“Iya nak, kamu selalu berkerja keras ya,” ucapan pak Lurah.
“......” Julian hanya mengangguk dan tersenyum kepada pak Lurah.
Setelah keluar dari rumah pak lurah kembali kerja ke rumah buk Jian.
“Selamat sore ibuk,” sapa Julian.
“Sore nak, tumben kamu datang sore?” tanya buk Jian.
“Saya habis dari tempat pak Lurah buk.”
“Kenapa kamu nak?” tanya Julian.
“Itu ibuk saya mau memberitahukan bahwa saya membawa pria yang saya selamatkan di rumah saya, dan dia juga buta buk. Terus saya minta pak lurah mengizinkan saya untuk merawat pria itu buk!” tuturnya.
“Apa di izinkan oleh pak Lurah?” tanya buk Jian.
“Bapak lurah mengizinkan buk.”
“Hati-hati kamu Julian, nanti dia malah berniat buruk sama kamu,” ucap Tito yang baru sampai.
“Gak mungkin kakak, bagaiman dia berniat buruk pada aku orang dia gak bisa lihat apa-apa dan lagi aku melihat sendiri orang tuanya mencampakkan pria itu.”
“Astaga tegah sekali orang tua dia.”
“Iya kakak Tito, makanya saya ingin merawat pria tersebut kak.”
“Kalau begitu aku akan pergi melihatnya nanti ke rumah kamu Julian.
“Baik kak, tapi nanti Julian mau belikan beberapa pakaian untuk dia dulu kak, soalnya tadi aku nyuruh dia mengenakan Pakaian ayah.”
“Kalau begitu aku akan ikut kamu nanti Julian. Dan juga aku punya beberapa pakaian yang aru untuk dia.”
“Makasih kakak Tito kalau begitu Julian kerja dulu biar cepat selesai.”
“Oke nanti kalau selesai kamu bisa panggil aku di kamar.”
Julian memulai pekerjaannya mulai dari nyuci piring, seterika pakaian, jemur pakaian hingga selesai lakukan . saat dia melihat jam ternyata hari sudah menunjukan jam 5 sore.
Julian dan Tito segera berangkat ke tokoh untuk membeli beberapa pakaian.
“kak Tito aku gak tahu ukuran baju untuk kak Arga,” ujarnya.
“Kamu bisa samain aja dengan ukuran dengan tubuh kakak, mana tahu sama.”
“Iya aku lihat ukuran tubuhnya hampir sama kakak de,”balas Julian.
“Dia mulai mengambil beberapa baju kaus, beberapa kemeja, dan beberapa celana tidak lupa juga dengan pakaian dalamnya.”
Tito Yang melihat itu semua hanya senang saja melihat gadis itu memilihkan baju untuk orang lain seperti antusiasnya. Setelah dapat semua pakaian yang di butuhkan olehnya Julian pun kembali pulang ke gubuknya itu.
Sesampai di gubuknya tersebut Julian langsung membuka pintunya.
Julian segera menuju kamarnya di ikuti oleh Tito d belakangnya.
“Kak Arga, “ panggil Julian.
“Iya Julian,” jawab Arga sambil meraba-raba tempat tidur Julian.
Tito yang melihat hal tersebut menjadi haru akan yang di lihatnya pada pria tersebut dia juga kasihan jika Julian merawat pria ini sendirian.
“Julian kakak mau ke kamar mandi, tapi kakak tahu di mana letaknya?” tanya dirinya.
“Mari aku bantu kak,” jawab Julian.
“Biar aku saja yang bantu dia Julian!” ucap Tito.
“Baik lah kakak. Kalau gitu Julian siapin makan malam buat kakak Tito dan kakak Arga dulu ya.”
Tito membantu Arga ke kamar mandi dengan hati-hati.
Julian sudah menyiapkan makanan untuk malam ini walaupun seadanya saja. Arga kemabli dari kamar mandi di bantu oleh Tito.
“Kak Tito, Kak Arga ayok sini kita makan malam dulu ,” ajak Julian yang sudah ada di sana.
Sekarang tiga orang tersebut sudah mulai menikmati makanannya dengan tenang hingga selesai seperti tadi Julian kembali menyuapinya Arga makan.a
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments