3. Pertemuan Pertama

Hari masih pagi, bahkan di luar sana masih nampak gelap. Hanya samar-samar cahaya mentari pagi yang mulai mengintip di balik selimut dinginnya embun.

"bep...beb..." refleks jemari lentik Ayumi bergerilya mencari sumber suara motif dan getaran yang mengganggu tidurnya. Benda keras, cukup panjang dan pas digenggam.

Ayumi pun tersenyum setelah berhasil mendapatkannya, menggenggamnya erat tapi seketika memelototi benda yang tak bersalah itu. "berani sekali menggangguku pagi-pagi buta gini..!!!"

Ayumi melemparnya sembarang arah dikasurnya, menarik selimut dan memejamkan mata lagi.

"bep....bep...." lagi, dan kali ini Ayumi terbangun gregetan. segera dipencetnya 2 tombol penguncinya mencari tau siapa si pengirim pesan.

Seketika mata Ayumi membulat sempurna, berulang kali mengerjap dan seketika kantuk pun lenyap.

"kak Ian..??" ucapnya setengah berbisik terheran. Ternyata tak hanya menjelang tidur, bangun tidur pun Ian mulai mengisi daftar hadir di HPnya😎

"hai cantik, ayo bangun..Kak Ian ada mau ke kost teman dekat Ayumi sana. Boleh mampir ya?"

"hai kak.. sudah bangun kok. ehmmmm...." Ayumi berpikir dan masih ragu untuk mengiyakan. Gimana kalau seperti berita yang sering muncul di TV?

"isihhhh....Ayumi jangan parno sendiri🙈 lagian ketemuannya di kost yang padat penduduk gini, it's okay..."

Setelah berbalas chat beberapa kali akhirnya Ayumi mengijinkan Ian mampir.

"kalau sudah dekat kak Ian telfon.."

"OK kak, kabari saja kalau sudah dekat nanti Ayumi tunggu di depan.."

dah...dig...dug..., Ayumi melempar lagi Hp yang tak berdosa itu ke atas kasur tentunya. Mehong cuuuyyy kalau sampai hancur nggak kebeli lagi.

Ayumi berdiri termangu menatap cermin, separuh hatinya merasa senang akan hadirnya seseorang dalam hidupnya, tapi separuh hati yang lain merasa bimbang teringat pesan Hafi untuk menunggunya.

Setelah menimbang beban mana yang lebih menguntungkan, kali ini akhirnya setan yang menang. "sekali-kali iseng tak apalah...hahahaha".

Rutinitas membersihkan diri sudah selesai, Ayumi memutuskan beres-beres kamar yang sudah sekian lama tak diheraninya, dan hasilnya ...huufffffttt....mandi peluh dan bau badan dah nggak karuan lagi.

Secepat kilat Ayumi beranjak mandi, Ian baru saja menelponnya 15 menit lagi sampai. untungnya gadis satu ini adalah golongan bebek, mandinya cukup 5 menit saja, tuntas dan beres...🤭

"kamu kenapa Ay??? seperti dikejar-kejar setan gitu? pelan-pelan awas kepleset...!" tegur Ayu penghuni kamar seberang melihatnya terbirit-birit keluar masuk kamar mandi.

Ayumi pun hanya nyengir kuda.

"heheheh....ada temen mau datang mba, tolong bukain pintu gerbangnya ya nanti. Ayumi ganti baju dl..." setelah yakin melihat Ayu mengangguk setuju, secepat kilat Ayumi masuk dan menutup pintu kamarnya.

Alih-alih tertutup, pintu itu justru menjepit kepalanya yang kalah lambat belum sempurna masuk ke dalam kamar, alhasil membuat Ayu terpingkal-pingkal menertawakannya.

"aduuuhhhhh...." Ayumi mengelus pelan keningnya yang memerah sambil memanyunkan bibirnya.

"untung nggak benjol, mau diumpetin kemana coba kalau sampai benjol"

Puas tertawa Ayu mendorong Ayumi masuk ke dalam kamarnya.

"cepat sana jangan ngomel aja....!!!"

Secepat mungkin Ayumi berbenah diri, mengenakan rok batik model lilit sepanjang lutut, sederhana tapi membungkus sempurna tubuhnya yang ramping dan mungil.

Dipadukan dengan kaos berwarna merah hati model V neck terkesan menonjolkan leher jenjangnya, pas di badan dan nyaman.

Rambut hitam panjang sepunggung yang lurus rasanya lebih cepat kalau dikuncir kuda saja. memoles sedikit bedak dan....

"tok...tok...Ay, sudah belum?"

