Aleta membalik papan yang tadi bertulisan Open kini menjadi Closed, memutuskan untuk pulang merasa tubuhnya sangat lelah setalah seharian ini melayani pelanggan membiarkan beberapa karyawan yang masih ada di restoran untuk membersihkan meja dan juga dapur.
Melajukan mobil memecah kemacetan yang cukup padat pada malam hari membuat kesabaran Aleta kembali di uji. Sampai akhirnya Aleta sampai dirumah melangkah masuk ke mendapati Herlangga dan juga Ratih tengah bersantai di depan televisi. Ikut gabung dengan keduanya Aleta duduk di samping Ratih yang tengah mengulas senyum tipis.
"Sudah pulang?" suara hangat Ratih terdengar lembut ditelinga Aleta dan mengangguk sebagai jawabannya. "Cepek?"
Aleta melirik Ratih dengan tatapan lelah. "Sangat"
"Itu baru menjadi pemilik satu restoran, bagaimana jadinya kalo kamu memimpin perusahaan ayah?" Herlangga menggeleng melihat wajah lelah Aleta seperti itu setalah pulang dari restoran.
Selama ini Herlangga tak pernah menekan ataupun meminta Aleta untuk menjadi CEO seperti nya karena bagi Herlangga apapun pilihan sang putri selagi itu hal positif dan tak merugikan Aleta apa lagi keluarga Herlangga akan selalu mendukung.
"Aleta gak mau jadi CEO yah, pasti tidak akan memiliki waktu untuk istirahat" keluh Aleta disambut gelak tawa dari Ratih.
Mengusap rambut Aleta yang menaruh kepala pada pundaknya. "Ke kamar gih, bersih-bersih habis itu istirahat"
Aleta mengangguk meraih tasnya menuju kamar di lantai dua. Sampainya di kamar Aleta melempar asal tasnya ke atas kasur, berjalan masuk ke kamar mandi menyegarkan tubuh yang terasa lengket. Merendam seluruh tubuhnya di dalam hangat nya air bhatup yang sudah ia tambahi aroma terapi merilekskan pikiran dan juga tubuh.
Merasa tubuhnya sedikit segar Aleta merangkak ke atas kasur, merogoh ponselnya di dalam tas bersamaan panggilan masuk masuk tertera nama Vony disana.
"Halo Von" sapa Aleta begitu sambungan telfon terhubung.
"Kamu kemana saja? kenapa akhir-akhir ini tidak ada kabar?" marah Vony karena tak ada kabar dari Aleta belakang ini.
"Aku sibuk"
"Iyah yang paling sibuk!" ucap Vony menekan kalimat terakhirnya.
Aleta terkekeh mendengar kekesalan Vony, memiringkan tubuh membalas perkataan itu. "Ngomong-ngomong ada apa malam-malam gini telfon?"
"Mau ngajak orang yang paling sibuk ini buat ngopi besok"
Kening Aleta menimbulkan garis halus. "Kamu gak kerja?"
"Enggak, makanya itu aku ngajak kamu ngopi"
Aleta mengangguk-angguk, menimbang ajakan Vony untuk keluar besok, dan berfikir kapan terakhir kali kedua bertemu dan waktu itu sudah sangat lama sekali. "Boleh, besok aku jemput gimana?"
"Boleh, kalo gitu udah dulu ya ketemu besok, bye"
Aleta meletakan ponsel diatas nakas begitu sambungan telfon terputus. Memejamkan mata mengistirahatkan tubuh yang terasa lelah untuk menyambut hari esok.
***
Pagi hari Aleta sudah siap dengan rok selutut warna putih dengan atasan berwarna ungu, dan tidak lupa Aleta memoles wajah dengan make up tipis dengan juga liblam membuat warna pink di bibir mungil nya, setelah di rasa cukup Aleta meraih tas berjalan keluar.
Di luar rumah Aleta mendapati Ratih tengah menyiram bunga sambil bersenandung kecil. Hendak mengagetkan Ratih wanita paruh baya tersebut terlebih dahulu menoleh ke arahnya menatap penampilannya dari atas sampai bawah.
"Aduh-aduh ada gadis nih di depan rumah" goda Aleta menyenggol lengan Ratih. "Kalo ayah tau pasti langsung di pepet"
Ratih berdecak pinggang menatap Aleta yang tengah cengar-cengir. "Suka sekali ya goda Bunda?"
"Sedikit Bunda"sambil memeluk Ratih dari samping. "oh...ya bunda Aleta izin keluar sama Vony mau jalan-jalan sebentar" sambung Aleta dengan posisi yang masih sama memeluk Ratih dari samping.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Rahman Paduka
pagi
2022-01-27
0
Its me Ann
banyak sekali salah ketikan Thor😶 padahal ceritanya menarik
2021-11-30
0
Its me Ann
garasi,bukan bagasi🙏😀
2021-11-30
0