"Tenang dulu sayang, jangan terburu-buru begitu, bagaimana perusahaan yang berada disana?"
"Semua aman terkendali Dad, oh ya Dad apa Daddy menyuruh Oza untuk menggantikan aku disana? Kenapa Dad? Apa aku melakukan kesalahan? Tidak kan Dad?"
"Tidak, kamu tidak melakukan kesalahan apapun, Daddy hanya ingin kamu fokus menangani perusahaan yang berada disini setelah kamu menikah nanti,"
"Menikah?"
"Iya sayang sebentar lagi kamu akan menikah dan kamu tidak bisa menolaknya," ucap mommy Berlian sambil beralih duduk di samping Valeno. "Dan untuk kali ini mommy dan juga daddy tidak ingin mendengar penolakan dari kamu,"
"Mom bagaimana dengan kekasihku?"
"Kekasih? Sayang sejak kapan mempunyai kekasih? Ha ha ha," tanya mommy Berlian sambil tertawa.
"Mom aku tidak berbohong, aku akan mengenalkannya pada mommy dan juga daddy dan biarkan aku menikah dengan wanita yang aku cintai Mom. Jangan ada lagi kata perjodohan, aku muak mendengarnya," ucap Valeno yang langsung beranjak dari duduknya.
"Sayang kamu mau kemana?"
"Aku ingin menemui kekasihku dan mengenalkannya kepada kalian besok," ucap Valeno yang langsung keluar dari rumah di ikuti Mario asisten pribadinya.
"Jika kamu tidak membawa kekasihmu, jangan harap kamu bisa lari dari perjodohan ini," ujar daddy Varo membuat Valeno hanya mengangkat jarinya membentuk huruf o.
"Benar-benar anak itu tidak pernah berubah, kita orang tuanya, keluar pun tidak mengucapkan salam dan berpamitan,"
"Sabar daddy orang sabar disayang Allah,"
*
Valeno yang sudah berada di dalam mobil langsung menggerutu tidak jelas sambil mengacak-acak rambutnya mengingat kembali perkataan orang tuanya yang akan menjodohkan dirinya lagi dan lagi. Setelah beberapa kali dirinya bisa membujuk kedua orang tuanya. Tapi entah untuk saat ini, apa lagi dirinya mengatakan sudah memiliki kekasih dan ingin mengajaknya bertemu dengan kedua orang tuanya.
"Sial, sial, sial aku harus mencari kemana wanita yang bisa aku jadikan kekasih sementara? Kenapa juga aku harus berbohong sial," ucap Valeno sambil memukul kepalanya sendiri.
"Kenapa pak Leno bingung tinggal pergi ke club malam dan bapak akan menemukan wanita yang bisa dijadikan kekasih sementara," usul Mario.
"Bagus juga ide kamu," ucap Valeno sambil menepuk punggung Mario yang sedang mengemudikan mobilnya. "Antarkan aku…"
"Ini masih siang pak klub malam belum buka,"
"Kampret, aku juga tahu, makanya kalau orang belum selesai bicara jangan dipotong terlebih dahulu," ucap Valeno sambil menoyor kepala Mario. "Antarkan aku ke Cafe yang biasa aku kunjungi,"
"Baik pak siap laksanakan, meluncur,"
*
Fillea berjalan dengan terburu-buru keluar dari ruang rapat saat dirinya baru selesai memimpin rapat perusahaan milik pamannya yang menetap di dubai, meskipun bukan paman kandung tapi pamannya mempercayakan perusahaannya kepada Fillea yang sudah dianggap anak sendiri.
"Siska kamu urus semua pekerjaan yang belum kelar, aku ingin pergi dulu, nanti kalau papah tanya bilang aku pergi menemui Adel," ucap Fillea saat sudah berada di dalam ruang kerjanya sambil menyambar tas miliknya, dan langsung keluar dari ruang kerjanya tanpa menghiraukan sekretarisnya yang ingin mengatakan sesuatu.
*
Fillea langsung turun dari mobil saat sudah sampai Cafe dimana dirinya ingin bertemu dengan Adel. Fillea langsung masuk dengan berlari kecil saat Adel temannya sudah menelepon dirinya berulang kali.
Brukkk
Fillea bertabrakan dengan seseorang saat Fillea sedang memasukkan ponselnya ke dalam tas.
"Maaf tidak sengaja," ucap Fillea yang langsung pergi meninggalkan orang yang ditabrak tanpa melihatnya sama sekali.
"Perempuan macam apa, tidak ada sopan santun dan lemah lembutnya sama sekali,"
"Bagaimana dengan bapak sendiri?"
"Mario!"
"Maaf pak aku masih ingin bekerja dengan bapak," ujar Mario tahu apa yang akan Valeno katakan kepadanya, dan dirinya langsung mengikuti Valeno keluar dari Cafe dimana keduanya baru saja selesai menyantap makan siang.
Fillea langsung merangkul bahu Adel dari belakang saat Adel sedang duduk dikursi dan Fillea langsung memberi ciuman di kedua pipi Adel, saat Adel sudah menunggunya lama.
"Bisa saja merayu nya," ucap Adel membuat Fillea langsung nyengir kuda dan duduk di kursi tepat dihadapan Adel.
"Hei hei apa yang kamu lakukan ibu CEO? Jangan memuat papah mu marah melihat kelakuan anaknya, kamu sudah berjanji untuk berhenti,"
"Sekali ini saja aku sedang frustasi," ucap Fillea sambil menyambar bungkus rokok milik Adel yang berada di atas meja sambil mengeluarkan satu puntung rokok lalu menyalakannya dan menghisap nya.
"Apa yang membuat temanku ini begini frustasi?"
"Papah ingin menjodohkan aku kembali,"
"Bagus bukan? Agar temanku ini tidak jomblo abadi,"
"Kurang ajar,"
*
*
*
Bersambung..................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ita rahmawati
akhirny ak putuskn bc crta in dlu..🤣🤣
2022-10-27
1
Imas Maela
lanjut
2022-07-06
0
Q.M.19
mereka berdua cocok
2022-02-21
0