Sejak beberapa waktu lalu ia sering mendapatkan pesan singkat dari seseorang di masa lalunya, Kinar kini sudah menikah dan pria itu adalah orang yang Kinar tak ingin kenal lagi.
Kinar melempar ponselnya setelah menghapus pesan singkat nya , menutup matanya dengan kedua tangannya, Kinar menangis tanpa suara
”Mengapa kamu harus datang kembali??? saat aku butuh kamu, dimana kamu?
kini semua sudah terlambat dan keadaan tak memungkinkan kita bersama, maafkan aku”ucap Kinar lirih
Beruntung Dimas sudah pergi kerja sehingga Kinar kini sendiri di kamarnya, menangis lirih
Kinar sudah menjalin hubungan dengan Davin tanpa seorangpun tahu karena mereka belum mempublikasikan hubungan mereka pada orang tua masing-masing, ditambah Davin melanjutkan kuliahnya di luar negeri, sehingga mereka sulit untuk berkomunikasi dan sibuk dengan kesibukan masing-masing.
hingga Kinar di buat shock saat tahu papanya Davin sudah mengkhianati kepercayaan papanya.
Om Hari papanya Davin dengan cerdik melakukan pengalihan beberapa aset perusahaan dan dana perusahaan, papa yang sangat percaya tak pernah menaruh curiga saat om Hari datang dan meminta tanda tangan. Papa yang kala itu tertekan karena penyakit mama tak pernah menaruh curiga pada om Hari, papa langsung menandatangani setiap berkas yang dibawa om Hari tanpa membaca, dan tiba saat perusahaan goncang om Hari sudah mengundurkan diri dan mendirikan perusahaannya sendiri.
Kinar sangat marah dan hatinya hancur, calon mertuanya berbuat licik pada orangtuanya. Bagaimana ia bisa meneruskan hubungannya dengan Davin? dimana baktinya sebagai anak pada orangtua nya? walau Davin tak tahu menahu dan tidak bersalah dalam hal ini, tapi om Hari adalah papanya.
Kinar sangat yakin, jika ia meneruskan hubungan mereka, kedua orangtuanya tak akan merestui mereka bahkan Kinar akan di cap anak durhaka.
Kalaupun mereka merestui, pasti hati mereka akan terluka, dan Kinar tidak mau seperti itu.
Lebih baik melupakan Davin selamanya, selagi ia mampu, namun nyatanya Pria itu selalu ada di hatinya, terpatri dalam pikirannya
Setelah lelah menangis akhirnya tanpa sadar ia tertidur.
hingga sore hari Kinar baru terbangun, tubuh dan perasaanya lelah.
Kinar berjalan menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya, ia terkejut melihat matanya yang sembab karena terlalu banyak menangis, sekarang ia menyesal, bagaimana ia bisa menjawab pertanyaan Mama mertuanya atau Dimas???, tapi sepertinya Dimas tak akan perduli ia habis menangis atau apa.
Kinar segera mandi untuk menyegarkan tubuhnya lalu turun kamar menuju dapur.
perutnya sakit karena ia hanya makan tadi pagi, sekarang sudah hampir jam lima sore, ia tertidur seperti orang mati saja, berjam-jam
”Eh mba Kinar, mau makan sekarang?" tanya Mbak Jum begitu melihat Kinar
"Biar saya ambil sendiri mba, oh ya, mama kemana ?”
"Nyonya keluar karena adiknya datang berkunjung ke Indonesia, nyonya Winda namanya, waktu kalian menikah beliau tidak hadir”
"Owh mama gak beritahu saya mbak" ucap Kinar sambil menyuap nasi ke mulutnya
"Sebenarnya sih dadakan karena nyonya dan adiknya itu kurang akur, nanti mba Kinar harus sabar ya soalnya nyonya Winda itu berbeda dengan nyonya Mariska. Nanti lihat sendiri deh.
Tadi nyonya kenkamar mau ajak mba Kinar jemput, tapi melihat mba Kinar tidur lelap sekali Nyonya jadi jalan sama den Damar aja" ucap mbak Jum menjelaskan
"Iya mbak, Kinar ketiduran, owh ya mbak suami saya belum pulang?"
"Belum mba,”
”Di kulkas ada ikan fillet kah mba? kita masak ikan dori asam manis saja, sayurnya cah buncis Singapore, sama tahu tempe kesukaan mama jangan lupa"
"Itu maaf mba Kinar, mas Dimas gak suka ikan Dori" ucap mbak Jum memberitahu
"Ada cumi, kita buat cumi telur asin saja"
"Baik mba, akan saya siapkan" ucap mbak Jum langsung mengeluarkan bahan masakan dari freezer.
Kinar melirik jam di pergelangan tangannya, ia langsung membuatkan kopi untuk Dimas dan meletakkannya di meja makan, sebentar lagi Dimas akan pulang kantor.
Kinar menanti kepulangan Dimas dengan menyiram koleksi tanaman hias Mama mertuanya, Mariska sangat menyukai tanaman hias dari macam-macam aglonema, alokasia , caladium sampai calatea dan tanaman lain menghias setiap sudut dalam rumah tersebut
Tak berapa lama kemudian mobil Dimas memasuki pelataran rumah, david langsung turun membukakan pintu untuk Dimas. David adalah asisten pribadi Dimas.
