School

Waktu istirahat sudah tiba Julian pun pergi ke ruangan guru untuk menemui pak Adri.

“Tok..tok...tok..”

“Masuk.”

“Assalamualaikum pak,” ucap Julian.

“Wassalam nak, silahkan duduk nak.”

“Nak bapak ada sedikit rezeki ini untuk kamu, ambillah amplopnya ini,” kata pak Adri sambil dia memberikan amplop itu pada Julian.

“Pak ini apa? Kok di kasih ke Julian pak.”

“Ini ada sedikit uang untuk kamu nak, jadi ambilah jangan di tolak nak. Bapak sudah menyiapkan dari lain waktu untuk di berikan untuk kamu, maka ambilah nak.”

“Terima kasih pak, Julian akan ambilnya pak.”

“Iya nak, kalau gitu kamu gunakan uang itu untuk kebutuhan kam ya nak.”

“Iya pak,” jawab Julian.

“Iya nak, tetap lah rajin ya, sekarang kamu boleh istirahat.”

“Baik pak, kalau begitu Julian pamit pak.”

Julian keluar dari ruang guru menuju kelasnya. Sesampai di kelas dia sudah di tunggu oleh sahabatnya Sahri.

“Julian sini, aku ada ini yuk kita makan berdua,” sambil menyodorkan makan itu di depan Julian.

“Lo, terus kamu gak makan ini?”

“Ikut makan dong kita berdua saja, lagian gak usah malu juga kali aku kan sudah terbiasa makan berdua dengan kam Julian.”

“Iya kamu sendok duluan ya, aku selesai kamu saja.”

Mereka makan bakso itu berdua dalam satu mangkok. Sahri dan Julian itu sudah bersahabat dengan Julian semenjak mereka masuk SMA mereka juga sering seperti itu. karena Sahri sudah tahu bahwa sahabatnya itu tidak akan mau makan bersama dirinya ke kantin, jadi dia selalu membawa makanan itu ke kelas dan memakannya berdua Julian tidak pernah mau sendirian makan.

“Mulut kamu belepotan itu, sini aku bersihin.”

Sahri membiarkan sahabatnya itu membantu membersihkan bibirnya yang belepotan dengan kuah baksonya.

“Sudah selesai makan kok kayak anak kecil aja.”

“Gak kok, tapi ini juga gak tahu tadi makanya seperti itu.”

“Kamu sudah kenyangnya kan?” tanya Sahri.

“Alhamdullilah perut aku sudah kenyang, makasih ya Sahri,” ucap Julian sambil memeluk sahabatnya itu.

“Aku senang kalau kamu kenyang,” balas Sahri sambil membalas pelukan sahabatnya itu.

“Hari ini kamu pergi kerja lagi?” tanya Sahri.

“Iya aku pergi kerja lagi nanti, mumpung banyak yang kerja jadi bisa lebih dapat uangnya.”

Sahri sabahat Julian sudah tahu jika sahabatnya ini sepulang sekolah akan berkerja di setiap rumah tangga yang membutuhkan tenaganya nya.

Dia juga sering melihat Julian berkerja, namun Julian selalu melarang dirinya ikut membantu pekerjaannya. Julian juga tidak mau sahabatnya itu membantu dirinya, dia tahu itu tidak pantas di kerjakan oleh Sahri, karena Sahri termasuk orang yang tergolong kaya di tempat dirinya itu. walau kadang Sahri sering membelikannya banyak makan dia selalu menolak namun semua tolak kan itu tidak bisa membuat sahabatnya itu untuk membelikan makanan itu.

Dengan terpaksa dia harus menerima setiap apa yang di berikan Sahri.

“Hari ini kamu libur kerja ya, kita pergi refreshing yuk. Apa kamu gak capek kerja mulu, kasian sama tubuh kamu Julian, aku gak mau kamu nanti belum tua udah sakit-kesakitan.”

“Aku mana bisa libur Sahri, kamu tahu sendiri jika aku libur aku gak dapat uang Sahri.”

“Bagaimana hari minggu besok kita pergi refreshing, jalan-jalan gitu bagaimana?” tanya Sahri dengan berharap sahabatnya itu mau untuk ikut pergi.

“Baik minggu depan aku akan ikut dengan kamu jalan-jalan,” balas Julian.

“Yes, akhirnya kamu mau juga ikut pergi,” ujar Sahri dengan gembiranya ia bisa mengajak Sabahat nya pergi weekend.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!