Dimas terbangun di tengah malam karena haus, ia merasa badannya sudah enakan tidak sakit lagi, terakhir ia ingat sebelum tidur ia di pijit oleh Kinar, kemana wanita itu sekarang????
Dimas melihat kearah sofa, disana terlihat gundukan kecil selimut, rupa nya istrinya tidur di tempat ia biasa tidur
Dimas turun dari kasur dan menghampiri sofa itu, tubuh mungil Kinar nampak meringkuk karena sofa itu terlalu kecil untuk di tiduri nya
Dimas tersenyum sekilas melihat wajah Kinar, ia terlihat manis saat tidur, wajahnya yang damai membuat hati Dimas tenang
"Ya tuhan, apa yang selama ini aku perbuat? karena keegoisanku Kinar terluka. bener memang ia memanfaatkan kesusahan ku, namun walau bagaimanapun ia sudah menutupi malu keluargaku karena kepergian Bella
Kinar wanita sederhana, ia pasti punya alasan untuk menerima pernikahan ini. Apakah aku harus memberinya kesempatan??? selama ini ia sudah menunjukkan bahwa ia istri yang Sholeha, sedang aku selalu mengabaikannya, membentaknya, memarahinya, suami macam apa aku???” Dimas bergelut dengan pikirannya sendiri, ia merasa bersalah pada Kinar
Dimas mengangkat tubuh Kinar, nampak Kinar menggeliat malah merangkul bahunya, dan mengigau sesuatu, sangat menggemaskan.
Dimas meletakkan Kinar diatas tempat tidurnya,ia menyelimuti tubuh kecil itu dan duduk di tepi tempat tidur.
"Aku tak tahu bagaimana dirimu sebelumnya, tapi mulai hari ini aku akan mencoba menerimamu walau aku tak tahu bisa mencintaimu atau tidak, aku akan berusaha menjadi suami yang baik.
kamu membuatku penasaran siapa dirimu, selama ini aku. tak pernah memperhatikanmu, aku ingin mengenalmu lebih jauh.
izinkan aku memulai semua dari awal" ucap Dimas tersenyum
Dimas berjalan keluar dari kamarnya, ia menuju dapur untuk mengambil minum dan kembali beberapa saat kemudian
Dengan hati-hati Dimas naik keatas kasur, ia memandangi wajah Kinar hingga akhirnya ia kembali tertidur
Keesokan harinya
Kinar menggeliat, ia merasa tubuhnya sangat nyaman dan tidak sakit seperti biasanya, ia merasakan sebuah benda menimpa tubuhnya ada hembusan nafas menerpa wajahnya, kinar membuka matanya dan terkejut
ia langsung bangkit dan melihat sekeliling dimana ia tidur
seingatnya ia tidur diatas sofa atau ia punya penyakit berjalan saat tidur?????
Kinar menggeleng kan kepala, ia merasa pipinya memerah, posisi tidur tadi sangat dekat, ia bahkan bis melihat lekuk wajah tampan suaminya
Kinar mencubit tangannya sendiri karena ia berpikir jika sekarang ia sedang bermimpi
"Aw, ini bukan mimpi"ringis nya meniup tangannya yang ia cubit sendiri
"Tapi bagaimana aku bisa berada disini??? dan tadi, tadi Dimas memelukku, wajahnya dekat sekali denganku.
Dia tidka melakukan apa-apa denganku kan??? bagaiman jika dia memperkosaku?? dia kan tidak mencintaiku, kasian nanti nasib anakku" ucap Kinar memeriksa pakaiannya
”Hufh aman" ucap Kinar mengelus dadanya
Kinar memperhatikan Dimas yang masih tertidur, ia malah ikutan berbaring di samping Dimas.
Kinar memegang hidung mancung Dimas, alis yang hitam, dan saat melihat bibir Dimas yang sedikit penuh Kinar merasa wajahnya memerah , ia malu pada dirinya sendiri membayangkan mencium Dimas
"Astaga sudah gila aku membayangkan si arogan ini mencium ku"maki Kinar dalam hati
Tiba-tiba Dimas menggeliat, Kinar lalu buru-buru memejamkan mata, pura-pura tertidur, masalah bagaimana ia bisa di atas kasur ini tidur bersama suaminya urusan belakangan, yang penting sekarang menyelamatkan diri karena ia tak mau tertangkap tangan sedang mengagumi wajah suaminya yang arogan dan menyebalkan itu.
