"Maksud bi Surti, paman Malik menyuruh papah untuk menjodohkan aku dengan saudaranya paman Malik? Apa papah menyetujuinya?" tanya Fillea yang langsung mendapat anggukan dari bi Surti. Setelah bibi Surti menceritakan kepada Fillea apa yang didengarnya, saat bibi Surti mendengar percakapan antara papah Fillea dengan paman nya di telepon.
"Tapi non Lea jangan memberitahu bapak ya kalau bibi memberi tahu ini pada non Lea, takut bibi salah mendengar, saat bapak menelepon tadi,"
"Bibi seperti tidak mengenalku saja, aku ke kamar dulu bi," ujar Fillea yang langsung menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Sesampainya di kamar Fillea langsung melepas jaket yang menempel di tubuhnya dan langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Sambil mengingat kembali apa yang dikatakan oleh bibi Surti kepadanya.
"Aku akan membujuk papah. Dan aku yakin aku akan berhasil," ucap Fillea sambil tersenyum pasalnya selama ini papahnya selalu menjodohkan dirinya tapi dengan mudah Fillea bisa membujuk papahnya untuk membatalkan perjodohan tersebut.
"Bi Surti ini masih pagi tutup lagi gordennya aku masih sangat mengantuk bi," ucap Fillea saat gorden di kamarnya ada yang membuka. "Bibi aku masih mengantuk nanti saja bangunnya setengah jam lagi, bilang pada papah aku tidak Akan telat masuk kantor," ucap Fillea yang masih memejamkan matanya saat selimutnya ada yang menarik.
"Fillea bangun!" bentak papah Fillea. Membuat Fillea langsung beranjak dari tidurnya walaupun matanya masih terpejam.
"Fillea!" bentak papah Fillea lagi membuat Fillea langsung menggeliat sambil menguap.
"Eh papah selamat pagi pah, aku tidak telat tenang saja,"
"Kapan kamu akan berubah Fillea, kamu bukan anak kecil lagi kamu sudah berumur, apa kamu lupa umur kamu?"
"Tenang saja pah aku masih delapan belas tahun," ucap Fillea sambil memeluk tubuh papahnya.
"Pintar sekali anak papah ini membuat lelucon, ada yang ingin papah bicarakan kepadamu,"
"Pasti papah akan menjodohkan aku kembali bukan? Sudahlah pah jangan kuatir. Tuhan akan mengirimkan aku jodoh nanti. Jadi santai saja,"
"Lea kamu bukan anak kecil lagi kamu sudah dua puluh delapan tahun, papah ingin melihat kamu memiliki pasangan dan menikah hanya itu keinginan papah. Dan untuk saat ini papah tidak akan terhasut lagi dengan perkataan kamu,"
"Tapi pah…"
"Tidak ada tapi-tapian kamu harus menerima perjodohan ini titik. Dan paman Malik pasti tidak salah memilih jodoh untuk kamu,"
"Pah dengarkan aku. Aku sudah memiliki kekasih," ucap Fillea membuat papahnya langsung mengerutkan ke dua alisnya menatap Fillea. "Aku akan membawanya dan mengenalkan pada papah besok, aku janji. Biarkan aku bahagia dengan pilihan aku sendiri pah,"
"Kamu sedang tidak berbohong kan?"
"Tidak pah aku serius," ucap Fillea begitu serius membuat papahnya langsung menatap intens Fillea.
"Baik papah percaya kepadamu, papah tunggu besok, dan nanti papah akan bicara kepada paman Malik, agar membatalkan perjodohan kamu dengan jodoh pilihan paman Malik," ucap papah Fillea sambil tersenyum pasalnya dirinya tidak mendapati kebohongan di mata anaknya saat dirinya menatap intens mata Fillea. "Baiklah sekarang kamu bersiaplah untuk ke kantor pak Budi sudah siap dibawah,"
"Siap empat lima pah,"
Fillea langsung menghembuskan nafasnya kasar setelah papahnya pergi meninggalkan kamarnya. Fillea mondar-mandir di dalam kamar sambil mengetuk-ketuk kepalanya menggunakan jarinya. Pasalnya dirinya sudah berbohong kepada papahnya, dan membuat papahnya percaya pada apa yang telah dikatakan oleh Fillea.
"Berfikirlah Fillea apa yang akan kamu lakukan setelah ini," ucap Fillea yang langsung tersenyum. "Aku harus menemui Adel pasti dia bisa membantu.
*
Semantara itu dirumah yang begitu megah laki-laki dan juga perempuan paruh baya begitu senang menyambut kedatangan anaknya yang sudah lama tidak bertemu. Saat anaknya memutuskan untuk tinggal di London.
"Valeno anak mommy begitu sempurnanya dirimu sayang," ucap ibu paruh baya tersebut setelah melepas pelukannya dan beralih menyusuri setiap jengkal wajah anaknya yang begitu tampan.
"Jelas saja siapa dulu daddy nya bibit unggul," ucap laki-laki paruh baya yang langsung memeluk anaknya. Dan langsung mengajak anaknya menuju ruang tamu.
"Hai brother apa kabar? Makin tampan saja. Sebelas dua belas lah kita tampannya," ucap Viyoza adik dari Valeno sambil memeluk Valeno.
"Kamu bisa saja, kata daddy siapa dulu daddy nya," ucap Valeno membuat semua yang berada di ruang tamu langsung tertawa. Dilanjut dengan obrolan sesama anggota keluar dengan canda dan tawa dari semuanya. Hingga terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke arah ruang tamu.
Valeno langsung mengerutkan kedua alisnya mendapati saudara kembarnya tidak menyapanya sama sekali.
"Ada apa dengan Ery mom? Apa dia belum berubah juga?" tanya Valeno saat Valery kembarannya tidak menyapanya sama sekali karena langsung keluar rumah diikuti Viyoza setelah bersalaman kepada kedua orang tuanya.
"Dia sedang sibuk sayang, ada proyek besar yang sedang dia tangani," jelas mommy Berlian sambil tersenyum ke arah Valeno.
"Langsung saja Mom, Dad, ada hal penting apa sehingga kalian menyuruhku untuk pulang?"
*
*
*
Bersambung...............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Puji Rahayu
eh ozaa.....👄👄👄
2023-07-24
2
Ita rahmawati
ad crta ortuny jg y..jd dilema mau trusin bc in ap ortuny dlu y 🤦♀️🤦♀️😄😄
2022-10-27
0
Imas Maela
lanjut...
2022-07-06
0