Setelah mengarungi sungai hutan pohon kuning selama tujuh hari lamanya akhirnya kapal He Shu Huan tiba juga di pulau kayu merah sesuai peta yang di berikan oleh sepasang orang tua renta sakti kepadanya sebelum kedua orang tua renta yang berjuluk Sepasang Pendekar Naga Es dan Pendekar Naga Api Utara itu meninggal dunia di dalam rumah mereka yang terbakar oleh dua ilmu mukjizat mereka sendiri.
Hal itu di sebabkan rasa haus kemenangan yang belum bisa di capai oleh kedua orang tua renta itu terhadap pasangan hidup mereka masing -masing dan akhirnya mereka saling bunuh dan meninggal dunia sendiri.
Dan kini He Shu Huan sebagai pewaris ilmu kedua orang tua renta itu mencari pulau kayu merah untuk menemukan harta karun pusaka yang di simpan di pulau itu oleh kakek sakti yang baik hati tetapi sangat aneh itu.
"Wah semua batang pohon di pulau ini merah semua ",seru Fu Xiao Chao saat ia keluar dari kapal untuk mengikuti He Shu Huan yang menjadi calon pasangan hidup kesayangannya.
"Nama juga Pulau Kayu Merah ,ya semuaya serba merah lah",sahut He Shu Huan sembari mengikat tali kapal di tiang dermaga usai ia menaruh sebuah jangkar di bawah laut terdekat dari dermaga .
Lalu He Shu Huan dan Fu Xiao Chao berjalan dan menaiki tangga menuju ke daratan yang berada di atas pulau kayu merah melalui dermaga kayu yang berada di bawah tangga batu gunung.
Mereka berdua menaiki anak tangga selama lima jam barulah tiba di lokasi yang sesuai dengan peta dan di hutan pertama mereka melihat ada banyak kijang yang sedang makan wortel.
"Wah lucunya kijang-kijang itu",kata Li Weisiang akhirnya gadis kecil ini bisa tiba juga di lokasi yang sama dengan He Shu Huan dan Fu xiao Chao datangi.
Tetapi He Shu Huan memintanya untuk kembali ke kapal untuk menjaga naga hitam dan kapal tetap aman terjaga baik oleh Li Weisiang yang segera mematuhi perintah He Shu Huan.
"Kenapa kau tak mengizinkannya ikut bersama kita berdua untuk melihat-lihat hutan kayu merah ini?",Fu Xiao Chao bertanya usai Li Weisiang sudah turun kembali ke kapal mereka berlabuh di dermaga bawah gunung pulau kayu merah.
"Karena ia sangat mencurigakan sekali,kau saja yang terlalu polos dan baik hati kepada gadis kecil licik itu",jawab He Shu Huan memandu Fu Xiao Chao untuk mengikuti langkahnya.
Mereka berdua menyelusuri hutan sampai ke arah dalam sekali sampai tidak menyadari bahwa hari sudah mulai gelap dan suara anjing liar mulai terdengar di segala penjuru hutan tersebut.
"Ahh seram sekali suara anjing liar terdengar di kedua telinga ku,"Fu Xiao Chao merangkul He Shu Huan dengan cepat untuk meminta perlindungan dari He Shu Huan yang memegang jemarinya.
"Jangan takut mereka tidak kan berani berada di dekat kita karena aku akan menjadikan mereka sate anjing liar",kata He Shu Huan suaranya amat tenang sekali sehingga Fu Xiao Chao merasa hati nya aman dan tenteram bersama He Shu Huan.
Suara langkah sepasang sepatu mereka terdengar menginjak banyak daun,akar dan tanah hutan kayu merah hingga nyaris mengejutkan mereka sendiri karena hari sudah malam dan mereka harus cari makan dan minum untuk menghilangkan rasa lapar dan haus mereka.
"Sebab kita sudah berjam -jam tidak makan dan minum sejak kita tiba di hutan kayu merah ",kata He Shu Huan menyambitkan tanah liat pada dua ekor ayam hutan yang langsung pecah kepalanya oleh sambitan hebat He Shu Huan.
Prak!!
Prak!!
"Wah kau memang pemburu hewan liat ulung dan top deh",ucap Fu Xiao Chao terbeliak kagum pada He Shu Huan yang sudah mengambil dan sibuk mencabuti bulu -bulu ayam hutan dengan jemari nya.
"Ini mereka sudah bersih ,tinggal kau panggang pakai api unggun yang aku siapkan ,tunggu aku di sini,aku cari buah atau air bersih untuk minum dan cuci tangan serta mulut sebelum dan sesudah makan",kata He Shu Huan menyerahkan dua ekor ayam hutan yang sudah di tusuk batang pohon tipis untuk bisa di panggang dengan mudah oleh Fu Xiao Chao.
"Iya,terimakasih tapi kau jangan lama-lama ,ya? Aku takut",jawab Fu Xiao Chao nada gemetar takut di tinggal sendirian di hutan yang sudah gelap oleh He Shu Huan meskipun sebentar saja kata He Shu Huan tadi.
"Iya ,aku hanya lima menit saja kok",sahut He Shu Huan merasa khawatir juga meninggalkan Fu Xiao Chao untuk lima menit dalam mencari buah atau air bersih untuk mereka pakai sebelum dan sesudah makan malam.
He Shu Huan bergerak lebih cepat untuk mencari pusaka yang sudah ia ketahui di bawah pohon yang ada ukiran pisau yang berada di dekat kanal kecil dekat pohon buah jeruk.
