Malam hampir berganti pagi ayam sudah mulia
terdengar berkokok Julian bangun dari
tidur dan melihat jam sudah menunjukkan jam setengah lima pagi. Ia segera bangun
dari tidurnya untuk mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat subuh dia juga
tak lupa membangunkan Arga saat itu juga.
Sekarang Mereka melaksanakan sholat subuh dengan penuh khusuk hingga selesai selesai
sholat Julian tidak lupa untuk membaca Alquran setiap ayat yang di dengar terdengar
sangat merdu sekali. Arga sangat menikmati suara merdu Julian setiap hari dirinya mendengarkan suara merdu itu, ia rasa ingin setiap detik mendengar suara indah itu.
Julian Menutup alqurannya lalu ia melihat ke
arah Arga yang duduk di sampingnya itu.
“ Kak hari ini kita akan pergi jalan-jalan kakak mau ikut?” tanya Julian.
“Wah, aku sangat senang mendengarnya Julian !” jawab Arga dengan antusiasnya akan
ajakan Julian.
“Oke aku masak dulu untuk sarapan pagi ya kaka.”
“Iya kakak, mau mandi dulu,” ujarnya.
“Ayok aku bantu dulu kakak mandi biar habis
itu aku akan masak.
“Baik la.”
Julian membantu Arga untuk asuk dan memantu menyiramkan air ke seluruh tubuh Arga lalu juga membantunya membilas dengan sabun seluruh tubuh Arga. Memang semenjak
Julian Membawa Arga pulang ke gubuknya sejak itulah semua yang berurusan
dengan Arga itu juga urusan dirinya.
Memang setiap hari dirinya yang akan memandikan Arga baik pagi maupun di sore hari. Iya tubuh indah milik Arga sudah
hal biasa di lihat selama ini, dan dia juga menepis rasa kagum akan tubuh indah
milik Arga.
Tentu saja Arga mengetahui hal itu, ia juga memperhatikan Julian setiap kali memandikan dirinya dengan lembut dan juga ada keraguan Julian saat dia mau membantu. Arga selalu menahan diri akan semuanya, ia tidak mau rahasianya ketahuan dan dia akan jujur di saat semua sudah tiba waktunya.
Akhirnya Arga selesai mandi Julian menuntun ke kamar untuk menggunakan pakaiannya. Siap dengan Arga Julian segera ke dapur kecilnya itu untuk memasak nasi dan sambel untuk makan di pagi ini. julian mulai meniup kayu yang tersusun itu yang sudah terbakar supaya bertambah besar lalu dia segera menarok panci yang berisi beras.
Satu jam kemudian sudah mulai masak Julian
segera menyajikannya di atas lalu dia memanggil Arga ke kamarnya.
“Kak ayok sini aku akan suapin ,” ucap Julian menyuapi Arga.
Arga Menerima dengan senang hati semua apa yang di lakukan Julia. Julian mulai makan
menyuapinya Arga hingga mereka selesai makan dan bersiap- siap.
Sekarang Julian menaiki angkot bersama Arga,
banyak orang yang melihat mereka terlebih ibuk- ibuk di angkot itu.
“Lihat gadis itu! siapa yang bersama dia itu?”
“Aku juga gak tahu, sepertinya pria itu pacarnya.”
“Tapi kok dia begitu aneh ya kelihatannya.”
“mungkin dia orang idiot kali, jaman sekarang gadis memang tak tahu apa jalan
pikirannya.”
“Sepertinya memang benar pria itu Idiot kasihan gadis itu, ngapain juga mau pria idiot
itu begitulah bisik – bisik yang terdengar oleh mereka lebih tepatnya Julian. Dia sembarang
juga tak terima atas ucap ibuk-ibuk itu terhadap Arga akhirnya di angkat bicara
atas tuduhan ibuk- ibuk.
“Ibu jangan menuduh orang sembarang jika ibuk tak tahu apa yang sedang
terjadi sama orang lain.”
“Emang itu kenyataan jadi apa salahnya.”
“Tentu saja ada masalah buk, jangan pernah membicarakan orang mempunyai ke kekurangan seandainya ini juga terjadi sama anak ibuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments