Cinta Monyet

Andri dia cowok yang aku sukai waktu SMP cinta monyet pertamaku dan dia kakak kelasku. Waktu itu dia ganteng, Tinggi, putih banyak siswi SMP di Sekolahku pada suka sama dia dan aku salah satu dari siswi yang suka sama kak Andri. Tapi sayang aku hanya butiran debu dari sekian banyak cewek cantik lainnya, ya bisa di bilang aku cewek biasa yang tidak punya kelebihan apapun kecuali hanya melihat hantu saja jadi kak Andri tidak pernah melihatku, kasian kali cinta monyet bertepuk sebelah tangan.

Yang bikin nyesek dia pacaran sama temen sekelasku namanya Anis, dia memang cantik, modis, baik, pintar pula cowok mana yang tidak suka sama cewek sesempurna itu, setiap melihat mereka jalan berdua kekantin mau runtuh rasanya dunia ini, tapi aku heran kenapa perempuan pakai pakaian kebaya jaman dulu selalu memgikuti kak Andri, kemanapun kak Andri pergi perempuan itu selalu disampingnya merinding banget rasanya, Dan baunya itu kayag ada amis-amis darah begitu setiap lewat.

Jadi aku orangnya penakut kalo kak Andri lewat mending aku berhenti dulu kalo enggak cari jalan lain supaya tidak berpapasan dengan perempuan kebaya, kalo berpapasan perempuan kebaya selalu melihatku dengan tatapan sinis kali matanya tajam tapi orangnya cantik banget, setiap melihatku lehernya sampai muter kebelakang apa tidak menakutkan itu. Ya pengalaman hal gaib dan mistis selalu aku pendem sendiri tidak pernah cerita sama temenku di sekolah karena takut ditertawakan seperti dulu waktu masih kelas 7 SMP.

Hari terus berlalu sampai akhirnya ujian kenaikan kelas Dan kakak kelas ujian akhir, Dan di SMPku setiap ujian duduknya selalu diatur adik kelas dengan kakak kelas, Dan aku duduknya sebelahan sama kak Andri haruskah aku senang atau haruskah aku sedih, jelas dong secara tidak langsung aku dekat juga dengan perempuan kebaya cantik itu, apa-apaan lagi ini bagaimana ini, kan bener dugaanku perempuan kebaya cantik itu di pangku sama kak Andri, sinis banget natap aku, asli pengenku teriak tapi tidak bisa, bau amis darah yang buatku jadi pusiing banget rasanya, ini kak Andri sebenernya siapa kenapa kemana-mana selalu diikutin hantu begituan, apa asking gantengnya dia sampea di dunia lainpun ada yang suka sama kak Andri, yasudahlah lagian itu juga bukan urusanku juga yang penting aku segera kerjakan ujian akhir kenaikan kelas jangan pedulikan perempuan itu lagi, pura-pura tidak tau ajalah biar aman.

Ujian selesai waktunya santai hari bebas tanpa pelajaran tinggal nunggu pengumuman nilai ujian, kalo nilainya di bawah rata-rata remidi dengan soal yang sama. Dan ternyata aku masih ngulang lagi 3 mata pelajaran nilaiku dibawah 50, otak di bawah rata-rata ya maklum aja, kuikuti ujian ulang itu dan akhirnya ya naik kekelas 9, ini dikelas 9 yang membuatku jengkel sekali bagaimana tidak, ada seorang cowok namanya Nanang beda kelas dia suka sama aku, sedangkan aku sama sekali tidak suka sama dia, dia setiap habis pelajaran selalu nungguin aku di pintu kelasku nungguin aku keluar kelas. Dan setiap hari selalu seperti itu, tidak pernah aku respon tapi dia malah semakin parah dia semakin nekat, dia bilang suka sama aku di depan kelasku banyak teman sekelasku disitu bikin ku tambah ilfil semua temanku bilang terima terima terima terus terpaksa aku terima dari pada si Nanang malu dan aku selalu di gangguin dia dengan hal yang tidak jelas, yah akhirnya kami jadian.

Sedikit lega karena Nanang sudah tidak menggangguku lagi karena kita beda kelas hahaha bebas, akan tetapi setiap pulang sekolah dia selalu nungguin aku di pintu gerbang depan untuk ngajakin pulang bareng, tapi aku tidak mau, aku pilih pulang lewat gerbang belakang tanpa sepengetahuannya Nanang,

Aku bilang sama Anis, "Nis aku pulang duluan ya lewat gerbang belakang jangan bilang sama Nanang ya, bilang aja Ayuk sudah pulang duluan...

Tapi Yuk "batahnya Anis

Udah bilang gitu aja sambil aku lari lewat gerbang belakang

hahaha dada Nis

Hei dasar kamu yang pacaran aku yang repot, kata Anis sedikit kesal".

Lewat gerbang belakang perasaanku mulai gak enak, benerkan dugaanku disitu ada anak kecil pake celana pendek bisa disebut Tuyul, dia ngikutin aku sambil ketawa-ketawa. ngajakin bermain lempar-lempar batu kerikil Tuyulnya, terus habis nglempar ngumpet muncul lagi merinding sekali rasanya. karena kepepetnya supaya tidak ketemu Nanang aku nekat tetep lanjut lari terus pulang lewat gerbang belakang, dari pada ketemu Nanang tambah horor dan ilfil hahahaha.