Suara Ayu menyadarkannya untuk cepat-cepat mengakhiri kegiatannya di depan cermin. Diliriknya sekilas penampilannya memastikan tidak ada yang aneh, kali ini Ayumi membuka pintu perlahan-lahan,

"kok slow down seperti maling ayam takut ketauan gitu?" tanya Ayu terheran dengan polah tingkah Ayumi.

lagi-lagi Ayumi nyengir, menampakan deretan giginya yang putih rapi.

"takut kebentur lagi mba...."

"datang ya temen ku? seperti apa orangnya?"

tanya Ayumi penasaran. Sepertinya kejadian tadi ada untungnya juga, jadi bisa minta tolong Ayu dulu jadi pengamat politik.... eh pengamat orang maksudnya..

"ahaaiiiii....kencan buta sekalinya??? " ledek Ayu sambil menoel hidung mancung Ayumi.

"issshhhhh...mba Ayu ini, serius nah??plizzzz..." matanya mengerjap sok imut sambil nyengir.

"hmmmmm, good enough I think...dah sana cepetan pangeran kuda putih mu kelamaan nunggu lhoo" jawab Ayu sambil mendorong Ayumi memasuki ruang tamu.

Pelan-pelan Ayumi melangkah. Jujur saja rasanya campur aduk, grogi setengah mati, harap maklum terlalu lama berdiam di zona aman.

Ada 2 orang laki-laki duduk di kursi panjang teras depan menghadap jendela. Dilihat sepintas tampangnya aman, alias jauh dari tampang-tampang kriminal yang suka jadi artis jeruji besi yang sering menghiasi layar TV.

Menyadari kehadiran Ayumi, satu diantara mereka yang berjaket jeans segera berdiri.

"hai...Ayumi ya?" dia menyapa sambil tersenyum dan menjulurkan tangan kanannya.

"sweet..." hati kecilnya berbisik

Ian, Rahardian Hadinata tepatnya. 23th. Postur tubuhnya sedang saja, kulit putih, bermata agak sipit dengan hidung mancung dan rambut ikal pendek. Senyumnya?? ulalala....sanggup meluluhkan es di kutub Utara.

"yupzzz, Ayumi..., kak Ian ya?" Ayumi membalas jabatan tangannya sambil tersenyum kikuk.

"cute..." penilaian pertama dari kaca mata tanpa lensanya Ayumi.

Cukup lama mereka diam tertegun dengan posisi masih berjabat tangan. Ian menatapnya tertarik, membuat Ayumi jadi salah tingkah sendiri.

"oiya, ini Hendra... teman kak Ian, kostnya diseberang jalan Gejayan situ aja Ay. kenalin nih.." Ian menepuk pundak laki-laki yang duduk tak bergeming di sebelahnya.

"oh deket aja, hai kak...Ayumi"

Ayumi sedikit mendekat supaya jabatan tangannya terjangkau.

Laki-laki itu menatapnyaaa, ehmmm...gimana mendeskripsikannya ya??

Dengan sigap uluran tangan itu bersambut,

"Hendra..."

just it, no more, padahal Ayumi rasanya sudah hampir pingsan mendapati sorot matanya yang begitu tajam.

Tak ada senyuman, hanya tatapan mengunci seolah memindai sesuatu dari wajah Ayumi.

Genggaman tangannya begitu erat.

"oh no!! laki-laki ternyata kelakuannya bikin grogi. yang satu bikin leleh. nah yang satu ini so cool, rasanya aku membeku pemirsah..."

Hendra, Adji Mahendra. Laki-laki satu ini berkulit kecoklatan. Rambutnya lurus pendek dengan jenis potongan yang pas menempel sempurna menghiasi penampilannya yang bertampang serius bingitzzz.

Tubuhnya tinggi tegap atletis, mungkin sekitar 180cm membuat Ayumi berasa mini banget ketika berdiri di dekatnya.

Sorot matanya yang tajam dan sedikit sekali berbicara.

Ayumi menarik pelan tangannya yang cukup lama berada dalam genggaman tangan Hendra.

Ian pun meresponnya dengan membantu menyikut sisi perut temannya itu.

" jangan keganjenan elu Ndra ...!" celetuknya sambil tertawa memecahkan kecanggungan yang sempat muncul diantara mereka.

Waktu berlalu tak terasa sudah 1 jam lebih mereka ngobrol ringan masih seputar bab perkenalan. Hendra cenderung banyak diam, tapi syukurlah Ian tergolong makhluk ceriwis, mungkin faktor dia adalah salah satu announcer di salah satu radio swasta favorit anak muda di kota Jogja.

"Ok deh nanti lain waktu kak Ian singgah lagi ya, sudah sore Ay..." Ian pun pamit

Setelah mengantar tamunya dan memastikan mereka sudah tak terlihat lagi menghilang di pengkolan ujung jalan, Ayumi bergegas masuk ke kamarnya.

