Eating Together

“Kamu gak ikut makan Julian,” tanya Arga.

“Aku sudah kenyang kok kakak Arga.”

“Kamu belum makan pastinya, ayok sini biar kakak yang suapi!” ucap Arga dengan instingnya dia menyodorkan makanan lalu dia mengangkatnya dia tidak tahu posisi Julian saat ini hingga Arga mengarahkan sendok nya ke segala arah.

Julian yang melihat itu menuntun tangan Arga untuk memasukan sendok itu ke dalam mulutnya. Julian makan makana yang masuk ke dalam mulutnya itu.

“Kak, biar aku aja sendiri ya . kak duduk dan istirahat lagi aja ya mari aku antar kakak.”

“Iya Julian tapi kakak mau mandi dulu kakak rasa tubuh kakak lengket semua. Apa kamu mau bantu kakak untuk mandi?” tanya Arga.

Julian awalnya juga sedikit takut, tapi melihat keadaan Arga membuat Julian Mengurungkan rasa takutnya akhirnya dia mau membantu Arga.

“Kak Arga, ayok aku bantu,” ucapnya sambil membawa Arga menuju kamar mandi.

“Kak aku bantu untuk melepas pakaiannya ya,”

ucap Julian sambil melepaskan pakaian yang di kenakan oleh Julian hingga Arga hanya menggunakan celana pendek. Lalu dia membantu untuk memandikan hingga Arga sudah bersih.

Julian memberikan handuk itu ke Arga untuk dia mengganti celana pendeknya dan Julian membalikan tubuhnya membelakangi Arga.

“Julian aku sudah selesai,” ucap Arga dan Julian membalikan tubuhnya melihat Arga yang sudah membalut kan handuk di pinggangnya. Lalu Julian membawa Arga ke dalam kamar kecil miliknya untuk Arga berganti pakaiannya.

“Kak Arga untuk sementara waktu kak pakai pakaian ayah ya. Dan ini juga belum di pakai ayah!” tuturnya.

“Makasih, aku akan memakainya Julian.”

Kembali Julian membantu dan dia berniat akan mengurus semua keperluan Arga mulai sekarang. Karena dia gak tega dengan keadaan pria itu.

Setelah selesai semuanya Julian menyuruh Arga untuk istirahat dan dirinya pamit untuk berkerja terlebih dahulu. sebelum dirinya bekerja terlebih dahulu dia datang ke lurah yang di kampung tersebut untuk mengatakan perkara,sekalian laporan akan Arga.

Tok...tok...tok.. dia mengetuk pintu pak lurah itu hingga di bukakan oleh tersebut.

“Selamat pagi pak lurah!” sapanya.

“selamat pagi juga nak,” jawab pak Lurah tersebut.

“Ada apa yang bisa bapak bantu nak?” tanya Lurah itu.

“Begini pak, saya barusan menemuka seorang pria dengan kondisi cukup memperhatikan pak! Lalu saya membawa itu kerumahnya pak.”

“Kenapa kamu bawah kerumahnya kamu? Itu sangat berbahaya untuk kamu nak. Banyak pria bisa mengambil kesempatan seperti itu nak.”

“Mohon maaf tapi pria itu benar dengan mata kepala saya sendiri di campakkan oleh orang tuanya dan saya menemukan saat pria itu mendorong pria itu dengan kesasar ke jalan.”

“lalu kenapa kamu begitu yakin akan hal itu?” tanya pak Lurah tersebut.

“Iya pak dia pria yang malang selain dia di campakkan pria itu juga buta pak,” tuturnya.

“Astaga nak, tapi kalau boleh pria itu tinggal di sini sama bapak saja.”

“Maaf pak, saya tidak bisa membiarkan pria itu tinggal jauh dari saya, karena saya sudah berjanji pada diri saya akan membantu mengurusnya pak Lurah,” ucap Julian.

“Tapi nak!” ucap pak lurah.

“Maaf pak untuk saat ini hanya dia yang bisa saya jaga, dan dia sudah saya anggap kakak saya sendiri pak. Karena saya sangat senang mempunyai orang bisa ajak untuk berbicara.”

“Baik lah nak jika dirimu bersikeras akan hal itu, bapak akan izinkan asal kamu aman.”

“Terima kasih pak, kalau begitu saya pamit dulu untuk bekerja.“Kamu gak ikut makan Julian,” tanya Arga.

“Aku sudah kenyang kok kakak Arga.”

