Dimas sudah sampai di lobby perusahaannya, Kelvin sudah menunggunya karena meeting sepuluh menit lagi akan mulai.
Mereka menaiki lift khusus menuju ruang teratas di gedung itu
Dimas berjalan duluan diikuti Kelvin, lalu mereka sampai di ruangan Dimas lalu langsung membahas bahan untuk meeting tadi.
Kelvin sedang menjelaskan proposal di tangannya, posisi Dimas otomatis langsung condong ke depan.
Kelvin langsung mencium aroma kurang sedap dari mulut Dimas, ia mengerutkan alisnya.
Sejak kapan sahabatnya ini menyukai makanan sederhana seperti jengkol??? apakah karena menikah dengan Kinar sehingga selera makannya berubah?
"Bro maaf, apa loe tadi dirumah makan jengkol??? baru tau gue loe doyan jengkol.
Tahu gitu gue tadi ikut loe pulang makan siang" gerutu Kelvin, walau baunya kurang sedap tapi Kelvin suka rasanya, baginya baunya nomor sekian”
"Sok tahu loe, gue tadi makan sayur asem sama kancing Levis atau daging unta gitu namanya, enak sih, cuma aromanya kurang sedap"
tiba-tiba Kelvin tertawa, rupanya sahabat sekaligus bos nya ini sudah kena di kerjain, siapa lagi kalau bukan ulah si usil Damar.
"Kenapa??? ada yang lucu???" tanya Dimas tak senang
"Itu namanya jengkol bro, loe mana tau secara besar di luar, yang Damar bilang ke loe kancing levis atau daging unta itu cuma plesetannya aja, alias nama julukan aja.
dan sekarang loe tutup mulut loe pake kedua tangan loe trus hirup, aroma sedap jengkol tercium deh" ucap Kelvin menahan senyumnya
Dimas melakukan apa yang Kelvin katakan, lalu ia menggebrak meja kerjanya, wajahnya terlihat kesal
Dimas sampai batuk-batuk dan mual, wajahnya memerah karena ia penasaran dan melakukan hal yang sama, hingga Kelvin tak kuasa menahan tawa, ia tertawa lepas diatas penderitaan sahabatnya itu
"Damar sialan, awas aja nanti gue pulang. pantes tadi Kinar gak mau ngasih, tapi gue maksa.
Sial bau mulut gue, suruh si Iva belikan penyegar mulut” ucap Dimas langsung berjalan menuju kamar mandi yang ada dalam ruangan kerjanya, menggosok giginya dan berkumur dengan antiseptik beberapa kali, sementara di luar terdengar Kelvin tertawa terbahak-bahak
"Jangan ketawa loe, sial seneng banget temen kena musibah,
Karena insiden jengkol akhirnya meeting di undur satu jam, selain karena Dimas yang hilang rasa percaya dirinya, ia juga kehilangan mood nya siang ini.
Dimas tidak akan menyalahkan Kinar, karena memang Kinar memang tidak memberikannya, namun ia memaksa dan inilah akhirnya meeting berantakan tidak sesuai jadwal.
Dimas adalah orang yang disiplin, sehingga ia sangat kesal dengan adiknya itu, ia juga sampai memarahi Kelvin yang seolah senang diatas penderitaannya.
Meeting berlanjut hingga sore hari, Dimas memijit kepalanya yang berdenyut, ia harus melanjutkan pekerjaannya setelah meeting yang panjang tadi.
Kini sudah jam enam sore, seluruh karyawan sudah pulang, menyisakan beberapa orang yang masih lembur termasuk dirinya dan Kelvin.
"Bro gue balik duluan ya, malam Minggu nih, gue juga butuh berkencan, loe enak udah kawin bisa jalan kapan aja sama Kinar, lah gue????