Maka He Shu Huan segera menggali tanah bawah pohon itu dengan pedang naga perak sakti dan ia bisa menemukan kotak kecil yang lalu ia buka dan menemukan kunci emas yang sesuai perkataan kakek Pendekar Naga Es Utara.
Tetapi usai ia menemukan kunci emas itu ,ia telah mendengarkan beberapa sepatu orang dewasa yang sudah melangkah dekat di belakangnya,ia dengan tenang menyimpan kunci emas di balik bajunya dan ia membalikkan tubuh menghadapi dua puluh orang pria dewasa berkulit tebal dan tubuh tinggi besar dengan sorotan mata yang sangat mengancam keselamatannya ,namun ia sama sekali tidak takut menghadapi ancaman itu melainkan ia balas dengan tatapan mata tenang dan menantang dengan berani dan berwibawa.
"Bocah jangan banyak tingkah lagi kepada kami , sekarang kami minta kau serahkan kunci emas yang sudah kau temukan di dalam tanah pohon itu kepada kami ,jika kau menyayangi keselamatan dirimu dan teman kecil mu yang berada di balik pohon yang daunnya warna ungu",ancam salah satu dari dua puluh orang dewasa itu dengan nada bengis sekali.
He Shu Huan malah berdiri dengan santai saja dan ia memilih sibuk untuk mengambil air bersih di kanal kecil menggunakan kantung air terbuat dari kulit sapi yang sudah bersih dan aman untuk menyimpan air perbekalan perjalanannya.
"Hei dasar bocah sombong dan tidak tahu diri !! Kita habisi saja dia dan rebut kunci emas darinya lalu kita bisa pulang serta melaporkan hasil kerja kita kepada ketua kita di Sekte bulan dan matahari ",kata salah seorang pria dewasa yang sudah tak sabar untuk mengambil kunci emas dan bunuh He Shu Huan bocah itu.
He Shu Huan menggunakan air kanal kecil yang sudah ia taruh racun bubuk mawar merah dalam daun merah di dalam genggamannya dan ia balik menghadap dua puluh orang pria dewasa itu.
"Ahh lihat ini seranganku!!",Hardik He Shu Huan melompat menyebarkan racun bubuk mawar merah ke arah dia puluh orang pria dewasa Sekte Bulan dan Matahari dengan sangat cepat sekali.
Brushh!!
"Aghh!!",pekik kematian dua puluh orang pria dewasa dari Sekte Bulan dan Matahari yang tak pernah menyangka kalau mereka akan tewas dengan mudahnya di tangan pemuda remaja tanggung itu.
He Shu Huan bersiul dan segerombolan anjing liar berdatangan dan menyantap habis jasad-jasad dua puluh orang pria dewasa itu dengan di tatap dengan puas hati oleh He Shu Huan tanpa ada belas kasihan.
He Shu Huan sudah kembali kepada Fu Xiao Chao tepat waktu hanya lima menit dan mereka berdua sudah menikmati makan malam berupa ayam hutan panggang,buah jeruk manis dan minun air putih segar bersama -sama di tengah hutan kayu merah.
"Sekarang kau tidurlah,esok pagi kita harus bisa kembali ke kapal kita karna aku sudah rindu pada Yu Man Ji yang sudah terpisah begitu lama dari ku ",kata He Shu Huan sudah menggelar jubah luar untuk tempat tidur Fu Xiao Chao.
"Iya,Huan Gege,terimakasih dan selamat malam ",ucap Fu Xiao Chao tersenyum manis sekali dan menurut selalu kepada He Shu Huan.
He Shu Huan berjaga sepanjang malam di dalam hutan kayu merah sampai pagi hari menjelang,ia sudah mengajak Fu Xiao Chao kembali ke kapal mereka di dermaga kayu bawah gunung pulau hutan kayu merah.
Setibanya mereka berdua di kapal ,mereka tidak menemukan naga hitam dan Li Weisiang di sekitar kapal itu dan hanya ada tulisan ancaman dari Ketua Sekte Bulan dan Matahari kepada He Shu Huan.
"Bocah cilik sinting ,jika kau menginginkan kuda hitam dan teman kecil mu selamat ,maka kau harus berikan kunci emas itu kepada ku dan aku tunggu kau di markas besar Sekte Bulan dan Matahari pada hari ketiga kau meninggalkan kapal mu di dermaga pulau kayu merah,jika kau tak datang dan memenuhi permintaan ku.Aku akan membunuh kuda hitam dan teman kecilmu tertanda Ketua Sekte Bulan dan Matahari Murong Gu",tulis surat ancaman tersebut yang di baca He Shu Huan santai saja.
"Silahkan saja bunuh kuda hitam dan Li Weisiang mereka tak ada artinya bagi ku",kata He Shu Huan merobek surat ancaman tersebut dengan santai dan ia sudah menjalankan kapalnya menuju ke arah sungai hutan pohon kuning.
"Hmm kau tidak menginginkan naga hitam lagi?", Fu Xiao Chao bertanya dengan nada halus dan lembut.
"Tidak,karena di tempat ku ada banyak kuda yang sangat hebat yang tiada duanya di dunia ini",jawab He Shu Huan tersenyum ramah dan sopan kepada Fu Xiao Chao.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 402 Episodes
Comments
Sandi Fahlevi
mantap mc ny gak pengaruh ancaman 👍, beda dari novel lain
2022-08-11
0
Libra
lanjutkan 💪
2021-11-27
0
Titik pujiningdyah
sampai di eps 20 yak
2021-11-03
1