Menepuk pipi dan jidatnya sendiri,

alangkah memalukan, melihat mukanya yang memerah seperti kepiting rebus yang baru diangkat dari panci.

Ayumi memang tak pernah berkencan dengan laki-laki manapun sejak pertemuan terakhirnya dengan Hafi 5th yang lalu.

Janji itu masih teguh dipegangnya. Masih menunggu, walau terkadang merasa jengah karena tak ada sedikitpun titik terang keberadaan Hafi sampai detik ini.

Ayumi mengedarkan pandangannya. Terduduk di bangku kayu sederhana tempat dia biasa mengerjakan tugas kuliahnya.

Mencari Hafi di antara deretan foto yang berjejer rapi di buku Kenangan SMP. Hanya itu yang dia punya.

"Hafi....di mana kamu...."

*****

Terpopuler

Comments

MonSop

MonSop

hadir lg thor..

2021-10-01

0

Mommy Gyo

Mommy Gyo

mampir juga di karyaku cantik tapi berbahaya

2021-08-21

1

Mommy Gyo

Mommy Gyo

3 like hadir thor

2021-08-21

0

lihat semua
Episodes
1 1.Prolog
2 2.Happy Birthday Ayumi
3 3. Pertemuan Pertama
4 4. Pengumuman Kelulusan
5 5. Gerak Cepat
6 6. ID Card
7 7. Kejutan Malam Minggu
8 8. Mabuk
9 9. Siapa???
10 10. Dia Datang Terlambat
11 11. Salah Paham
12 12. Akhir dari Salah Paham
13 13. Keceplosan
14 14. We are over
15 15. Balada Lelaki Patah Hati
16 16. Balada Lelaki Patah Hati 2
17 17. Restu Sang Mantan
18 18. Kali Code, November 2005
19 19. Insiden Hantu Tampan
20 20. Penembak Jitu
21 21. How to say "yes"
22 22. Manager Keuangan Rumah Tangga
23 23. Pesta Kembang Api
24 24. Bogem Mentah
25 25. Jauhi Dia
26 26. Nyalinya Luar Biasa
27 27. Sarapan Amunisi ala Calon Mertua
28 28. Ayo Kita Liburan
29 29. Bali, I'm with you...
30 30. Love u just the way u are
31 31. Dejavu
32 32. Hari yang mencekam
33 33. Kembalilah Padaku
34 34. Hei baby, just welcome
35 35. Asmara Subuh
36 36. Menantu yang tak diinginkan
37 37. Bapak, bertahanlah
38 38. Pernikahan Tanpa Tamu Undangan
39 39. Hadiah Pernikahan Yang tak Terduga
40 40. Ibu...
41 41. Kehidupan yang Baru
42 42. Aku atau Kamu...
43 43. Atau Dia?....
44 44. Strawberry, milik siapa?
45 45. Hadiah Yang Tertukar
46 46. Hello Strawberry...
47 47. Aku Tunggu di Rumah
48 48. Jangan Tinggalkan Aku
49 49. Perawat Dadakan
50 50. Sebuah Pengakuan.
51 51. Kesempatan Kedua
52 52. Belum Untuk Saat Ini
53 53. Mari Kita Akhiri
54 54. Perjodohan
55 55. Kepindahan Mendadak
56 56. Aku mau Susu juga...
57 57. Surya Adji Mahendra
58 58. Bram...
59 59. New Bad Habit
60 60. Kasak Kusuk
61 61. Bram's Corps
62 62. Aku Merindukanmu
63 63. Sebuah Permainan
64 64. Dag..Dig..dug..dueeerrr..
65 65. Kejutan di Bandara
66 66. My director...
67 67. My Director vs his assistant
68 68. Genderang Perang
69 69. Kado Ultah Istimewa
70 70. Kamu adalah dia
71 71. Ancaman dan kecurigaan
72 72. Makan malam
73 73. Gathering Kantor
74 74. Step 1
75 75. Step 2
76 76. Sebuah bukti
77 77. Sidang Keputusan
78 78. Jantungan
79 79. Step 3
80 80. Psikopat
81 81. Cintamu bisa membunuhku
82 82. Milik Siapa?
83 83. Rindu
84 84. Sedikit Pembalasanku untuknya
85 85. Seekor Buaya
86 86. Step 4
87 87. Tersingkir
88 88. Kencan
89 89. Bimbang
90 90. Menginap
91 91. Last Day
92 92. Pagi yang Ricuh
93 93. Sebuah Restu
94 94. Great Daddy
95 95. Satpam
96 96. Bukan Milikku?
97 97. Ex Rival
98 98. Hari H
99 99. Don't leave me
100 100. Four Years After