"Ya dah balik sana, gue kasian sama loe kaga laku-laku"
"Siak loe bro, ya udah gue cabut dulu, loe jangan malam-malam, penganten baru lembur terus kasian Kinar noh di rumah"ucap Kelvin mengejek
"Udah Sono pergi loe berisik" usir Dimas yang di balas tawa sahabatnya itu
Kini tinggal ia di ruang sendiri, Dimas meraih ponselnya, ada pesan singkat Kinar yang masuk, Dimas lupa jika ponselnya dalam mode silent
"Mas, pulang jam berapa???" Kinar
"Astaga, Kinar pasti khawatir gue blm pulang, udah jam tujuh sekarang" gumam Dimas menatap arloji tangannya
"Maaf, ponsel silent. Aku pulang sekarang"Dimas
Dimas menatap ponselnya, namun belum juga ada balasan dari Kinar, ia merapihkan dokumennya dan memasukkan beberapa yang penting kedalam tas kantornya
Triiing
Pesan masuk berbunyi
"Iya gak apa-apa mas.
Mas hati-hati di jalan ya", Kinar
Dimas tersenyum membaca kalimat sederhana Kinar, ada kehangatan terasa di hatinya
"Ok, aku akan pulang, kamu berpakaian rapi lah, kita makan di luar" Dimas
Dimas menatap ponselnya lama, namun Kinar tak juga membalasnya, ia sampai ia sudah mengendarai mobilnya menuju rumah Kinar belum juga membalas, Dimas menunggu ia terlalu cepat mendekati istrinya, mungkin Kinar belum siap.
Dimas mendesah kecewa
Triiiing
Pesan singkat masuk
Dimas menepikan kendaraannya sejenak, ia membaca pesan singkat tersebut
"Baik mas, jangan ngebut-ngebut di jalan ya, hati-hati di jalan" Kinar
Kembali Dimas tersenyum, ia lalu menyalahkan mobilnya menuju rumah
Flash back
# Kinar POV
"Kemana mas Dimas belum juga pulang??? apa dia marah gara-gara makan siang tadi???" gumam Kinar yang sudah menunggu suaminya satu jam lebih namun belum juga pulang, ia melirik jam tangannya sudah jam enam lewat, sebentar lagi Maghrib.
Kinar lalu mengetik pesan pada Dimas, beberapa kali ia ragu dan menghapus lagi, namun karena khawatir akhirnya ia mengirim pesan yang ia sudah ketik, menunggu lama tak ada jawaban akhirnya Maghrib tiba, ia sholat Maghrib
Kinar memeriksa ponsel nya belum juga ada balasan.
Kinar lalu keluar kamar menuju ruang makan, ia menata makan malam mereka , setelah itu kembali ke kamarnya karena teringat ponselnya ketinggalan.
Kinar berpapasan dengan Mariska di ruang keluarga
"Sayang, apa Dimas belum pulang?" tanya Mariska begitu melihat Kinar
"Belum ma, sepertinya lembur, Kinar ke kamar dulu ma" ucap Kinar di balas anggukan Mariska
Sesampainya di kamar ia langsung meraih ponselnya, ada pesan masuk
"Maaf ponsel silent, sekarang aku pulang"Dimas
"Oh pantas mas Dimas gak balas pesanku"gumam Kinar lalu ia mengetik pesan balasan pada Dimas
"gak apa-apa mas.
Mas hati-hati di jalan ya", Kinar
Kinar berjalan menuju kamar mandi lalu wudhu, tak lama kemudian terdengar adzan isya lalu ia sholat.
Kinar tak tahu jika Dimas mengirimi ia pesan singkat lagi, setelah sholat ia turun ke ruang makan, melayani mama mertuanya makan lalu kembali ke kamarnya.
"Ok, aku akan pulang, kamu berpakaian rapi lah, kita makan di luar" Dimas
”Astaga ada pesan dari mas Dimas, aku ga tahu"ucap nya lalu membacanya, pipinya merona, ini seperti ajakan kencan makan malam dengan suaminya yang pertama kali sejak mereka menikah.
