Jakarta Indonesia,
"Apa kalian sangat bodoh,membuat laporan saja tidak becus"teriak Fahri sambil melempar laporan di atas meja kerjanya.
"Maaf saya akan kerjakan ulang"jawab manager pemasaran.
Terdengar suara pintu terbuka,siapa lagi yang berani masuk ke kandang singa selain Reno asisten pribadinya,Reno adalah anak dari Agus asisten pribadi papanya,ironis memang mungkin hanya garis keturunan dari Agus yang bisa di percaya oleh keluarga Davidson.
"Ada apa Ren,aku lagi tidak ingin di ganggu"sarkas Fahri.
Setelah sang manager pemasaran keluar,Reno mulai berbicara.
"Maaf tuan,nyonya besar ingin tuan pulang cepat hari ini"ucap Reno.
Fahri mengerutkan keningnya,pasti masalah perjodohan lagi,Fahri heran kenapa mamanya hobby sekali menjodohkan dia dengan dengan putri temannya atau putri relasi bisnis papanya.
"Drama perjodohan lagi?"tanya Fahri.
"Sepertinya begitu,nyonya tidak akan berhenti sebelum tuan menikah"jawab Reno enteng.
Fahri memijit pelipisnya,dia sama sekali tidak tertarik pada wanita untuk saat ini,ambisinnya membuat perusahaannya semakin berkembang membuatnya menjadi sangat dingin dan tak tersentuh,tapi di balik sifat dinginnya itu hanya ada satu orang yang mampu mencairkannya yaitu Farah mamanya.
Tak terhitung sudah berapa anak gadis dari para sahabat mamanya dan juga relasi bisnis papanya yang dia tolak mentah-mentah,Farah sampe kewalahan menghadapi sikap anaknya,dia takut anaknya tidak menyukai wanita,dia sudah sangat trauma dengan kisah Emanuel dan gak akan membiarkan itu terjadi pada anak semata wayangnya.
Fahri berjalan meninggalkan kantornya,Reno susah siap di depan lobby,saat Fahri masuk kedalam mobil ponselnya berbunyi.Dengan malas dia mengangkat panggilan itu.
"Apa kau sudah keluar kantor?,ingat sayang jangan terlambat,satu lagi jangan lupakan strowberry cake pesanan mama"
"Iya mah,Fahri sudah di mobil" jawab Fahri.
Yang paling membuat Fahri malas adalah titipan mamanya,seminggu bisa tiga kali mamanya memintanya membelikan strowberry cake di toko kue langganan mamanya,bukan tidak mau,tapi Fahri malas meladeni para pegawai toko kue itu yang selalu saja keganjenan saat Fahri membeli kue,belum lagi mereka yang meminta sesi foto bareng,sepertinya artis papan atas kalah dengan pesona sang tuan muda itu.
"Tuan kita sudah sampai di toko kue"ucap Reno setelah selesai memarkirkan mobilnya di depan toko kue.
Tanpa menjawab Fahri langsung memberikan sejumlah uang pada Reno,Reno terdiam bingung.
"Maksud tuan saya yang turun beli?"tanya Reno.
"Aku sedang malas,para gadis keganjenan di dalam sana sangat membuatku risih"jawab Fahri.
" Tapi pesen nyonya~".
Belum sempat Reno melanjutkan perkataannya Fahri sudah memotongnya dengan tatapan sarkas miliknya yang mampu menghujam sampai ke jantung.
Reno keluar dari mobil,didalam toko kue para gadis pelayan disana harus merasa kecewa karena hanya Reno yang keluar.Sampai di dalam Reno menimang-nimang strowberry cake yang mana yang akan dia pilih,akhirnya dia ambil acak salah satu,semoga saja pilihannya tidak salah.
Reno menuju ke kasir membayar kue yang dia pilih.
"Apa tuan Fahri tidak ikut turun mas?"tanya kasir itu.
Reno hanya tersenyum sembari memberikan beberapa pecahan seratus ribuan.Setelah selesai membayar Reno kembali masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Butuh tiga puluh menit untuk sampai di mansion keluarganya,Fahri turun membawa kotak strowberry cake pesanan mamanya.
"Sayang kau sudah sampai"sambut Farah.
Fahri memberikan kotak kue yang dia bawa pada mamanya,Farah bergegas ke dapur dan mengambil piring saji untuk menaruh kuenya.
