LDP 4

Sudah tiga hari Arlan di luar kota tanpa memberitahu Virna namun sejak itu pula Virna di sibukkan dengan kerjaannya sebagai pensuplai makanan ke berbagai restoran, seperti sekarang Virna sedang di sibukkan dengan box-box pesanan, sebentar lagi akan ada kurir yang akan mengambil..

hari ini Virna mendapat pesanan untuk syukuran, kata siapa sebagai ibu rumah tangga kita tidak bisa bekerja buktinya Virna bisa menghasilkan uang hanya bekerja di dalam rumah..

saat Virna sedang menghitung jumlah pesanannya terdengar suara orang berjalan ke arah dalam, saat Virna lihat ternyata suaminya yang sudah pulang tapi Virna melihat penampilan sang suami hanya memakai kaos warna putih dan juga celana jeans...

" assalamualaikum, mas udah pulang " ucap Virna saat Virna mau mencium tangan suaminya Arlan malah melenggang pergi tanpa menghiraukan keberadaan Virna...

sedangkan Virna hanya melihat punggung suaminya dengan tatapan sendu, kapan rumah tangganya akan baik-baik saja, Virna melanjutkan kembali pekerjaannya yang sempat tertunda, suara bel terdengar Virna segera membukakan pintu ternyata kurir yang akan mengambil pesanan...

" maaf sama mba Virna " ucap kurir

" iya mas, mau ngambil pesanan " tanya Virna

" iya mba " ucap kurir

" sebentar ya mas saya ambil dulu " ucap Virna

" iya mba " ucap kurir

Virna kembali ke dalam untuk mengambil box-box pesanan saat Virna mau berjalan ternyata Arlan baru turun ke lantai bawah...

" siapa yang datang " tanya Arlan dingin

" kurir mas, mas mau makan " tanya Virna

" gak saya mau keluar " ucap Arlan

" kan mas baru pulang kenapa langsung pergi lagi pasti cape kan " ucap Virna

" saya harus menemui kekasih saya, kamu mending ambil baju kotor di dalam mobil " ucap Arlan

" iya mas " ucap Virna

Virna pun pergi keluar rumah menuju mobil Arlan untuk mengambil satu koper yang berisi baju-baju kotor milik Arlan, kenapa selalu begini keadaannya suaminya selalu mementingkan wanita lain sedangkan istrinya sendiri malah di jadikan pembantu...

setelah mengeluarkan koper milik Arlan, Virna masuk kembali ke dalam rumah disana Virna bisa melihat suaminya yang sedang tersenyum tapi sambil melihat handphonenya...

" mas aku sudah mengambilnya " ucap Virna

senyuman Arlan langsung pudar mendengar ucapan Virna, digantikan dengan wajah datar dan dingin sungguh kontras perubahannya, saat Arlan bangkit dari tempat duduknya tiba-tiba suara bel pintu rumah terdengar, Virna langsung membukanya ternyata ibu mertuanya dan juga ayah mertuanya yang datang mengunjungi mereka...

Arlan yang melihat itu sangat terkejut dan merasa ada sedikit kesal karena kedua orang tuanya datang jadi dia gagal menemui Fika kekasihnya, padahal tadi Fika mengabari kalau dia sangat merindukan Arlan begitupun juga Arlan...

" assalamualaikum " ucap ayah dan bunda Arlan

" walaikumsalam ayah, bunda " ucap Virna kaget karena kedatangan mertuanya lalu menyalim tangan kedua mertuanya bergantian...

" walaikumsalam ayah, bunda kenapa gak ngabarin Arlan sama Virna dulu kan kami bisa jemput " ucap Arlan sama sambil menyalim tangan kedua orang tuanya..

" kamu ini kaya yang jauh aja " ucap bunda Arlan

" kalian mau pergi " tanya ayah Arlan

" gak kok, kenapa " tanya Arlan

" ajak duduk dulu mas ayah sama bunda kasian pasti cape " ucap Virna

" oh mas lupa ayo duduk Yah, Bun " ucap Arlan lembut

seperti memiliki kepribadian ganda Arlan bisa berubah derastis sifat maupun sikapnya, tapi Virna bersyukur karena dengan ini dia merasa di akui sebagai istri...

" Virna ambil minum dulu ya " ucap Virna sambil membawa koper baju kotor milik suaminya

" makasih ya nak " ucap bunda Arlan

" sama-sama Bun " ucap Virna sambil tersenyum lalu pergi menuju dapur..

