"Sedikit Bunda"sambil memeluk Ratih dari samping. "oh...ya Aleta izin keluar sama Vony mau jalan-jalan sebentar" sambung Aleta dengan posisi yang masih sama memeluk Ratih dari samping.
"Jalan-jalan mulu sama Vony sama calon mantu Bunda kapan?" goda Ratih.
Aleta langsung melepaskan pelukan dari Ratih merasa malas saat wanita itu mulai membahas laki-laki. "Calon mantu Bunda belakangan aja ya, sekarang Aleta mau jalan-jalan dulu"
Sebelum Ratih kembali menyambar ucapannya Aleta mendaratkan ciuman sebelum dirinya pergi
"Dasar!" Ratih tersenyum tipis kembali menyiram bunga dihadapannya begitu mobil Aleta pergi.
***
Hampir tiga puluh menit Aleta sampai di depan rumah Vony membunyikan klakson mobil meminta sang pemilik rumah agar segera turun.
Mendengar suara klakson mobil Vony keluar rumah mendapati mobil Aleta dan langsung masuk kedalam nya.
Melajukan mobil ke sebuah mall yang sering mereka datangi dulu, keduanya saling bertukar cerita di sepanjang perjalanan. Sampainya di sebuah mall yang terletak di tengah kota, keduanya tak langsung menuju cafe seperti rencana awal, melainkan memasuki satu persatu toko yang menyediakan feshion. Sampai mata Aleta langsung jatuh hati dengan sebuah dress berwarna dengan hiasan yang tidak begitu mencolok tapi tetap kelihatan elegan begitu digunakan.
"Kamu gak beli?" Aleta melayangkan pertanyaan saat Vony belum juga menemukan yang sesuai keinginannya setelah hampir empat toko yang mereka masuki.
"Tidak ada yang cocok dengan ku, mungkin di toko sebelah"
Aleta mengangguk mengantarkan Vony mencari barang di toko sebelah. Keduanya terlalu asik berbicara sampai tak memperhatikan jalan membuat tubuh Aleta yang berada di pinggir menabrak tubuh seorang pria yang tengah membawa segelas kopi, alhasil cairan berwarna coklat tersebut jatuh ke atas gaun nya.
Teriakan histeris milik Aleta membuat semua mata menatap ke arahnya. "Dress ku" ucap Aleta lesu, memungut dress yang baru saja ia beli dan sekarang kotor terkena noda. Amarah Aleta langsung terpancing menatap seorang pria yang menggunakan kaca mata hitam pada wajahnya. "Apa anda buta tuan? sampai jalan sebesar ini tidak bisa anda lihat? dan lihat dress saja kotor!"
"Ale..." Vony menarik tangan sahabatnya saat semakin banyak pasang bola mata menatap keduanya.
"Diam!" perintah Aleta.
Pria yang menggunakan kacamata berwarna hitam tersebut menatap datar baju itu dari balik kaca matanya, beralih menatap lekat ke arah Aleta. "Anda yang buta, berbicara tanpa lihat jalan dan malah asik mengobrol sehingga tidak melihat sekitar"
Melihat pria itu hendak pergi Aleta menahan tangannya masih tak terima. "Kalo anda melihat saya sedang berbicara dengan teman saya, kenapa anda tidak geser dan malah tetap di satu rute yang sama!"
Malas berdebat dengan wanita di hadapannya pria tersebut memilih ganti rugi dari pada harus berlama-lama dengan wanita gila itu. "Sebut saja berapa nominal yang harus saya ganti untuk baju tidak seberapa itu"kata pria tersebut dengan santai.
"Kamu fikir semuanya bisa diganti dengan uang!"
"Terus?"
"Minta maaf sekarang juga!"
Pria tersebut tersenyum miring. "Tidak ada kata maaf dalam kamus saya untuk wanita seperti anda!"
Aleta yang geram akan mulut pedas tersebut meremas gaun yang ada ditangannya dengan kuat.
"Saya tidak punya banyak waktu, cepat kasih tau berapa nominal yang anda minta?"
"Sombong sekali anda" ucap Vony juga tak tahan akan kesombongan pria yang tidak mau mengatakan kata maaf tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Upik Yupi
dasar pria sombong mentang2 kaya
2021-12-12
0
Rihan Jamaien
Waduh kok jadi perang bratayuda😊😊😊
2021-09-11
0
•Wolfie blue_14•
2
2021-08-29
2