Sepulang dari sekolah Julian segera berangkat ke tempat kerjanya hari ini dengan langkah yang cepat menuju lokasi dia berkerja. Tak lama ia sudah sampai di rumah dia bekerja hari ini
“Selamat siang ibu,” ucap salam Julian.
“Selamat siang nak, kamu sudah datang.”
“Iya buk, saya langsung kerja dulu ya buk,” pamit Julian.
“Iya nak, ibu juga mau pamit pergi ya nanti anak ibu tanya tolong bilang kalau ibu pergi ke kantor ya.”
“baik ibu, nanti saya akan sampaikan buk.”
Julian mulai masuk ke arah tempat mandi sana sudah ada tumpukan kain kotor yang akan di cuci hari ini. segera dia menghidupkan mesin cuci itu lalu memilih pakaian putih yang akan di pisah dengan kain- kain lainnya.
Sekarang Julian langsung membilas beberapa kain yang sudah di cuciannya, kemudian dia mengangkat kain-kain tersebut ke tempat jemuran sekalian di jemuran. Setelah selesai dia segera mencuci piring, mengepel lantai, dan beberapa yang kain dia setrika.
Ia sudah merasa sudah selesai semua, dia sejenak beristirahat di sana untuk memulihkan tenaganya yang cukup terkuras.
Julian duduk di sebuah kursi yang ada di dekat dapur tersebut tanpa di sadari nya ia tertidur di sana.
“Assalamualaikum bunda,” ucap seseorang di luar sana.
Dia anak pemilik rumah yang sudah pulang dari kerjanya, Tito yang pulang dari kerja dia langsung ke dapur karena dia merasa haus sekali hari ini. Dia berjalan ke dapur untuk mengambil minum dingin di kulkas itu.
Setelah ia mengambil minumannya ia langsung meneguk minum itu sampai tandas ia kembali menaruh botol itu ke dalam kulkas tersebut kemudian dia ingin meninggalkan dapur sekilas matanya melihat seseorang gadis tertidur di atas kursi.
Tito mendekati Julian yang tertidur di kursi tersebut, Tito sangat hafal sekali siapa gadis yang tertidur itu. Ia sering melihat gadis itu tertidur di sana kalau dia pulang dari bekerja
“Julian, apa leher kamu tidak akan sakit tidur seperti ini?” ucap Tito.
Julian sontak terbangun saat mendengar suara orang yang berbicara pada dirinya, dia menormalkan penglihatannya ia bisa melihat pria yang selisih 4 tahun dari dirinya sedang berdiri di depannya.
“Maaf kak Tito, aku tertidur di sini.”
“...” Tito hanya mengangguk saja .
“Apa kamu kebiasaan tidur seperti itu, apa lehermu tidak akan sakit?” tanya Tito.
“Iya sudah terbiasa kak, maaf sekali lagi ya kak.”.
“Iya, sekarang aku mau ke kamar dulu. Ibu saya kemana?”
“Ibu, seperti biasa kakak beliau berangkat ke kantor kakak.
“Baik lah kalau seperti itu.”
“Kak, kalau begitu aku pamit untuk pulang kak,” izin dia pada anak majikannya itu.
“Kenapa buru-buru sekali, apa kamu tidak makan dulu.”
“Tidak kakak, aku sudah makan tadi jadi aku segera pulang.”
“Iya hati- hatilah.”
Tito sosok anak yang baik dan ia juga baik terhadap Julian ia tidak menyangka melihat gadis SMA itu berkerja keras untuk hidupnya. Dia juga sering menemukan Julian tertidur setelah ia berkerja namun dia kadang membiarkan gadis itu tidur sejenak.
Julian kembali ke gubuk kecil miliknya itu untuk bersiap- siap pergi mengajar mengaji di mesjid karena hari sudah sore. Sesampai di rumah dia segera membersihkan diri untuk berangkat ke mesjid.
Jangan Lupa like yal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments