kesini"
Mungkin penjelasan Aleta tak cukup bagi Alan sampai pria itu mengecek apakah benar jas yang ia bawa jas Kenzou atau bukan. "Kalo begitu biar saya saja yang memberikannya"
Dengan cepat Aleta mengambil kembali jas yang ada pada tangan Alan. "Tuan Kenzou meminta saya sendiri untuk mengantarnya, jadi saya harap tuan bisa paham kalo saya sekarang sedang melaksanakan amanah yang sangat penting"
"Penting karena uang gaun ku, bukan karena jas ini!"
Merasa Aleta tak berbohong saat membawa jas milik Kenzou, Alan meminta Aleta masuk kedalam lift bersamanya setalah meminta Nia kembali bekerja. Didalam lift bukan hanya hening yang tercipta tapi juga Aleta bisa merasakan aura dingin yang begitu kuat dari Alan.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk"
Setalah mendapatkan izin dari dalam Alan mendorong pintu ruangan Kenzou, mendapati pria itu tengah berada di meja kerja di temani Tiara entah sudah berapa lama wanita itu ada disana.
"Maaf tuan ada jasa laundry mengantarkan jas milik Anda dan katanya anda sendiri yang memintanya mengantar pada Anda"
Aleta melotot mendengar kata-kata jasa laundry yang keluar dari mulut Alan. "Dasar setan...aku bukan jasa laundry" geram Aleta.
Pandan Kenzou dan Aleta bertemu. Kenzou dapat melihat sorot tidak betah Aleta yang harus berdiri disamping Alan, yang pasti tengah mengumpat didalam hati.
"Kenapa kamu membiarkan jasa laundry ini masuk?" Tira menatap sinis Aleta.
Aleta yang benar-benar tidak suka akan sebutan jasa laundry akhirnya mengeluarkan suara. "Maaf nona saya bukan tukang jasa laundry seperti yang tuan ini ucapkan" Aleta menunjuk wajah Alan tanpa takut.
"Terus apa kalo bukan jasa laundry? orang jelas-jelas kamu bawa jas milik pacar saja"
"Kamu bukan pacar ku, dan stop menyebar berita hoax pada orang-orang!" tegas Kenzou.
Merasa terlalu banyak drama yang dimainkan wanita itu membuat Aleta semakin tak betah dan segera menyerahkan jas milik kenzou. "Tuan Kenzou yang terhormat saya kesini hanya untuk mengembalikan jas Anda dan menagih uang ganti rugi dress saya yang anda janjikan kemari"
Kenzou masih ingat hal tersebut meraih ponselnya membuka aplikasi pembayaran online. "Mana nomer rekening mu"
Aleta menunjukan nomor rekeningnya pada Kenzou, selang beberapa detik sebuah notif munjul membulatkan matanya kaget melihat nominal yang di kirimkan kenzou ke rekeningnya yang bisa membeli lima dress sekaligus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Upik Yupi
pasti nominal ganti ruginya besar ....
2021-12-12
0