Bali I'm coming

Queen terlihat sangat bersemangat,hari ini adalah hari keberangkatanya ke Bali,papa dan mamanya membantunya bersiap,tak lama kemudian terdengar suara Denada dan Gabriela,apa lagi kalau bukan numpang liburan bareng dengan kedok mengantarkan Queen.

"Sayang inget ya,harus hati-hati tinggal sendirian,jangan keluyuran malam"perkataan yang hari ini sepertinya sudah hampir 10 kali Rara ucapkan.

"Iyaa mama,Queen sampai hafal di luar kepala"jawab Queen jengah.

Mereka semua bergegas pergi ke Bandara,jet pribadi sudah menunggu mereka di sana,setelah berpamitan dengan Grandpa dan Grandma nya Queen segera masuk kedalam mobil,mobil itu sudah berjalan dan kian menjauh dari halaman rumah keluarga Huang,kakek tua itu meneteskan airmatanya,begitupun dengan nenek yang ada disampingnya.

Setelah sampai di Bandara mereka semua masuk kedalam jet dan mulai take off,perasaan yang membuncah bahagia sangat tergambar jelas di wajah Queen.

"Bali I'm coming"lirihnya.

Mike dan Rara hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang anak.

"Istirahatlah sayang perjalanan masih panjang"perintah Rara.

"Aku gak bisa tidur mah,bayangkan saja sebentar lagi aku akan sampai di Bali,ingin rasanya aku langsung menikmati deru ombak yang menggulung dan merebahkan tubuhku di atas pasir putih"jawab Queen.

Rara hanya bisa terseyum mendengar perkataan anaknya,Mike tak bergeming,dia memilih memejamkan matanya,rasanya terlalu berat meninggalkan anak gadisnya hidup sendiri di Bali,bagaimanapun selama ini Queen tidak pernah berpisah jauh dari dirinya.

Membayangkan sepinya rumah tanpa ada celotehan Queen,tak ada lagi gadis kecilnya yang menyambutnya saat pulang kerja dan bergelayut manja padanya saat menginginkan sesuatu.

Pagi harinya mereka sudah mendarat di Bali,Denada,Gabriela dan Queen sangat kegirangan,pertama yang Queen inginkan adalah makan,dia pernah browsing di internet tentang masakan khas Indonesia yang sangat enak,maklum ini baru kali pertama dia berkunjung ke Indonesia.

"Pahh,Queen lapar,kita makan dulu ya?"rengek Queen.

Mike mengajak mereka kesalah satu retoran khas dengan menu masakan Indonesia,ketiga gadis itu memakan makanannya dengan lahap.

"Bener ya Queen ternyata makanan di Indonesia sangat enak"ucap Gabriela sambil memasukkan sate ke mulutnya.

"Oh ya Queen kita belum makan Indomie,katanya itu mie instant yang enak"ucap Denada.

Mike kembali menggeleng mendengar percakapan para gadis kecil itu.

"Sayang cepat habiskan makananmu,kita langsung ke Apartment,mama capek,perut mama juga seperti di aduk-aduk"pinta Rara.

Rara memang dari dulu tidak begitu bersahabat naik pesawat,pasti efeknya kalau gak pusing pasti perutnya terasa bergejolak.

"Ahh mama gak seru deh"jawab Queen.

Akhirnya mereka telah sampai di Apartment yang akan Queen tempati selama di Bali,sesuai dengan permintaan anaknya,Mike memberinya Apartment yang dekat dengan pantai,bukan membelikan lebih tepatnya meminta salah satu Apartment milik Devan,karena memang sahabatnya itu memiliki perusahaan konstruksi level dunia,satu Apartment adalah hal yang kecil buat Devan,apalagi itu untuk gadis kecil yang sudah Devan anggap seperti anak sendiri.

Berbeda dengan Fahri yang terakhir kali bertemu dengan Mike saat Rara melahirkan Queen,Devan sudah beberapa kali ke London dan mengenal gadis kecil itu.

"Apa papa meminta Apartment ini dari Uncle Devan?"tebak Queen.

"Iyalah ngapain papa beli,kan ini bangunan Apartement milik Unclemu"jawab Mike.

Queen menghela nafas panjang,sebelum dia masuk kedalam kamarnya dan menata baju-bajunya dari koper dia masukkan kedalam lemari.Queen memang meminta papanya untuk tidak mencarikannya Art karena memang Queen bisa melakukan semuanya sendiri.

