Memata-matai

Setelah makan malam romantis mereka pulang dengan membawa perasaan bahagia juga lega karena mereka sudah berjanji akan memulai semuanya dari awal

Sepanjang perjalanan pulang mereka, Dimas menggenggam tangan istrinya, sementara Tangan kanannya mengemudikan mobil, sebenarnya Kinar menolak, karena berbahaya, namun Dimas memaksa dan terus menggenggam tangannya erat seolah takut kehilangan.

Tak terlukiskan betapa bahagia hati Kinar, ia tak lepas-lepasnya bersyukur pada sang mencipta atas keajaiban dalam rumah tangganya, kini mereka sama-sama bergandengan tangan menyongsong hari esok

Setelah sampai halaman rumah mereka, Dimas memarkirkan mobilnya, lalu ia keluar dan berlari ke sisi sebelahnya, membukakan pintu untuk istrinya.

Mereka masuk kedalam rumah sambil berpegangan tangan.

Ternyata tanpa mereka sadari ada empat pasang mata memandang mereka sambil tersenyum bahagia, salah satunya malah sampai menitikkan air mata bahagia.

Flash back

Mariska masih belum bisa memejamkan matanya, ia masih memikirkan anak dan mantunya yang keluar untuk makan malam, walaupun sudah menampakan kemajuan dalam hubungan rumah tangga anaknya, ia tetap khawatir sehingga ia memilih menunggu Dimas dan Kinar pulang.

Mariska duduk diruang kelurga, memilih mendengarkan musik sambil memasang handsfree, ia sengaja mematikan lampunya, membiarkan layar televisi yang menerangi ruangan itu

Damar yang merasa bosan di kamar menuju dapur dan membuat kopi, ia melihat televisi ruang keluarga masih menyala, ia hendak mematikannya, namun ia terkejut melihat seseorang sedang meringkuk di sofa tersebut tanpa pencahayaan apapun kecuali cahaya dari televisi

"Astaghfirullah mama, bikin kaget Damar aja" ucap Damar mengelus dadanya karena terkejut, Mariska yang memasang handsfree tak mendengar jika Damar berbicara padanya

Ia menggeliat karena pegal dan terkejut hingga terduduk melihat sosok di depannya

"Astaghfirullah, Damar kamu ya bikin Mama kaget, kenapa tahu-tahu duduk gak kasih tau mama" bentak Mariska kesal karena membuat ia terkejut, ia membuka handsfree nya dan memukul pelan putranya

"Loh, tadi damar yang kaget mama kenapa tiduran disini g nyalakan lampu, ditegur diam saja, ya damar Kiara mama lagi konsen nonton jadi damar duduk aja" ucap Damar membela diri

"Mama mana dengar Damar, mama itu pada ini nih" tunjuk Mariska

"Hehehe siapa suruh mam dengarkan musik tapi tv nyala" ucap Damar menyeruput kopinya

"Cepat buatkan mama minum, kamu tanggung jawab karena mama terkejut"

"Hahaha mama kira Damar apa emangnya, ih mama aja yang penakut" goda Damar

"Mama kira kamu setan, taunya tuyul kepala hitam" Dengus Mariska sebal

"Enak aja anak sendiri dibilang tuyul" gerutu Damar

"Ya iyalah, tuyul, soalnya kamu suka mintain uang mama trus, kalau tuyul kepala plontos kan cari uang, kalo kamu menghabiskan uang" ucap Mariska cekikikan

"Kejam, mama gue bukan sih" gerutunya sambil berjalan menuju dapur membuatkan minuman untuk mamanya

Setelah beberapa saat ia kembali dengan gelas di tangannya

"Apa ini sayang???" tanya Mariska ketika Putranya meletakkan minuman yang di buatnya di atas meja

"Lemon grass minty, by chef tuyul kepala hitam" cibir Damar masih kesal di Katai tuyul oleh mamanya

Sontak Mariska tertawa terkekeh mendengarnya, ia lalu menyeruput minuman buatan anaknya itu

"Wah mama gak nyangka anak ganteng mama jago buat minuman" ucap Mariska memuji

"Tadi katanya jago habiskan uang mama, sampai di hilang tuyul kepala hitam" ucap Damar merajuk

"Haha itu juga benar" tawa Mariska kembali menggema, dibandingkan putra sulungnya, Damar lebih dekat dengannya dan ia memiliki selera humor yang baik, tidak seperti Dimas yang kaku dan tertutup.

