Blind Man

Saat ini sebuah mobil yang tadi melaju begitu kencang , kini berhenti mendadak di tempat yang minim orang tinggal di sana. Terlihat tidak ada satu rumah pun di sana wanita berkisaran 45 tahun itu turun dengan wajah sombongnya dengan seorang bodyguardnya lalu menarik laki- laki yang dia benci itu keluar dari mobil sport tersebut lalu menariknya ke tepi jalan itu lalu mendorongnya dengan kasar hingga Arga itu terjatuh ke jalan.

Wanita itu segera masuk ke mobil dan meninggalkan Arga itu di tengah jalan seorang diri tak ada yang bisa membantu dirinya di sana. Hatinya begitu sakit saat tahu jika dirinya di campakkan oleh ibunya itu padahal dia ibu kandungnya.

Segitu benci ibunya pada dirinya, semenjak ayahnya kecelakaan satu bulan yang lalu ibunya semakin bertindak semaunya saja dan sekarang mencampakkan dirinya. Ia merasa miris sekali saat dirinya tak tahu arah dan jalan tak nampak ke mana arah jalan akan dirinya tuju, entah dimana dirinya saat ini.

Sepulang sekolah Julian terpaksa melewati jalan yang sangat sepi itu karena dirinya sedang mengikuti temannya tadi, tapi dia mala ditinggal bukan marah dia mala ia memaafkan sikap temannya itu. Dia terpaksa berjalan dan melewati tempat yang sepi tampa ada satu rumah orang pun di sana.

Saat dia berjalan dengan langkah cepat tiba-tiba Julian melihat mobil berhenti, dirinya sedikit takut Julian mengira mobil itu mobil penjahat namun matanya semakin tajam saat melihat wanita sekitar umur 45 tahunan menarik seorang pria yang mungkin muda. Dia sangat tak tegah melihat pria itu di dorong dengan kasar oleh wanita itu.

Julian melihat itu sangat tidak suka sekali melihat wanita dan bodyguard itu meninggalkan pria itu yang tergeletak di jalanan. Julian masih memperhatikan pria itu yang tak tahu arah sambil meraba-raba sekitarnya dari situ Julian bisa memastikan pria itu buta.

Dengan langkah besarnya mendekati pria itu dan benar saat dia di depan pria itu tak ada reaksi sedikitpun di tunjukan olehnya. Julian juga melambaikan tangannya di depan wajah pria tersebut tetapi hasilnya tetap sama.

Lalu Julian memberanikan diri untuk memegang tangan pria itu “Apa om butuh bantuan?” tanya dia

Arga yang mendengar suara orang berusaha untuk menggangu kan kepalanya jika dirinya memang butuh bantuan.

“Iya aku sangat butuh bantuan, ini dimana soalnya saya tidak bisa melihat sama sekali!” tuturnya.

“Mari saya bantu om akan ikut dengan saya pulang ya, di sini tidak ada siapa- siapa dan ini tidak ada satu rumah pun !” jelasnya.

“Baik tolong bantu saya, saya sangat sedih sekali saya di campakkan oleh orang tua saya sendiri.”

Mendengarkan itu hati Julian tersentuh dengan ucapan pria di depannya tegah sekali ibunya mencampakkan anaknya yang saat ini membutuhkan dirinya.

“Baik om kamu akan ikut denganku, Julian memapah Arga

“Baik om kamu akan ikut denganku, Julian memapah Arga dengan baik sepajang perjalan menuju rumahnya. Tidak satu yang melihat dirinya yang memapah pria itu sampai di gubuk kecil miliknya itu. setelah sampai di gubuknya Julian membawa masuk pria itu ke dalam gubuknya. Dia membantu pria itu duduk di atas tikar tipis yang terbentang di atas tanah tersebut.

“Maaf ya om, aku tidak punya kursi jadi kita hanya bisa duduk di tikar ini! maaf akan tidak membuat om nyaman.”

Arga mendudukkan dirinya di atas tikar itu dia juga merasa kurang nyaman saat mendudukkan bolongnya di atas tikar itu mendengarkan apa yang di kata oleh penolong itu.

“Iya tidak masalah, terima kasih sudah membantuku, tapi kalau boleh tahu namamu siapa?” tanya Arga.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***