Julian sampai di masjid segera mengambil mukenah miliknya, lalu keluar dari gubuk itu menuju mesjid yang tak jauh dari rumahnya. Tak sampai 5 menit ia sampai di mesjid tersebut. Dia memasuki mesjid itu lalu ia menunaikan sholat tahajud mesjid dia lanjutkan dengan sholat ashar yang sudah masuk waktunya.
Semua murid mengaji sudah mulai berdatang Julian yang menunggu mereka langsung dengan wajah ceria melihat murid-murid tersebut.
“Assalamu'alaikum’ kak Julian.”
“Waalaikumsalam’ salam adik-adik semua, ayo duduk.”
Mereka duduk dengan rapi membentuk saff dan mulai membuka al Iraq, alqur’an mereka dengan satu persatu Julian untuk mengajar mereka tak terasa waktu terus berjalan hari mulai memasuki waktu magrib, Julian bersiap-siap menunaikan sholat Magrib.
Waktu sholat magrib telah tiba, Julian segera menunaikan sholatnya hingga selesai. Lalu setelah siap sholat Julian kembali ke gubuknya itu.
Julian melihat buku pelajaran miliknya di sana ada beberapa tugas yang harus dia kerjakan, akhirnya dia menyelesaikan tugas sekolahnya itu. dia melihat jam yang ada di dinding tersebut hari sudah menunjukkan jam 22:00 malam.
Karena sudah mengantuk dirinya pun menghentikan semua kegiatan dirinya lalu dia membaringkan tubuhnya di karpet tipis itu hingga dirinya masuk ke alam mimpi.
Waktu terasa makin sunyi tak ada lagi suara kini telah berganti pagi. Julian terbangun dari tidurnya langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan berwudhu untuk melaksanakan sholat subuh..
Kret... itu bunyi pintu kamar mandi itu,keluar Julian di sana kemudian dia menuju tempat sajadah yang sudah terbentang di sana lalu ia segera mengenakan mukena dan sholat dengan khusuk.
Julian melanjutkan membaca Alqur’annya setelah sholat, tak lupa dengan suara yang merdu nan indah itu terus mengalun-alun di gubuk tersebut. Julian sangat menghayati setiap ayat yang di baca.
Dia menutup Alqurannya lalu ia merapikan alat sholat itu, lalu menuju ke dapur untuk memasak nasi dan sambal untuk dirinya.
Semua sudah telah siap Julian segera berangkat ke sekolah seperti biasa, dia akan berangkat pagi karena dia gak mau kalau berangkat dan terlambat dia sangat menghargai waktunya. Dan dia tidak mau terlambat karena ia akan di contoh oleh banyak orang biar tidak terlambat.
Di perjalan menuju ke sekolah dia bertemu dengan Tito yang mau berangkat ke kantor dengan motor sport miliknya Julian hanya tersenyum saat melihat Tito. Tito yang melihat Julian segera menghentikan motornya tepat di samping Julian.
“Julian ayok naik ke motor saya, biar kita berangkat bareng!” titah Tito.
“Gak usah kakak, Julian jalan aja kakak.”
“Jangan menolak Julian, ayok naik!.
Akhirnya Julian naik ke motor sport milik Tito dan mereka berangkat menuju sekolah Julian. Sekarang mereka sudah samapi di sekolahan banyak yang melirik ke datangan Julian dengan seorang pria yang tampan itu.
Sahri yang melihat ke datangan sahabatnya itu segera menghampirinya dan ia ingin tahu dengan siapa sahabatnya itu datang.
“Julian....,” panggil dirinya.
“Sahri... kamu sudah datang, tumben bangat ni kamu datang pagi?”
“Iya kan aku mau jadi contoh terbaik, gak boleh datang telat ke kampus.”
“Iya, bagus itu Sahri.”
“Julian kamu barusan berangkat dengan siapa?” tanya Sahri.
“Ow.. itu kakak Tito, dia anak ibuk Jian yang kayak itu.”
“Kok bisa kenal sama kamu dia dan berangkat bareng?”
“Iya aku kan sering kerja di sana dan sering ke temu sama kakak Tito, tadi dia juga memaksa aku untuk naik ke motornya.”
“Ow... gitu aku kira pacar kamu?” ucap Sahri.
Setelah ngobrol banyak dengan sahabatnya itu mereka menuju kelas mereka sebentar lagi waktu masuk akan di mulai.
Di lain tempat saat ini terjadi percekcokan antara seorang ibu dengan anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Afli Gaplek-Kyun
Semangat thorrr saling dukung yaa
2021-06-01
0