"Fahriiiiii"lengkingan keriakan Farah dari dapur sampai keruang tengah tempat dimana Fahri duduk sambil memainkan ponselnya.
Fahri berdiri dan menghampiri mamanya.
"Ada apa sih mah,teriak begitu?".
"Jawab mama,siapa yang milih kue ini?"tanya Farah.
Fahri terdiam,kemudian dia melihat ke arah kue,dia lupa memberitahu Reno kalau hari ini adalah senen,biasa kalau senen mamanya suka strowberry cake dengan taburan keju di atasnya,yang di pilih Reno dengan taburan meses di atasnya.
"Tadi Fahri pusing jadi Reno yang turun beli"jawab Fahri pasrah.
"Astaga Fahri,kamu kan tau kalau senen itu mama mau yang taburan keju,rabu mama mau yang taburan kismis dan sabtu baru taburan meses"
Fahri memijit pelipisnya,tingkah mamanya benar-benar aneh,apa coba bedanya hanya topping.
"Iyaa mah maaf,lain kali Fahri sendiri yang turun beli".
Mendengar kegaduhan di meja makan Devan yang baru pulang langsung menuju ke sumber suara.
"Ada apa ini,sore-sore kalian ribut"tanya Devan.
Fahri tidak menjawab hanya menaikkan kedua bahunya dan pergi melenggang naik ke kamarnya,belum juga kakinya menggapai satu anak tangga suara mamanya kembali menginterupsi langkahnya.
"Fahri....,jangan terlalu lama,dan pakai pakaian yang sopan kita mau makan malam dengan keluarga relasi bisnis papa".
"Iya mah,Fahri tau"jawab Fahri lemas.
Devan hanya tersenyum dengan ulah istrinya yang terus saja menjodohkan anaknya dengan para gadis.
"Sayang,kenapa gak biarkan Fahri sendiri yang memilih jodohnya?"tanya Devan.
"Sudahlah papa diem saja,mama gak mau anak mama jadi bujang lapuk,bayangkan saja udah umur segitu belum punya kekasih,mama kan takut~"ucapan Farah terjeda dan melirik kearah suaminya.
"Sayang,sudahlah jangan terus bawa-bawa temen papa,dia sudah bahagia lho,jangan sampe ada orang dengar,bisa hancur persahabatan papa"ucap Devan pada Farah yang suka keceplosan tentang Emanuel.
Ruang makan sangat ramai dengan tawa dua orang ibu-ibu yang sepakat menjodohkan anak mereka,Lucia gadis cantik yang kali ini menjadi sasaran target sang mama untuk menjadi jodohnya.
Fahri turun dari tangga dan langsung menuju ke meja makan,tempat duduk tersisa hanya di dekat gadis itu,sepertinya para ibu-ibu itu sudah mengatur strategi.
Lagi-lagi Fahri memasang wajah dinginnya,dia hanya makan dalam diam,tak ada satu patah katapun yang keluar dari mulutnya,sama dengan gadis yang ada di sebelahnya juga hanya diam dan menikmati makanannya.
Sejenak Fahri penasaran,tumben gadis yang di bawa mamanya kali ini tidak kecentilan seperti yang sudah-sudah.Tapi Fahri tidak memperdulikannya dan melanjutkan makannya dalam diam.
Akhirnya sesi makan malampun berakhir,Fahri menghembuskan nafas leganya dan berniat masuk kembali kedalam kamarnya.
"Fahri....kenapa kamu diam saja seperti patung hidup"sarkas Farah yang sekarang sudah berdiri di depan Fahri.
"Mah please,jangan paksa Fahri".
"Mau sampai kapan kamu menjomblo,apa kamu tidak suka wanita?"pertanyaan yang selalu diulangi Farah tiap hari.
"Mah,Fahri masih normal,hanya saja~".
"Hanya apa Fahri?".
"Belum ketemu yang cocok"jawab Fahri.
"Gimana mau ketemu,kalau setiap hari yang ada di depanmu cuma berkas dan Reno".
Fahri tidak menjawab dan memilih masuk kedalam kamarnya,membiarkan mamanya yang terus saja mengomel di bawah.
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Sri Faujia
jobloh, mamany masak anak mau di jodohin
2021-11-29
1
Wati_esha
Kasihan Fahri.. Farah kenapa juga begitu?
2021-08-27
0
Dewi Zahra
lanjut kak
2021-08-06
0