Anakonda yang tak bernyawa

~hanya diriku yang mengerti seluas apa luka yang kau ciptakan padaku~ Nabila

****************

Suasana hangat tercipta di ruang tamu rumah tuan Phelan setelah acara makan malam selesai. Reni sangat antusias bercerita, menceritakan pada sang menantu berbagai aktivitasnya selama menemani suaminya di luar kota, ia sangat senang bisa berkumpul dengan putra dan menantunya yang ia rindukan selama 3 bulan belakangan ini. sedang tuan Phelan sendiri hanya senyum-senyum dan sesekali menimpali cerita sang istri.

Bila juga tak kalah antusias mendengar cerita kedua mertuanya, kehangatan jelas dirasakan oleh wanita muda itu, bahkan beban yang dipikulnya seorang diri 2 minggu ini hilang entah kemana.

jika ketiga orang yang tengah asik berbincang sekaligus melepas rindu merasakan kebahagiaan, berbeda dengan seorang pria tampan tapi brengsek tengah bergerak gelisah dalam duduknya.

hendak menyela tapi di relungnya masih menghormati kedua orang tuanya.

*argh! semua salah wanita si4alan ini!* umpat Marva dalam hati menatap tajam Bila yang tengah tertawa bersama ibunya.

*tawanya sungguh memuakan!* lanjut Marva dalam. hati semakin kesal dibuatnya

menyalahkan Bila yang tak bisa menolak ajakan kedua orang tuanya untuk tinggal sebentar saja agar mereka bisa melepas rindu setelah acara makan malam usai, beruntung wanita bodohnya itu tidak mengiyakan untuk bermalam, jika iya, Marva pastikan akan memberi hukuman paling menyakitkan pada istrinya itu.

angannya untuk segera menamui mainannya di klub selelas acara makan malam harus terpending karna kedua orang tuanya malah menaham mereka untuk berbincang-bincang, ia sebagai anak tentu tak bisa menolak mau orang tuanya, ia limpahkan pada Bila untuk menolak tapi malah wanita itu juga sungguh tak bisa berbuat apa-apa.

dasar cari muka. pikir Marva

"sekali-kali ajak Bila kalau kamu lagi keluar kota, Va" ujar Reni disela-sela perbincangan

"Va? Arva?" panggil Reni karna tak mendapat respon dari putranya yang ternyata melamun

"ah? iya ma? kenapa?" tanya Marva tersadar

"huh, kamu tuh yah, di ajak ngobrol malah melamun sendiri" sebal Reni

"lamunin apasih kamu?" tanya Reni lagi

"ck mama kek nggak tau aja. biasalah ma, suami yang baru pulang dari luar kota berpisah cukup lama dengan istri tercinta, mikirin apalagi kalau bukan yang satu itu" suara lelaki paru baya mengambil alih, ia menatap bergantian putra dan menantunya bergantian dengan menaik-turunkan alisnya menggoda

"itumah kebiasaan papa" jawab Reni

"sabar napa, Va, bukan cuma kamu yang kangen sama istri kamu, mama juga kangen tau" lagi Reni berujar sambil memeluk menantunya

sedang yang dipeluk hanya bisa tersenyum kecut mendengar perdebatan mereka yang jauh dari fakta.

*rindu? taik lah, pa* balas Marva dalam hati dengan pura-pura menampilkan senyum malu-malunya

"ma, ayolah. anakmu ini juga capek mah habis jarak jauh" ujar Marva memelas

"yaudah, istirahat sana, nginap disini kan juga bisa" balas Reni enteng

*argh, mama!" batin Marva menahan kesal, sesuatu dari balik resletingnya membuatnya mengerang tertahan

Tuan Phelan dan Reni memilih tak peduli, memang mereka adalah orang tua yang egois jika menyangkut menantunya, terutama Reni. sepasang paru baya itu tak henti hentinya memuji

Bila, mereka berharap pernikahan anaknya akan langgeng sampai maut memisahkan dan akan saling mencintai tanpa batas, begitu ungkapan tulus dari tuan Phelan dan istrinya

sementara Marva yang mendengarnya hanya acuh yang ada dipikirannya hanya ingin segera pulang dan mencari wanita mainanannya untuk menuntaskan hasratnya yang telah lama bersembunyi

beruntung, Bila yang paham akan ketidak-nyamanan suaminya memberi pengertian pada kedua mertunya, ia beralasan mengantuk dan akhirnya mertuanya mengalah.