“Kamu belum makan pastinya, ayok sini biar kakak yang suapi!” ucap Arga dengan instingnya dia menyedokan makanan lalu dia mengangkatnya dia tidak tahu posisi Julian saat ini hingga Arga mengarahkan sendok nya ke segala arah.

Julian yang melihat itu menuntun tangan Arga untuk memasukan sendok itu ke dalam mulutnya. Julian makan makana yang masuk ke dalam mulutnya itu..

“Kak, biar aku aja sendiri ya . kak duduk dan istirahat lagi aja ya mari aku antar kakak.”

“Iya Julian tapi kakak mau mandi dulu kakak rasa tubuh kakak lengket semua. Apa kamu mau bantu kakak untuk mandi?” tanya Arga.

Julian awalnya juga sedikit takut, tapi melihat keadaan Arga membuat Julian mengurungkan rasa takutnya akhirnya dia mau membantu Arga.

“Kak Arga, ayok aku bantu,” ucapnya sambil membawa Arga menuju kamar mandi.

“Kak aku bantu untuk melepas pakaiannya ya,” ucap Julian sambil melepaskan pakaian yang di kenakan oleh Julian hingga Arga hanya menggunakan celana pendek. Lalu dia membantu untuk memandikan hingga Arga suda bersih.

Julian memberikan handuk itu ke Arga untuk dia mengganti celana pendeknya dan Julian membalikan tubuhnya membelakangi Arga.

“Julian aku sudah selesai,” ucap Arga dan Julian membalikan tubuhnya melihat Arga yang seduh membalut kan handuk di pinggangnya.

Lalu Julian membawa Arga ke dalam kamar kecil miliknya untuk Arga berganti pakaiannya.

“Kak Arga untuk sementara waktu kak pakai pakaian ayah ya. Dan ini juga belum di pakai ayah!” tuturnya.

“Makasih, aku akan memakainya Julian.”

Kembali Julian membantu dan dia berniat akan mengurus semua keperluan Arga mulai sekarang. Karena dia gak tega dengan keadaan pria itu.

Setelah selesai semuanya Julian menyuruh Arga untuk istirahat dan dirinya pamit untuk berkerja terlebih dahulu. sebelum dirinya bekerja terlebih dahulu dia datang ke lurah yang di kampung tersebut untuk mengatakan perkara,sekalian laporan akan Arga.

Tok...tok...tok.. dia mengetuk pintu pak lurah itu hingga di bukakan oleh tersebut.

“Selamat pagi pak lurah!” sapa nya.

“selamat pagi juga nak,” jawab pak Lurah tersebut.

“Ada apa yang bisa bapak bantu nak?” tanya Lurah itu.

“Begini pak, saya barusan menemuka seorang pria dengan kondisi cukup memperhatikan pak! Lalu saya membawa pria itu ke rumah pak.”

“Kenapa kamu bawah ke rumah kamu? Itu sangat berbahaya untuk kamu nak. Banyak pria bisa mengambil kesempatan seperti itu nak.”

“Mohon maaf tapi pria itu benar dengan mata kepala saya sendiri dicampakkan oleh orang tuanya dan saya menemukan saat pria itu mendorong pria itu dengan kesasar ke jalan.”

“lalu kenapa kamu begitu yakin akan hal itu?” tanya pak Lurah tersebut.

“Iya pak dia pria yang malang selain dia dicampakan pria itu juga buta pak,” tuturnya.

“Astaga nak, tapi kalau boleh pria itu tinggal di sini sama bapak saja.”

“Maaf pak, saya tidak bisa membiarkan pria itu tinggal jauh dari saya, karena saya sudah berjanji pada diri saya akan membantu mengurusnya pak Lurah,” ucap Julian.

“Tapi nak!” ucap pak lurah.

“Maaf pak untuk saat ini hanya dia yang bisa saya jaga, dan dia sudah saya anggap kakak saya sendiri pak. Karena saya sangat senang mempunyai orang bisa ajak untuk berbicara.”

“Baik lah nak jika dirimu bersikeras akan hal itu, bapak akan izinkan asal kamu aman.”

“Terima kasih pak, kalau begitu saya pamit dulu untuk bekerja.”

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Lho kenapa di ulang2 thor?? dan typonya juga bertebaran,,Tapi karna ceritanya bagus,aku coba utk paham alurnya 🤐🤐

2023-04-20

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Duh aku gak masalah kalo Julian nolongin Arga,tapi aku takut mereka di gerebek warga,,

2023-04-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!