“Tapi itu emang benar Julian kamu gak bisa tinggal dengan Pria itu di rumah mu itu. apalagi dia pria dewasa Julian.”
“Saya tidak bisa pak, sebab pria itu tidak bisa berbuat apa- apa pak ,karena pria itu buta sampai kapan pun saya tidak bisa meninggalkan dia pak.”
“Baiklah Kalau kamu tidak mau, tapi jika terjadi sesuatu dengan kamu nanti bapak merasa sangat kecewa sekali dengan kamu nak,” ujar Pak Ardi yang sudah Menganggap Julian anaknya sendiri.
“Baik pak saya tidak akan membiarkan bapak kecewa terhadap saya.”
“Bapak penggang janji kamu nak!” balas Pak Ardi.
Kemudian Julian ke luar dari ruang BK kembali lagi ke kelasnya namun yang di temukan semua wajah murid di kelas sudah di tekuk saat melihat dirinya. Julian tak menghiraukan suasana yang sunyi di dalam kelas tersebut dia melanjutkan belajar dengan sangat fokus sekali terhadap apa yang di pelajari dari buku merah itu.
Lonceng pulang telah berbunyi ditandakan jika seluruh siswa sudah di perbolehkan untuk pulang begitu juga dengan Julian dia pulang dengan cepat lalu dirinya sampai di rumah langsung ke kamarnya untuk melihat Arga yang masih tertidur di kasur tipis beralas tikar.
Julian kembali ke luar sambil mengambil baju ganti miliknya dan menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya. Selesai mengganti baju dia mulai menyiapkan makan siang untuk dia dan Arga, dia masuk ke dalam kamar mendekati Arga yang masih tidur dengan sedikit dia goncangan bahu Arga sehingga Arga terbangun.
Arga merasa bahunya di goncang oleh seseorang dia membuka matanya perlahan –lahan namun Arga bisa melihat orang yang di depannya itu dengan sedikit kabur. Namun Arga tak mau beranggapan berlebihan akan hal itu. namun ia bisa melihat wajah gadis yang sangat cantik di hadapannya.
“Kak Arga kenapa bengong, ayok kita makan dulu ya! Julian sudah siapin makan untuk hari ini.”
“....” Arga mengangguk-angguk kepalanya.
Julian menuntun Arga ke meja makan kecil itu lalu membantu dia untuk duduk di sana Julian juga mengambil posisi di sampingnya. Julian sudah mengisi makan di pring itu lalu menyendok kan ke arah Arga. Arga menerima itu semua ia makan dengan lahap dia juga bisa melihat tulusnya gadis itu menyuapi dirinya makan.
Selesai Arga di suapi nya dia pun makan untuk dirinya dengan sangat cepat. Ia tidak mau telat datang utuk kerja hari ini.”
“Kak Arga, Julian berangkat kerja dulu ya! Kakak di rumah dulu ya. Nanti Julian akan segera pulang kok,, jadi nanti kakak Arga gak sendirian,” ucapnya
“Iya Julian, Kakak akan menunggu di rumah. Jangan pulang lama-lama ya kakak takut sendiri!” ucapnya merajuk.
“Iya kakak, aku gak bakal pulang lama!” ucapnya.
“...” angguk Arga.
Julian sekarang sudah berada di rumah buk Raras untuk mencuci baju, bersih- bersih ia mengerjakan dengan baik mulia dari mencuci piring, mengepel membersihkan semua ruangan, mencuci baju dan menjemurnya serasa telah selesai dengan tugasnya Julian pun pamitan untuk pulang.
Sekarang Julian pulang lebih cepat dari biasannya karena dia sudah janji pulang agak cepat dari biasanya.
“Selamat sore kakak Arga,” sapa Julian.
“Sore Julian,” balas Arga.
“Kak Arga nangis kenapa?” tanya Julian saat memperhatikan wajah Arga yang sebab.
“Aku sedih sekali dengan diriku ini yang tak bisa berbuat apa- apa! Hanya bisa menyusahkan orang saja dan aku juga sudah merepotkan kamu,” ucapnya.
“His..gak gitu kakak, kak Arga gak pernah nyusahin aku.”
“Aku senang kok ada kak Arga di sini!” balasnya.
“Tapi aku menyusahkan kamu Julian,” tangis Arga.“Tapi itu emang benar Julian kamu gak bisa tinggal dengan Pria itu di rumah mu itu. apalagi dia pria dewasa Julian.”