Mariska juga lebih nyaman bercerita atau bertukar pendapat dengan si sulung Damar ketimbang dengan Dimas.

"Mama kejam" ucap Damar kesal

"Hahaha, sini-sini mama cium, kamu gemesin banget sih" ucap Mariska bangkit mendekati putranya

"Mamaaaaa, Damar udah dewasa ma, udah kuliah. bagaimana jika ada yang lihat atau nanti pacar Damar kerumah mama masih begitu, Damar bisa malu, nanti di bilang Damar anak mommy lagi" gerutu Damar melihat mamanya hendak menciumnya

"Tapi kamu kan memang putra kecil mama" bela Mariska tak merasa bersalah

"Tapi damar sudah gede ma, malu"

"Bagi mama kamu tetap putra kecil mama" ucap Mariska menatap gemas putranya

"Mamaaaaa" teriak damar protes

Flash back Off

Pembicaraan mereka terhenti karena mendengar suara sepatu beradu dengan lantai, mereka langsung diam membisu sengaja tidak ingin terlihat.

Mariska mengambil remote tv lalu mematikannya

"Ma, kok di matikan???" tanya Damar bingung

"Pssssttt, kita lihat mereka dari kejauhan, mama yakin pasti ada sesuatu yang terjadi xixxii, nurut kata mama"bisik Mariska pelan, mereka kembali duduk menanti Kinar dan Dimas melintas

Dari kejauhan terlihat Kinar dan Dimas berjalan bergandengan, kemudian Dimas menghentikan langkahnya, ia melihat sekeliling memastikan anggota keluarganya sudah tertidur, ia memeluk Kinar dan mulai ******* bibir ranum Kinar, entah mengapa ia merasa ketagihan mengingat lembutnya bibir istrinya itu. mereka berciuman, ciuman mereka makin dalam dan menuntut

Mariska terkejut sambil menutup mulutnya agar tak bersuara, sementara tangan satunya menutup mata Damar yang melotot melihat kakaknya dan kianr berciuman

”Ma lepasin, Damar juga mau lihat" bisik Damar

"kamu masih kecil" gerutu Mariska

" Dua puluh dua tahun ma, bukan anak kecil, Damar sudah bisa buat adik kecil" ucapnya asal membuat Mariska menjewer kuping damar karena ucapan putranya itu

"Mau bikin anak kecil?? owh kamu mau dp dulu sebelum sah, mama coret dari daftar keluarga" bisik Mariska melotot, walau di tempat gelap Damar bisa tahu jika wajah mamanya saat ini sangat menyeramkan karena marah, ia hanya cengengesan tak berani bicara lagi

sementara kedua manusia yang sedang asik memadu cinta tak menyadari jika ada dua orang sedang memata-matai mereka dari keremangan sudut ruang tamu.

Keduanya melepaskan ciuman mereka, menyatukan kening mereka, entah mengapa hati mereka berdebar kencang, Dimas kembali mencium kening istrinya, ia menggesek-gesekkan hidung nya pada hidung Kinar

"Waktu kita menikah, aku tidak menyambut mu dengan baik, kini kita memulai lagi semuanya dari awal, izinkan aku menyambut kedatangan mu dalam hidupku" ucap Dimas kemudian tanpa komando ia mengangkat tubuh Kinar ala bridal, Kinar terpekik ketakutan karena tiba-tiba tubuhnya diangkat suaminya, tanpa sadar ia mengalungkan tangannya ke leher Dimas, Dimas tersenyum sementara Kinar menunduk malu

"Mas turunkan, aku takut jatuh, bagaimana kalau ad ayang lihat aku malu"ucapnya pelan

