BAB 4

Di dalam kamar terlihat Raihan yang sedang berdiri di depan cermin dengan mengenakan kemeja biru tua dan jas hitam. Raihan yang melihat Amira masih tertidur dengan sangat pulas pun langsung berjalan mendekatinya dan mencium keningnya.

"Tidur yang nyenyak ya sayang,"

"Kamu pasti capek sekali ya,"

"Aku berangkat ke kantor dulu ya,"

Setelah berpamitan dengan Amira, Raihan pun langsung berjalan keluar dari kamarnya. Raihan terus berjalan hingga langkah kakinya terhenti di sebuah pintu lift rumahnya. Raihan menekan tombol yang ada di samping pintu lift tersebut dan tak lama kemudian pintu lift pun terbuka. Setelah pintu lift terbuka, Raihan langsung masuk ke dalam lift tersebut untuk turun ke lantai bawah. Di dalam lift, Raihan pun menekan kembali beberapa tombol yang ada di dalam lift dan pintu lift pun tertutup.

Sesampainya di lantai bawah, pintu lift pun terbuka kembali dan Raihan pun langsung keluar dari lift dengan tubuhnya yang sangat gagah, ia berjalan menuju ke pintu utama rumahnya. Seperti biasanya seluruh pelayan di rumahnya, Berbaris mengiring langkah kaki Raihan menuju ke pintu utama rumahnya. Tetapi tiba - tiba saja langkah kaki Raihan terhenti tepat di depan seorang pelayan laki - laki. Raihan pun langsung memutar tubuhnya menghadap ke arah pelayan tersebut.

"Kepala pelayan, saya mau kamar saya terhindar dari keributan apapun selama Amira masih tertidur,"

"Kalau sampai saya tau tidur Amira terganggu oleh sedikit saja suara keributan maka saya akan menghukum dirimu,"

"Baik, Tuan Muda Raihan,"

Setelah memperingatkan kepala pelayan tersebut untuk tidak ada yang boleh mengganggu tidur Amira, Raihan pun langsung kembali berjalan menuju ke pintu utama rumahnya.

Di depan rumahnya sudah terlihat Michael yang sedang berdiri menunggu kedatangan Raihan. Ketika Raihan sudah keluar dari rumah, Michael pun langsung membukakan pintu mobil untuknya. Raihan pun bergegas masuk ke dalam mobil. Setelah Raihan masuk ke dalam mobil, Michael pun langsung menutup pintu mobil tersebut.

Michael langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi dengan Raihan yang duduk di kursi penumpang di belakangnya.

"Michael,"

"Iya, Pak,"

"Setelah Amira bercerai dan menikah dengan saya, apakah kamu tau mengenai kabar dari Farel,"

"Tidak tau, Pak,"

"Soalnya setelah perusahaan Pak Farel bangkrut, saya sudah sulit untuk melacak dirinya,"

"Baiklah kalau begitu, Cepat kamu jalankan mobilnya. Kita ke kantor sekarang,"

"Baik, Pak,"

Michael pun langsung melajukan mobilnya menuju ke Perusahaan milik Raihan.

...**********************...

Sesampainya di depan Perusahaan, Raihan pun langsung keluar dari mobil dan langsung bergegas masuk ke dalam perusahaannya. Ketika Raihan sedang berjalan menuju ke ruangannya tiba - tiba saja salah satu karyawannya menghentikan langkah kakinya.

"Pak Raihan,"

"Tunggu, Pak,"

"Ada apa, Winda,"

"Ini, Pak. Tadi itu ada salah satu klien dari perusahaan kita yang ingin bertemu dengan bapak tapi secara mendadak sekali Pak. Bahkan dia belum sama sekali membuat janji dengan bapak,"

"Terus dimana dia sekarang,"

"Dia sudah menunggu di ruangan bapak, Pak,"

"Oke, baiklah terima kasih atas informasinya. Kamu boleh kembali bekerja sekarang,"

"Baik, Pak,"

Winda pun pergi meninggalkan Raihan dan kembali bekerja.

"Siapa ya klien yang ingin bertemu denganku secara mendadak seperti ini dan tanpa janji terlebih dahulu," Gumam Raihan.

Raihan pun langsung bergegas pergi menuju ke ruangannya.

