Hampir setengah jam Laras sampai dikediaman nya.Semenjak rumah tangganya mulai goyah ia sering menenangkan diri disini.Memang saat ia menikah tidak tinggal dirumah ini ia diboyong Ryan kerumahnya,Ryan seorang pengusaha bidang transportasi melanjutkan perusahaan papanya yang sudah ingin pensiun menikmati hari tuanya.
Saat menikah dulu kedua orang tua angkatnya memang masih ada tapi tiga bulan setelah ia menikah ayah angkat nya meninggal karena sakit jantung kemudian satu bulan kemudian disusul sang ibu angkat yang sering sakit-sakitan semenjak suaminya meninggal.
Dan Laras membawa ibu Dian kerumah suaminya untuk dirawatnya dan Ryan pun tidak masalah.Tapi hanya satu bulan Laras merawatnya dan ibu angkatnya menghembuskan nafas terakhir menyusul sang suami.Laras sangat terpukul ditinggal dua yang sangat disayanginya.
Laras pun segera memasukkan kendaraan nya digarasi yang khusus untuk kendaraan roda dua karena ukurannya yang kecil karena mereka tidak punya mobil.
Ia segera membuka kunci rumah " assalamualaikum,laras pulang ayah ibu" ucapnya pelan,entah kenapa ia sering mengucapkan itu padahal kedua orang tuanya sudah tidak ada.
Laras segera berlari menuju kamar orang tua angkatnya dia langsung berlari keatas tempat tidur dan menangis sejadi-jadinya sambil memeluk foto kedua orang tua angkatnya.
" Ayah....ibu....Laras...sudah menjadi janda...hiks...hiks...hiks..." Isak Laras,tangis yang sedari tadi ditahannya akhirnya tumpah.
" Ayah....ibu....kenapa nasib Laras seperti ini apa salah Laras Bu,hanya karena Laras tidak bisa memberi keturunan" ucap Laras dengan airmata yang mengalir deras sambil memandang foto dan mengelusnya.
" Laras lebih baik menyusul ayah ibu saja,Laras tidak kuat hiks... hiks..." tangis Laras pun pecah dan menyayat hati.Saat ini dirinya benar-benar rapuh tadi ia berusaha tegar tapi akhirnya tidak kuat juga menahan semua nya.
Disaat ia menangis terdengar ketukan pintu dan memanggil namanya.Laras yang masih menangis segera tersadar dan menghapus air matanya ia pun segera keluar kamar dan segera menuju pintu depan.Saat pintu dibuka ternyata sahabatnya Lisa yang datang,Laras langsung memeluk nya.
" Lisa...aku...sudah menjadi....janda..." tangis Laras dipelukan Lisa, dan lisa pun tidak bisa menahan tangis melihat sahabatnya.
" Laras....sudah jangan menangis lagi,ini bukan akhir dari segalanya,kamu masih muda,ini hanya status bukan berarti dirimu tidak melanjutkan hidup, tunjukkan pada mantan suamimu kalau dirimu tidak jatuh saat digugat cerai,ingat Laras kita masih punya Tuhan istighfar" jelas Lisa mengingatkan,sambil memeluk sahabatnya dan membawanya duduk dikursi tamu.
" Astaghfirullah...." ucap Laras sambil melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya.
" Mana Laras yang dulu aku kenal,sudah cukup Laras dirimu disiksa lahir dan bathin oleh laki-laki berengsek itu,sekarang saatnya buka lembaran baru" nasihat Lisa.
" Aku memang bodoh Lisa menangisi nasibku ini hanya karena laki-laki itu" sahut Laras tanpa menyebut nama mantan suaminya.
" Ada aku Laras sahabatmu dirimu tidak sendiri " senyum Lisa menguatkan sahabatnya.Ia memang sempat cemas karena berpuluh-puluh kali menelpon Laras tapi handphone nya tidak aktif makanya ia langsung pergi kerumah ini karena ia tahu Laras pasti akan pulang kerumah ini.
" Terimakasih Lisa kamu memang sahabat terbaikku" ucapnya tersenyum memeluk sahabatnya.
" Tadi kenapa aku telpon berpuluh kali handphone mu tidak aktif,aku cemas Laras" ucapnya lagi.
" Astaghfirullah.... handphone sengaja aku matikan" sambil berlari kekamar mengambil handphonenya di dalam tas.Saat dihidupkan ternyata ada panggilan tak terjawab dari Lisa yang jumlahnya puluhan.
" Maaf Lis..." ucap Laras menghampiri sahabatnya.
" lain kali jangan seperti itu aku sampai nitip kan babyku sama mama" sahut Lisa.
" Iya maaf...." lirih Laras merasa bersalah apalagi ia mesti meninggal kan bayinya.
" Gimana malam ini tidur dirumahku" tawar Lisa.
" Ngak usah Lis,aku tidak apa-apa tinggal sendiri,aku janji tidak akan menangis lagi,ini yang terakhir aku menangis"ucap Laras yakin.
" Laras aku tahu bebanmu berat apalagi dengan status barumu,tapi ingat biarlah orang berbicara apapun yang menjalani adalah dirimu,aku yakin dirimu kuat Laras,Aku berdoa semoga kelak dirimu bertemu dengan laki-laki yang tulus mencintaimu" sahut Lisa tersenyum kearah sahabatnya.
Mereka pun berpelukan,setelah itu Lisa pun segera pulang.Setelah kepergian Lisa,Laras pun segera mengambil wudhu ia belum sholat zhuhur.Laras berjanji dalam hati ia harus kuat ini bukan akhir dari segalanya tapi merupakan awal dari babak baru kehidupan nya.
jangan lupa like dan komen serta votenya,biar aku makin semangat nulisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
sherly
semangat larass
2024-08-10
0
sherly
kasian ya laras
2024-08-10
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
sabar ya Laras.. 🙏🏻
2024-07-30
0