"berpeganglah sayang, kita keatas" ucap Dimas lalu menaiki tangga, Kinar hanya bisa memeluk leher suaminya erat

sementara kedua pencuri adegan romantis membelalak tak percaya dengan apa yang Dimas lakukan

"Ma, apa benar itu kak Dimas???" tanya Damar menatap tak percaya pada kakaknya yang sudah berada diatas tangga menuju kamarnya

"Mama juga tak percaya, tapi itu benar Dimas, ternyata dia mewarisi papamu, romantis, mama jadi teringat saat pertama kami memasuki rumah kami dulu" kenang Mariska

"Cukup ma, jangan di teruskan, melihat kak Dimas seperti itu ,aku sudah sesak, ditambah mama bicara begitu, tak kasian kah mama pada anak mu ini??? jiwa jomblo ku meronta" ucap Damar sok dramatis membuat Mariska tertawa

"Kuliah dulu, bekerja baru kamu pikirkan menikah"potong Mariska yang melihat anaknya melamun menghayal

"Maa, tapi pacaran boleh kan ma???" tanya Damar putus asa.

"Boleh asal jangan pernah kamu berfikir mau dp kan anakmu sebelum nikah, ingat mama akan depak kamu dari keluarga kita" ucap Mariska menengok ke arah damar dengan wajah serius, lalu kembali melangkah ke kamarnya, membawa senyum yang lebar dan hati yang tenang

"Huh padahal mau praktekkan gendong gitu" Dengus Damar lirih

"Damaaaarrr" teriak Mariska murka

"Iya ma, ampuunnnn" teriak Damar buru-buru lari ke kamarnya atau dia akan dapat ceramah mamanya malam-malam begini

