Setelah selesai makan Tito pamit untuk kembali ke rumahnya.
Julian membantu Arga untuk kembali ke ke kamar untuk istirahat, selanjutnya di duduk di dekat meja belajar miliknya dia mulai mengotak atik bukunya, dia merangkum sebuah buku itu dengan bentu peta konsep yang cantik dan mudah untuk di pahami. Hari sudah memasuki jam 22:00 malam Julian sudah mulai mengantuk dia melihat ke kasurnya itu Arga yang tertidur di sana tampak tak terlalu nyaman.
Julian menghampiri Arga lalu memperbaiki posisi tidurnya. Lalu dia menatap wajah Arga yang terlihat sangat tampan sekali jika di lihat dari dekat, tapi kenapa ibunya itu tegah membuangnya anak setampan Arga. Apa orang tuanya tidak bisa terima keadaan anaknya? Jika benar sungguh malang sekali nasib pria ini.
Dia berjanji pada dirinya akan selalu melindungi pria ini.mengingat ini semua akan seperti apa kehidupannya nanti dari mana dia harus dapat uang dia harus menghidupi Arga. Dia tahu jika Arga gak bisa melakukan pekerjaan apa-apa karena dirinya tak bisa melihat sama sekali.
Akhirnya julian sadar dali lamunan dirinya. Kemudian dia pun menggeser tubuhnya untuk tidur di sebelah Arga.
Malam telah berganti siang terik mentari sudah mulai terlihat Julian sudah selesai dengan dirinya yang ingin berangkat ke sekolah, sebelum dirinya pergi dia memasak makan untuk Arga dan ia siapin di meja lalu dia juga membantu Arga untuk mandi setelah selesai sekarang ia membawa Arga untuk makan terlebih dahulu sebelum dirinya pergi.
“Kak Arga makan dulu ya,” ucap Julian sambil menyendok kan makanan ke mulut Arga.
“Iya,” jawab Arga dengan memakan makan tersebut dengan cepat ia takut jika Julian menyuapinya terlalu lama dia bisa terlambat ke sekolah.
“Sudah selesai kakak,”Ujar Julian.
“Julian, aku istirahat di kamar saja ya ,nunggu Hin kamu pulang sekolah,” ucap Arga.
“Baik kak, ayok Julian Antar kakak ke kamar.”
“Julian pamit ya kakak, hati-hati ya kakak. Tidur yang nyenyak biar kak senang.”
“Iya kamu sekolah yang rajin ya jangan malas-malas belajarnya biar jadi anak yang pintar!” tutur Arga.
“Tenang kakak aku gak akan malas kok.”
Jualin telah sampai di sekolah tapi ada yang aneh menurutnya, ada beberapa siswa yang melihatnya dengan sinis,dan ada juga berbisik –bisik melihatnya. Dia mengira ada apa dengan dirinya atau ada yang salah pada dirinya, namun dirinya tidak merasa ada yang salah ia tidak menghiraukan hal tersebut.
Ketika dia masuk ke dalam kelas hal yanng sama pun dirinya lihat lalu dirinya beranikan untuk bertanya kepada mereka
“Ada apa ini?” tanyanya Julian.
“Kamu asih bertanya! Apa kamu tidak tahu apa yang sedang terjadi pada kamu.”
Julian jadi bingung apa yang terjadi dia juga merasa tidak terjadi apa-apa.
“Aku tidak merasakannya!” ujarnya.
“Aku kasih tahu kesalahan yang kamu itu apa! Kamu itu tinggal dengan laki-laki di gubuk jelek kamu itu tampa ada status dan dia juga buta. Apa kamu tidak memikirkan jika pria dan laki-laki tinggal satu rumah tanpa ikatan darah, status menikah itu tidak di perbolehkan kan.
Dan kamu malah tinggal sama pria itu. diri mana harga dirimu!” kata wanita itu dengan lantang sehingga membuat kelas semaki ramai dengan siswa- siswi yang lain.
“Lalu kenapa ?” tidak masalah bagiku aku juga sudah minta izin ke lurah untuk merawat pria itu di gubuk ku dan aku juga tidak merasa ke beratan, lalu aku juga tahu apa yang kamu ucapkan itu, namun asal kamu tahu jika aku tidak merawatnya di bisa saja tak bernyawa.”
“Biarian saja itu pantas untuk dirinya!” tekan wanita itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
OMG kok tidur satu ranjang?? ingat Julian, walau buta Arga pria dewasa dan normal,kalian gak ada ikatan darah,mending nikah aja deh,,
2023-04-20
0