"Selamat sore Bu Kinar" Sapa nya sopan
"Sore mas David" ucap Kinar ramah, Kinar mengambil tas kerja Dimas dari tangan David. Kinar ingin mencium punggung tangan Dimas, namun suaminya itu langsung masuk tanpa berkata apa-apa, Dimas hanya melirik sekilas lalu berjalan masuk di ikuti asisten pribadinya juga Kinar yang mengekor di belakang mereka.
Dimas menuju kamar sedang David masuk ke ruang kerja. Kinar langsung menyusul suaminya masuk ke kamar.
Ia menyiapkan air untuk suami nya mandi dan pakaian ganti untuk Dimas, setelah itu ia keluar kamar.
Dimas kini tak banyak berbicara, ia tak protes pula dengan yang di lakukan Kinar, Kinar sangat bahagia dengan perubahan signifikan suaminya itu.Kinar berharap Dimas telah membuka hatinya untuk dirinya.
Kinar turun kebawah menuju dapur, ia membuatkan kopi untuk David setelah itu ia naik ke kamarnya meletakkan kopi Dimas di meja yang berada di kamar mereka.
Masih terdengar suara air, sepertinya Dimas masih mandi, Kinar kembali keluar kamar menuju teras rumah, menyelesaikan menyiram tanaman. tak lama kemudian Mariska tiba dengan Damar, di ikuti seorang wanita yang berusia sekitar tiga puluh lima tahunan, berpakaian sexy dan berdandan mencolok, wajahnya hampir serupa dengan Mariska, Kinar menebak wanita itu adalah adik dari Mama mertuanya.
”Assalamu'alaikum" salam Mariska dan Damar
”Wa'alaikum salam ma, "ucap Kinar mencium punggung tangan Mariska, Mariska menatap penuh selidik melihat mata Kinar yang sembab, ia ingin menanyakan pada Kinar namun urung karena ad Winda disini.
Kinar ingin bersalaman dengan Winda, adik dari mertuanya namun Winda langsung masuk dan mengabaikan Kinar
"Win, Winda, mau kemana kamu? Kenalkan dulu ini menantuku"teriak Mariska kesal karena adiknya itu mengabaikan Kinar
"Owh itu menantu kakak? astaga maaf, aku kira tadi pembantu baru” ucapnya tertawa sinis
Kinar mengulurkan tangan bersalaman pada Winda, namun Winda hanya menatap tangan Kinar yang terjulur.
"Jadi kamu yang di ceritakan Dimas? pantas saja keponakan tersayang ku tidak menyukaimu, kamu kampungan sekali , tidak cocok dengan Dimas” cibir Winda tanpa Tedeng aling-aling
"Aku tak suka kamu menghina menantuku Winda, dia juga tuan rumah di sini” ucap Mariska tegas menatap tajam adiknya.
Jika bukan karena permintaan Damar, ia tak ingin Winda menginjakkan kakinya di rumah ini.
"Maaf kak, aku hanya mengatakan yang sebenarnya. lagi pula Kinar juga tidak keberatan ya kan Kinar???” tanya Winda melirik Kinar dengan pandangan merendah
"Iya Tante, maaf jika saya tidak sesuai dengan selera Tante, tapi saya adalah istri Dimas, Tante suka atau tidak suka" ucap Kinar tegas
Mariska tersenyum samar melihat menantunya bisa membela diri di depan Winda, ia senang.
Sedang Damar terang-terangan tertawa
"Ah sudahlah, aku lelah. Aku mau istirahat.
Nanti aku akan keluar kamar pas makan malam"ucap Winda melangkah pergi sambil mengangkat satu tangannya
"Maafkan Adik mama ya, Winda memang seperti itu, menyebalkan.
Mama harap kamu tidak usah mempedulikan sikap buruknya itu, mama jujur kurang setuju dia tinggal di sini, tapi walau bagaimana pun ia adik mama.
Mama mohon kedepannya kamu harus lebih sabar menghadapi Winda, jika ia bicara yang tidak kamu suka, mama memperbolehkan kamu menjawabnya.
Sekarang kamu bis melihat dari mana sifat buruk Dimas berasal. Ah mama ragu Dimas anak mama, dia lebih mirip Winda" ucap Mariska menggeleng pelan
"Mama gak usah khawatir, Kinar gak akan ambil hati dengan omongan Tante Winda”
"Terima kasih sayang, mama ke kamar dulu ya" ucap Mariska lalu melangkah menuju kamarnya
"Kak, kak Kinar hebat, Damar dukung hahahha" ucap Damar menepuk punggung Kinar dan berjalan menuju ruang keluarga
"Ya Allah, cobaan apa lagi ini. semoga aku kuat menjalani semua" ucap Kinar mendesah lemah lalu menuju kamarnya untuk mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Yuliati
saya kira winda ibunya pacar masa lalu kinan
2023-09-12
0
Claudia
semangat kak
2021-06-10
2
Endang Tari
gasken
2021-06-09
2