"hati-hati bawa mobilnya, ingat menantuku bersamamu" peringat Reni saat mengantar mereka hingga pintu

"mainnya pelan-pelan, boy, dia milikmu seutuhnya, jangan sampai membuatnya lecet yang akan membuatmu tersiksa karna harus menunggunya pulih lagi" ujar tuan Phelan menggoda putranya yang tampak gelisah sedari tadi

Marva yang sudah sangat tersiksa dengan gairah dalam tubuhnya melajukan mobilnya dengan ugal ugalan, Ia ingin segera menuju club.

Karna gairah yang sudah sangat menggebu itu, Marva tak mampu lagi menahan, Marva dengan kejam menurunkan Bila di jalan ditengah malam ini. Marva tak sanggup lagi mengantar Bila karna sesuatu di dalam resleting celannya sudah mengeras sekeras batu, terasa nyeri dan itu sangat menyiksanya

"kak, aku takut" Bila gemetaran karna ketakutan juga karna dinginnya malam

"gua nggak peduli!" sentak Marva dan melajukan mobilnya

Bila luruh ke aspal setelah Marva meninggalkannya, Ia menangis, menangis ketakutan juga menangisi nasibnya yang kian di anggap sampah oleh suaminya sendiri

"Aku janji akan pergi dari hidupmu kak, aku tak akan mengganggu mu lagi, tapi tolong antar Bila ke rumah kali ini, Bila takut" lirih Bila memohon di sela-sela tangisannya, namun tak seorang pun mendengar permohonannya, sebab disana, dipinggir jalan yang sudah sepi itu hanya Bila lah yang ada disana

rintik hujan mulai turun, dengan terpaksa Bila melangkahkan kaki menuju rumahnya ditengah malam yang mencekam ini.

Dan kesialan kembali di alami wanita muda menyedihkan itu yang berpenampilan lepek akibat hujan, ia dihadang dengan sekelompok preman jalanan

"hei dek, mau kemana nih" ucap salah satu preman

Bila semakin gemetaran, dengan buru buru Bila melangkahkan kakinya sampai berlari namun para preman berhasil mencegahnya

"buru buru amat dek, layani kita kita dulu gimana?" tawar preman dengan kerlingan mata nakalnya

Bila hanya menggeleng sebagai jawaban, suaranya bahkan tak mampu Bila keluarkan saking takutnya

"ow jual mahal juga rupanya" salah satu preman sudah menarik paksa pakaian Bila

Srekk

pakaian Bila robek

Bug Bug

Bug Bug

Bug Bug

ketiga preman itu jatuh tersungkur di aspal karna mendapat serangan mendadak dari seseorang

"lo nggak papa" tanya Pria itu dan menyerahkan jaketnya untuk menutupi baju Bila yang sudah terkoyak

"eng,,enggak papa" jawab Bila lirih dengan gelengan kepala kecil

pria itu melihat Bila dengan iba, gadis itu sudah basah karna kehujanan juga gemetaran

"lo mau kemana? biar gue anterin" ucap pria itu tulus

Bila menolak, ia takut mempercai orang asing. namun karna pria itu memberikan kartu namanya dan berjanji tidak akan macam macam akhirnya Bila menurut, karna tubuhnya sudah sangat lelah berjalan jauh di tambah Bila juga takut berlama lama dijalanan tengah malam begini

sedangkan Marva? setelah sampai club ia langsung memesan wanita untuk menuntaskan hasratnya. mengabaikan satu fakta yang kini terjadi pada dirinya.

sang anakonda yang sedari tadi berontak ingin bersarang telah tertidur sebelum Marva tiba di tempat laknak ini, lebih tepatnya saat ia baru saja meninggalkan Bila di jalanan.

