Spirit Sahri

Mereka pun ngobrol penuh canda dan tawa hingga bel masuk pun berbunyi, Julian kembali ke kursinya di depan Sahri. Iya Sahri duduk di belakang Julian ia tidak mau jauh-jauh duduk dari sahabatnya itu. semua anak-anak di kelas tersebut sudah tahu kedua sabahat itu tak bisa di pisahkan.

Waktu itu Julian tidak datang ke sekolah, tidak ada kabar sama sekali dan itu sontak membuat Sahri Uring-uringan karena tidak ada Sabahat nya itu. bagi Sahri sehari tanpa melihat sahabatnya itu ia akan hampa, ia sangat menyayangi Julian seperti saudara perempuan dia. Seharian dia terlihat lusuh di sekolah hingga tiba di rumah juga terlihat sama.

Keesokan harinya Julian datang ke sekolah dengan wajah ceria langsung di brondong pertanyaan oleh Sahri yang dari kemarin dirinya khawatir.

“Julian kamu kemarin kemana?”

“kamu kemana?”

“Apa ada yang terjadi?”

“Kamu tahu gak aku itu khawatir bangat kemarin sampai hari ini?”

Julian hanya tersenyum saat Sabahat nya itu bertanya dia juga bingung menjawab pertanyaan yang mana terlebih dahulu soalnya sahabatnya itu memberondong dengan mereka pertanyaan.

“Baik Sahri, kemarin aku sengaja gak berangkat ke sekolah karena aku capek bangat semalam kerja, jadi gak datang ke sekolah.”

“Lain kali jangan gitu lagi, makanya kamu jangan kerja sampai malam dong, atau kamu tinggal aja di rumah aku nanti aku bilangin sama orang tua ku.”

“Aku gak bisa Sahri, aku lebih memilih tinggal di rumah ku sendiri.”

“Baik lah tapi aku akan tetap bicarakan sama orang tuaku,” balas Sahri tak mau kalah.

“Terserah kamu saja, sekarang ayok duduk capek ini kaki aku berdiri. Baru datang juga udah di brondong pertanyaan.”

“Ya aku kan khawatir sama kamu Julia,” ujar Sahri.

“Thank’s sudah khawatir ini aku.”

Sekarang mereka sudah duduk rapi di tempat masing- masing sambil menunggu guru datang.

“Julian,” panggil Sahri.

“Iya Sah, kenapa?”

“Nanti malam aku ke rumah kamu ya?”

“Ngapain malam-malam kamu ke rumah aku , aku takut nanti di grebek warga lagi di kira nanti kita aneh lagi.”

“Biarin aja di gerebek, toh kita gak

ngapain-ngapain juga orang cuman mau pergi main.”

“Gak bisa Sah, aku itu anak gadis gak baik ada anak laki-laki malam di rumah gadis,” jelasnya.

“Iya deh, tapi kamu besok malam nginap di rumah aku saja ya, please ya mau?” bujuk Sahri pada Sabahat nya.

Julian sering menginap di rumah Sahri, kerena dia tidak mungkin membiarkan Sahri datang malam- malam ke rumahnya lebih tepat gubuk miliknya itu. setiap di tidur di rumah Sahri dia pasti akan tidur subuh sebab akan banyak hal yang dilakukannya mulai dari menonton TV lalu bermain ular tangga sehingga subuh pagi begitu juga dengan Sahri.

Setiap Julian di rumahnya dia akan selalu mengajak Julian untuk nonton sama main ular tangga hingga nanti wajah mereka penuh dengan coret-coretan dari hukuman bagi yang kala.

“Ya sudah nanti aku akan menginap lagi, tapi kali ini aku gak mau tidur subuh lagi,” ujar Julian.

“Siap bos,” saut Sahri ceria.

Mereka pun diam saat guru sudah masuk dan siap untuk melanjutkan pelajaran berikutnya. Guru mulai mengambil absen kehadiran di kelas itu selah selesai langsung ibu menjelaskan pelajaran di depan dengan sangat baik dan mudah di mengerti oleh mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!