”Baik mas, jangan ngebut-ngebut di jalan ya, hati-hati di jalan" Kinar
Ketik Kinar lalu ia menuju walking closet untuk memilih pakaian yang nanti akan ia pakai, hatinya berbunga-bunga seperti orang sedang jatuh cinta, sebentar..... jatuh cinta?????
Kinar menghentikan tangannya yang sedang memilih pakaian, sejak kapan??? ia awalnya membenci Dimas, sebenarnya bukan membenci juga hanya kurang suka dengan sikap Dimas, ditambah ucapannya yang seperti sambel setan level dower membuat hatinya beberapa kali sakit mendengarnya hingga ia menangis.
Bagaimana dia bisa suka pria itu, dia bukan tipe Kinar dan lagi... Pria itu tidak mungkin menyukai Kinar, mungkin saja ia bersikap baik karena sesuatu???
Kinar menatap bayangannya di cermin, sejenak ia terdiam , ia merasakan perubahan drastis suaminya, namun juga tidak se drastis ini, bukannya kinar tak suka hanya saja terasa Aneh dan entah mengapa sikap Dimas mampu membuat hatinya berdebar-debar tak karuan.
Kinar kembali duduk, meraih ponselnya, ia ingin membatalkan acara makan malam di luar, namun bukankah ia malah akan membuat suasana antara mereka kembali canggung.
Jika benar Dimas memiliki motif lain, maka biarkan ia menjalankannya, Kinar hanya perlu menurut, seperti yang ia katakan maka ia akan berperan sebagai mantu yang baik di keluarga Kinar, itu sudah cukup, agar mama dan papanya berfikir ia bahagia dengan Dimas.
Kinar memilih terusan dress sederhana berwarna pastel, memoles wajahnya yang biasa tanpa make up dengan sedikit bedak dan gincu.
Tak lama kemudian Dimas pulang, ia mencari Kinar
"Assalamu'alaikum, Kinar" panggil Dimas
"Wa'alaikum salam, iya mas" jawab Kinar keluar menyambut suaminya
"Mas mandi dulu, nanti aku siapkan bajunya" ucap Kinar mencium punggung tangan suaminya, lalu meletakkan tas kerja Dimas di meja kerja yang ada di sebelah kamar yang memang berhubungan dengan kamar tersebut
"Mas??? kok malah bengong???" tanya Kinar melambaikan tangan ke depan wajah Dimas
reader sekalian, author mau tanya nih....
Menurut kalian novel ini di lanjutkan atau vakum dulu ya????, karena melihat antusias kalian kurang sepertinya author akan menyelesaikan novel author satunya sampai selesai, karena novel itu sudah lama tidak update karena waktu yang author miliki terbatas.
pasti pembaca ada yang bilang karya jangan setengah-setengah , nanggung banget, baper dll...
pstttt, author itu cuma ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai bakulan kue, tau dong ribetnya ibu rumah tangga di tambah harus bertapa di depan oven, nah karena hobby novel itu author tulis saat senggang nunggu kue matang atau saat orderan tidak padat, kebayang kan repot nya??? jadi yang mau julid author silahkan.
biasanya yang julid cuma bisa komentar tanpa kasih like sebagai dukungan ( author kok sok tahu)
ya iya kalau reader sejati aku bisa lihat memberi dukungan like and coment selalu hehehe.
untuk yang selalu mendukung karya author , author ucapkan terima kasih dukungan kalian, semoga Allah yang membalas kebaikan kalian semua telah memberikan semangat author berkarya mesti masih jauh dari kata sempurna, namun Author terus berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian.
Tulis komentar kalian ya, sebaiknya novel ini lanjut atau vakum dulu menyelesaikan karya sebelumnya yang belum tamat,
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Mariaangelina Yuliana
lanjutin terus Thor🤭 gak sabar pas part sedih nangis dan bucin di jadiin 1
2023-11-16
1
A3E1
lnjut kak ternyata seru
2022-03-30
0
Yuli Yuliand
lanjut thor kami slu menunggu
2022-03-17
0