Marva malu, 3 wanita yang dipesannya sekaligus untuk melayaninya malah menatap Marva kasihan karna anakondanya sudah dibelai sedemikian rupa tapi tak juga kunjung bangun, ia tidur dengan pulas dan enggan diganggu

Marva meninggalkan club setelah membayar 3 wanita bayarannya dengan harga 2 kali lipat dari biasanya, meski hasratnya tidak terpuaskan namun bayaran itu untuk tutup mulut ketiga wanita pesanannya atas kekurangan dirinya yang tiba-tiba menjadi pria menyedihkan

"si*l!" umpat Marva memukuli setir mobilnya

Marva dengan perasaan kalut membelah jalanan malam menuju rumahnya. ia butuh istirahat sebab dirinya belum mendapatkan istirahatanya setelah tiba di jakarta

setelah berkendara cukup lama, Marva sampai di rumah, ia menaikan sebelah alisnya melihat sebuah mobil mewah baru saja singgah di depan pagar rumahnya

Marva memberhentikan mobilnya, ia penasaran mobil siapa yang mengunjungi rumahnya di tengah malam begini

matanya menajam memperjelas penglihatannya, netranya menangkap sosok wanita yang ia tinggalkan di jalan tadi turun dari mobil mewah itu.

senyuman meremehkan terbit di bibir tebal Marva kala melihat Bila memberi senyuman manis dan menundukan kepala pada pria di balik kemudi mobil mewah itu

jas pada tubuh Bila tak lepas dari tatapan tajam Marva

setelah Mobil mewah itu kembali melaju, Bila juga beranjak dan membuka pagar rumah

Tin

terlonjak kaget karna suara klakson yang tiba tiba di belakangnya. Bila memicingkan mata berusaha mengenali siapa pemilik mobil itu karna silau akan cahaya lampu mobil

setelah Bila menyadari siapa si pemilik mobil, Bila segera membuka lebar pagar agar mobil Marva bisa lewat

setelah menutup pagar kembali, Bila berlari membuka pintu rumah sebelum Marva mengamuk lagi

namun saat Bila melewati Marva, Marva dapat melihat betapa koyaknya pakaian Bila di balik jas kedodoran yang Marva tau adalah jas milik pria yang bersama Bila tadi

Sepersekian detik selanjutnya Marva tersenyum miring melihatnya, namun senyuman itu berubah menjadi erangan saat anakondanya tiba tiba mode on

*ada apa denganku sih* batin Marva geram

Bersambunggg....

######

Salam Mickey Mouse24

Dari Dunia Halu

Terpopuler

Comments

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2023-04-25

0

Fiera

Fiera

ntar nyesel menyia-nyiakan istri sendiri

2023-03-11

0

Windarti08

Windarti08

itu artinya, si Anaconda maunya hanya sama yang halal... dia gak mau main sama yang murahan dan kotor😏

