sore ini Laras sudah bersiap ketempat bimbel,pulang dari mengajar ia masih sempat untuk istirahat,hari ini ia memakai tunik panjang berwarna krem senada dengan pasmina nya dan celana panjang hitam warna favorit Laras.
Wajahnya yang cantik terlihat segar ia hanya menggunakan bedak tipis dan lipstik berwarna pink,Laras memang tidak suka berdandan yang menor walaupun dandan simpel dan sederhana tetap aura kecantikannya terpancar.Hari ini Laras menggunakan sepatu plat hitamnya,ia segera mengeluarkan motor maticnya saat ini jam sudah menunjukkan pukul 3:30 sore hanya butuh dua puluh menit ketempat bimbel.
" Mau kemana Laras sudah cantik gitu" tanya Bu Tuti tetangga depan rumahnya yang sedang duduk santai didepan terasnya melihat Laras menutup pintu pagarnya.
" Ketempat bimbel Bu,ngajar bimbel anak-anak" jawab Laras tersenyum.
" Hati-hati dijalan Laras" pesan Bu Tuti.
" Iya Bu makasih,Laras berangkat dulu, assalamualaikum..." sambil menjalankan motor maticnya.
" Waalaikumsalam...." ucap Bu Tuti tersenyum kearah Laras.
Bu Tuti kasihan melihat Laras diusia muda sudah menjadi janda tapi mau gimana lagi mungkin sudah takdirnya.
Sementara itu disebuah rumah mewah berlantai dua terlihat seorang anak gadis dengan dandanan ala ABG zaman sekarang serta jilbab hitamnya sedang bersiap untuk menuju tempat bimbel.Dia adalah Alena dengan wajah indonya yang dominan dan bola mata keabuan serta kulit putih dan hidung mancungnya yang tinggi nya 165 centimeter lebih bahkan termasuk tinggi untuk ukuran anak usia empat belas tahun.Mungkin karena faktor keturunan memiliki orang tuanya yang juga tinggi.
Hari ini papanya tidak bisa mengantar pergi bimbel karena ada urusan mendadak tapi papa nya berjanji akan menjemputnya pulang les.
" Ayo dek nanti telat bimbelnya" ajak Kevin yang baru saja keluar dari kamar dilantai dua dengan celana panjang jeans serta kaos putihnya terlihat sangat tampan.
" Kalau telat ini gara-gara kakak,Ale udah nunggu dari tadi" jawab Alena cemberut sambil memonyongkan bibirnya.
" Iya kakak minta maaf tuan putri jangan ngambek nanti cantiknya hilang lho" sambil mengacak-acak kepala sang adik yang ditutupi jilbab sehingga jilbab Alena berantakan.
" His....kakak jilbab Ale jadi berantakan" sambil menepis tangan sang kakak.Kevin hanya tertawa melihat adiknya yang cemberut.Kevin sangat menyayangi kedua adiknya terlebih pada adik perempuan satu-satunya.
Alena pun membetulkan jilbab nya didalam mobil.Semenjak SMP Alena memang sudah menggunakan jilbab tentu saja papa nya sangat senang anaknya menutup aurat, Richard memang sudah lama menginginkan sang putri memakai jilbab apalagi melihat kecantikan anak gadisnya membuat nya over protective dan ia selalu berpesan kepada dua anak laki-laki nya untuk selalu mengawasi pergaulan sang adik.
Tak lama kemudian mereka sudah sampai,Kevin menepikan mobil sport mewahnya,ia memang sudah mendapatkan SIM karena usianya tujuh belas tahun.
" Jam berapa nanti kakak jemput dek" tanya Kevin kepada adiknya.
" Tadi papa udah nelpon Ale kak,katanya papa yang jemput" jawab Alena lagi.
" Tapi kalau papa ngak bisa segera telpon kakak ya dek".
" Iya kak".Alena pun segera keluar dari mobil karena sebentar lagi bimbel akan dimulai.
" Hati-hati dek jangan lari nanti jatuh" teriak Kevin dari mobil membuka kaca spion melihat adiknya berlari.Alena pun tersenyum dan mengangguk ia pun tidak berlari lagi.
Alena segera masuk kedalam ruangan untuk bimbel yang dibentuk beberapa ruangan karena ia merupakan siswa yang ikut bimbel untuk olimpiade matematika hanya terdiri dari enam orang berasal dari beberapa sekolah kebetulan dari sekolahnya Alena sendiri yang mewakili dan ibu Lisa merupakan guru disekolah Alena dan merupakan guru pendamping nya untuk olimpiade matematika.
Alena sudah duduk disalah satu kursi untuk memulai pelajaran bimbelnya.Tak lama kemudian masuk guru bimbel nya yang tak lain adalah Laras.
" Assalamualaikum, selamat sore anak-anak perkenalkan nama ibu Larasati panggil saja Bu Laras, ibu akan menggantikan Bu Lisa untuk sementara ini" sahut Laras sambil memperkenalkan diri.
Alena tak berkedip memandang Bu Laras entah kenapa ia merasa terhipnotis menatap Bu Laras yang sangat cantik dan lemah lembut.
Laras pun memulai pelajaran terlihat anak-anak begitu antusias termasuk Alena.Laras melihat anak-anak mengerjakan soal-soal yang telah ia jelaskan,Laras berkeliling memantaunya.
" Gimana cantik sudah selesai? " tanya Laras lembut kepada Alena yang memang berbeda sendiri karena wajah indonya.
" Sudah Bu,apa ini udah benar?" Alena menyodorkan bukunya untuk diperiksa oleh Laras.Laras pun memeriksa jawaban Alena ia pun tersenyum.
" Wah pintar anak cantik benar semua" puji Laras sambil tersenyum,dan Alena pun membalas senyum Laras.
" Oh ya namanya siapa sayang?" tanya Laras lagi.
" Alena Bu Laras".
" Namanya yang cantik sesuai dengan orangnya" puji Laras lagi,ia pun berkeliling untuk melihat yang lain tidak lupa Laras memberikan pujian kepada tiap anak-anak.
Pujian adalah salah satu penyemangat anak-anak dalam belajar sehingga mereka semakin bersemangat untuk memulai pelajaran.
Jangan lupa like dan komen serta votenya biar aku makin semangat nulisnya 🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
amuu
aku pernah dihina sama guru waktu ujian sampe aku sakit hati terus nggak mood ikut ujian
2025-02-10
0
sherly
betul itu Bu Laras apalg kalo matapelajarannya MM, fisika biar betah anak2nya belajar
2024-08-10
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
bener sekali... 👍🏻😍
2024-07-30
0