Tanpa Kinar sadari sebenarnya Dimas sudah bangun sejak tadi, sejak Kinar menjerit karena mencubit tangannya sendiri dan berbicara sendiri, Dimas sengaja mau melihat apa yang akan Kinar lakukan
Dimas terkejut karena Kinar malah kembali berbaring dan menyentuh hidung alis dan bibirnya, yang membuat Dimas hampir tertawa saat Kinar menyentuh bibirnya wajahnya merona merah, sangat lucu
Dimas membuka matanya dan melihat Kinar pura-pura tertidur, timbuk rencana jail di pikirannya, ia melakukan apa yang Kinar lakukan beberapa waktu lalu, Kinar yang sudah terbangun menjadi bingung dan deg deg an, jantungnya berdetak dengan cepat
Dimas tersenyum jail melihat wajah Kinar yang bersemu merah, ia makin mendekatkan wajahnya kearah Kinar hingga kini jarak mereka hanya tersisa beberapa centi lagi, Kinar mulai gelisah, ia memejamkan mata kuat,hingga akhirnya Dimas menjauh dan tertawa
"Apakah dia tahu aku pura-pura tidur? tanya Kinar dalam hati, ia membuka matanya perlahan, ternyata Dimas masuk kamar mandi
Kinar menarik nafas lega, sudah setengah lima pagi waktunya sholat subuh. Dimas walau berprilaku buruk tapi ia tak pernah meninggalkan sholat, Kinar duduk di tepi ranjang saat Dimas keluar dari kamar mandi sudah selesai mandi dan berwudhu
"Pagi-pagi bengong, cepat ambil wudhu kita sholat berjamaah" ucap Dimas tak memperdulikan Kinar yang tampak bingung, ini pertama kalinya suaminya menyuruhnya sholat berjamaah
"I.. Iya," ucap Kinar langsung berlari kecil menuju kamar mandi
Tak beberapa lama kemudian Kinar sudah keluar dan langsung memakai mukenanya, ia mengatur sajadah untuk sholat, lalu mereka sholat subuh berjamaah.
Dalam doa Kinar ia sujud syukur akhirnya Dimas di bukakan pintu hatinya, subuh ini, subuh terindah yang pernah Kinar alami, ia sholat berjamaah bersama suaminya untuk pertama kalinya.
Kinar mencium punggung tangan Dimas, walau Dimas hanya mengelus kepalanya, Kinar sudah sangat bahagia.
Kinar langsung menuju dapur untuk masak, sementara Dimas langsung menuju halaman rumah untuk olah raga
Kinar menyiapkan minuman untuk suaminya lalu kembali lagi ke dapur meneruskan pekerjaannya.
Sejauh ini Dimas memperhatikan Kinar, jika memang Kinar wanita yang hanya ingin uang, ia tak harus turun masak ke dapur, membereskan kamar, melayani dirinya walau di bentak-bentak olehnya
Kinar bisa saja mengabaikan semua itu dan menikmati kemewahan, berbelanja barang-barang mewah dari uang yang diterimanya, namun Kinar tidak melakukan itu, ia tampil apa adanya, cenderung sederhana.
Dimas tidak pernah mempermasalahkan penampilan Kinar, walau ia memakai pakaian sederhana, ia masih terlihat anggun, kecantikan alami terpancar dari dirinya.
Entah Kinar kemanakah uang pemberian mamanya, Dimas merasa harus mencari tahu kemana ia pergunakan uang itu.
Setelah selesai olah raga Dimas kembali ke kamarnya, beberapa saat kemudian dia sudah berpakaian rapih dan harum, Dimas menyapa mamanya dan adiknya, lalu ia duduk di meja makan
Pagi ini Dimas terlihat berbeda, ia nampak tersenyum saat Kinar menyendokan nasi ke dalam piringnya
Mariska dan Damar saling tukar pandang, mereka terkejut dengan perubahan Dimas.
setelah selesai makan Dimas langsung pamit pada mamanya, ia langsung keluar rumah di ikuti Kinar yang menenteng tas kerjanya
Seperti hari-hari biasanya, Kinar mencium punggung tangan suaminya, namun kali ini Dimas mengelus puncak kepalanya dan berpamitan padanya
"Aku berangkat dulu ya, nanti makan siang aku pulang" ucap Dimas lembut lalu masuk ke dalam mobil
Kelvin yang melihat perubahan bosnya tak percaya, ia mengucek matanya beberapa kali
Sampai di perjalanan beberapa kali juga Kelvin melirik Dimas melalui kaca spion mobil
"Apa Dimas salah makan??? tumben dia bersikap lembut pada Kinar???
Apa dia sudah jatuh cinta pada Kinar?" gumam Kelvin bingung
"Kenapa kamu liatin aku dari tadi Vin? apa ada yang aneh dengan wajahku??” tanya Dimas tak senang sahabat sekaligus asisten pribadinya itu kedapatan mencuri pandang kearahnya beberapa kali
"Apa loe sehat bro??? tanya Kelvin kemudian
"Loe pikir gue sakit apa? seratus persen gue sehat” ucap Dimas sewot
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Dwi apri
ngakak bener...pada aneh liatin sikap aneh dimas
2023-05-30
0
Bujanglapuk Lapukk
lnjut thor
2021-06-14
1
Priyanti Bu'e chintya
lanjut kak
2021-06-13
0