Selagi menunggu Aleta yang tengah mengambil jas di ruangan istirahat yang berada di ruangannya. Kenzou mengedarkan pandangan menatap sekeliling ruangan Aleta dengan teliti. Sampai bunyi notifikasi mengalihkan perhatiannya tertera pesan dari sang sekertaris menanyakan keberadaannya sekarang, mematikan jari Kenzou mulai membalas satu persatu deretan pesan.
Mendapati Kenzou tengah memainkan gawai Aleta berjalan mendekat berdiri tepat di hadapannya. "Ini tuas jasnya"
Suara Aleta mengalihkan perhatian Kenzou, mematikan layar ponsel kening Kenzou menimbulkan garis halus melihat jas yang wanita itu bawa. "Apa tidak ada jas yang lebih bagus dari ini?"
Mendengar pertanyaan dengan nada mencibir itu, Aleta mengamati kembali jas yang ada ditangannya, merasa kondisi jas tersebut masih dalam keadaan bagus. "Maaf tuan, tapi apa ada yang salah dengan jas ini?"
"Tentu saja ada, apa kamu tidak bisa melihat jas itu sudah sangat lusuh, beda jauh dengan jas yang aku pakai sekarang!"
Ke kaguman yang sempat Aleta rasakan beberapa saat tadi seketika hilang berganti dengan rasa kesal yang teramat akan ucapan tajam Kenzou. Tak ingin menciptakan masalah yang akan berdampak pada restorannya, Aleta menghela nafas pelan menetralkan emosi yang sempat muncul. "Kalo tuan mencari jas yang sama persis seperti yang anda gunakan sekarang saya tidak punya tuan, yang ada saat ini hanyalah jas ini. Jika anda ingin meminjam nya silahkan kalo tidak juga tidak apa-apa"
Kenzou tak langsung menjawab, menimbang jas yang ada pada tangan Aleta sampai bunyi notifikasi dari Bella membuat Kenzou akhirnya menerima pinjaman jas tersebut. Langsung melepas jas yang ia gunakan Kenzou meraih jas yang ada pada tangan Aleta, merasa jas tersebut sedikit kebesaran pada tubuhnya.
"Terpaksa aku harus mengenakan jas jelek ini!"
Akhirnya Aleta dapat mendengar dengan jelas komat-kamit yang keluar dari mulut Kenzou
Mengepalkan tangan disamping tubuh dengan kuat. "Mentang-mentang jas yang dia pakainya lebih bagus dari jas ayah, dia bisa seenaknya bicara seperti itu?"
"Ini kartu nama saya, setalah jas itu selesai di laundry segera antar ke alamat yang tertera di sana, ingat jangan sampai rusak!" Kenzou memberikan peringatan keras pada Aleta sebelum melangkah keluar.
Aleta tak dapat lagi menahan rasa kesalnya begitu Kenzou keluar dari ruangannya, meremas udara didepan wajah berharap yang ia remas itu wajah Kenzou. "Sombong banget jadi orang, apa dia fikir di dunia ini hanya dia yang menjadi orang kaya?. Aku juga kaya tapi aku gak pernah se sombong itu"
Menghempaskan tubuh di atas sofa dengan kasar Aleta menepis jas Kenzou agar tak dekat-dekat dengannya, menatap jas yang tergeletak di lantai dengan perasaan jengkel. Penasaran akan pria yang baru saja pergi dari ruangannya Aleta membaca nama yang tertera di kartu nama yang baru saja ia dapat.
"Kenzou Febian putra Jonhnson" ucap Aleta membaca deretan nama tersebut dengan santai, sesaat kemudian Aleta menegapkan tubuh mendapati perusaahan yang tertera di sana. "Jonhnson Company?"
"I-ini kan perusahaan viral beberapa bulan belakangan karena sang CEO bisa melebarkan sayap di dalam dan luar negri itu bukan sih?" Aleta masih menatap tak percaya kartu nama tersebut, menduga-duga apa hubungan pria tadi dengan perusahaan sebesar ini?. "Apa jangan-jangan pria tadi CEO nya?"
Aleta menggeleng menyandarkan kembali tubuh pada badan sofa. "Gak mungkin dia CEO nya, karena dimana-mana CEO itu selalu menjaga nama baik di depan publik bukan ngereok seperti tadi"
Hening mata dan otak Aleta terus bekerja menatap kartu nama yang ada ditangannya, menerka-nerka siapa pria barusan. "Kalo hanya karyawan biasa, kenapa nama belakangnya bisa sama seperti perusahaan itu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Upik Yupi
aleta kamu harus hati2 ma tu orang...
2021-12-12
0
Rihan Jamaien
menurut firasat ku tarnya jadian deh🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2021-09-11
1
Erna Susanti
meeting😊
2021-09-08
0