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Marva si Brengsek
3 Luka Bila
4 Kesayangan Mertua
5 Anakonda yang tak bernyawa
6 Luka terulang
7 Pergi
8 Bertemu orang baik?
9 Sadar dan Pulang
10 Bahagia atau Bersedih?
11 Maya
12 merindukah?
13 Aku membencimu!
14 Aku kehilangan
15 jodoh adalah cerminan diri?
16 Manda dan Twins
17 Zafier dan Zaafira
18 Ceo Cantik
19 Keluarga Kecil
20 Rencana ke Indonesia
21 Bali, Indonesia
22 Otw Jakarta
23 Putranya Marva
24 pesta jamuan
25 Bertemu
26 pengumuman
27 Ambisi merebut kembali
28 Pilihan
29 sekolah baru twins
30 kepingan Jiwa?
31 Bertemu
32 Cast
33 masih istriku
34 masih dititik ini
35 kedua kalinya
36 Kebencian Manda
37 Serangan Manda
38 Radit...
39 Teror DNA
40 Marva dan Twins
41 Poor Marva
42 Kebenaran 1
43 Kebenaran 2
44 Kebenaran lainnya
45 Hadiah dari Vino
46 Terbongkar
47 Penyesalan mama Reni
48 Hadiah untuk Marva
49 Hadiah untuk Marva 2
50 Dibuang
51 Rindu yang asing
52 Maaf
53 Diari 1
54 Diari 2
55 mimpi buruk
56 Langkah strategis
57 si mantan ...?
58 Papa?
59 terabaikan
60 kedekatan
61 Tamparan
62 Keputusan
63 bertemu?
64 pertemuan bapak dan anak
65 Rain
66 Kunjungan Marva
67 father and son talk
68 Kesalahan Marva
69 sudah terlalu sakit
70 Kenyataan pahit
71 tekad menjadi petaka
72 sebaiknya melepaskan
73 ternyata rasanya seperti ini
74 Menghilang
75 ingatan Jefry
76 H-7
77 adegan sinetron Indos*ar
78 ingin bertemu papa
79 kukejar hingga atas awan
80 aku nggak butuh kalian
81 selamat pagi luka
82 10 Tahun Kemudian
83 Berita dari Radit
84 asalkan dia bahagia
85 Hancurnya harapan
86 pertemuan
87 Kebenaran
88 Faktanya...
89 Dilema
90 Ketahuan
91 Kunjungan
92 Fakta lainnya
93 Kedatangan tak terduga
94 Kedatangan tak terduga 2
95 Papa Rindu
96 pelukan Rindu
97 harapan Twins
98 2 pasang mata
99 sekarat
100 perkara hati
101 Keputusan
102 pengusiran?
103 menikah
104 pulang
105 Bangkit
106 pendekatan
107 tak menyerah
108 godaan
109 Yes
110 Akhirnya
111 Menikah
112 Malam pengantin/ TAMAT
113 S2 - pernikahan dingin
114 S2- berjalan semestinya
115 S2- balas dendam???
116 S2-tidak pulang
117 S2- istri dan ipar
118 S2 - tak tergoda
119 S2 - pengakuan 1
120 S2 - pengakuan 2
121 S2 - dahlah capek
122 S2 - nomor asing
123 S2- suamiku
124 bukan apdate
125 S2- kode
126 S2- kecapean
127 S2- honeymoon?
128 S2- gagal lagi?
129 S2- sakit kepala
130 S2- candu
131 S2- Perempuan kuat
132 S2- kedatangan Mario
133 S2- drama ayah dan anak
134 S2- kecewa
135 S2- Selingkuh
136 S2- Vitamin
137 S2- ajakan Reuni
138 S2- Firasat
139 S2- kejutan
140 S2- kejutan 2
141 S2 - insiden kejutan 2
142 S2- Rumah
143 bukan apdate
144 S2 - Psikopat
145 S2 - +
146 S2 - ngambek
147 S2 - Hueekkk
148 S2 - penjahat kelamin?
149 S2 - Tuan Bucin
150 S2 - Praduga
151 S2 - Surat Cinta dari Dokter
152 S2 - Ngidam?
153 S2 - penolakan Zaafira
154 S2- ketakutan Zaafira
155 S2 - masih dgn drama Zaafira
156 S2 - Penyesalan Zaafira
157 s2 - Penyesalan Zaafira 2
158 S2 - Sosok Sari
159 S2 - romantisme
160 S2- Tamu tak diundang
161 S2- jodoh Mario
162 s2- jadi istri kedua
163 S2- tamu lainnya
164 S2-
165 S2- Marva selingkuh?
166 S2- Demi Cinta
167 S2-minta jatah
168 S2- Papa bucin
169 S2- Kekesalan Marva
170 S2- perkara jalan lahir
171 S2- Launching adik twins
172 S2- Baby Afta (End)
173 ada yang nungguin nggak?
174 Move to Dendam Tak Bertuan
175 Promo novel baru datang (UNPERFECT MERRIAGE)
Episodes