Terpopuler

Comments

Niara

Niara

bukan pada tapi pake

2022-04-22

0

Ros Diyanah

Ros Diyanah

haha bengek Thor😂

2021-10-17

0

Priyanti Bu'e chintya

Priyanti Bu'e chintya

ttep di tunggu UPS slajutnya ya kak ,semangat

2021-06-22

0

lihat semua
Episodes
1 Sah
2 Permulaan
3 Tidak Enak
4 Bulan madu
5 Tante Winda
6 Tante Winda II
7 Peringatan
8 Mantan Pacar
9 Winda Terusir
10 Patuh
11 Patuh II
12 Usil
13 Kancing Levis/ Daging Unta???
14 Tragedi Kancing Levis
15 Candle Light Dinner
16 Memata-matai
17 Malam Pertama
18 Bercak Merah
19 Rencana Bulan Madu
20 Wanita Sederhana
21 Wanita Sederhana II
22 Cemburu?????
23 Sebuah Rahasia Keluarga
24 Firasat
25 Bulan Madu
26 Seseorang di masa lalu
27 Pernyataan Cinta Dimas
28 kedatangan
29 Pertemuan
30 Merawat
31 Ditinggalkan Demi Dia....
32 Ditinggalkan Demi Dia II.....
33 Ditinggalkan Demi Dia III
34 Awal Bencana
35 Amanda
36 Curhat
37 Mencarimu
38 Mimpi atau ....
39 Cinta Yang Hilang
40 Adam
41 Adam II
42 Salah Paham
43 Salah paham II
44 Kembali Ke Tanah Air
45 Berita Bahagia
46 Mandiri
47 Mandiri II
48 Permulaan
49 Anak Durhaka
50 Apartemen
51 Terjebak Masa Lalu
52 Periksa Kandungan
53 Mama
54 Cemburu
55 Rumah Baru
56 Terjebak
57 Penjelasan
58 Interogasi
59 Mariska
60 Kecelakaan Atau...????
61 Praduga
62 Menikah
63 Kejutan
64 Kedatangan
65 Malu
66 Nasihat Wanita Tua
67 Keputusan Kinar
68 Kecelakaan
69 Dirawat
70 Ridwan
71 Siuman
72 Siuman II
73 Anakku Yang Malang
74 Anakku Yang Malang II
75 Ciuman
76 Dia Datang
77 Kedatangan Bella
78 Bella menggila
79 Arogan
80 Tak Sadarkan Diri
81 Pergilah
82 Mariska Sadar
83 Kembali Kerumah
84 Bella
85 Bukan kecelakaan Biasa
86 Akhirnya Terbongkar
87 Nekad
88 Rahasia Bella
89 Keributan
90 Jebakan
91 Terjerat Hukum
92 Terjerat Hukum II
93 Serangan Jantung
94 Musuh Bebuyutan
95 Keputusan yang Salah
96 Keputusan Yang Salah II
97 Service
98 Mengerjai
99 Salah langkah
100 Akhir
101 Akhir
102 Penyakit Jiwa
103 Ikhlas
104 Pergi
105 Pergi II
106 Suasana Baru
107 Salah Paham
108 Dokter umum
109 Kedatangan Orang Yang Disayang
110 Pulang Dengan Hampa
111 Gajah di Pelupuk Mata
112 Pikiran Amanda
113 Kembali Ke Indonesia
114 Menyusul Amanda
115 Meyakinkan Hati
116 Arfan
117 Pertemuan
118 Keputusan
119 Nekad
120 Memberi Pelajaran
121 Introgasi
122 Kembali Pulang
123 Mengejar bahagia
124 Mengejar mu
125 Lamaran
126 Kedatangan
127 Calon mantu idaman
128 Kena Bully
129 Comblang
130 Picik
131 Penyesalan Terdalam
132 Selfie
133 Usil
134 Mantan Mama Mertua
135 Pemulihan
136 Jodoh
137 Reyhan
138 Albert
139 Albert II
140 Keras Kepala
141 Trauma Albert
142 Trauma Albert II
143 Pulang
144 Bad Mood
145 Menarik Batas
146 Menjaga Jarak
147 Canggung
148 Menarik
149 peringatan
150 Erlangga?
151 Mantan Istri
152 Perasaan Terakhir
153 Bule Sinting
154 Pelajaran untuk Mikhayla
155 Pelajaran untuk Mikhayla II
156 Dia papanya???
157 Salah Paham
158 Alasan Freya
159 Rencana Freya
160 Rencana Freya II
161 Mama Untuk Freya
162 Ungkapan Perasaan
163 Fans Dadakan Michael
164 Introgasi Raysa
165 Salah Paham
166 Salah Paham II
167 Masa Lalu Michael
168 Memberi Kesempatan
169 Sidang
170 Sidang
171 Kedatangan Calon Mertua
172 Freya
173 Freya sakit hati
174 Keinginan Michael
175 Restu
176 Restu
177 Kedatangan Caroline
178 Mengalah Demi Freya
179 Berbohong
180 Iri Hati
181 Jebakan Caroline
182 Salah Paham
183 Pria menyebalkan
184 Menyingkir
185 Menyingkir II
186 Temu Kangen
187 keputusan Kinar
188 Ikut Pulang
189 Kejutan
190 Lamaran
