"Mas??? kok malah bengong???" tanya Kinar melambaikan tangan ke depan wajah Dimas
"Eh iya, aku mandi dulu"ucap Dimas yang kembali sadar dari lamunannya, ia dengan gugup langsung masuk ke kamar mandi
Dimas menatap bayangannya di depan cermin, ia membasuh wajahnya
"Kenapa aku bisa deg-degan melihat Kinar ya, dia malam ini anggun sekali, kecantikan alami" gumam Dimas teringat wajah Kinar
"Apa jangan-jangan aku sudah jatuh cinta padanya???
ah gak, itu gak mungkin
Dibanding Bella, Kiamat tidak ada apa-apanya, aku mencintai Bella hingga sekarang aku sulit melupakannya, apa ini karena rasa kecewaku dengan Bella sehingga Kinar tanpa ku sadari mengisi hatiku???"Gumam Dimas, ia menggelengkan kepala, menghempas nafas berat lalu berjalan kearah shower, menyalahkannya dan membiarkan tubuhnya berada di bawah shower, berharap air dingin bisa membuat otaknya sehat .
Kinar sudah menunggu Dimas di sofa dalam kamar mereka, ia serius membaca hingga tak menyadari jika suaminya sudah selesai berpakaian.
"Buku apa yang kamu baca???"tanya Dimas mengejutkan Kinar
"Tidak penting, aku hanya iseng sambil menunggumu" ucap Kinar meletakkan kembali bukunya pada rak buku yang berada di sudut ruangan
Dimas melirik kearah buku yang di baca Kinar, alisnya mengkerut membaca judul pada sampul buku tersebut
"Sepertinya ia sangat penasaran dengan ilmu kedokteran? buku nya kebanyakan tentang kedokteran, apa ia punya obsesi menjadi dokter???" gumam Dimas dalam hati
"Ayo mas, aku sudah siap" ajak Kinar canggung
mereka lalu berpamitan pada Mariska , Mariska sangat bahagia melihat perkembangan hubungan mereka.
Mariska sangat berharap mereka akan hidup rukun dan saling mencintai selamanya.
Sementara di tempat lain
Mobil yang di kendarai oleh Dimas memasuki halaman sebuah restoran mewah, Dimas buru-buru turun, llau membukakan pintu untuk istrinya, Kinar
Kinar tersenyum senang meraih tangan suaminya, ia di perlakukan bak putri. Kinar tak menyangka jika Dimas memiliki sisi romantisnya, pria yang ia kenal sangat dingin dan angkuh entah mengapa kini berubah baik dan perhatian.
Mereka memasuki restoran, namun begitu sampai di suatu ruangan, Dimas meminta Kinar menutup matanya, mereka masih berjalan menyusuri restoran, Kinar bisa mendengar suara gemericik air, entah apa yang Dimas persiapkan untuknya, ia hanya bisa menuruti Dimas, berjalan dengan bantuan Dimas menggenggam tangannya
Mereka lalu berhenti tiba-tiba, Dimas kemudian membuka penutup mata Kinar,
Kinar membuka matanya perlahan, ia mengerjakan mata beberapa kali, ia bingung karena kini ia berada di sebuah taman dan matanya membulat sempurna, taman itu begitu indah dan sangat romantis, di tengah-tengah taman terdapat kolam dan ada satu meja dengan lilin di atas meja dan di sudut-sudut taman banyak hiasan bunga mawar merah kesukaan Kinar.
jalan menuju meja itu pun bertabur kelopak bunga hingga tercium aroma mawar yang menyatu di udara
"Mas, sepertinya kita salah tempat”bisik Kinar, ia merasa tak yakin jika disinilah mereka akan makan malam
Namun Dimas hanya tersenyum lembut
"Ayo" ucapnya menggandeng tangan Kinar
"Tapi mas?? apa kita gak salah tempat"ucap Kinar masih berbisik mengikuti langkah Dimas yang terus menggandeng tangannya
Dimas menarik kursi untuk Kinar duduk, walaupun dengan ragu-ragu Kinar duduk juga sambil mengedarkan pandangannya, ia sebenarnya sangat takjub dengan pemandangan disini, sangat romantis
"Apa kamu suka??" tanya Dimas yang melihat mata istrinya berbinar senang memandang sekeliling
Kinar tak bisa berkata apa-apa ia hanya menganggu dengan penuh semangat
”Syukurlah jika kamu suka, mas senang"ucap Dimas tersenyum lebar
"Jadi, jadi..." tanya Kinar tak bisa meneruskan ucapannya, Dimas mengangguk membenarkan
"Mas, Kinar suka, tapi apa ini tidak terlalu berlebihan??? mas pasti keluar banyak uang untuk menyulap taman ini begitu indah" ucap Kinar
"Anggaplah ini permintaan maaf mas” ucap Dimas menggenggam tangan Kinar
"Mas, lupakan saja, aku sudah memaafkan mas sejak lama”
"Tetap saja mas harus meminta maaf, kita di pertemukan di saat dan kondisi yang tidak tepat, mas dengan emosi mas pasti sering membuatmu sakit hati, maukah kamu memaafkan mas??? tanya Dimas mengecup punggung tangan istrinya
Kinar tersenyum dan menitikkan air mata bahagia, walau ia tidak mencintai Dimas saat ini tapi ia sudah berjanji akan menjadi istri yang baik dan Sholeha untuk suaminya itu, hatinya merasa hangat atas apa yang Dimas lakukan, Dimas sudah berusaha membuka hatinya, kini saatnya mereka hidup seperti layaknya suami istri walau cinta diantara mereka belum timbul, tapi setidaknya kenyamanan itu sudah ada, dan kini Kinar merasa nyaman dekat Dimas.
