Fillea langsung menatap seseorang yang bertanya dan duduk tepat di sampingnya. Fillea langsung membuka mulutnya begitu terpesona dengan ketampanan dan juga tubuh yang begitu sempurna bagaikan model proporsional melihat laki-laki di sampingnya.
"Mungkin ini salah satu laki-laki bayaran yang berada di klub malam ini, oke lah," gumam Fillea sambil tersenyum manis ke arah laki-laki yang duduk disampingnya.
"Mau minum apa?" tanya laki-laki tersebut pada Fillea membuat Fillea langsung menggelengkan kepalanya.
"Maaf terima kasih aku tidak minum alkohol," ucap Fillea sambil menunjukan senyum termanisnya.
"Oh begitu, boleh berkenalan," ujar laki-laki tersebut membuat Fillea langsung mengulurkan tangannya.
"Panggil saja Lea,"
"Nama yang bagus, berapa yang harus aku bayar untuk menikmati setiap jengkal tubuhmu ini?" tanya laki-laki tersebut membuat Fillea langsung mengambil gelas berisi minuman yang berada di tangan laki-laki tersebut, lalu Fillea melempar isinya ke wajah laki-laki tersebut.
"Anjim kamu kira aku apa, menjijikan sekali dasar buaya kampret," ujar Fillea yang langsung pergi meninggalkan laki-laki tersebut menuju meja bartender yang berada di sisi sebelahnya.
"Menarik, belum ada yang kurang ajar seperti ini sebelumnya," senyum sinis keluar dari kedua sudut bibir Valeno sambil terus menatap Fillea yang sudah pergi meninggalkannya.
"Pak Leno anda baik-baik saja?" tanya Mario yang langsung menghampiri Valeno saat mendapati Valeno disiram minuman oleh seorang perempuan.
"Tenang lah kamu awasi perempuan itu," ucap Valeno sambil menunjuk ke arah Fillea. "Aku ingin mengganti pakaian. Di Mobil masih ada pakaian yang bersih tidak?" tanya Valeno membuat Mario langsung menganggukan kepalanya.
Fillea terus menggerutu hingga dirinya sudah duduk tepat di depan meja bartender di sisi yang lain.
"Dasar buaya kampret, amit-amit jabang bayi," ucap Fillea sambil mengetuk kepalanya sendiri menggunakan jarinya.
"Ada apa?" tanya seseorang laki-laki sambil menyodorkan minuman kehadapan Fillea. "Minumlah, ini akan membuatmu lebih baik," ucap laki-laki tersebut sambil tersenyum ke arah Fillea.
"Boleh juga ini cowok, walaupun kalah tampannya dengan buaya kampret tadi. Tapi tidak apa lah dari pada tidak mendapatkan apapun," gumam Fillea sambil membalas senyum laki-laki yang duduk disampingnya.
"Kenapa tidak diminum, minumlah ini tidak ada alkoholnya,"
"Baiklah terima kasih," ucap Fillea tersenyum sambil mengangkat gelasnya untuk bersulang dengan laki-laki tersebut.
"Sial apa yang kamu lakukan," ucap Fillea kesal saat ada yang mengambil gelasnya ketika Fillea akan meminumnya. "Kamu?" ucap Fillea tapi tidak dihiraukan oleh Valeno yang langsung memukul laki-laki yang berada di hadapan Fillea.
"Jangan menggunakan hal menjijikan seperti ini, untuk mendapatkan seorang wanita," ucap Valeno pada laki-laki yang barusan dirinya pukul dan Valeno langsung menarik tangan Fillea untuk keluar dari klub malam tersebut.
"Lepaskan," ucap Fillea saat sudah berada di luar klub malam sambil melepas tangannya yang di genggam oleh Valeno. "Jangan pegang-pegang najis," ucap Fillea lagi membuat Valeno langsung menaikkan kedua alisnya mendengar perkataan Fillea.
"Bukannya berterima kasih, malah mengatai orang,"
"Berterima kasih, untuk apa?"
"Karena aku sudah menyelamatkanmu dari laki-laki hidung belang tadi,"
"Kalau tadi laki-laki hidung belang terus kamu apa? Menjijikan sekali," ujar Fillea yang langsung meninggalkan Valeno dan berjalan menuju ke dalam klub malam.
"Tempat seperti ini tidak cocok untukmu, kalau kamu tetap masuk jangan harap kamu akan selamat dari incaran para laki-laki hidung belang," ujar Valeno membuat Fillea langsung menghentikan langkahnya. Hingga terdengar keributan dari dalam klub malam membuat Valeno langsung menarik tangan Fillea untuk masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kencang meninggalkan klub malam ketika laki-laki yang tadi dipukul oleh Valeno ingin mengejar Valeno dan juga Fillea dengan pasukannya.
"Syukurlah," ucap Fillea sambil menghembuskan nafasnya lega setelah jauh meninggalkan klub malam. "Kenapa mereka ingin mengejar kita? Yang salah kan kamu, kamu yang memukul dia?"
"Karena dia ingin mendapatkanmu," ucap Valeno yang terus fokus mengendarai mobilnya. "sudahlah kamu pasti tidak paham, biar aku antarkan kamu pulang,"
"Jangan," ucap Fillea membuat Valeno langsung menghentikan laju mobilnya dan langsung menatap Fillea yang duduk di sebelahnya.
*
*
*
Bersambung...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Imas Maela
lanjut
2022-07-06
0
Q.M.19
suka ceritanya
2022-02-21
0
Ilyas Angkai Setiawan
aduh tambah penasaran dengan ceritanya
2021-12-19
2