191 Menikah ( End)
192 Promo novel terbaru author
193 New Novel
194 new novel
195 New Novel
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Sah
2
Permulaan
3
Tidak Enak
4
Bulan madu
5
Tante Winda
6
Tante Winda II
7
Peringatan
8
Mantan Pacar
9
Winda Terusir
10
Patuh
11
Patuh II
12
Usil
13
Kancing Levis/ Daging Unta???
14
Tragedi Kancing Levis
15
Candle Light Dinner
16
Memata-matai
17
Malam Pertama
18
Bercak Merah
19
Rencana Bulan Madu
20
Wanita Sederhana
21
Wanita Sederhana II
22
Cemburu?????
23
Sebuah Rahasia Keluarga
24
Firasat
25
Bulan Madu
26
Seseorang di masa lalu
27
Pernyataan Cinta Dimas
28
kedatangan
29
Pertemuan
30
Merawat
31
Ditinggalkan Demi Dia....
32
Ditinggalkan Demi Dia II.....
33
Ditinggalkan Demi Dia III
34
Awal Bencana
35
Amanda
36
Curhat
37
Mencarimu
38
Mimpi atau ....
39
Cinta Yang Hilang
40
Adam
41
Adam II
42
Salah Paham
43
Salah paham II
44
Kembali Ke Tanah Air
45
Berita Bahagia
46
Mandiri
47
Mandiri II
48
Permulaan
49
Anak Durhaka
50
Apartemen
51
Terjebak Masa Lalu
52
Periksa Kandungan
53
Mama
54
Cemburu
55
Rumah Baru
56
Terjebak
57
Penjelasan
58
Interogasi
59
Mariska
60
Kecelakaan Atau...????
61
Praduga
62
Menikah
63
Kejutan
64
Kedatangan
65
Malu
66
Nasihat Wanita Tua
67
Keputusan Kinar
68
Kecelakaan
69
Dirawat
70
Ridwan
71
Siuman
72
Siuman II
73
Anakku Yang Malang
74
Anakku Yang Malang II
75
Ciuman
76
Dia Datang
77
Kedatangan Bella
78
Bella menggila
79
Arogan
80
Tak Sadarkan Diri
81
Pergilah
82
Mariska Sadar
83
Kembali Kerumah
84
Bella
85
Bukan kecelakaan Biasa
86
Akhirnya Terbongkar
87
Nekad
88
Rahasia Bella
89
Keributan
90
Jebakan
91
Terjerat Hukum
92
Terjerat Hukum II
93
Serangan Jantung
94
Musuh Bebuyutan
95
Keputusan yang Salah
96
Keputusan Yang Salah II
97
Service
98
Mengerjai
99
Salah langkah
100
Akhir
101
Akhir
102
Penyakit Jiwa
103
Ikhlas
104
Pergi
105
Pergi II
106
Suasana Baru
107
Salah Paham
108
Dokter umum
109
Kedatangan Orang Yang Disayang
110
Pulang Dengan Hampa
111
Gajah di Pelupuk Mata
112
Pikiran Amanda
113
Kembali Ke Indonesia
114
Menyusul Amanda
115
Meyakinkan Hati
116
Arfan
117
Pertemuan
118
Keputusan
119
Nekad
120
Memberi Pelajaran
121
Introgasi
122
Kembali Pulang
123
Mengejar bahagia
124
Mengejar mu
125
Lamaran
126
Kedatangan
127
Calon mantu idaman
128
Kena Bully
129
Comblang
130
Picik
131
Penyesalan Terdalam
132
Selfie
133
Usil
134
Mantan Mama Mertua
135
Pemulihan
136
Jodoh
137
Reyhan
138
Albert
139
Albert II
140
Keras Kepala
141
Trauma Albert
142
Trauma Albert II
143
Pulang
144
Bad Mood
145
Menarik Batas
146
Menjaga Jarak
147
Canggung
148
Menarik
149
peringatan
150
Erlangga?
151
Mantan Istri
152
Perasaan Terakhir
153
Bule Sinting
154
Pelajaran untuk Mikhayla
155
Pelajaran untuk Mikhayla II
156
Dia papanya???
157
Salah Paham
158
Alasan Freya
159
Rencana Freya
160
Rencana Freya II
161
Mama Untuk Freya
162
Ungkapan Perasaan
163
Fans Dadakan Michael
164
Introgasi Raysa
165
Salah Paham
166
Salah Paham II
167
Masa Lalu Michael
168
Memberi Kesempatan
169
Sidang
170
Sidang
171
Kedatangan Calon Mertua
172
Freya
173
Freya sakit hati
174
Keinginan Michael
175
Restu
176
Restu
177
Kedatangan Caroline
178
Mengalah Demi Freya
179
Berbohong
180
Iri Hati
181
Jebakan Caroline
182
Salah Paham
183
Pria menyebalkan
184
Menyingkir
185
Menyingkir II
186
Temu Kangen
187
keputusan Kinar
188
Ikut Pulang
189
Kejutan
190
Lamaran
191
Menikah ( End)
192
Promo novel terbaru author
193
New Novel
194
new novel
195
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!