Updated 175 Episodes

1
Prolog
2
Marva si Brengsek
3
Luka Bila
4
Kesayangan Mertua
5
Anakonda yang tak bernyawa
6
Luka terulang
7
Pergi
8
Bertemu orang baik?
9
Sadar dan Pulang
10
Bahagia atau Bersedih?
11
Maya
12
merindukah?
13
Aku membencimu!
14
Aku kehilangan
15
jodoh adalah cerminan diri?
16
Manda dan Twins
17
Zafier dan Zaafira
18
Ceo Cantik
19
Keluarga Kecil
20
Rencana ke Indonesia
21
Bali, Indonesia
22
Otw Jakarta
23
Putranya Marva
24
pesta jamuan
25
Bertemu
26
pengumuman
27
Ambisi merebut kembali
28
Pilihan
29
sekolah baru twins
30
kepingan Jiwa?
31
Bertemu
32
Cast
33
masih istriku
34
masih dititik ini
35
kedua kalinya
36
Kebencian Manda
37
Serangan Manda
38
Radit...
39
Teror DNA
40
Marva dan Twins
41
Poor Marva
42
Kebenaran 1
43
Kebenaran 2
44
Kebenaran lainnya
45
Hadiah dari Vino
46
Terbongkar
47
Penyesalan mama Reni
48
Hadiah untuk Marva
49
Hadiah untuk Marva 2
50
Dibuang
51
Rindu yang asing
52
Maaf
53
Diari 1
54
Diari 2
55
mimpi buruk
56
Langkah strategis
57
si mantan ...?
58
Papa?
59
terabaikan
60
kedekatan
61
Tamparan
62
Keputusan
63
bertemu?
64
pertemuan bapak dan anak
65
Rain
66
Kunjungan Marva
67
father and son talk
68
Kesalahan Marva
69
sudah terlalu sakit
70
Kenyataan pahit
71
tekad menjadi petaka
72
sebaiknya melepaskan
73
ternyata rasanya seperti ini
74
Menghilang
75
ingatan Jefry
76
H-7
77
adegan sinetron Indos*ar
78
ingin bertemu papa
79
kukejar hingga atas awan
80
aku nggak butuh kalian
81
selamat pagi luka
82
10 Tahun Kemudian
83
Berita dari Radit
84
asalkan dia bahagia
85
Hancurnya harapan
86
pertemuan
87
Kebenaran
88
Faktanya...
89
Dilema
90
Ketahuan
91
Kunjungan
92
Fakta lainnya
93
Kedatangan tak terduga
94
Kedatangan tak terduga 2
95
Papa Rindu
96
pelukan Rindu
97
harapan Twins
98
2 pasang mata
99
sekarat
100
perkara hati
101
Keputusan
102
pengusiran?
103
menikah
104
pulang
105
Bangkit
106
pendekatan
107
tak menyerah
108
godaan
109
Yes
110
Akhirnya
111
Menikah
112
Malam pengantin/ TAMAT
113
S2 - pernikahan dingin
114
S2- berjalan semestinya
115
S2- balas dendam???
116
S2-tidak pulang
117
S2- istri dan ipar
118
S2 - tak tergoda
119
S2 - pengakuan 1
120
S2 - pengakuan 2
121
S2 - dahlah capek
122
S2 - nomor asing
123
S2- suamiku
124
bukan apdate
125
S2- kode
126
S2- kecapean
127
S2- honeymoon?
128
S2- gagal lagi?
129
S2- sakit kepala
130
S2- candu
131
S2- Perempuan kuat
132
S2- kedatangan Mario
133
S2- drama ayah dan anak
134
S2- kecewa
135
S2- Selingkuh
136
S2- Vitamin
137
S2- ajakan Reuni
138
S2- Firasat
139
S2- kejutan
140
S2- kejutan 2
141
S2 - insiden kejutan 2
142
S2- Rumah
143
bukan apdate
144
S2 - Psikopat
145
S2 - +
146
S2 - ngambek
147
S2 - Hueekkk
148
S2 - penjahat kelamin?
149
S2 - Tuan Bucin
150
S2 - Praduga
151
S2 - Surat Cinta dari Dokter
152
S2 - Ngidam?
153
S2 - penolakan Zaafira
154
S2- ketakutan Zaafira
155
S2 - masih dgn drama Zaafira
156
S2 - Penyesalan Zaafira
157
s2 - Penyesalan Zaafira 2
158
S2 - Sosok Sari
159
S2 - romantisme
160
S2- Tamu tak diundang
161
S2- jodoh Mario
162
s2- jadi istri kedua
163
S2- tamu lainnya
164
S2-
165
S2- Marva selingkuh?
166
S2- Demi Cinta
167
S2-minta jatah
168
S2- Papa bucin
169
S2- Kekesalan Marva
170
S2- perkara jalan lahir
171
S2- Launching adik twins
172
S2- Baby Afta (End)
173
ada yang nungguin nggak?
174
Move to Dendam Tak Bertuan
175
Promo novel baru datang (UNPERFECT MERRIAGE)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!