Laras baru saja sampai disekolah pagi ini akan piket untuk menyambut kedatangan siswa-siswi.Inilah yang dirindukan Laras ia sangat menyukai pekerjaan sebagai guru memberi ilmu kepada anak didiknya.
Hubungannya dengan pak Teddy seperti rekan kerja lainnya walaupun tidak seperti dulu pak Teddy yang selalu berusaha mencari perhatian Laras sekarang ia hanya menjaga jarak.Ada raut kesedihan Dimata pak Teddy apalagi saat ia memandang Laras yang sedang berbincang dengan rekan guru yang lainnya.
Saat selesai jam istirahat Lisa datang kesekolah Laras kebetulan Laras juga sedang kosong jam mengajar, Lisa ada keperluan kesekolah Laras jadi sekalian ia bertemu dengan sahabatnya semenjak ada baby ia tidak bisa bertemu Laras lebih banyak Laras yang kerumah Lisa.Setelah urusan Lisa dengan kepala sekolah selesai,Laras pun langsung membawa Lisa kekantin kebetulan siswa-siswi sedang masuk kelas jadi kantin sudah sepi.
Laras memesan bakso untuk sahabatnya tidak lupa minuman dinginnya.
" Lis ada keperluan apa dengan kepsek" tanya Laras sambil menyeruput minuman dinginnya.
" Sekolah kami mengadakan perlombaan jadi mengundang sekolah yang lain termasuk sekolah mu ras" jawab Lisa yang sedang melahap baksonya.Mereka pun menikmati baksonya yang memang sangat enak.
" Gimana dengan bimbelnya ras,apa kamu betah?" tanya Lisa saat baksonya sudah habis.
" Alhamdulillah aku betah Lis,kalau bisa bolehkan seterusnya aku ngajar bimbel ngak dibayar juga ngak apa-apa Lis,paling tidak aku bisa melupakan semua masalah" lirih Laras sambil mengaduk minuman dengan sendok.Lisa mengangguk sambil tersenyum ia tahu sahabatnya berusaha untuk move on.
" Yang penting dirimu tidak terbebani dan enjoy,aku senang ras melihatmu tersenyum lagi" sambil menatap sahabatnya.
" Iya lis, bahkan aku dekat dengan salah satu siswamu yang bernama Alena,aku tuh gemes... lihat wajah bulenya yang cantik bahkan nanti sore pulang bimbel mau kerumah" dengan wajah bahagia Laras menceritakan Alena.
" Serius ras...,asal tahu aja papanya itu duda lho...duren alias duda keren,awas kecantol dengan papa Alena,sudah lama dia menduda sampai sekarang belum married juga" .
" Apaan sih Lis,aku tu suka dengan anaknya yang cantik bukan bapaknya lagian aku juga belum pernah ketemu sama papanya Alena" dengan wajah cemberut karena digoda Lisa.
" Gitu aja cemberut,tapi kalau dengan papanya Alena aku setuju lho ras,orangnya baik banget udah itu tajir dan tampan namanya pak Richard,aku sering lihat kalau ngantar atau ngambil rapor anak-anak nya,Alena itu punya kembaran namanya Abram mereka sekolah ditempat yang sama,dan sama-sama ikut olimpiade kalau Abram ikut olimpiade IPA, anak-anak nya pintar banget ras memang bibit unggul deh" panjang lebar Lisa menjelaskan dengan semangat empat lima seperti reporter yang sedang membawa berita.
" Kok seperti wartawan aja Lis menjelaskan nya" sambil tertawa melihat Lisa.Laras sangat suka bersahabat dengan Lisa apalagi dengan gaya ceriwis dan hebohnya kadang tingkah nya sungguh sangat menghibur.
" Aku kan sekedar memberi info ras,siapa tahu berjodoh dengan pak duren,istrinya meninggal kalau ngak salah info yang aku dapat" .
"Iya Bu wartawan jangan merengut udah jadi mama masih ngambek" Laras tertawa melihat temannya.
"Harusnya terimakasih ras,aku kan sudah memberikan informasi yang akurat" dengan wajah cemberutnya.
" Iya terimakasih buk wartawan atas infonya yang sungguh luar biasa" sambil tersenyum melihat tingkah Lisa.
Setelah lama mengobrol Lisa pun segera pamit karena ia masih ada jam mengajar.Laras mengantar sahabatnya menuju gerbang sekolah.
Sesuai janjinya Alena datang kerumah Laras dengan mengikuti Laras dari belakang karena Alena diantar oleh Kevin kakaknya, sebenarnya Alena ingin ikut Laras naik motor tapi Laras hanya punya satu helm.
Alena dan Kevin pun sampai dirumah Laras yang sangat asri.
"Ayo masuk kedalam hari sudah mau magrib,bawa kakaknya juga Alena" sahut Laras sambil membuka lebar pintu pagar, kebetulan mobil Kevin tidak bisa masuk ke pekarangan rumah Laras yang tidak begitu luas jadi parkirnya dipinggir jalan depan rumah Laras.
Kevin memang tidak pulang karena ia diperintahkan papanya untuk menunggu adiknya selesai.Kevin suka melihat rumah Laras yang sangat adem dan juga hijau.
Apalagi saat masuk kedalam rumah terlihat bersih dan rapi penataan nya membuat siapa pun akan betah di dalam rumah.
jangan lupa like dan komen serta votenya biar aku makin semangat nulisnya 🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
syukurlah kalau Kavin betah . hehe 🤭😍
2024-07-30
0
Suli Kah
Kevin ternyata juga menyukai suasana rumah Laras dan mengaguminya
2024-04-22
3
Isabela Devi
wah papanya blm ketemu tp anak anak Uda duluan suka sama Bu Laras nich
2024-04-07
0