"Nita kamu bantu Zahra ya..." perintah bi Siti yang di anggukan kepala oleh Nita
"Zaa kamu layani tuan Micko aja ya... dia lebih mudah di pahami."
"yang duduk di meja nomor dua sebelah kakan itu tuan muda Micko, kalau duduk di meja pertama sebelah kanan tuan muda Ricko. Jangan sampai ketukar bisa bahaya kita nanti." jelas si Nita menunjuk ke arah meja makan yang masih kosong.
"memang kenapa Nit...?" tanya ku yang penasaran
"tuan muda Ricko spesies siluman es yang berwujud manusia tidak mudah melayani dia." mata Zahra membulat tidak percaya dengan penjelasan Nita baru saja.
"memang ada siluman di era modern begini Nit ?..." Zahra bahkan mengira ucapan Nita itu benar benar
"au ah... nanti aja aku jelasin ayo buruan sebelum pada turun." Nita menepuk keningnya pelan mendengar ucapan Zahra yang tidak mengerti bahasa ungkapan yang ia ucapkan.
Semua makanan tertata rapi selang beberapa saat semua anggota turun dari lantai atas menuju ruang makan.
Yang bertugas melayani anggota rumah pun menunggu sampai anggota keluarga itu menempati tempat duduknya masing masing.
Dengan sigap Nita melayani Tuan muda Ricko, bi Siti melayani nyonya besar setelah nyonya besar melayani suamimya. Zahra yang masih kaku mendapat tatapan tajam dari Nita, Langsung ia menyiapkan makan untuk tuan muda Micko.
"kamu baru ya..." sapa tuan muda Micko yang memegang tangan Zahra saat Zahra ingin mengambil Lauk untuknya.
"Micko ..." tegur Melinda dengan tatapan tajam menyuruh anak ke duanya melepaskan tangannya dari Zahra
"hmm" jawab Micko yang memutar bola matanya seakan malas berdebat dengan sang mama.
Tanpa orang lain sadari Zahra menangkap tatapan tajam dari tuan besar yang duduk di kursi utama meja makan, cepat cepat Zahra menundukan kepalanya.
"kenapa wajahnya mengingatkan ku pada dia" batin tuan besar
"sudah ini waktunya makan." ucapan tuan besar bak remot control
Hanya dentingan sendok yang terdengar di ruang makan, hening itu sudah pasti karena tuan besar sudah memberi peraturan saat di meja makan.
Para pelayan sudah stay di dapur menunggu seluruh penghuni rumah sampai selesai makan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, Zahra tidak bisa tidur ia memutuskan keluar dari kamar ke tempat halaman belakang yang biasanya di buat menjemur pakaian.
Ia mengulang kejadian 4 jam yang lalu
Saat Zahra menangkap basah tatapan dari tuan besarnya seakan memorinya mengingatkan pada sosok misterius yang datang di pemakaman ibunya setahun yang lalu.
Namun secepatnya ia menundukan kepala karena bi Siti sudah memberi kode dengan lirikan matanya, tanpa suara pun Zahra mengerti apa maksud lirikan dari bi Siti tadi.
Makan malam pun selesai anggota keluarga sudah beranjak dari meja makan satu persatu menuju kegiatan selanjutnya entah itu tidur atau nonton TV atau pun yang lainnya.
Pelayan bagian dapur dan bersih bersih pun membereskan sisa makanan dalam meja itu.
"Zaa ayo ke atas, siapkan kebutuhan tidur tuan muda." aku hanya menganggukan kepala dan nyengir kuda.
"ini kamar tuan muda Micko, aku masuk ke kamar tuan muda Ricko dulu."
"siap" memberi hormat bak anak SD sedang melakukan upacara bendera
"Hati hati tuan muda mu satu itu tukang merayu, dia terkenal playboy." bisik Nita sambil tertawa Zahra pun memukul pelan pundak Nita
"tenang saja." Zahra meyakinkan Nita kalau dirinya tidak sama dengan wanita pada umumnya.
tok...
tok...
tok...
Ketikan pintu tidak ada jawaban dari si empunya kamar akhirnya Zahra membuka pintu dengan pelan
ceklek...
"permisi tuan."
"astaga mataku ternoda" batin Zahra saat melihat tuan mudanya yang hanya memakai boxer berbaring di atas tempat tidur yang sedang memainkan benda pintarnya.
"buka aja mata kamu, aku gak telanjang jadi gak usah berlebihan deh..."
Berlahan Zaa melangkah ke depan tuan mudanya.
"permisi tuan mau mandi air hangat atau air biasa saja.?..."
"air biasa saja pakai aroma maskulin." jelas Micko
"sebelah sana baju ganti ku, pakai pakaian tidur aja." jelasnya lagi
"baik tuan."
Zahra pun melangkahkan kakinya kekamar mandi memenui permintaan tuan mudanya, setelah selesai Zaa keluar dari kamar mandi
"sudah siap tuan."
Zahra pun melanjutkan menuju kamar ganti mencari baju ganti untuk Micko.
"maaf tuan" Zahra mencoba melepaskan pegangan tangan Micko yang mencegahnya untuk ke kamar ganti.
"apa kamu tidak ada niat mau memandikan ku ?" goda Micko
Zahra pun melepaskan tangannya dengan kasar, dengan mengibaskan pergelangan tangannya yang terasa sedikit sakit karena Micko seperti memegang dengan sedikit kekuatannya.
"tuan muda gila"
"maaf tuan, permisi."
Zahra pun melanjutkan lagi mencari baju ganti untuk tuan mudanya, sedangkan Micko masuk dalam kamar mandi. Setelah selesai menyiapkan baju ganti Zahra pun keluar dari kamar Micko.
"menarik juga." lirih Micko yang di iringi senyum menggodanya.
Saat Zahra ingin menuruni anak tangga berpapasan dengan tuan muda pertamanya yang ingin ke kamarnya. Secepatnya Zaa menunduk hormat, namun tak ada espresi yang tuan mudanya tunjukan, muka kaku dan dingin bak es balok.
"apa dia benar siluman seperti yang di bilang Nita." Ricko masih bisa mendengar ucapan lirih dari pelayan baru itu.
"aku minta nomornya donk..." Zahra sontak menjingkat dengan permintaan tuan mudanya
"boleh tidak..." pintanya lagi.
-
-
-
-
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
ani nurhaeni
yg mna niihh jodooh nya zahra
😁
2022-11-23
0
Pur Wanti
lanjut
2022-09-17
0
Zahra.
masih dipantau
semangat Thor ✊🏻
2021-08-15
1