Sesampainya ia di depan ruangannya, Raihan pun langsung masuk ke dalam ruangannya tersebut. Di dalam ruangannya sudah berdiri seorang pria dengan tubuh yang sangat gagah membelakangi dirinya.

"Selamat pagi, Pak,"

"Selamat pagi juga, Pak Raihan," Pria itu membalikkan tubuhnya dan betapa terkejutnya Raihan ternyata pria yang berdiri di hadapannya sekarang adalah Farel Permana.

"Farel," Ucap Raihan dengan sangat terkejut melihat kedatangan Farel ke Perusahaannya.

"Kamu kenapa terlihat terkejut seperti itu sih, Raihan,"

"Kita kan sudah pernah bertemu dulu bahkan kamu juga sekarang telah menikahi mantan istriku,"

"Mau apa kamu kemari, Farel," Teriak Raihan.

"Aku kemari cuma ingin bertemu dengan abangku saja kok,"

"Aku tidak menyangka Raihan bahwa ternyata selama ini kita satu ayah,"

"Aku baru mendapatkan kabar bahwa kamu adalah abangku dari Mamaku yang meninggal di Rumah Sakit Jiwa karena dia merasa sangat tertekan dan itu semua karena ulahmu, Raihan,"

"Dia sudah menceritakan semuanya padaku sebelum dia meninggal,"

"Farel sebaiknya kamu pergi dari ruanganku sekarang juga sebelum aku khilaf dan memukul dirimu,"

"Kamu terlalu terbawa emosi, Raihan,"

"Bukannya kamu yang menyuruh Bodyguardmu itu untuk mencari tau tentangku,"

"Tapi sayanganya dia tidak bisa melacakku karena memang sejak aku mengalami kebangkrutan di Perusahaanku yang lama. Aku sudah banyak menghapus tentang jejak diriku,"

"Kamu tau Raihan, kisah tentang kau, aku, dan juga Amira itu belum selesai,"

"Karena aku telah bersumpah dengan diriku sendiri bahwa aku akan kembali merebut Amira darimu,"

"Kalau kamu dulu bisa merebut Amira dariku maka sekarang aku juga bisa merebut Amira darimu seperti apa yang kau lakukan dulu padaku, Raihan,"

"Kamu camkan itu, Raihan,"

"Dan bersiaplah kamu akan merasakan apa yang aku rasakan dulu saat aku kehilangan orang yang paling aku cintai dan aku sayangi,"

Amarah Raihan pun terlihat sudah mulai memuncak dengan Raihan mengepal kedua tangannya. Tetapi karena Raihan tau bahwa Farel adalah adiknya maka Raihan masih tetap saja diam dan tidak mau memukul dirinya.

"Kenapa kamu hanya diam saja, Raihan,"

"Bukannya kamu dulu sangat sombong dan banyak sekali berbicara,"

"Diamlah, Farel," Teriak Raihan.

"Jangan pernah kamu memancing kemarahanku, Farel,"

"Kamu dengarkan aku baik - baik, Amira sekarang adalah milikku dan aku tidak akan pernah membiarkanmu menyentuhnya bahkan sampai mengambilnya dariku,"

"Kamu dulu sudah cukup membuatnya menderita, Farel,"

"Kamu sekarang cepat pergi dari sini, Farel. Sebelum aku lupa kalau kamu adalah adikku dan aku akan bertindak nekad padamu,"

"Pergilah, Farel," Teriak Raihan.

"Abangku sayang kamu tidak perlu membuang - buang tenagamu dengan berteriak menyuruhku pergi seperti itu,"

"Karena tanpa kau suruh, aku pun juga sudah ingin pergi dari sini,"

Farel dengan senyuman penuh maknanya itu pun berjalan keluar dari ruangan Raihan. Setelah Farel keluar dari ruangannya, Raihan pun baru menumpahkan semua emosinya pada barang - barang yang ada di dalam ruangannya.

"Bagaimana bisa aku seorang Raihan Mahendra membiarkan orang seperti Farel Permana itu menghina diriku seperti tadi,"

"Aku gak boleh lemah di hadapan Farel hanya karena Farel adalah adikku,"

"Aku gak akan pernah membiarkan Farel menang dalam kisah ini,"

"Amira adalah milikku dan selamanya dia akan tetap menjadi milikku,"

...*************************...