"Aku mengerti mas, aku juga minta maaf sudah masuk tiba-tiba dalam hidup mas” ucap Kinar lirih
"Baiklah sekarang kita pesan makanan ,mas sudah lapar"ucap Dimas yang merasa perutnya sudah keroncongan.
Mereka lalu memesan makanan dan tak lama makanan itu tiba, mereka makan di temani musik piano yang romantis menambah romantisnya candle light dinner mereka.
Makanan penutup Kinar memesan ice cream, ia sangat suka makan ice cream, Kinar menikmati ice cream nya dengan semangat, Dimas menatap istrinya yang sangat menggemaskan saat makan ice cream, ia mengambil tisu membersihkan ice cream yang belepotan di mulut Kinar, membuat Kinar serba salah dengan wajah merona merah, hingga....
Klotaaakkkkk
Kinar mengerutkan alisnya, ia mendengar bunyi suatu benda berbentuk dengan gelas ice cream dan sendok nya
ia lalu mengaduk berusaha mengeluarkan benda tersebut, ternyata sebuah cincin, Kinar memandang cincin diatas sendok nya, walaupun belum sepenuhnya bersih dari ice cream, namun Kinar bisa tahu jika itu adalah sebuah cincin yang di bungkus oleh plastik wrap
Diman mengambil cincin tersebut, tiba-tiba sebuah pemandangan indah diatas langit tersaji beraneka warna warni petasan menghias langit malam itu
Kinar sangat terpesona ia berbinar senang seperti anak kecil yang melihat sesuatu yang bagus, sampai ia memekik kegirangan, setelah nyala api kembang api berhenti, entah sejak kapan Dimas sudah berada disini ya, ia bersimpuh dengan cincin di tangannya
"Sayang, maukah kamu memulai semua dari awal denganku, kita sama- sama belajar mencintai, membentuk keluarga yang sakinah mawadah warohmah?????" tanya
Kinar tak mampu berkata apa-apa ia menangis dan mengangguk pelan
"Maukah kamu menjadi makmum ku dalam beribadah kepada Allah???"tanya Dimas mengulang permintaannya
"Aku mau mas, aku mau" ucap Kinar tak mampu menahan haru nya, Dimas menyematkan cincin di jari manis istrinya, tempat yang sama dengan cincin nikah mereka
lalu Dimas memeluk Kinar, membiarkan istrinya itu menangis, dua bulan sudah Kinar mendapat cacian dam makian serta kadang ia bersikap kasar pada Kinar, namun Kinar tetap melayaninya dengan baik sebagai istri, walau mereka sampai detik ini belum melakukan hubungan suami istri.
Dimas melepaskan pelukannya, ia menghapus air mata di pipi istrinya, entah mengapa wajah mereka semakin dekat dan akhirnya Dimas dan Kinar saling berciuman,
terasa kaku, namun lama kelamaan mereka berciuman dengan lembut
Dimas melepaskan ciumannya, mencium kening Kinar lembut lalu mereka berciuman lagi, kali ini lebih dalam, lidah mereka saling mengabsen, melilit hingga keduanya terhenti dan tertawa kecil, mereka lupa jika kini mereka di tempat terbuka, wajah Kinar langsung merah padam karena malu, ia melihat sekeliling kini hanya mereka berdua
"Terima kasih sudah sabar menghadapi ku, aku janji akan menjadi suami yang baik untukmu" ucap Dimas kembali ******* bibir ranum Kinar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Dwi apri
akhirnya setan level dower udah pergi ya kinar ..
udah ga nempelin dimas lg
samawa ya kinar dimas
2023-05-30
0
Yuli Yuliand
jgn sampe bella muncul
2022-03-17
0
Nina Karlina
Iis enak kali jadi laki2
2021-08-22
0