Walaupun dari keluarga yang bergelimang harta tapi berkat didikan dari Rara,Queen menjadi pribadi yang mandiri dan senang melakukan pekerjaan rumah.

Siang harinya Queen menikmati pantai bersama Gabriela dan Denada,mereka berlarian di tepi pantai,tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi.

Mike dan Rara memutuskan untuk terbang ke Jakarta setelah Rara beristirahat sebentar,mereka akan kembali menjemput Gabriela dan Denada keesokan harinya,membiarkan mereka menikmati liburannya.

***

Dua jam kemudian mereka sudah mendarat di Jakarta,Devan sendiri yang menjemput mereka di bandara.

"Aku kira kalian sudah lupa jalan ke Indonesia?"kekeh Devan.

"Kenapa kau sekarang sangat berisik" jawab Mike.

Agus mengambil alih koper dari tangan Mike dan memasukkannya ke bagasi belakang.

"Aku tidak tau apa yang di berikan Devan padamu Gus,kenapa kau masih saja mengikutinya" ucap Mike saat mereka sudah ada di dalam mobil dan Agus yang mengemudikannya.

"Jangankan Agus,Reno anaknya pun sekarang menjadi asisten pribadi Fahri" kekeh Devan.

"Ternyata duniamu sangat sempit Gus" jawab Mike.

Agus hanya tersenyum mendengar perdebatan sepasang sahabat yang sudah lama tidak bertemu dan membiarkan dirinya pasrah sebagai umpannnya.

"Kalian sangat berisik" ucap Rara yang mampu membuat mereka terdiam.

Setengah jam kemudian mereka telah sampai di rumah Devan,Farah menyambut mereka di depan,Rara dan Farah saling berpelukan melepas kangen,sudah bertahun-tahun lamanya mereka tidak bertemu,terakhir bertemu sewaktu Queen lahir.

"Dimana keponakanku"tanya Mike.

"Jam segini kau menanyakan di mana Fahri,sepertinya dia lebih mencintai perusahaannya dari pada papa dan mamanya" jawab Farah.

"Aku sudah menghubunginya,mungkin sebentar lagi dia pulang" sela Devan.

Baru saja Devan selesai bicara,kini terdengar suara langkah kaki yang masuk kedalam rumahnya.

"Panjang umur kau sayang,kami baru saja membicarakanmu" ucap Devan.

"Uncle"

Fahri memeluk Mike dan Rara bergantian.

"Kau sangat tampan sayang" ucap Rara.

Mereka duduk di sofa sambil mengobrol santai,Mike menanyakan tentang pekerjaan membuat Fahri mengimbanginya.

"Apa kau tidak berencana untuk menikah?"tanya Mike.

"Apa dia mau menikah sama berkas atau Reno?,bahkan untuk mencari pacar saja tidak punya waktu" celoteh Farah.

Kalau pembahasan sudah masuk ke ranah pernikahan membuat Fahri mendengus kesal,apalagi kata-kata absurb dari mamanya yang selalu membuat telinganya panas.

"Kalian istirahatlah dulu,kamar tamu sudah di siapkan bi Asih" ucap Devan,menginterupsi istrinya yang selalu saja tidak bisa berhenti kalau membahas soal pernikahan.

Rara baru teringat bi Asih,dia juga sangat merindukan bibinya itu,sudah sangat lama dia putus kontak dengannya.

"Bi Asih di mana?,aku ingin menemuinya"tanya Rara.

"Tadi dia bilang mau ke supermarket,mungkin sebentar lagi pulang"jawab Farah.

Akhirnya Mike dan Rara memutuskan untuk istirahat sejenak dan masuk kedalam kamar,Rara merebahkan tubuhnya.Mike memilih duduk di sofa,entah apa yang dia pikirkan membuatnya menggangguk-angguk sendiri dan tak lama kemudian dia berjalan keluar kamar dan menemui Devan.

"Dev,ada sesuatu yang serius yang ingin aku bicarakan padamu" ucap Mike.

♡♡♡

To be continue...

Terpopuler

Comments

Sri Faujia

Sri Faujia

lanjut

2021-11-29

1

Dewi Zahra

Dewi Zahra

seru ni

2021-08-06

0

Musniwati Elikibasmahulette

Musniwati Elikibasmahulette

penasaran apa sih

2021-07-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!