Di Perusahaan Permana Group, terlihat Farel yang sedang berjalan menuju ke meja kerjanya dan duduk di kursinya

"Rasanya lega sekali akhirnya aku bisa membangun perusahaan ini kembali,"

"Kamu sudah mendapatkan apa yang kamu mau Farel sekarang giliranku yang menagih janjimu padaku,"

Seorang wanita berpakaian mewah dengan menggunakan kacamata hitam berjalan mendekati Farel.

"Selamat datang di perusahaan Permana Group, Alicia Brahman,"

Alicia membuka kacamata hitamnya dan terlihat wajahnya yang sangat cantik dengan rambut panjang berwarna emasnya.

"Kamu jangan terlalu bahagia seperti itu Farel karena kamu harus ingat bahwa kamu bisa bangkit seperti sekarang ini karena aku,"

"Jika aku menarik semua sahamku di perusahaan ini maka kamu akan langsung bangkrut dan jatuh miskin Farel,"

"Tenang dulu dong, Alicia,"

"Kamu terlalu emosian sekali sih hati - hati loh nanti emosimu itu bisa melawan dirimu sendiri,"

"Kamu jangan terlalu banyak bicara Farel karena semakin kamu banyak berbicara semakin terlihat juga kalau kamu hanyalah seorang laki - laki pengecut,"

"Aku memang laki - laki pengecut tapi itu dulu bukan sekarang Alicia,"

"Kamu sudah terlalu berani denganku sekarang, Farel,"

Farel pun berjalan mendekat ke arah Alicia.

"Untuk apa aku takut hanya dengan seorang wanita sepertimu Alicia,"

"Kamu itu hanya seorang wanita yang sedang di selimuti oleh Amarah balas dendam makanya kamu terlihat sedikit menakutkan,"

"Oh ya kalau aku boleh tau kenapa Raihan bisa membunuh tunanganmu,"

Alicia pun terdiam sejenak dan matanya hanya menatap ke arah Farel. Lalu, Alicia pun menghela nafasnya.

"Ini semua karena ulah Mamamu dan juga Istri keduamu,"

"Mereka terlalu sok pintar dengan menyuruh tunanganku Niko untuk membantu rencana mereka,"

"Kamu tau Niko itu adalah sepupunya Hana,"

"Sepupunya Hana?," Tanya Farel dengan bingung.

"Iya, Niko adalah sepupu dari istri keduamu dan dia juga adalah tunanganku Farel,"

"Gara - gara dia ikut terlibat dalam kasus kecelakaannya Amira, dia jadi di bunuh oleh Raihan,"

"Aku benar - benar akan membuat hidup Raihan dan Amira sengsara,"

"Aku gak terima tunanganku terbunuh di tangan seseorang seperti Raihan Mahendra,"

"Bahkan aku gak bisa membuatnya masuk ke dalam penjara karena dia sudah menghilangkan semua bukti dan bahkan satu sidik jari pun tidak ada yang tertinggal,"

Alicia pun mulai menangis di hadapan Farel.

"Awalnya aku pikir dia adalah wanita yang kuat tetapi ternyata dia hanyalah seorang wanita lemah dan rapuh yang mencoba untuk mendapatkan keadilan atas kematian tunangannya," Pinta Farel dalam hatinya.

Alicia yang menangis di hadapan Farel pun mulai mendekatkan dirinya ke dalam pelukan Farel. Farel yang merasa iba dengan apa yang terjadi kepada Alicia pun langsung memeluknya.

"Aku janji sama mu, aku akan membantumu untuk melawan Raihan,"

"Aku minta maaf juga ya karena ulah mamaku dan Hana kamu jadi kehilangan tunanganmu,"

Alicia tidak menjawab sepatah katapun tetapi tangisannya sudah menjawab semuanya bahwa saat ini ia benar - benar sangat kehilangan sosok tunangannya itu.

Terpopuler

Comments

Nurliana Saragih

Nurliana Saragih

Hei,,, Alicia bodoh seharusnya yang kau tuntut dalam balas dendam mu itu ya Hanna sama Mamanya Farel bukan Raihan!!!
😡😡😡

2022-12-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!