Alan mengikuti langkah Kenzou masuk kedalam ruangannya setalah mengambil alih berkas hasil meeting di restoran dari Bella. Duduk dihadapan Kenzou Alan merasa sahabat sekaligus atasannya itu menyimpan sesuatu yang membuat perasaan nya gelisah.
"Kamu baik-baik saja?" Alan melayangkan pertanyaan yang di angguki oleh Kenzou. "Apa kamu sedang ada masalah?"
Kenzou menggeleng dengan mata terpejam. Membuat Alan yang ada di hadapannya merasa bingung meskipun hal seperti ini sudah sering ia temui bukan hanya sekali dua kali.
"Mau minum wine?" tanya Alan menawarkan.
"Tidak, aku hanya ingin sendiri saja dan kamu boleh keluar" usir Kenzou.
Alan menghela nafas kasar begitu mendapatkan usiran yang tandanya Kenzou benar-benar ingin sendiri. "Baiklah, dan ini berkas dari tuan Brata tadi yang harus kamu pahami terlebih dahulu sebelum menandatangani nya"
Tak mendapatkan jawaban Alan bangkit dari tempatnya berjalan keluar dari ruangan Kenzou. Di dalam ruangan, Alan menghela nafas kasar melihat sifat Kenzou yang selalu saja datar seperti tadi. "Kapan kamu akan berubah Zou" guman pria itu dengan nada sedih.
Kenzou membuka kelopak matanya begitu suara pintu tertutup menegapkan tubuh meraih berkas yang baru saja Alan sodorkan mulai membacanya lembar demi lembar dan di akhiri tanda tangan di halaman belakang. Beralih pada layar laptop Kenzou mulai mengirimkan satu persatu email yang sudah ia siapkan sejak pagi, merasa semua email nya sudah terkirim Kenzou mengerjakan berkas yang masih menumpuk berharap dia bisa pulang lebih awal hari ini.
Tok...tok...tok...
"Masuk" Ucap Kenzou dari dalam membalas ucapan Bella.
"Permisi tuan, ini ada beberapa berkas yang harus anda cek dan ditandatangani hari ini juga"
Tangan Kenzou yang tadi menari di atas kertas seketika terhenti menatap tumpukan berkas yang tidak terlalu banyak itu ditangan Bella. "Kenapa kamu tidak memberikan nya sejak pagi!"
Tubuh Bella menjadi kaku mendengar suara berat Kenzou. "Sa-saya baru mendapatkan nya siang ini tuan" jawab Bella terbata-bata.
"Kalo begitu bisa kamu kasih besok bukan!"
"Ta-tapi tuan, ada berkas yang harus mendapatkan tanda tangan hari ini juga" ucap Bella memberanikan diri. Ingin rasanya Bella menundukkan wajah sekarang juga saat matanya bertemu dengan mata tajam milik Kenzou yang siap menerkam siapa saja sekarang.
"Berikan berkas itu!"
Bella mengangguk menaruh berkas pada meja Kenzou dengan tangan bergetar, memisahkan berkas yang harus ditandatangani dan dipelajari.
"Berikan ini pada Alan" Kenzou menyingkirkan berkas yang harus ia pelajari dan meminta sang assisten untuk memahaminya.
"Ta-tapi tuan..."
"Keluar!" usir Kenzou sebelum Bella selesai berkata.
Hanya mengangguk lemah Bella mengambil kembali berkas yang ia letakan membawa berkas tersebut untuk diserahkan pada Alan. Dirungan Alan, pria itu menatap berkas yang baru saja Bella sodorkan pada nya.
"Apa Kenzou menolak lagi berkas-berkas ini?" Alan menolak balikan empat buah map tersebut.
"Iyah tuan, tuan Kenzou meminta anda untuk memahaminya" imbuh Bella. Masih berdiri dihadapan Alan Bella memberanikan diri melayangkan pertanyaan yang selama ini bersarang pada hatinya. "Tuan, apa saya boleh bertanya?"
"Silahkan"
"Kalo boleh saya tau apa yang menyebabkan tuan Kenzou sampai bersikap seperti ini?"
Alan menatap Bella dengan pandangan sulit diartikan, dari sekian banyaknya sekertaris Kenzou yang resign akhir-akhir ini baru Bella yang berani bertanya hal seperti itu. "Saya harap kamu tidak lagi menanyakan hall yang tidak ada kaitannya soal pekerjaan, kalo kamu masih betah bekerja disini dengan gaji yang naik setiap bulannya"
Bella langsung tertunduk lesu mendengar jawaban Alan, yang lembut tapi penuh penekanan do setiap ucapannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Aqilah Nasuha
doanya terkabul
2021-11-26
1
Rihan Jamaien
ya gitulah bosnya duit apa aja di hargain dng duit🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2021-09-11
0
Nining Faiz Faiz
thor visual tapi orang asia
2021-09-10
0