Anak Pilihan

Sebelum mengerti mempunyai kelebihan

Waktu malam menunjukan pukul 20:45 WIB, pak pak bapak itu apa pak sambil menunjuk pagar rumah tetangga yang letaknya di samping rumah, bapak terus melihat rumah tetangga yang aku tunjukan itu tetapi bapakku tidak tau apa yang aku maksud, apa nduk? panggilan untuk anak perempuan desa di Jawa. Bapakku seringnya manggil seperti itu, aku bilang lagi "itu pak bayangan besar sekali, bayangan hitam besar, berbulu tangganya lambai-lambai pak, itu apa pak? " bapak jawab "oh itu ular yang menempel di pagar nduk", aku masih penasaran jadi aku tanya lagi sama bapak. "Tapi pak itu bayangan besar sekali warnanya hitam berbulu", bapakku pun masih mencari yang aku maksudkan. supaya aku tidak takut bapak lagi-lagi bilang kalo itu ular, jadi aku lihatin sosok bayangan hitam besar itu terus menerus sampai aku masuk rumah.

Oh ya perkenalkan namaku Rahayu Putri Khodijah warga di Desaku biasa memanggilku Ayu. Aku tinggal di Daerah Kota perbatasan antara Semarang dan Demak, asli orang Demak akan tetapi lebih dekat kalo mau ke Kota Semarang nya, Aku baru mengetahui kalo mempunyai kelebihan setelah aku beranjak sekolah SMP, waktu masih Sekolah Dasar aku sering lihat hal-hal seperti makhluk halus tapi orang tuaku selalu bilang kalo itu ular, itu bayangan kita sendiri, itu pohon berdiri jadi aku tidak merasa takut sama sekali karena otakku disugesti seperti itu, coba saja kalo orangtuaku bilang itu mahluk halus apa hidupku tidak dipenuhi rasa was-was dan rasa takut terus menerus.

Aku baru menyadari waktu sudah masuk Sekolah Menengah Pertama gaes iya baru masuk SMP aku baru tau kalo mereka sebelumnya yang pernah aku ajakin ngobrol, bermain ternyata hantu, pengalaman pertama setelah tau bisa melihat hal seperti itu selalu was-was, apalagi kalo di tempat yang auranya sudah terasa mistisnya, lagi di SMPku dulu gedungnya banyak yang kosong karena mau direnovasi, di situ banyak sekali hantu-hantu yang muncul seperti reonian mereka, awal mula masuk SMP biasa mengikuti Orientasi Siswa Baru dan murid baru selalu di suruh bawa-bawa barang yang aneh-aneh pake asesoris yang aneh-aneh untuk di pake.

Entah apa itu manfaatnya, sampai terakhir acara Persami (Perkemahan sabtu minggu) ini pengalaman yang aku alami waktu mau upacara api unggun dinyalakan secara lampu dimatikan semua, gelap gulita tapi entah kenapa mataku fokus ke gedung kosong itu di situ banyak makhluk gaib yang kumpul jadi satu di situ,

aku tanya sama teman di sampingku,

Fir kamu lihat di gedung kosong itu gak, rame banget di dalam situ".

Firly jawab " haa mana yuk jangan ngarang kamu bikin aku takut aja, gelap ini jangan aneh-aneh kamu

betul aku tidak ngarang Fir, di situ ada mbak-mbak pake baju putih rambutnya pendek lurus dan di situ ada bayangan gede juga hitam berbulu matanya merah ada taringnya juga, kata aku kepada Firly,

udah Ayu kamu diem aja gak usah di lanjutin ngomongnya gelap ini takut aku" kata Firly,

sontak dalam hati aku berdoa terus menerus karena takut juga karena yang bisa melihat hanya aku saja waktu itu di situ.

Setelah acara Api unggun selesai semua siswa dan siswi disuruh masuk keruang kelasnya masing-masing untuk istirahat diruang 1-4 khusus ruangan untuk cewek, sedangkan untuk ruang 5-9 khusus ruangan untuk cowok, iya murid di SMPku dulu banyak banget gaes, jadi sampai beberapa kelas kami waktu itu di baginya, biasa anak baru mau menuju remaja apalagi cowok pasti banyak usilnya, salah satu cowok namanya Galih nakut-nakutin anak cewek dengan pake wajah di kasih tepung dan bedak di campur jadi satu, sontak kami anak cewek pasti takut karena posisi sudah malam ada aja yang jail,

Di tegur si Galih sama kakak kelas supaya tidak jail seperti itu lagi posisi malam tidak boleh gaduh, suasana semakin malam semakin dingin dan semakin menakutkan bagiku bagimana tidak mbk-mbk baju putih yang aku bilang tadi gantian gangguin siswi cewek yang pikirannya kosong, di rasukin itu salah satu temanku bernama Meli, teriak-teriak histeris, menangis, ketawa dan ngomongnya nglantur semua, suasa jadi serem banget waktu itu, di panggilkan Ustadz baru Meli sadar dan pak ustadz bilang jangan bercanda seperti itu lagi, penghuni disini tidak suka kalian bercanda seperti tadi, mungkin yang di maksud candaanya siGalih tadi.