" apa kabar ayah sama bunda " ucap Arlan

" baik Alhamdulillah, kalian gimana " tanya ayah Arlan

" Alhamdulillah Yah baik " ucap Arlan

" apa belum isi ini sudah dua tahun kalian berumah tangga " ucap ayah Arlan

" belum waktunya mungkin Yah kami juga lagi berusaha " ucap Arlan berbohong..

gimana mau memiliki anak kalo tidur saja mereka terpisah, apalagi Arlan tak pernah memberi nafkah batin untuk Virna malah memberi nafkah batin untuk wanita lain...

" periksa coba Lan kalo gak bisa juga, proses bayi tabung juga gak apa-apa yang penting kalian bisa cepat-cepat dapat momongan " ucap bunda Arlan

" kami mau yang alami aja Bun biar enak, kalo bayi tabung kan kadang ada yang berhasil ada juga yang enggak " ucap Arlan

pintar sekali mulut Arlan berkamuflase keadaan, sayang sekali kedua orang tuanya selalu tertipu dengan wajah alim sang anak...

" bunda sama ayah sengaja kesini " tanya Arlan

" iya kamu lupa bentar lagi kan Tante kamu mau nikahin anaknya " ucap ayah Arlan

" kamu mau pergi " tanya ayah Arlan

" gak Yah kenapa emang " tanya Arlan

" gak, cuma heran saja Virna membawa koper tadi " ucap ayah Arlan

" oh itu, baju kotor Arlan Yah, Arlan kan baru pulang dari luar kota ngecek perusahaan dan juga kerja sama " ucap Arlan ayah Arlan hanya menganggukkan kepalanya..

tak lama datang Virna dengan membawa minuman dan juga kue yang dia buat, tapi sejak tadi dering handphone Arlan selalu berbunyi dengan nama kontak yang sama yaitu kekasihnya Fika...

" sibuk banget kayanya Lan " tanya ayah Arlan

" iya nih Yah biasa Dewi asisten Arlan mungkin mau ngasih tau laporan " ucap Arlan berbohong

" angkat saja dulu siapa tau penting " ucap ayah Arlan

" beneran gak apa-apa " tanya Arlan

" iya sana " ucap ayah Arlan

Arlan pun bangkit dari tempat duduknya menuju luar biar dia bisa leluasa mengangkat panggilan dari Fika, Virna yang melihat itu hanya menatap sendu punggung suaminya dia tau yang menelepon suaminya bukan Dewi asisten pribadi Arlan tapi perempuan suaminya...

" kenapa nak " tanya bunda Arlan

" gak apa-apa Bun, bunda sama ayah nginep disini " tanya Virna

" iya nak, kan bentar lagi Tante Moni akan ada acara nikahan anaknya " ucap bunda Arlan

" astaghfirullah Virna lupa Bun udah dekat ya tanggalnya " tanya Virna

" tiga hari lagi, nanti kita sama-sama pergi ke sananya " ucap bunda Arlan

" Virna terserah mas Arlan saja Bun lagian Virna belum beli kado buat anaknya tante Moni " ucap Virna

" besok kita belanja gimana " ucap bunda Arlan

" Alhamdulillah boleh Bun " ucap Virna senang

sedangkan Arlan yang sudah menerima panggilan dari Fika, hanya menghela nafas panjang karena merasa bersalah karena membuat kekasihnya kesal...

" sayang maaf tiba-tiba orang tuaku datang aku kayanya gak bisa kesana deh " ucap Arlan

" kamu gimana sih aku udah nunggu lama kamunya malah begitu " ucap Fika merajuk diseberang sana

" iya sayang maaf banget nanti kalo ada waktu aku usahain deh buat nemuin kamu " ucap Arlan

" kamu udah janji mau nemenin aku belanja, mau tidur di apartemen juga " ucap Fika

" kalo soal belanja kamu bisa belanja sendiri dulu kan sayang pakai saja kartu yang aku kasih, dan soal nginep maaf banget kayanya aku belum bisa deh aku gak mau bikin orang tua aku kepikiran dengan hubungan kita " ucap Arlan

" kamu gimana sih sampai kapan hubungan kita seperti ini aku juga butuh kepastian, kenapa sih gak cerai saja " ucap Fika kesal

" gak semudah itu sayang nanti kalo waktunya sudah tepat aku pasti akan menceraikan Virna " ucap Arlan setelah itu panggilan di akhiri sebelah pihak dari seberang sana karena Fika sudah kesal...

perkataan Arlan yang barusan sangat menyakitkan untuk seseorang yang sejak tadi berdiri tak jauh darinya, mendengar kata perceraian ternyata sudah di niatkan oleh Arlan, ternyata waktu yang akan menjawab semuanya, Virna hanya bisa berpasrah saja apapun takdirnya akan dia terima asal ada ridho dari Allah SWT...

thanks jangan lupa like and komen jangan lupa juga tambahin ke favorit ☺️ ☺️

happy reading guys 😉😉

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***