101 101. Cruella De Vil
102 102. Mungkinkah dia?
103 103. Pertengkaran Pertama
104 104. Aku Menunggumu
105 105. Kali Code Mei 2020
106 106. Tarzan...
107 107. Dia Ayahmu
108 108. Surat Cinta
109 109. The Last Step (Ketukan Palu)
110 110. Would you please marry to our Daddy?
111 111. Hiii its me....
112 112. Novel Berikutnya
113 113. Extra Part 1
114 114. Extra part 2
115 115. Extra part 3
116 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1.Prolog
2
2.Happy Birthday Ayumi
3
3. Pertemuan Pertama
4
4. Pengumuman Kelulusan
5
5. Gerak Cepat
6
6. ID Card
7
7. Kejutan Malam Minggu
8
8. Mabuk
9
9. Siapa???
10
10. Dia Datang Terlambat
11
11. Salah Paham
12
12. Akhir dari Salah Paham
13
13. Keceplosan
14
14. We are over
15
15. Balada Lelaki Patah Hati
16
16. Balada Lelaki Patah Hati 2
17
17. Restu Sang Mantan
18
18. Kali Code, November 2005
19
19. Insiden Hantu Tampan
20
20. Penembak Jitu
21
21. How to say "yes"
22
22. Manager Keuangan Rumah Tangga
23
23. Pesta Kembang Api
24
24. Bogem Mentah
25
25. Jauhi Dia
26
26. Nyalinya Luar Biasa
27
27. Sarapan Amunisi ala Calon Mertua
28
28. Ayo Kita Liburan
29
29. Bali, I'm with you...
30
30. Love u just the way u are
31
31. Dejavu
32
32. Hari yang mencekam
33
33. Kembalilah Padaku
34
34. Hei baby, just welcome
35
35. Asmara Subuh
36
36. Menantu yang tak diinginkan
37
37. Bapak, bertahanlah
38
38. Pernikahan Tanpa Tamu Undangan
39
39. Hadiah Pernikahan Yang tak Terduga
40
40. Ibu...
41
41. Kehidupan yang Baru
42
42. Aku atau Kamu...
43
43. Atau Dia?....
44
44. Strawberry, milik siapa?
45
45. Hadiah Yang Tertukar
46
46. Hello Strawberry...
47
47. Aku Tunggu di Rumah
48
48. Jangan Tinggalkan Aku
49
49. Perawat Dadakan
50
50. Sebuah Pengakuan.
51
51. Kesempatan Kedua
52
52. Belum Untuk Saat Ini
53
53. Mari Kita Akhiri
54
54. Perjodohan
55
55. Kepindahan Mendadak
56
56. Aku mau Susu juga...
57
57. Surya Adji Mahendra
58
58. Bram...
59
59. New Bad Habit
60
60. Kasak Kusuk
61
61. Bram's Corps
62
62. Aku Merindukanmu
63
63. Sebuah Permainan
64
64. Dag..Dig..dug..dueeerrr..
65
65. Kejutan di Bandara
66
66. My director...
67
67. My Director vs his assistant
68
68. Genderang Perang
69
69. Kado Ultah Istimewa
70
70. Kamu adalah dia
71
71. Ancaman dan kecurigaan
72
72. Makan malam
73
73. Gathering Kantor
74
74. Step 1
75
75. Step 2
76
76. Sebuah bukti
77
77. Sidang Keputusan
78
78. Jantungan
79
79. Step 3
80
80. Psikopat
81
81. Cintamu bisa membunuhku
82
82. Milik Siapa?
83
83. Rindu
84
84. Sedikit Pembalasanku untuknya
85
85. Seekor Buaya
86
86. Step 4
87
87. Tersingkir
88
88. Kencan
89
89. Bimbang
90
90. Menginap
91
91. Last Day
92
92. Pagi yang Ricuh
93
93. Sebuah Restu
94
94. Great Daddy
95
95. Satpam
96
96. Bukan Milikku?
97
97. Ex Rival
98
98. Hari H
99
99. Don't leave me
100
100. Four Years After
101
101. Cruella De Vil
102
102. Mungkinkah dia?
103
103. Pertengkaran Pertama
104
104. Aku Menunggumu
105
105. Kali Code Mei 2020
106
106. Tarzan...
107
107. Dia Ayahmu
108
108. Surat Cinta
109
109. The Last Step (Ketukan Palu)
110
110. Would you please marry to our Daddy?
111
111. Hiii its me....
112
112. Novel Berikutnya
113
113. Extra Part 1
114
114. Extra part 2
115
115. Extra part 3
116
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!