“Saya tidak bisa pak, sebab pria itu tidak bisa berbuat apa- apa pak ,karena pria itu buta sampai kapan pun saya tidak bisa meninggalkan dia pak.”
“Baiklah Kalau kamu tidak mau, tapi jika terjadi sesuatu dengan kamu nanti bapak merasa sangat kecewa sekali dengan kamu nak,” ujar Pak Ardi yang sudah menganggap Julian anaknya sendiri.
“Baik pak saya tidak akan membiarkan bapak kecewa terhadap saya.”
“Bapak panggang janji kamu nak!” balas Pak Ardi.
Kemudian Julian ke luar dari ruang BK kembali lagi ke kelasnya namun yang di temukan semua wajah murid di kelas sudah di tekuk saat melihat dirinya. Julian tak menghiraukan suasana yang sunyi di dalam kelas tersebut dia melanjutkan belajar dengan sangat fokus sekali terhadap apa yang di pelajari dari buku merah itu.
Lonceng pulang telah berbunyi di tanda kan jika seluruh siswa sudah di perbolehkan untuk pulang begitu juga dengan Julian dia pulang dengan cepat lalu dirinya sampai di rumah langsung ke kamarnya untuk melihat Arga yang masih tertidur di kasur tipis beralas tikar.
Julian kembali ke luar sambil mengambil baju ganti miliknya dan menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya. Selesai mengganti baju dia mulai menyiapkan makan siang untuk dia dan Arga, dia masuk ke dalam kamar mendekati Arga yang masih tidur dengan sedikit dia goncangan bahu Arga sehingga Arga terbangun.
Arga merasa bahunya di goncang oleh seseorang ia membuka matanya perlahan –lahan namun ia bisa melihat orang yang di depannya itu dengan sedikit kabur. Namun Arga tak mau beranggapan berlebihan akan hal itu. namun ia bisa melihat wajah gadis yang sangat cantik di hadapannya.
“Kak Arga kenapa bengong , ayok kita makan dulu ya! Julian sudah siapin makan untuk hari ini.”
“....” arga menganggukkan kepalanya.
Julian menuntun Arga ke meja makan kecil itu lalu membantu dia untuk duduk di sana Julian juga mengambil posisi di sampingnya. Julian sudah mengisi makan di pring itu lalu mengendorkan ke arah Arga.
Arga menerima itu semua ia makan dengan lahap dia juga bisa melihat tulusnya gadis itu menyuapi dirinya makan.
Selesai Arga di suapi nya dia pun makan untuk dirinya dengan sangat cepat. Ia tidak mau telat datang utuk kerja hari ini.”
“Kak Arga, Julian berangkat kerja dulu ya! Kakak di rumah dulu ya. Nanti Julian akan segera pulang kok,, jadi nanti kakak Arga gak sendirian,” ucapnya
“Iya Julian, Kakak akan menunggu di rumah. Jangan pulang lama-lama ya kakak takut sendiri!” ucapnya merajuk.
“Iya kakak, aku gak bakal pulang lama!” ucapnya.
“...” angguk Arga.
Julian sekarang sudah berada di rumah buk Raras untuk mencuci baju, bersih- bersih ia mengerjakan dengan baik mulia dari mencuci piring, mengepel membersihkan semua ruangan, mencuci baju dan menjemurnya serasa telah selesai dengan tugasnya Julian pun pamitan untuk pulang. Sekarang Julian pulang lebih cepat dari biasannya karena dia sudah janji pulang agak cepat dari biasanya.
“Selamat sore kakak Arga,” sapa Julian.
“Sore Julian,” balas Arga.
“Kak Arga nangis kenapa?” tanya Julian saat memperhatikan wajah Arga yang sebab.
“Aku sedih sekali dengan diriku ini yang tak bisa berbuat apa- apa! Hanya bisa menyusahkan orang saja dan aku juga sudah merepotkan kamu,” ucapnya.
“His..gak gitu kakak, kak Arga gak pernah nyusahin aku.”
“Aku senang kok ada kak Arga di sini!” balasnya.
“Tapi aku menyusahkan kamu Julian,” tangis Arga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Adtaga kenapa campur aduk kayak rojak nih thor,di ulang2 lg 🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️😇😇
2023-04-20
0
Qaisaa Nazarudin
Wow emejing tiba2 bisa melihat kembali tanpa rawatan atau operasi mata..😂😂😂
2023-04-20
0